Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi"— Transcript presentasi:

1 Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi
Pertemuan I Oleh Moh. Amin

2 RUANG LINGKUP AKUNTANSI
Akuntansi Keuangan (Financial Accounting): Berfokus pada pengembangan dan komunikasi informasi keuangan kepada pemakai eksternal (Laporan keuangan yang disajikan biasanya lebih ringkas) Akuntansi Manajemen (Management Accounting): Terutama berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pemakai internal Akuntansi Perpajakan (Taxation Accounting): Akuntansi Pemerintahan (Gouvernmental Accounting):

3 AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Dari segi fungsinya akuntansi merupakan: Suatu aktivitas penyediaan jasa Akuntansi memberikan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan (Stakeholders), untuk membantu dalam membuat keputusan ekonomik yang menyangkut perusahan tersebut Suatu sistem informasi Akuntansi melakukan pengumpulan dan pengolahan data keuangan perusahaan yang kemudian dikomunikasikan kepada stakeholders agar dapat dipakai dalam pengambilan keputusan yang menyangkut perusahaan Suatu kegiatan deskriptif-analisis Akuntansi mengidentifikasikan berbagai transaksi ekonomik dalam suatu perusahaan melalui tahap: (a) Pengukuran (b) Pencatatan (c) penggolongan dan (d) peringkasan , sehingga hanya informasi yang relevan dan saling berhubungan , dan mampu memberikan secara layak tentang keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan yang diintregasikan dan disajikan dalam laporan keuangan

4 Karakteristik Akuntansi
identifikasi, pengukuran, dan komunikasi dari informasi keuangan tentang entitas ekonomi kepada Pihak yang berkepentingan.

5 Informasi Keuangan dan non Keuangan
Akuntansi menghasilkan informasi keuangan tentang sebuah entitas. Informasi yang dihasilkan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP): Laporan Posisi Keuangan / Neraca Laporan Laba Rugi Komprehensif Laporan Arus Kas Laporan Perubahan Ekuitas Catatan atas laporan keuangan Selain laporan tersebut terdapat laporan yang bukan merupakan GAAP yang dihasilkan perusahaan: Laporan Tahunan, Sustainability Reporting, Prospektus, Laporan untuk Bapepam, Integrating Reporting.

6 Jenis laporan keuangan & pemakainya
Neraca Pihak Ekstern Rugi Laba Laporan Keuangan Pemakai Lap. Perub. Posisi Keu Pihak Intern Laporan Lain

7 Stakeholders: Pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan
Pihak Internal, Yaitu manajemen (stewardship): Memiliki kendali terhadap sistem akuntansi dan dapat menentukan informasi apa yang dibutuhkan dan bagaimana informasi itu dilaporkan Pihak Eksternal: Kreditor dan investor Kreditor membutuhkan informasi tentang profitabilitas dan stabilitas perusahaan dalam kaitannya dengan pertanyaan, apakah kita akan meminjamkan uang? Investor (pemegang saham atau investor potensial) membutuhkan informasi yang berhunbungan dengan keamanan dan profitabilitas dari investasi mereka

8 Laporan Keuangan VS Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan meliputi laporan keuangan dan cara lain untuk melaporkan informasi. Pelaporan keuangan terdiri dari laporan keuangan + prospektus, peramalan manajemen, penjelasan mengenai dampak lingkungan & sosial yang diakibatkan. Pelaporan keuangan memiliki arti yang lebih luas dari laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan unsur utama pelaporan keuangan terdiri dari neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan perubahan posisi keuangan laporan arus zas.

9 Tujuan Laporan Keuangan
Memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggung jawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan menyediakan informasi non keuangan. Ref: PSAK Conceptual Framework

10 Tujuan Laporan Keuangan (FASB 1)
Memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur yang ada dan yang potensial serta pemakai lainnya dalam pengambilan keputusan rasional mengenai investasi, kredit dan keputusan lainnya.

11 Memberikan informasi guna membantu investor dan kreditur yang ada dan yang potensial dalam menaksir jumlah, waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas di masa yang akan datang dari dividen atau bunga dan hasil dari penjualan, pelunasan, atau jatuh tempo dari sekuritas atau pinjaman.

