Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHerman Budiono Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT
Oleh : Prof. DR. Achmad Fudholi, DEA., Apt Laboratorium Teknologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada 4/23/2018
2
GRANULASI DEFINISI : PROSES PERLEKATAN PARTIKEL
SERBUK MENJADI PARTIKEL YANG LEBIH BESAR DIKEMAS SERBUK GRANUL DITABLET 4/23/2018
3
MEKANISME PERLEKATAN ANTAR PARTIKEL
TERBENTUKNYA JEMBATAN CAIR - Penambahan bahan pengikat dalam bentuk musilago / solusio 2. TERBENTUKNYA JEMBATAN PADAT - Pengeringan granul basah - Penambahan bahan tambahan yang mempunyai titik lebur rendah 3. DEFORMASI PLASTIK 4. ELEKTROSTATIKA 4/23/2018
4
TUJUAN GRANULASI MACAM GRANULASI MENCEGAH SEGREGASI CAMPURAN SERBUK
MEMPERBAIKI FLUIDITAS SERBUK MEMPERBAIKI KOMPRESIBILITAS SERBUK MACAM GRANULASI GRANULASI BASAH GRANULASI KERING 4/23/2018
5
KEUNTUNGAN GRANULASI BASAH MENCEGAH SEGREGASI CAMPURAN SERBUK
MEMPERBAIKI FLUIDITAS SERBUK MEMPERBAIKI KOMPRESIBILITAS SERBUK MENINGKATKAN DISOLUSI OBAT YANG HIDROFOB MENJAGA DISTRIBUSI OBAT / ZAT WARNA SELALU MERATA DALAM GRANUL KERING DAPAT DIGUNAKAN UNTUK BAHAN OBAT DOSIS KECIL 4/23/2018
6
KERUGIAN GRANULASI BASAH
MACAM ALAT YANG DIGUNAKAN , BANYAK RUANGAN PRODUKSI , LUAS PROSEDUR KERJA , KOMPLEK PENGGUNAAN ENERSI , BESAR JUMLAH PEKERJA , BANYAK BIAYA MENINGKAT HARGA OBAT MAHAL 4/23/2018
7
PERTIMBANGAN PABRIK FARMASI MASIH TETAP MENGGUNAKAN GRANULASI BASAH.
SUDAH DIGUNAKAN SECARA RUTIN TIDAK MERUBAH FORMULASI TIDAK ADA PERUBAHAN ADMINISTRASI 4/23/2018
8
CARA UMUM UNTUK MENGETAHUI JUMLAH OPTIMAL BAHAN PENGIKAT
SNOW BALL CONSISTENCY BANANA BREAKING TEST SOIL HUMIDITY TEST - KUALITATIF SIFAT - EMPIRIS - SUBYEKTIF 4/23/2018
9
HI – SPEED MIXER GRANULATOR
PROBLEM PENGGUNAAN HI – SPEED MIXER GRANULATOR JUMLAH BAHAN PENGIKAT SUKAR DITENTUKAN MASSA CAMPURAN SERBUK MUDAH MENJADI over wetting VARIASI KERAPATAN JENIS GRANUL SANGAT BESAR Pengatasan ? 4/23/2018
10
GRAL HI-SPEED MIXER GRANULATOR
4/23/2018
11
PENGATASAN spray - nozzle UKURAN BATCH DISESUAIKAN KAPASITAS MIKSER
PENAMBAHAN BAHAN PENGIKAT DENGAN KECEPATAN KONSTAN DIGUNAKAN POMPA PERISTALTIK DENGAN UJUNG spray - nozzle PENEMBAHAN BAHAN PENGIKAT SESUAI DENGAN KECEPATAN PUTAR ALAT APABILA PERLU BAHAN PENGIKAT DITAMBAHKAN PADA BAHAN OBAT DAN EKSIPIEN SECARA TERPISAH BAHAN PENGIKAT MEMPUNYAI VISKOSITAS RENDAH APABILA VISKOSITAS BAHAN PENGIKAT TINGGI MAKA KECEPATAN PUTAR MIKSER DIKURANGI 4/23/2018
12
GAYA KOHESI PARTIKEL SELAMA PROSES PENCAMPURAN DENGAN BAHAN PENGIKAT
Fc = 1 + tg ( /2 ) Keterangan : - Fc : Cohesive force - d : diameter partikel - : tegangan muka bahan pengikat - : sudut pusat partikel . d . Fc = 1 + tg ( /2 ) 4/23/2018
13
GAYA KOHESI PARTIKEL SELAMA PROSES PENCAMPURAN DENGAN BAHAN PENGIKAT
d . d . Fc = 1 + tg ( /2 ) 4/23/2018
14
FAKTOR KRITIK PROSES GRANULASI BASAH
JUMLAH BAHAN PENGIKAT YANG DIPAKAI WAKTU PENCAMPURAN LAMA PENGERINGAN MENENTUKAN KONSISTENSI MASSA GRANUL YANG TERJADI MENENTUKAN SIFAT FISIS TABLET 4/23/2018
15
KUANTIFIKASI JUMLAH OPTIMUM BAHAN PENGIKAT
