Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Ekonomi Indonesia di Persimpangan Jalan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Ekonomi Indonesia di Persimpangan Jalan"— Transcript presentasi:

1 Ekonomi Indonesia di Persimpangan Jalan
Hertiana Ikasari, SE, MSi

2 Pendahuluan Instability Ineffective Irresponsible Inconsistence
Inlander Irony

3 Instability Selama empat tahun terakhir ini, perekonomian ditandai dengan hilangnya salah satu fundamen ekonomi yaitu stabilitas Instabilitas terutama terjadi dalam setahun terakhir ini, dan bibitnya sudah tampak sejak 2005 Ciri-ciri instabilitas: Tingginya inflasi Depresiasi nilai tukar Anjloknya harga saham Penurunan cadangan devisa secara drastis Peningkatan kesengsaraan

4 Inflasi yang tidak terpelihara ....
Inflasi 18,3 persen merupakan inflasi tertinggi pasca krisis Inflasi sangat membebani rakyat miskin

5 Pergerakan rupiah

6 Cadangan devisa merosot tajam
Merosot sebesar USD 10 billion Kemerosotan terbesar sepanjang sejarah Vote of no confidence

7 Indeks kesengsaraan ......... Misery index meningkat tajam
Merupakan konsekuensi dari instabilitas

8 MISERY INDEX (INDEKS KESENGSARAAN)
DIPEROLEH DENGAN MENJUMLAHKAN ANGKA PENGANGGURAN DAN INFLASI. KONSEP INDEKS KESENGSARAAN DIKEMUKAKAN OLEH ALM. PROF. ARTHUR OKUN, DARI UNIVERSITAS YALE, PERTENGAHAN 1960an.

9 SCARCITY INDEX BIASA DIGUNAKAN DALAM STUDI EKONOMI LINGKUNGAN.
MENGUKUR SEBERAPA SULIT ATAU LAMA MASYARAKAT MEMPEROLEH KEBUTUHAN POKOKNYA DALAM SATU TAHUN.

10 INDEKS FRUSTRASI MASYARAKAT 2004 Vs 2008
PARAMETER 2004 2008 Indeks Kesengsaraan (MISERY INDEX) 16,53 19,47 Indeks Kelangkaan (SCARCITY INDEX) 0,22 0,42

11 Ineffective ineffective  kebijakan pemerintah tidak secara efektif mencapai ‘tujuan’ Contoh: kemiskinan, infrastruktur, anggaran Sumber impotensi: Program tidak well designed Implementasi tidak well prepared Tidak decisive

12 Anggaran kemiskinan ..... Anggaran Jumlah orang miskin

13 KEMISKINAN TIDAK MENURUN
TAHUN ANGGARAN KEMISKINAN (RP TRILYUN) JUMLAH ORANG MISKIN (JUTA) 2005 23 35,1 2006 42 39,05 2007 51 37,1 2008 65 35

14 Perbandingan Jumlah orang miskin tidak turun secara signifikan walaupun anggaran ‘pro-poor’ meningkat tajam Labelisasi program: BLT PNPM Mandiri BOS Askeskin, dll Boros tapi tidak efektif

15 Iresponsible Pemerintah yang rasa tanggung jawabnya sangat rendah
Pemenuhan ‘janji’ kampanye sangat jauh dari kenyataan Kelangkaan berbagai komoditas yang terjadi secara berulang-ulang

16 Janji dan realisasi

17 Kelangkaan di tahun

18 Inconsistent Sering terdapat perbedaan antara yang dikatakan dengan yang dilakukan Contoh: CGI ‘dibubarkan’ tetapi pencairan utang mengalami peningkatan  The WB has the largest operation ever in Jakarta

19 Inlander Mentalitas yang tunduk pada ‘kemauan’ asing
Contoh: pemberian blok Cepu kepada ExxonMobil menyusul kedatangan Condy

20 IronyParadoks Indonesia produsen utama beberapa komoditas perkebunan antara lain a. Karet (2 terbesar dunia) b. Kelapa sawit (1 terbesar dunia) c. Kakao (3 terbesar dunia) Harga ditentukan oleh negara lain Kaya SDA, ttp kebutuhan domestik tdk dapat dipenuhi (DMO tidak jalan)

21 Harga komoditas perkebunan

22 Harga komoditas pangan

23 Desa selama ini lebih sengsara dibanding kota

24 Variabilitas Harga di Tingkat Konsumen

25 KESIMPULAN (1) TINGKAT FRUSTRASI MASYARAKAT MENINGKAT DALAM BEBERAPA TAHUN TERAKHIR INI, SEPERTI TERLIHAT DARI INDIKATOR: TINGGINYA PENGANGGURAN, TINGGINYA INFLASI, DAN KESULITAN MEMPEROLEH KEBUTUHAN POKOK (FENOMENA ANTRE).

26 KESIMPULAN (2) PERTUMBUHAN EKONOMI YANG CUKUP TINGGI TERNYATA MERUPAKAN PERTUMBUHAN YANG KURANG BERKUALITAS. INDEKS GINI (GINI RATIO) UNTUK MENGUKUR TINGKAT KETIMPANGAN PENDAPATAN JUGA MENINGKAT, DARI 0,32 (2004) MENJADI 0,36 (2008).

27 KESIMPULAN (3) TINGKAT FRUSTRASI YANG MENINGKAT TERLIHAT DARI: KRIMINALITAS YANG MARAK, KASUS-KASUS BUNUH DIRI, KURANG GIZI PARAH, PENYAKIT KRONIS, DLL


Download ppt "Ekonomi Indonesia di Persimpangan Jalan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google