Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIrwan Santoso Telah diubah "6 tahun yang lalu
2
SCM Function
3
ACTIVITIES THROUGHOUT THE SUPPLY CHAIN
4
Menurut Lambert et. al dalam Croxton (2001) proses-proses bisnis dalam SCM terdiri atas delapan bagian yang meliputi: manajemen hubungan pelanggan, manajemen pelayanan pelanggan, manajemen permintaan, pemenuhan pesanan, manajemen aliran manufaktur, manajemen hubungan pemasok, pengembangan dan komersialisasi produk, dan manajemen pengembalian (return management), seperti ditunjukkan pada Gambar berikut ini :
6
SCM Terkati dengan Fungsi dalam Suatu Perusahaan Manufaktur
7
SCM Membutuhan Integrasi Internal Yang kompak
8
Tantangan dalam Mengelola Supply Chain
Kompleksitas Struktur Supply Chain Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda (bertentangan?) Perbedaan bahasa, zona waktu dan budaya antar perusahaan Ketidakpastian Ketidakpastian permintaan Ketidakpastian pasokan: lead time pengiriman, harga dan kualitas bahan baku, dll Ketidakpastian internal: kerusakan mesin, kinerjamesin yang tidak sempurna, ketidakpastian kualitas produksi dll
9
Ketidakpastian menimbulkan persediaan pengaman..
Persediaan dapat: Menimbulkan biaya Menyembunyikan permasalahan
10
Optimalisasi Supply Chain
Tuntutan pelanggan yang terus berkembang. Dengan makin terbukanya pasar bebas yang mendunia (globalisasi), maka terjadi banyak dan begitu ketat persaingan antar perusahaan dan antar produk. Bagi para konsumen, ini merupakan keuntugan besar karena mereka mendapatkan : Harga yang lebih kompetitif Pilihan sumber pembelian yang lebih banyak Mutu barang yang lebih banyak Penyediaan yang lebih cepat Layanan lain yang lebih baik Sikap para pelanggan tidak boleh diabaikan dan harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
11
Para pelanggan/consumers cenderung bersikap :
Menghindari penjual yang pernah mengecewakan Ingin mengalami proses pembelian barang dan jasa yang menyenangkan Menyenangi pendekatan penjualan yang kreatif, ramah dan murah Menuntut “more for less” Mencari toko yang serba ada (departemen store, shooping mall, supermarket dsb) karena keterbatasan waktu berbelanja Menghendaki barang yang aman dari segala hal Pokoknya menghendaki harga, mutu, dan pelayanan yang lebih baik lagi
12
Optimalisasi Supply Chain
Kekuasaan Retail yang makin besar. Pengendali utama supply chain adalah consumer, maka yang berhubungan dengan itu adalah para retailer yang menanggapi kehendak dan tuntutan consumers yang makin meningkat dengan mengadakan perubahan-perubahan besar dalam penataan, dekorasi, teknik pelayanan dan personil tokonya. Cara-cara retailer untuk para konsumer memilih barang dalam pengambilan keputusan adalah: Membuat display yang menarik untuk produk tertentu Memberikan diskon yang menarik untuk produk tertentu. Memberikan bonus tertentu sebagai hadiah Menawarkan secara lebih aktif
13
Dilema dalam pencapaian Optimalisasi .
Langkah yan penting dalam melakukan manajemen supply chain adalah menggalng, memperbaiki komunikasi harian diantara semua pelaku supply, mulai dari hilir sampai ke hulu. Komuniasi ini dapat mencegah kelambatanpengadan barang maupun penumpukan barang digudang yang berlebihan. Kendala dalam membangun kepercayaan. Beberapa hal yang melatarbelakangi kendala membangun kepercayaan adalah sbb : Masih banyaknya anggapan bahwa supplier atau pihak lain adalah “lawan” atau bahkan “musuh” dalam berbisnis dan bukan “mitr a” Masih banyaknya anggapan bahwa antar supplier atau pihak lain dan perusahaan sendiri pada hakikatnya mempunyai tujuan yang berlainan, bahkan saling bertentangan, sedangkan tujuan akhir adalah sama-sama survive dan growth. Dalam negosisiasi, makin banyak yang mengharapkan hasil yang “win-lose” dan kurang mengenal konsep “win-win negotiation” Banyak yang masih melihat pada hubungan “jangka-pendek” dan kurang melihat hubungan “jangka panjang” yang saling menguntungkan Oleh karena itu, konsep-konsep baru seperti “win-win negotiation”, “supplier patnering”, dsb perlu dikembangkan diantara para peserta kegiatan supply dan didalam perusahaan sendiri untuk menciptakan kepercayaan yang sungguh diperlukan dalam mengoptimalkan manajemen supply chain.
14
Patnering Meyakini memiliki tujuan yang sama (common goal) Saling menguntungkan (mutual benefit) Saling percaya (mutual trust) Bersikap terbuka (transparent) Menjalin hubungan jangka panjang (long term relationship) Terus menerus melakukan perbaikan dalam biaya dan mutu barang/jasa Teknologi informasi sebagai katalisator. Keberhasilan manajemen supply mungkin dapat dicapai tanpa menggunakan jasa teknologi informasi, yang dalam kasus ini harus bercirikan antara lain : Hadrware dan software-nya mampu digunakan antar organisasi/perusahaan. Clear information Real time POS (Point Of Sales) information Customer and network friendly High level effectiveness and efficiency
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.