12 Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi perusahan dan klaim atas sumber daya itu (kewajiban untuk mentransfer sumber daya kepada kesatuan lain dan ekuitas pemilik) dan dampak dari transaksi, kejadian dan situasi yang akan memperngaruhi sumber daya dan klaim terhadap sumber daya itu.

13 Tujuan Akuntansi Keuangan
Pelaporan keuangan seharusnya memberikan informasi: (a) Yang berguna bagi investor dan kreditor (dan pemakai lain) sekarang dan potensial dalam membuat keputusan investasi, kredit (dan yang serupa) yang rasional. (b) Membantu investor dan kreditor (dan pemakai lain) sekarang dan potensial dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas prospektif. (c) Tentang sumber daya ekonomi perusahaan, klaim terhadap sumber daya itu, dan pengaruh dari transaksi, kejadian, serta situasi yang mengubah sumber daya dan klaim terhadap sumber daya tersebut.

14 Standar Akuntansi ?? Untuk keseragaman laporan keuangan
Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun Memudahkan auditor Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda. Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna

15 Kebutuhan untuk Mengembangkan Standar
Berbagai pemakai perlu informasi keuangan Laporan Keuangan Neraca Laporan Laba-rugi Laporan Ekuitas pemegang Saham Laporan Arus Kas Catatan Pengungkapan Profesi akuntansi berupaya mengembangkan himpunan standar yang diterima umum dan dipraktikkan secara universal. Generally Accepted Accounting Principles (GAAP)

16 Auditor Auditor mengeluarkan opini tentang Laporan Keuangan yang telah disusun apakah telah sesuai dengan prinsip akuntansi keuangan Auditors working independently of a company’s management and internal accountants examine the financial statements.

17 Opini Auditor Unqualified opinion — Laporan Keuangan yang telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi Qualified opinion— Laporan Keuangan yang telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi, kecuali item tertentu No opinion— Auditor tidak memberikan opini mengenai laporan keuangan Adverse— Laporan Keuangan yang telah disusun tidak sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi

18 STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Menciptakan metode yang seragam untuk menyajikan informasi, sehingga laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan lebih mudah kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih dan dianggap berterima umum disebut: Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) Badan yang membuat standar akuntansi keuangan di Amerika Serikat: Financial Accounting Standard Board (FASB) berdiri tahun 1973 menggantikan American Principles Board (APB) sebuah lembaga swasta yang bertanggung jawab untuk pembentukan standar akuntansi di Amerika Serikat. Produk FASB adalah Publikasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statements of Financial Accounting Standards). Organisasi lain yang penting dalam pelaporan keuangan: SEC (Securities and Exchange Commision) dibentuk tahun 1934 dengan tugas utama mengatur penawaran dan perdagangan efek oleh perusahaan kepada masyarakat AICPA (American Institute of Certified Public Accounting) merupakan organisasi profesional dari para akuntan publik yang tersertifikasi

19 Pihak yang Terlibat Menetapkan Standar
Empat organisasi: Securities and Exchange Commission (SEC) American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) Financial Accounting Standards Board (FASB) Government Accounting Standards Board (GASB)

20 Securities and Exchange Commission
Dididirikan oleh pemerintah federal Akuntansi dan pelaporan untuk perusahaan publik Securities Act of 1933 Securities Act of 1934 Mendorong badan penetapan-standar swasta SEC mengharuskan perusahaan publik untuk mematuhi GAAP Pengawasan SEC Otoritas penegakan hukum

21 American Institute of CPAs
Organisasi professional nasional membuat: Committee on Accounting Procedures Accounting Principles Board 1939 sampai 1959 Mengeluarkan 51 Accounting Research Bulletins (ARBs) Pendekatan masalah-per-masalah gagal 1959 sampai1973 Mengeluarkan 31 Accounting Principle Board Opinions (APBOs) Rekomendasi Wheat Committee diadopsi tahun 1973

22 Badan Standar Akuntansi Keuangan
Rekomendasi Wheat Committee berakibat pada dibuatnya Financial Accounting Standards Board tahun 1973. Financial Accounting Foundation Memilih anggota FASB Mendanai aktivitas mereka Exercises general oversight. Financial Accounting Standards Board Misinya membuat dan memperbaiki standar akuntansi dan pelaporan keuangan. Financial Accounting Standards Advisory Council Konsultasi tentang is-isu kebijakan utama.

