Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB II PENGENDALIAN RODA BELAKANG (STEERING RODA BELAKANG)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB II PENGENDALIAN RODA BELAKANG (STEERING RODA BELAKANG)"— Transcript presentasi:

1 BAB II PENGENDALIAN RODA BELAKANG (STEERING RODA BELAKANG)

2 Umumnya digunakan dua tipe power steering :
1.Tipe KOMBINASI : Mempunyai cylinder hidrolik dan control valve dalam satu unit dan ditempatkan berjauhan dengan steering gear box.

3 Tipe SEMI INTEGRAL : Mempunyai cylinder hidrolik yang terpisah dengan control valve. Dan control valve menjadi satu dengan steering gear box

4 KOMPONEN UTAMA OLI PUMP (POMPA OLI) FLOW DEVIDER VALVE CONTROL VALVE
CYLINDER HIDROLIK RELIEF VALVE.

5 STRUCTUR dan FUNGSI : SEMI INTEGRAL
Dalam tipe ini, control valve berada dan bekerja-sama dalam gear box, cylinder hidrolik terpisah dan terpasang disebagian steering linkage, yang terdiri dari cylinder, piston dan piston rod. Cylinder terpasang tetap pada frame Ujung piston-rod tersambungkan ke bell-crank dan pada steering gear melalui drag link dan pitman arm. Control valve terdiri dari valve body, spool valve yang bergerak-geser didalam valve body, selama valve bekerja. Reaction spring adalah untuk menentukan posisi netral valve spool dan untuk menghasilkan respon saat steering bekerja dan plunger. Gear box, adalah dengan tipe recirculating ball screw, yang pada dasarnya sama dengan sistem steering manual

6 Fungsinya : NETRAL Saat steering wheel posisi netral, spool valve tetapa berada ditengah valve body, karena daya tenaga dari reaction spring Oli hidrolik dari flow devider, mengalir melalui celah di tengah valve body dan cekungan di spool, dan kembali ke tangki dari kedua celah-cekungan pada kedua ujung valve body, sehingga tidak ada oli yang mengalir ke power cylinder. Dengan kata lain, tekanan oli sangat rendah dan seimbang di chamber kiri dan kanan power cylinder. Yang menjadikan tidak ada posisi gerakan pada power cylinder Fungsinya :

7 BELOK ( KANAN ) Ball-nut tidak dengan mudah bergerak karena dihubungkan pada roda belakang melalui cross shaft, pitman arm, drag link, bell-crank, tie rod dan steering knuckle, dikarenakan adanya tahanan pada roda-ban dari tanah. Shaft ball-nut utama pada steering, menggunakan screw kiri, putaran steering wheel ke kanan menyebabkan ball-nut bergerak kebawah (pada gambar ke kiri).

8 Dan menjadikan shaft bergerak keatas lagi, melawan daya reaction spring. Dalam gerakannya, dimana spool valve terpasang diujungnya shaft, juga akan bergerak keatas. Dan ini menjadikan oli mengalir kedalam satu chamber dan keluar dari chamber yang lainnya, sehingga cylinder bekerja (extend), untuk memutar roda melawan tahanan dari ground.

9 Dengan ber-assumsi pada seperti pada gambar (steering belok kanan).
KERJA SELANJUTNYA Dengan mempertimbangkan pada gerakan spool valve maka akan terjadi, sebagai berikut : Dengan ber-assumsi pada seperti pada gambar (steering belok kanan). Oli hidrolik mengalir kedalam power cylinder, untuk memulai gerakan piston rod. Dan karena valve body dalam keadaan tetap, maka oli yang mengalir masuk kedalam cylinder tidak akan berhenti, selama valve spool tidak di-kembalikan ke posisi netral. Yang berarti gerakan piston tidak akan berhenti, selama steering wheel tidak dikembalikan ke posisi aslinya, yang berarti berlawanaan dengan operasi yang aktual.

10


Download ppt "BAB II PENGENDALIAN RODA BELAKANG (STEERING RODA BELAKANG)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google