DASARNYA ADALAH PENGUKURAN power consumtion MIKSER, SALAMA PROSES GRANULASI SEMAKIN BANYAK PENAMBAHAN BAHAN PENGIKAT ENERSI YANG DIPERLUKAN SEMAKIN BESAR PENAMBAHAN JUMLAH BAHAN PENGIKAT YANG BERLEBIHAN MENGAKIBATKAN PENURUNAN ENERSI PROSES GRANULASI DIBAGI DALAM lima fase : - Pembasahan serbuk - Awal pembentukan jembatan cair - Pembentukan massa elastis - Saturasi parsiil - Inversi / pembalikan 4/23/2018
16
LODIGE MIXER 4/23/2018
17
FASE PROSES PENAMBAHAN BAHAN PENGIKAT SELAMA GRANULASI
4/23/2018
18
4/23/2018
19
MIXER PLOTTER DIAGRAM ALAT PENGUKUR POWER CUNSUMPTION
POWER CONSUMPTION METER MIXER COMPENSATOR PLOTTER 4/23/2018
20
4/23/2018
21
4/23/2018
22
4/23/2018
23
4/23/2018
24
4/23/2018
25
HUBUNGAN JUMLAH BAHAN PENGIKAT DENGAN KENAIKAN ENERSI
No. Jumlah bahan pengikat (ml) Enersi (Watt) Konsistensi campuran 1 290,9 SERBUK KERING 2 25 309,8 SERBUK BASAH 3 50 333,4 MASSA GRANUL 4 75 342,5 5 100 280,7 6 125 329,4 MASSA ELASTIS 7 150 330,5 MASSA MENGGUMPAL 8 175 327,9 MASSA MELUNAK 9 200 333,6 MASSA LUNAK 4/23/2018
26
4/23/2018
27
4/23/2018
28
PENYALUTAN SEDIAAN - Penyalutan dengan lapisan gula (sugar coating)
ADALAH PELAPISAN SEDIAAN OBAT (SERBUK, GRANUL, TABLET ATAUPUN KAPLET) DENGAN SUATU PELAPIS BAIK CAIRAN MAUPUN PADATAN YANG UMUMNYA BERSIFAT INERT MERUPAKAN AKTIFITAS FABRIKASI SEDIAAN OBAT YANG MEMERLUKAN KEAHLIAN DAN KETRAMPILAN OPERATOR, DISAMPING ALAT YANG DIGUNAKAN MACAM PENYALUTAN : - Penyalutan dengan lapisan gula (sugar coating) - Penyalutan lapisan tipis (film coating) - Penyalutan kompresi (compression coating) - Penyalutan cara lain 4/23/2018
29
DIDASARKAN PADA PROSES DASARNYA
MACAM PENYALUTAN : PENYALUTAN DENGAN PAN COATING AIR SUSPENSION COATING DIP COATING COMPRESSION COATING Masing-masing proses mempunyai kelebihan dan kelemahan Meskipun air suspnsion coating banyak dipakai untuk film coating termasuk enteric coating tetapi pan coating masih banyak digunakan di Industri Farmasi 4/23/2018
30
TUJUAN PENYALUTAN Menutupi bau dan rasa yang tidak enak
Melindungi bahan obat terhadap pengaruh luar sehingga stabilitas meningkat 3. Melindungi terhadap benturan mekanik 4. Meningkatkan segi estetika 5. Mempermudah identifikasi sediaan 6. Memudahkan pengemasan 7. Mencegah inkompatibilitas obat 8. Melindungi pasien dari terjadinya iritasi lambung 9. Memperoleh pelepasan obat terprogram (sustained release) 4/23/2018
31
4/23/2018
32
4/23/2018
33
4/23/2018
34
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PROSES PENYALUTAN
SIFAT DAN BENTUK MASSA INTI (Core) PERALATAN YANG DIGUNAKAN FORMULA LAPISAN PENYALUT FASILITAS PENDUKUNG PROSES PENYALUTAN - Temperatur selama proses - Penyedot debu / uap solven - Penyemprot udara dingin / panas - dll. 4/23/2018
35
TABLET SALUT 4/23/2018
36
SYARAT TABLET INTI YANG BAIK
BENTUK TABLET SECEMBUNG MUNGKIN - Untuk memudahkan penutupan sisi tablet, khususnya pada tablet salut gula - Agar selama proses tidak mudah lengket satu sama lain 2. TABLET HARUS KERAS - Untuk dapat tahan terhadap benturan selama proses - Dapat memeperlambat masuknya cairan kedalam tablet - Menjaga permukaan tablet tetap halus / rata selama proses 4/23/2018