23 Badan Standar Akuntansi Keuangan
Misinya membuat dan memperbaiki standar akuntansi dan pelaporan keuangan. Perbedaan antara FASB dan APB meliputi: Keanggotaan lebih kecil Keanggotaan penuh-waktu, digaji Otonomi lebih besar Independensi lebih besar Representasi lebih luas

24 Governmental Accounting Standards Board
Didirikan tahun 1984 untuk menangani isu-isu pelaporan pemerintah negara bagian dan lokal. Financial Accounting Foundation Financial Accounting Standards Board Governmental Accounting Standards Board Financial Accounting Standards Advisory Council Governmental Accounting Standards Advisory Council

25 Organisasi Profesi Akuntansi di Indonesia:
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), didirikan 23 Desember Bertujuan untuk: Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan Membimbing perkembangan akuntansi dan mempertinggi mutu pendidikan akuntansi IAI terdiri dari tiga seksi: IAI seksi Akuntan Publik, yaitu anggota IAI yang berprofesi sebagai akuntan publik IAI seksi Akuntan Manajemen, yaitu anggota IAI yang bekerja dalam perusahaan, termasuk BUMN, Bank pemerintah dll IAI seksi Akuntan Pendidik, Yaitu anggota IAI yang berprofesi sebagai pendidik Komite IAI: Komite Norma Pemeriksaan Akuntan Komite Kode Etik Komite Perpajakan Dewan Kehormatan IAI Bertugas menjaga ketaatan anggota IAI terhadap kode etik akuntan Indonesia

26 Kerangka Teori Akuntansi
Tingkatan pertama: - Tujuan pokok akuntansi Tujuan Tingkatan kedua: - Konsep dasar pelaporan Karakteristik mutu informasi Elemen Laporan Keuangan Tingkatan ketiga: - Pedoman pelaksanaan Asumsi Prinsip Kendala

27 Tujuan laporan keuangan: (Tingkatan Pertama)
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja setiap perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomik Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi keuangan yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan Menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Memberikan pengungkapan mengenai informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan, misalnya informasi mengenai kebijakan kauntansi yang diatur perusahaan, seperti penentuan metode depresiasi dan penilaian persediaan Untuk bisa mewujudkan tujuan tadi maka laporan keuangan harus memenuhi karakteristik mutu informasi

28 Karakteristik Mutu Informasi (Tingkatan Kedua)
Dapat dipahami Relevan Keandalan Daya banding Konsistesi Relevan Primary Qualities Nilai prediksi Secondary Qualities Nilai feedback Keandalan Tepat waktu Daya uji Elemen Laporan keuangan: Aktiva Hutang Modal Pendapatan Biaya Laba/Rugi Netral Jujur

29 Tingkatan Ketiga: Kendala Laporan Keuangan: Cost benefit analysis
Materialitas Konservatif Kebiasaan dunia industri Tingkatan Ketiga: Asumsi/konsep dasar akuntansi: Business entity Going concern Stable monetary unit Periodicity Prinsip Akuntansi: Cost Principle Revenue Realization Principle Matching Principle Fulldisclousure Principle

30 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia)
Dapat dipahami Informasi mudah dan dapat dipahami pemakainya. Relevan Berguna untuk evaluasi masa lalu, masa kini atau prediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan Keandalan Informasi tidak menyesatkan, bebas kesalahan material dan dapat diandalkan.

31 Kualitas keandalan dipengaruhi oleh
Penyajian jujur. Informasi menggambarkan transaksi jujur dan wajar. Substansi mengungguli bentuk. Peristiwa dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi. Bukan hanya bentuk hukum. Netralitas. Informasi dibuat untuk kebutuhan umum pemakai Pertimbangan Sehat. Ketidakpastian diselesaikan dengan menggunakan pertimbangan sehat dalam peny. Lap Keu Kelengkapan. Informasi harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.

