Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWidya Kusuma Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
V. Penalaran Langsung Zainul Maarif, Lc., M.Hum.
2
Pengantar umum Penalaran Langsung: penalaran yang premisnya hanya terdiri dari sebuah proposisi saja (proposisi kategoris), sedangkan kesimpulannya ditarik langsung dari proposisi itu dengan membandingkan term subjek dan term predikatnya. Metode penalaran langsung: Oposisi, Konversi, Obversi, Kontraposisi.
3
OPOSISI Oposisi: Relasi antara dua proposisi yang memiliki term S dan Term P yang sama tetapi berbeda dalam kuantitas atau kualitas. Jenis-jenis Oposisi: Kontradiktoris: oposisi menurut aspek kuantitas dan kualitas antara proposisi A dan proposisi O, antara proposisi E dan proposisi I. Kontraris: oposisi menurut aspek kualitas antara proposisi A dan proposisi E. Subkontraris: oposisi menurut aspek kualitas antara proposisi I dan proposisi O Subalterna: oposisi menurut aspek kuantitas antara proposisi A dan proposisi I, antara proposisi E dan proposisi O.
4
Proposisi-proposisi opositif
Jenis-Jenis Oposisi Aspek Oposisi Proposisi-proposisi opositif Nama oposisi Kuantitas dan kualitas A – O E – I kontradiktoris Kualitas A – E Kontraris I – O Subkontraris Kuantitas A – I E – O Subalterna
5
Contoh-contoh oposisi
Kualitas (A) Semua sarjana adalah orang pandai (E) Semua sarjana Bukan orang pandai Kontraris k u a n t i s Sub alterna Kontradiktoris Sub alterna (I) Sebagian sarjana adalah orang pandai (O) Sebagian sarjana Bukan orang pandai Sub kontraris
6
Hukum-hukum nilai kebenaran proposisi opositif
Kontradiktoris: kedua proposisi yang beroposisi tidak dapat sekaligus benar dan juga tidak dapat sekaligus salah. Jika yang satu benar, yang lain salah. Jika yang satu salah, yang lain benar. Kontraris: kedua proposisi yang beroposisi tidak dapat sekaligus benar, tetapi dapat sekaligus salah. Jika yang satu benar, yang lain salah. Jika yang satu salah, yang lain tidak jelas. Subkontraris: kedua proposisi yang beroposisi tidak dapat sekaligus salah, tapi dapat sekaligus benar. Jika yang satu salah, yang lain benar. Jika yang satu benar, yang lain tidak jelas. Sub-alterna: Jika proposisi universal (pu) benar, proposisi partikular (pp) benar. Jika pu salah, pp tidak jelas. Jika pp benar, pu tidak jelas. Jika pp salah, pu salah.
7
Hukum luas term predikat
Luas term subjek menentukan kuantitas proposisi. Luas term predikat menentukan kualitas proposisi. Dalam proposisi afirmatif, luas term predikat selalu partikular. (ex. Semua kucing adalah binatang). Pengecualian 1: proposisi A dengan S dan P universal (ex. Definisi: Manusia adalalah hewan berakal budi) Pengecualian 2: proposisi A dengan S dan P singular (ex. Tommy adalah putera bungsu Soeharto). Dalam proposisi negatif, luas term predikat selalu universal. (ex. Semua kelinci bukan gajah). Pengecualian: proposisi E dengan S dan P singular (ex. Semarang bukan kota terbesar di Indonesia).
8
Ekuivalensi Ekuivalensi: suatu sifat dari proposisi-proposisi yang mengandung makna sama meskipun memiliki kualitas dan/atau term-term yang berbeda. Model-model penalaran langsung ekuivalen: Konversi Obversi kontraposisi
9
Konversi (Pembalikan)
Konversi: pengungkapan kembali makna yang terkandung dalam sebuah proposisi dengan cara menukar tempat term subjek dengan term predikatnya tanpa mengubah kualitas proposisi tersebut. Jika S – P, maka dapat disimpulkan P – S. Hukum pokoknya: luas term predikiat pada proposisi asal (premis) harus sama besar dengan luas term tersebut pada proposisi baru (kesimpulan). Konversi (sederhana) hanya dapat dilakukan pada: Proposisi E: semua becak bukan mobil. Jadi semua mobil bukan becak. Proposisi I: beberapa mahasiswa adalah penyanyi. Jadi beberapa penyanyi adalah mahasiswa. Proposisi A yang merupakan definisi: semua manusia adalah hewan berakal. Jadi semua hewan berakal adalah manusia.
10
Obversi Cara mengobversi: (1) mengubah kualitas proposisi, dan (2) menegasikan predikatnya. Rumusnya: “adalah” menjadi “bukan non”. “bukan” menjadi “adalah non” Obversi dapat dilakukan pada semua proposisi A, E, I dan O. Contoh: Premis: Semua harimau adalah binatang buas. Kesimpulan: Jadi, semua harimau bukan non-binatang buas. Premis: Semua harimau bukan kucing Kesimpulan: Jadi, semua harimau adalah non kucing.
11
Kontraposisi Kontraposisi: obversi dari obversi yang sudah dikonversi.
Cara mengkontraposisi: (1) melakukan obversi, (2) melakukan konversi, dan (3) melakukan obversi lagi. Kontraposisi hanya dapat diterapkan pada proposisi A dan proposisi O. Contoh proposisi A: Premis: semua uang adalah alat pembayaran. Obversi: semua uang bukan non-alat pembayaran. Konversi: semua non-alat pembayaran bukan uang. Obversi (kesimpulan): semua non-alat pembayaran adalah non-uang.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.