37
3. Kerapuhan sekecil mungkin
- Mencegah lepasnya partikel kasar / halus dari permukaan tablet 4. Mempunyai waktu hancur yang cepat - Penambahan lapisan penyalut agar tetap tidak menghalangi disolusi bahan obat 4/23/2018
38
SYARAT TABLET YANG TELAH DISALUT
PERMUKAAN TABLET SALUT HARUS HALUS LAPISAN PENYALUT HARUS STABIL , TIDAK MUDAH RETAK PEWARNAAN HARUS RATA (HOMOGEN) KENAIKAN BERAT TABLET SESEDIKIT MUNGKIN ZAT AKTIF TETAP STABIL , DAN MEMEPUNYAI KETERSEDIAAN HAYATI (BIOAVAILABILITAS) YANG BAIK BENTUK DAN BESAR TABLET SEDEMIKAN RUPA SEHINGGA MUDAH DITELAN, DAN MEMPUNYAI KETAHANAN (RESISTENSI) YANG CUKUP 4/23/2018
39
PERALATAN UNTUK PENYALUTAN
JENISNYA CUKUP BANYAK, DARI YANG KLASIK SAMPAI YANG MODERN PENGEMBANGAN ALAT PADA : - Kontrol otomatis selama proses - Peningkatan kuantitas tablet yang dapat diproses - Sistem pengeringan , kontrol debu dan solven TUJUAN PENGEMBANGAN ALAT - Mendapatkan hasil yang konsisten - Tidak mempengaruhi kecepatan pelepasan obat - Waktu proses lebih singkat - lebih ekonomis 4/23/2018
40
- dikenal sejak 100 tahun yang lalu
MACAM ALAT PANCI a. Panci konvensional - dikenal sejak 100 tahun yang lalu - bentuknya sferis , heksagonal atau seperti buah pear - kecepatan putar panci (Vp) akan berpengaruh pada kecepatan putar tablet (Vt) dan mempengaruhi hasil penyalutan - perlu dicari sudut inklinasi optimal agar putaran tablet bisa efisien , yaitu 30o - apabila diperlukan perlu dilakukan pengadukan tablet secara manual - pengaliran udara panas dan penyedotan udara kembali melalui bagian depan panci 4/23/2018
41
4/23/2018
42
4/23/2018
43
4/23/2018
44
4/23/2018
45
b. Panci belakang terbuka (rear vented pans)
- berbentuk seperti kue donat yang berlobang dibagian muka dan belakang - panci diletakkan diatas batang yang berputar - penyedot udara biasa diletakkan dilobang belakang sehingga terjadi aliran udara dari depan ke belakang lebih efisien - tidak ada daerah mati - mudah untuk penyalutan tablet inti yang berbentuk segi tiga atau segi banyak lain 4/23/2018
46
4/23/2018
47
- dinding panci berlobang banyak (perforasi)
b. Panci diperforasi ( perforated pans ) - dinding panci berlobang banyak (perforasi) - bagian belakang tertutup - pengeringan lebih efisien, udara panas melewati seluruh permukaan tablet - contoh adalah panci penyalut Accela Cota , Dria Coater 4/23/2018
48
4/23/2018
49
4/23/2018
50
4/23/2018
51
- Digunakan untuk memperbaiki gerakan tablet dalam
PERALATAN PELENGKAP BAFFLES - Digunakan untuk memperbaiki gerakan tablet dalam panci selama proses penyalutan - Jumlah dan bentuk baffles bervariasi, dibuat dari logam atau plastik - Pemasangan baffles pada bagian muka dan belakang panci sehingga didapatkan gerak tablet yang zig-zag TABUNG IMERSI - Dapat meningkatkan efisiensi pengeringan 4/23/2018
52
4/23/2018
53
4/23/2018
54
- Berbentuk silindris, buah pear, atau heksagonal