32 Dapat Dibandingkan Laporan keuangan harus dapat dibandingkan antar periode untuk identifikasi trend posisi dan kinerja keuangan.

33 Asumsi Dasar Akuntansi
Kesatuan Usaha ( Economic Entity ) Perusahaan dipandang sebagai unit usaha yang terpisah dari pemiliknya. Kelangsungan Usaha ( Going Concern ) Perusahaan akan hidup terus dan tidak akan dibubarkan. Unit Moneter ( Unit of Measure ) Pencatatan menggunakan mata uang Periode Waktu ( Time Period ) Lap Keu disusun berdasarkan periode waktu tertentu agar informasinya berguna.

34 Asumsi Periode Waktu ini dinyatakan dalam
4.1. Dasar Akrual Pencatatan transaksi pada saat terjadinya dan dilaporkan dalam lap. keu. pada periode yang bersangkutan. 4.2. Kelangsungan Usaha Penjelasan lihat atas.

35 Konsep Dasar Akuntansi
Prinsip Biaya Historis (Historical Cost) Transaksi dicatat sebesar harga perolehan pada saat terjadinya transaksi. Prinsip Pengakuan Pendapatan (RevenueRecognition) Prinsip Mempertemukan ( Matching ) Mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut.

36 Prinsip Konsistensi ( Consistency )
Penggunaan metode dan prosedur akuntansi diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclousure) Menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan.

37 Keterbatasan laporan keuangan
Cukup Berarti ( Materiality ) Hanya mencatat transaksi2 yg material saja dan cenderung mengabaikan transaksi yg kecil dan tidak material. Konservatif Cenderung memilih alternatif yg tidak mem- buat aktiva dan pendapatan terlalu besar. Sifat Khusus Industri Tertentu Seperti bank, asuransi, dll sering regulasinya diatur pemerintah.

38 Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia
Standar Akuntansi Keuangan SAK-ETAP Standar Akuntansi Syari’ah Standar Akuntansi Pemerintahan IFRS hanya diadopsi untuk Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) SAK ETAP diluncurkan secara resmi pada tanggal 17 July 2009 Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan PP 71 tahun 2010

39 STANDAR AKUNTANSI PSAK - IFRS, SAK ETAP : diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia 17 orang mewakili: Akuntan Publik, Akademisi, Akuntan Sektor Publik, dan Akuntan Manajemen Ouput adalah PSAK dan ISAK PSAK Syarian : Dewan Standar Akuntansi Syariah SAP: Komite Standar Akuntansi Pemerintahan Penerbitan standar akutansi melalui suatu proses yang panjang (due process) yang melibatkan berbagai stakeholder.

40 Standar Akuntansi Indonesia
>2012 SAK UMUM PSAK adopsi IFRS PSAK Syariah PSAK Non IFRS (termasuk SAK nirlaba) SAK-ETAP (PSAK for SME) SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan) SAK UMUM PSAK berbasis IFRS PSAK NON IFRS (termasuk PSAK Syariah) SAK ETAP (PSAK for SME) SAK for Non profit SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan)

41 PSAK SYARIAH Basis transaksi
Digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga syariah maupun non lembaga syariah Pengembangan dengan model PSAK umum namun berbasis syariah dengan acuan fatwa MUI PSAK 100 – PSAK 106 Kerangka konseptual, Penyajian Laporan Keuangan Syariah, Akuntansi Murabahah, Musyarakah, Mudharabah , Salam, Istishna

42 SAP Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan, PP 24 tahun 2005  PP 71 tahun 2010 Standar disusun oleh Komite Akuntansi Pemerintahan kemudian ditetapkan dengan PP Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun LKPP dan LKPD: instansi pemerintah pusat Instansi pemerintah daerah BLU (digabung), BUMN (sbg investasi)  PSAK Entitas sektor publik selain pemerintah menggunakan PSAK 45.