3. DRUM PEMOLES - Berbentuk silindris, buah pear, atau heksagonal - Digunakan untuk pemoles (pengkilapan tablet salut) - Bagian dalam alat dilapisi dengan kanvas yang diimpregnasi dengan wax - Penambahan wax dalam bentuk butiran atau larutan wax dalam solven 4/23/2018
55
4/23/2018
56
SISTEM PENYEMPROTAN DIGUNAKAN UNTUK MENGHINDARI FAKTOR
SUBYEKTIF SELAMA PROSES ADA DUA MACAM CARA :PENYALUTAN - Airless atomization (atomisasi hidrolik) - Air atomization (atomisasi pneumatik) 4/23/2018
57
AIRLESS ATOMIZATION TERDIRI DARI SISTEM PENGISAP UDARA YANG AKAN MENEKAN LARUTAN PENYALUT MELEWATI SUATU CELAH HALUS PADA PIPA SEMPROT DIBAWAH PENGARUH TEKANAN TINGGI POLA PENYEMPROTAN DAN UKURAN TETESAN YANG DIHASILKAN DIPENGARUHI OLEH : - bentuk dan ukuran celah - tekanan udara yang mengaktifkan proses penyedotan udara UMUMNYA TEKANAN YANG DIGUNAKAN BERKISAR ANTARA 250 – 3000 psig 4/23/2018
58
4/23/2018
59
2. AIR ATOMIZATION LARUTAN PENYALUT DIDORONG DENGAN TEKANAN RENDAH MELEWATI CELAH DALAM WAKTU YANG BERSAMAAN DIALIRKAN UDARA DENGAN TEKANAN YANG TINGGI MELEWATI CELAH, SEHINGGA LARUTAN PENYALUT TERDISPERSI MENJADI PARTIKEL HALUS DERAJAT ATOMISASI DIPENGARUHI OLEH BENTUK CELAH DAN TEKANAN UDARA TEKANAN UDARA YANG DIPAKAI BERKISAR ANTARA 10 – 100 psig 4/23/2018
60
4/23/2018
61
4/23/2018
62
- Proses berlangsung secara tertutup
FLUIDISASI DIKENAL SEBAGAI AIR SUSPENSION COATING DIKEMBANGKAN OLEH WURSTER PROSES PENYALUTAN BERLANGSUNG SECARA KONTINYU kEUNTUNGAN SISTEM INI : - Waktu proses cepat - Proses berlangsung secara tertutup - Dapat dilakukan pengumpulan kembali solven yang menguap 4/23/2018
63
TABLET SALUT GULA 4/23/2018
64
BAHAN PENYALUT BERUPA LARUTAN GULA , ATAU
SUSPENSI CAMPURAN GULA DAN BAHAN PENGISI PELAPISAN DILAKUKAN SELAPIS DEMI SELAPIS SEHINGGA PERLU WAKTU YANG LAMA SOLVEN YANG DIGUNAKAN BERUPA AIR ATAU SOLVEN ORGANIK PENGUAPAN SOLVEN BISA DIPERCEPAT DENGAN PENYEMPROTAN UDARA PANAS DENGAN TEMPERATUR YANG BERVARIASI PROSESNYA DIBAGI DALAM BEBERAPA TAHAP : - Sealing, subcoating, smoothing, coloring, finishing, polishing 4/23/2018
65
SEALING BERFUNGSI UNTUK MENGHALANGI PENETRASI AIR KEDALAM CORE
DAPAT MEMPERLAMA WAKTU HANCUR TABLET BAHAN YANG DIGUNAKAN ADALAH : - Celulosa Acetat Phtalat (CAP) - Shellac bebas arsen, Eudragit L , eudragit S - Hidroxypropilmetil Selulosa (HPMC) - Hidroxypropil Selulosa (HPC) 4/23/2018
66
SOLVEN YANG DIGUNAKAN ADALAH ETANOL, PROPILENGLIKOL, ACETON
UNTUK MENCEGAH PERLEKATAN TABLET SELAMA PROSES DAPAT DIGUNAKAN TALK TEBAL LAPISAN YANG DIPERLUKAN BERKISAR 2 – 6 LAPIS UNTUK TUJUAN ENTERIK PELAPISAN DAPAT DIPERTEBAL DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN ENTERIK 4/23/2018
67
SUBCOATING BERFUNGSI UNTUK MENUTUP PERMUKAAN SISI TABLET
SEHINGGA BERBENTUK ELIPS SISTEM PENAMBAHAN BAHAN PENYALUT ADA DUA MACAM : - DITAMBAHKAN DALAM BENTUK SUSPENSI PENYALUT - DITAMBAHKAN SECARA BERGANTIAN ANTARA LARUTAN PENYALUT DAN SERBUK PENABUR PENAMBAHAN DIRASA CUKUP APABILA SISI TABLET SUDAH TIDAK KELIHATAN MENYUDUT LAGI PENAMBAHAN VOLUME BAHAN PENYALUT YANG BERLEBIH AKAN MEYEBABKAN TABLET SALING LENGKET. PENGATASAN DILAKUKAN SECARA MANUAL 4/23/2018
68
BAHAN UNTUK SUBCOATING POWDER
BAHAN UNTUK SUBCOATING SOLUTION : R/ Pulvis gummi arabicum gelatin gula air BAHAN UNTUK SUBCOATING POWDER R/ Calcium carbonat Kaolin Dextrin Gula Talkum Amilum 4/23/2018
69
- Kelebihan volume penuangan akan terjadi kondisi
HARUS DIJAGA ADANYA KESEIMBANGAN ANTARA DERAJAT KEKERINGAN TABLET DENGAN VOLUME PENAMBAHAN BAHAN PENYALUT - Kelebihan volume penuangan akan terjadi kondisi basah dan tablet cenderung lengket satu dengan yang lain - Kekurangan volume penuangan akan terjadi pembentukan parit pada sisi tablet PENGERINGAN YANG TERLALU CEPAT AKAN MENYEBABKAN KRISTALISASI GULA TERLALU CEPAT SEHINGGA PERMUKAAN TABLET MENJADI KASAR 4/23/2018
70
SMOOTHING BERFUNGSI UNTUK MENGHALUSKAN PERMUKAAN TABLET
SETELAH SUBCOATING BERTUJUAN UNTUK MEMUDAHKAN PERATAAN WARNA DISAAT COLORING BAHAN YANG DIGUNAKAN ADALAH : - Gula - Pulvis Gummi Arabici - Air PENAMBAHAN LARUTAN SEDIKIT DEMI SEDIKIT, DAN APABILA PERLU, PENGUAPAN AIR PADA TEMPERATUR KAMAR 4/23/2018
71
COLORING BERFUNGSI UNTUK MEWARNAI PERMUKAAN TABLET
DENGAN BAHAN PEWARNA YANG TERPILIH DAPAT DIGUNAKAN ZAT WARNA YANG LARUT DAN TIDAK LARUT DALAM SOLVEN. PENGGUNAAN BAHAN PEWARNA YANG TIDAK LARUT (LAKE /PIGMEN) DAPAT MEMPEROLEH PEMERATAAN WARNA YANG LEBIH CEPAT BAHAN YANG DIGUNAKAN ADALAH : - Gula - Pulvis Gummi Arabici - Air - Bahan pewarna 4/23/2018
72
POLISHING BERFUNGSI UNTUK MENGKILAPKAN PERMUKAAN TABLET
SETELAH COLORING PENAMBAHAN BAHAN PENGKILAP BISA DALAM BENTUK SERBUK HALUS ATAU DALAM BENTUK LARUTAN ATAU SUSPENSI BAHAN YANG DIGUNAKAN ADALAH : - Cera carnauba, cera alba , cera flava atau parafin padat - Chloroform, aceton PENAMBAHAN LARUTAN SEDIKIT DEMI SEDIKIT, DAN APABILA PERLU, PENGUAPAN SOLVEN PADA TEMPERATUR KAMAR 4/23/2018
73
FILM COATING DEFINISI : SUATU BENTUK PELAPISAN TIPIS DAN
MERATA PADA SUATU SEDIAAN PADAT (TABLET/GRANUL) DENGAN BAHAN PELAPIS UMUMNYA DIBAGI DALAM : - ENTERIC COATING - NON ENTERIC COATING TELAH DIGUNAKAN PADA SAAT PROSES SEALING MERUPAKAN KOMBINASI KEGIATAN SCIENCE DAN ART 4/23/2018
74
KEUNTUNGAN FILM COATING DIBANDING SUGAR COATING:
LEBIH EKONOMIS, EFISIEN , CEPAT DAN PRAKTIS LEBIH MUDAH OTOMATISASI PENAMBAHAN BERAT SEDIKIT (2% - 5%) TANDA PADA TABLET DAPAT DIPERTAHANKAN TIDAK DIPERLUKAN SEAL COAT LEBIH TAHAN TERHADAP BENTURAN TIDAK BERPENGARUH TERHADAP WAKTU HANCUR LEBIH BAIK PENAMPILANNYA (LEBIH ELEGANT) 9. MEMUNGKINKAN PENGGUNAAN NON AQUOUS COATING SOLUTIONS 4/23/2018
75
BAHAN UNTUK PENYALUTAN
POLIMER PEMBENTUK LAPISAN TIPIS ( FILM FORMING RESINS) PELARUT (SOLVEN) YANG DIGUNAKAN PLASTISAISER UNTUK MEMODIFIKASI SIFAT POLIMER ZAT WARNA , TERUTAMA UNTUK TUJUAN ESTETIKA 4/23/2018
76
FILM FORMING RESINS HARUS DAPAT MEMBENTUK LAPISAN TIPIS YANG
RATA (KOHEREN) PADA PERMUKAAN SEDIAAN LARUT DALAM SOLVEN / CAMPURAN SOLVEN YANG DIKEHENDAKI LARUT DALAM CAIRAN GASTRO – INTESTINAL DAPAT MENJAGA STABILITAS OBAT MENINGKATKAN ESTETIKA SEDIAAN YANG DILAPIS BERSIFAT INERT, NON TOXIC, TIDAK LEKAT CRACK RESISTANCE 4/23/2018
77
MACAM POLIMER : metil selulose (HPMC).