43 SAK ETAP SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik ETAP adalah entitas yang: Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises. Lebih sederhana antara lain: Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas. Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan. Tahun 2011 perusahaan harus memilih menjadi menggunakan PSAK-IFRS atau PSAK-ETAP

44 PSAK – IFRS BASED Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publik seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi, dan BUMN. Dapat diterapkan oleh entitas lainya. Basis transaksi, bukan basis industri. Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user laporan keuangan Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012

45 IFRS - PSAK Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS terbaru)
Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam Standar bagian depan. Substansi / konseptual Redaksional Tanggal efektif Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti pemberlakuan PSAK yang bersangkutan. Setelah konvergensi IFRS  PSAK akan berkembang dinamis mengikuti IFRS

46 Mengapa IFRS Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO (Statement Membership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagai accounting standard. Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota G20 forum. Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington DC, 15 November 2008 : “Strengthening Transparency and Accountability” Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan untuk Strengthening Financial Supervision and Regulation  “to call on the accounting standard setters to work urgently with supervisors and regulators to improve standards on valuation and provisioning and achieve a single set of high-quality global accounting standards.”

47 Manfaat IFRS Meningkatkan daya banding laporan keuangan.
Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan. Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”.

48 Karakteristik IFRS IFRS menggunakan “Principles Base “ :
Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut. Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi. Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi. Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif

49 “Judgment” IFRS = Principles
Penerapan standard mengacu pada substansi ekonomi bukan bentuk hukumnya. Pemahaman underlying transaksi dan detail kontrak menjadi penting Pengajaran dengan menggunakan kasus Ilustrasi PT. A memiliki kontrak dengan PT. B untuk membeli semua produk yang dihasilkan. Produknya khusus dan hanya dapat dijual kepada PT. A. Kontrak meliputi jangka waktu 20 tahun. Kontrak tersebut menjamin bahwa PT. A membeli jumlah minimum produk B setiap tahun dengan harga yang telah ditentukan. Dari kontrak tersebut PT. B dapat memperoleh pengembalian modal dari investasi untuk memproduksi produk tersebut.

50 Dinamis IFRS membuka wawasan, bahwa mengajarkan akuntansi keuangan harus sesuai dengan standar bukan teks book. Awareness terhadap standar akuntansi meningkat Materi pengajaran harus dinamis mengikuti perkembangan standar. IFRS sering berubah Digunakan perusahaan banyak di negara sehingga kesulitan penerapan akan membuahkan kritik terhadap standar yang ada  perubahan Perubahan lingkungan usaha Contoh  Pendapatan awalnya menggunakan konsep risk and reward, kemudian ditambahkan konsep present obligation.

51 “Fair value” Nilai wajar adalah suatu jumlah yang digunakan untuk mengukur aktiva yang dapat dipertukarkan melalui suatu transaksi yang wajar (arm's length transaction) yang melibatkan pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai. Kuotasi harga di pasar aktif; Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan teknik penilaian yang meliputi: transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia; referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow analysis); dan model penetapan harga opsi (option pricing model)

52 “Fair value” IAS 41 Agriculture Biological asset dinilai sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), baik pada pengakuan pertama maupun pada tanggal laporan Agriculture product dinilai nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan (point-of-sale costs), pada pengakuan pertama. both on initial recognition and at each balance sheet date Fair value menggunakan harga kuotasi jika tidak ada menggunakan harga wajar alternatif Perlu tidak mengajarkan perhitungan fair value Bagaimana menentuka arus kas Tingkat suku bunga Model opsi Judgment : produk serupa, transaksi terkini, biaya penjualan

53 Pengungkapan Lebih Banyak
Ilustrasi laporan keuangan. Membaca dan membuat pengungkapan pengungkapan yang diinginkan oleh standar Judgment : apa yang perlu diungkapkan Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi dampak keuangan dari penyesuaian yang diakui pada periode pelaporan berjalan yang berhubungan dengan kombinasi bisnis yang terjadi pada periode tersebut atau periode pelaporan sebelumnya. Jika pengungkapan spesifik yang dipersyaratkan tidak mencapai tujuan pengungkapan, maka pihak pengakuisisi mengungkapkan seluruh informasi tambahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut * Buletin Teknis No. 3

54 Main References Intermediate Accounting, IFRS Edition, Kieso, Weygandt, Warfield, Jhon Willley son, 2010. International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material The Institute of Chartered Accountants, England and Wales Standar Akuntansi Keuangan Dewan Standar Akuntansi Keuangan


Download ppt "Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google