POLIMER GASTRO SOLUBEL, misal : hidroksipropil metil selulose (HPMC). - MERUPAKAN POLIMER YANG LARUT DALAM AIR, CAIRAN LAMBUNG DAN SOLVEN ORGANIK - DALAM FUNGSINYA SEBAGAI PENYALUT, MENUNJUKKAN SIFAT MEKANIK YANG CUKUP BAIK - MENGANDUNG 28-30% GUGUSAN METIL DAN 7-12% GUGUSAN HIDROKSI PROPIL - DALAM PERDAGANGAN DIKENAL DENGAN : methosel E5, E15 , pharmacoat 603, 606, 615 4/23/2018
78
HASIL PENYALUTAN STABIL TERHADAP PANAS, SINAR, UDARA DAN KELEMBABAN
MUDAH DICAMPUR DENGAN BAHAN PEWARNA ATAU BAHAN TAMBAHAN LAIN PENGGUNAAN UMUMNYA DENGAN KONSENTRASI SEBESAR 2 - 4% (50 CPS) UNTUK YANG BERTIPE VISKOSITAS RENDAH, ( CPS) PENGGUNAAN BERKISAR % 4/23/2018
79
2. METHYL HYDROXYETHYLCELLULOSE MERUPAKAN HASIL REAKSI METHYL CHLORIDE
DAN ETHYLEN OKSIDA DENGAN SELULOSA ALKALI HASIL PENYALUTAN SAMA DENGAN HPMC LARUT DALAM BEBERAPA SOLVEN ORGANIK 4/23/2018
80
MERUPAKAN HASIL REAKSI ETHYL CHLORIDE DENGAN SELULOSA ALKALI
3. ETHYL CELLULOSE MERUPAKAN HASIL REAKSI ETHYL CHLORIDE DENGAN SELULOSA ALKALI BIASANYA DIKOMBINASI DENGAN HPMC LARUT DALAM BEBERAPA SOLVEN ORGANIK NONTOXIC, TASTELESS, ODORLESS DAN STABIL PADA KONDISI LINGKUNGAN 4/23/2018
81
4. HYDROXYPROPYL CELLULOSE LARUT DALAM CAIRAN GASTROINTESTINAL
PROBLEM YANG DIJUMPAI MASALAH KELENGKETAN, TERUTAMA DISAAT PENGERINGAN LEBIH MUDAH LARUT DALAM SOLVEN ORGANIK, DIBANDING DERIVAT SELULOSE LARUT AIR YANG LAIN HASIL PENYALUTAN DAPAT MENGHALANGI GAS DAN KELEMBABAN 4/23/2018
82
5. POVIDON LARUT DALAM CAIRAN GASTROINTESTINAL, DAN SOLVEN ORGANIK
PROBLEM YANG DIJUMPAI MASALAH KELENGKETAN, TERUTAMA DISAAT PENGERINGAN. PENGATASAN DENGAN MENAMBAH TALK, ATAU PLASTISIZER NON TOKSIK, TIDAK BERWARNA, DAN TIDAK BERASA 4/23/2018
83
6. CMC Na HASIL REAKSI SELULOSA BASA DENGAN Na MONOCHLOR ASETAT
SEBAGAI NONENTERIC WATER SOLUBLE POLYMER PROBLEM YANG DIJUMPAI MASALAH PENGGUNAAN AIR SEBAGAI SOLVEN-NYA TIDAK LARUT DALAM SOLVEN ORGANIK 4/23/2018
84
7. PEG LARUT DALAM CAIRAN GASTROINTESTINAL, DAN AIR
BIASA DIKOMBINASI DENGAN BAHAN LAIN (CAP) UNTUK MENDAPATKAN MASSA FILM YANG BAIK BM BERVARIASI DARI YANG RENDAH SAMPAI TINGGI TITIK LEBUR RENDAH (40O C- 65OC), HATI-HATI PADA PROSES DENGAN PEMANASAN 4/23/2018
85
CONTOH LAIN : EUDRAGIT E MERUPAKAN KOPOLIMER METAKRILAT
RESISTEN TERHADAP AIR LIUR BIASANYA DIGUNAKAN PADA KONSENTRASI 3 – 6% DALAM PELARUT ORGANIK TIDAK MEMERLUKAN PLASTISAISER, TETAPI DIGUNAKAN PENAMBAHAN 3,5% TALK DAN 1% MAGNESIUM STEARAT 4/23/2018
86
MATERIAL ENTERIK FUNGSINYA :
UNTUK MENCEGAH DEGRADASI KARENA ASAM LAMBUNG (MISAL ERYTHROMYCIN) MENCEGAH IRITASI LAMBUNG AKIBAT OBAT (MISAL Na SALISILAT) UNTUK PENGGUNAAN LOKAL DI INTESTINAL (MISAL INTESTINAL ANTISEPTIK) UNTUK PENGGUNAAN PELEPASAN OBAT YANG TERPROGRAM UNTUK MENDAPATKAN ABSORBSI MAKSIMAL DI USUS 4/23/2018
87
MATERIAL ENTERIK YANG BAIK
SYARAT : IMPERMEABEL PADA CAIRAN GASTRIK LARUT DALAM CAIRAN USUS (INTESTINAL) NON REAKTIF STABIL PADA PENYIMPANAN MENGHASILKAN LAPISAN TIPIS YANG RATA NON TOKSIK HARGA TERJANGKAU 4/23/2018
88
UJI ENTERIK TABLET MENURUT USP
GOJOK PADA CAIRAN GASTRIK SELAMA 60 MENIT PADA TEMPERATUR 37OC 2. HARUS HANCUR SELAMA 2 JAM + WAKTU HANCUR TABLET INTI YANG DIPERSYARATKAN DALAM CAIRAN INTESTINAL ARTIFISIAL PADA 37OC 4/23/2018
89
- TIDAK LARUT DALAM PH ASAM 2. CAP (CELLULOSE ACETAT PHTALAT)
MACAM BAHAN ENTERIK : SHELLAC BEBAS ARSEN - TIDAK LARUT DALAM PH ASAM 2. CAP (CELLULOSE ACETAT PHTALAT) - SUATU POLIMER YANG BANYAK DIGUNAKAN SEBAGAI ENTERIC COATING MATERIAL - TIDAK LARUT DALAM AIR , DAN CAIRAN LAMBUNG 4/23/2018
90
POLIMER GASTRO RESISTEN Misalnya : - celulosa asetat phtalat (CAP),
- hidroksipropil metilselulosa phtalat (HPMCP) - eudragit L dan S POLIMER YANG TIDAK LARUT DALAM CAIRAN INTESTINAL Misalnya : - etil selulosa - eudragit RL dan RS 4/23/2018
91
SOLVEN FUNGSI UTAMA SOLVEN ADALAH MELARUTKAN
POLIMER DAN MENDIPERSIKAN SECARA MERATA PADA PERMUKAAN TABLET UMUMNYA DIGUNAKAN PADA KONDISI YANG TIDAK JENUH SEMAKIN TINGGI KONSENTRASI CAIRAN SEMAKIN KENTAL, DISPERSI SEMAKIN SUKAR KECEPATAN PENGERINGAN SOLVEN PERLU DIPERHATIKAN CONTOH : AIR, ETANOL,METANOL, KHLOROFORM,ACETON 4/23/2018
92
PLATISIZER FUNGSI UTAMA MELENTURKAN (FLEKSIBILITAS) POLIMER
YANG DILAPISKAN PADA PERMUKAAN TABLET BISA BENTUK INTERNAL (PADA SAAT PEMBENTUKAN MOLEKUL POLIMER) ATAU EKSTERNAL PEMILIHAN PLASTISIZER EKSTERNAL DIDASARKAN PADA : - AFINITAS SOLVEN, VISKOSITAS PLASTISIZER, PERMEABILITAS, TOKSISITAS, RASA DAN STABILITAS CONTOH : GLISERIN, PROPILENGLIKOL, CASTOR OIL 4/23/2018
93
BAHAN TAMBAHAN LAIN ZAT PEWARNA DITAMBAHKAN UNTUK MENDAPATKAN
WARNA YANG DIINGINKAN, AGAR LEBIH ELEGAN DAN SEBAGAI CIRI PRODUK BISA PEWARNA SINTESIS ATAU ALAMI, MISAL KHLOROFIL, ANTOSIAN, CAROTENOID, DLL BILA DIKEHENDAKI LAPISAN FILM TIDAK TRANSPARAN, BISA DITAMBAHKAN OPAQUANT-EXTENDERS, SEPERTI : TITAN DIOKSIDA, MAGNESIUM KARBONAT, ALUMINIUM SILIKAT 4/23/2018
94
FORMULA FILM COATING SIFAT FISIKA LAPISAN TIPIS POLIMER BERGANTUNG
PADA KOMPOSISI FORMULA, SIFAT MASING-MASING KOMPONEN DAN INTERAKSINYA PADA KONDISI LINGKUNGAN YANG ADA KOMBINASI FORMULA UMUMNYA TERDIRI DARI : - FILM FORMING POLYMER - INSOLUBLE FILLERS (PIGMENT & OPACIFIERS) - SOLUBLE FILLERS (SUGARS, PLASTISIZERS & SOLVENTS) 4/23/2018
95
(NON ENTERIC SOLUTION)
CONTOH FORMULA (NON ENTERIC SOLUTION) R/ HIDROXYPROPYL METHYLCELLULOSE 30 PROPYLEN GLYCOL 1 ETHYL ALCOHOL ml METHYLENE CHLORIDE ml 4/23/2018
96
CONTOH FORMULA ( ENTERIC SOLUTION) R/ CAP 50 SORBITAN MONO OLEAT 3
POLYLETHYLEN GLYCOL SORBITAN MONO OLEAT 3 DYE YELLOW 0,5 TITANIUM DIOXYDE 5 VANILIN 1 CASTOR OIL 2,5 ETHYL ALCOHOL ml ACETON ml 4/23/2018
97
CONTOH FORMULA (ENTERIC SOLUTION) R/ CAP 120 SORBITAN MONO OLEAT 10
PROPYLEN GLYCOL SORBITAN MONO OLEAT 10 ETHYL ALCOHOL ml ACETON ad 1000 ml 4/23/2018
98
OPADRY SUATU COATING MATERIAL YANG TERDIRI DARI - PIGMENT
- PLASTICISER - POLYMER APLICATION : - STANDARD FILM COATINGS - MOISTURE BARRIER COATINGS (OPADRY AMB) - ENTERIC COATINGS - TASTE AND ODOUR MASKING COATINGS 4/23/2018
99
4/23/2018
100
4/23/2018
101
4/23/2018
102
4/23/2018
103
4/23/2018
104
4/23/2018
105
FILM COATING PROCESS PAN COATING SPRAY SYSTEM AIR SUSPENSION COATING
DIP COATING 4/23/2018
106
PAN COATING SEPERTI YANG DIGUNAKAN PADA TABLET SALUT GULA
UNTUK EFEKTIFITAS GERAK TABLET DILENGKAPI DENGAN BAFFLES FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN : - KECEPATAN PUTAR PAN - SUDUT KEMIRINGAN - KELEMBABAN , TEMPERATUR UDARA DALAM PAN 4/23/2018
107
SPRAY COATING LARUTAN KEDALAM TABLET YANG BERPUTAR
PENYALUTAN DILAKUKAN DENGAN MENYEMPROTKAN LARUTAN KEDALAM TABLET YANG BERPUTAR FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN : - TEKANAN HIDROLIK UNTUK MENGHASILKAN SEMBURAN LARUTAN - JUMLAH TABLET YANG DISALUT - JARAK NOZZLE DARI PERMUKAAN TABLET 4/23/2018
108
4/23/2018
109
AIR SUSPENSION COATING
DIKEMBANGKAN OLEH WURSTER TABLET DIMASUKKAN DALAM COATING CHAMBER, DAN DIDORONG KEATAS OLEH KEKUATAN ALIRAN UDARA PANAS YANG DIHEMBUSKAN DARI SISI BAWAH PENYALUTAN DILAKUKAN DENGAN MENYEMPROTKAN LARUTAN COATING PADA TABLET DIBAGIAN DALAM COATING CHAMBER 4/23/2018
110
4/23/2018
111
AIR SUSPENSION COATER 4/23/2018
112
4/23/2018
113
EVALUASI FILM COATING MENYANGKUT PADA SIFAT UTAMA POLIMER : - REOLOGI
- MEKANIK, DAN - THERMAL PROPERTIES 4/23/2018
114
RHEOLOGICAL PROPERTIES
SIFAT REOLOGI POLIMER DAPAT DILIHAT DARI PARAMETER : - ELASTISITAS - KEKENTALAN (VISCOUS FLOW) - KEKENYALAN (VISCOELASTICITY) - RUBBERLIKE ELASTICITY 4/23/2018
115
KARAKTERISTIK MOLEKUL POLIMER
DEFORMASI VISCOELASTISITAS POLIMER BERSIFAT REVERSIBEL , SEBAGAI FUNGSI WAKTU PROFIL ELASTIK MODULUS VS TEMPERATUR DIBEDAKAN DALAM EMPAT BAGIAN : - TEMP. RENDAH : POLIMER KERAS DAN REGAS - KONDISI TRANSISI - RUBBERY REGION - KONDISI LINIER 4/23/2018
116
4/23/2018
117
1. PADA TEMPERATUR RENDAH :
POLIMER KERAS DAN REGAS, KONDISI GLASSY STATE ENERSI PANAS YANG ADA TIDAK CUKUP MENGGERAKKAN ROTASI MOLEKUL APABILA TEMPERATUR NAIK, POLIMER MEMASUKI KONDISI TRANSISI TERJADI KENAIKAN GERAKAN VIBRASI MOLEKUL ELASTIC MODULUS MENURUN 4/23/2018
118
3. PADA TEMPERATUR YANG LEBIH TINGGI : POLIMER MEMASUKI RUBBERY REGION
ENERSI PANAS YANG ADA TIDAK CUKUP MENGGERAKKAN ROTASI MOLEKUL 4. APABILA TEMPERATUR NAIK LEBIH LANJUT : MOLEKUL POLIMER BENTUK LINIER ELASTIC MODULUS SEMAKIN MENURUN 4/23/2018
119
MECHANICAL TESTS CREEP TESTS
- SAMPEL DIBERI BEBAN TERTENTU, DAN DIAMATI RATE OF STRAIN VS WAKTU STRESS RELAXATION TEST - BEBAN DIUBAH SELAMA PENGUJIAN SELAMA WAKTU YANG DITENTUKAN PUNCTURE TEST 4/23/2018
120
4/23/2018
121
THERMAL PROPERTIES DIUKUR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT :
- DSC (DIFFERENTIAL SCANNING CALORIMETRY) - TMA (THERMAL MECHANICAL ANALYSIS) 4/23/2018
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.