Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSurya Oesman Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
ANTIHIPERTENSI Disusun Oleh : KEOLOMPOK 12 KELAS B. MUNAWWARAH (12067)
NORA AFRILDA (12O69) AKADEMI FARMASI PEMERINTAH ACEH 2013
2
PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah arteri melebihi normal dan kenaikan ini bertahan. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan darah di atas 140/90mmHg (WHO). Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sehingga tekanan sistolik > 140 mmHg dan tekanan diastolik > 90 mmHg. Farmakologi dasar dan klinik.
3
Penyebab hipertensi 1. Faktor Resiko dari dalam :Resiko kerusakan ginjal,diabetes militus, jantung dan otak berhubungan dengan tingginya kenaikan tekanan darah. 2. Faktor resiko dari luar : diet dan asupan garam berlebih, stress, ras, obesitas,merokok, genetis,dan terlalu banyak minum alkohol. Farmakologi dasar dan klinik.
4
Penggolongan hipertensi
1. hipertensi Esensial adalah hipertensi yang tidak dapat diketahui penyebab medisnya. 2. hipertensi Sekunder adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita seperti gagal jantung,gagal ginjal atau kerusakan sistem hormon. Obat-obat Penting
5
Pengertian antihipertensi
Obat antihipertensi adalah obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tingggi hingga mencapai tekanan darah normal. Semua obat antihipertensi bekerja pada satu atau lebih tempat kontrol anatomis dan efek tersebut terjadi dengan mempengaruhi mekanisme normal regulasi TD. Farmakologi dasar dan klinik.
6
Kelompok Obat Hipertensi
1. DEURETIK 2. ANTAGONIS REEPTOR BETA 3. ANTAGONIS RESEPTOR ALFA 4. OBAT-OBAT SISTEM SARAF PUSAT 5. ANTAGONIS KALSIUM 6. ACE (Penghambat Enzim Konversi Angiostensin) 7. VASODILATOR Obat-obat penting.
7
1. Golongan DEURETIK Mekanisme kerja: menghambat absorbsi garam dan air sehingga volume darah dapat menurun akibatnya tekanan darah ikut turun. hipertensi.html
8
Contoh Obat golongan deuretik
1. Furosemide Mekanisme kerja : mengurangi reabsorbsi aktif NaCl dalam lumen tubuli ke dalam intersitium pada ascending limb of henle. Indikasi : Edema paru akut, edema yang disebabkan penyakit jantung kongesti, sirosis hepatis, nefrotik sindrom, hipertensi. Efek samping : pusing. Lesu, kaku otot, hipotensi, mual, diare. Dosis : Dewasa 40 mg/hr Anak 2 – 6 mg/kgBB/hr ISO INDONESIA VOLUME Jakarta:PT.ISFI
9
Lanjutan…. 2. HCT (Hydrochlorothiaside)
Mekanisme kerja : mendeplesi (mengosongkan) simpanan natrium sehingga volume darah, curah jantung dan tahanan vaskuler perifer menurun. Indikasi : digunakan untuk mengurangi udema akibat gagal jantung, cirrhosis hati, gagal ginjal kronis, hipertensi. Efek Samping : Gangguan saluran pencernaan ringan,hipokalemia, impotensi. Dosis : Dewasa 25 – 50 mg/hr. ISO INDONESIA VOLUME Jakarta:PT.ISFI
10
2. Golongan ANTAGONIS RESEPTOR BETA
Mekanisme kerja: menempati reseptor beta adrenergik. Blokade reseptor ini menyebabkan penurunan aktifitas adrenalin dan noradrenalin.
11
Contoh Obat Gol Antagonis Reseptor Beta
1. Asebutolol (Sectral) Mekanisme kerja : menghambat efek isoproterenol, menurunkan aktivitas renin, menurunka outflow simpatetik perifer. Indikasi : hipertensi, angina pectoris, aritmia,feokromositoma, kardiomiopati obtruktif hipertropi, tirotoksitosis. Efek samping : mual, kaki tangan dingin, insomnia, mimpi buruk, lesu. Dosis : 2 x 200 mg/hr (maksimal 800 mg/hr). ISO INDONESIA VOLUME Jakarta:PT.ISFI
12
Lanjutan…. 2. Atenolol (Tenormin)
Mekanisme kerja : pengurahan curah jantung disertai vasodilatasi perifer, efek pada reseptor adrenergic di SSP, penghambatan sekresi renin akibat aktivasi adrenoseptor di ginjal. Indikasi : hipertensi ringan – sedang, aritmia. Efek samping : nyeri otot, tangan kaki rasa dingin, lesu, gangguan tidur, kulit kemerahan, impotensi. Dosis : 2 x 40 – 80 mg/hr. ISO INDONESIA VOLUME Jakarta:PT.ISFI
13
3. Golongan ANTAGONIS RESEPTOR ALFA
Mekanisme kerja: memblok reseptor alfa adrenergik yang ada pada oto polos pembuluh. hipertensi.html
14
Contoh Obat Gol Antagonis Reseptor Alfa
Prazosin (minipress) Mekanisme Kerja :Antagonis adrenergik alfa-1 perifer mendilatasi arteri maupun vena. Indikasi : Hipertensi,gagal jantung kongestif. Efek Samping : sakit kepala,hipotensi postural,gangguan saluran pencernaan,gatal-gatal,mulut kering. Dosis : 0,5 mg 2 kali sehari.selanjutnya dosis di tingkatkan 1 mg 2 kali sehari. ISO INDONESIA VOLUME Jakarta:PT.ISFI
15
Lanjutan… 2. Doxazosin. Mekanisme Kerja : Antagonis adrenergik alfa-1
perifer mendilatasi arteri maupun vena. Indikasi : Hipertensi. Efek Samping : Hipotensi postural,sakit kepala, kelelahan,vertigo,dan edema. Dosis : 1 Mg sehari. Obat-obat penting
16
4. Golongan SISTEM SARAF PUSAT
Mekanisme Kerja : golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis (saraf yang bekerja pada saat kita beraktifitas).
17
Contoh obat Gol Sistem Saraf Pusat
Klonidin (catapres,Dixarit) Mekanisme kerja : menghambat perangsangan saraf adrenergic di SSP. Indikasi : hipertensi, migren. Efek samping : mulut kering, pusing mual, muntah, konstipasi. Dosis : 150 – 300 mg/hr. ISO INDONESIA VOLUME Jakarta:PT.ISFI
18
Lanjutan…. 2. Reserpin (Serpasil)
Mekanisme Kerja : Mendeplesi simpanan katekolamin dan 5-hidroksitriptamin pada berbagai organ seperti pada otak dan medula adrenal. Indikasi : Hipertensi esensial ringan,juga digunakan sebagai terapi tambahan dengan obat hipertensi lain pada kasus hipertensi yang lebih berat. Efek Samping : infeksi saluran cerna dan infeksi saluran nafas. Dosis : 0,25-0,5 mg sehari dibagi dalam 2-3 dosis. ISO INDONESIA VOLUME Jakarta:PT.ISFI
19
5. Golongan ANTAGONIS KALSIUM
Mekanisme kerja : menghambat pemasukan ion Ca ke dalam sel sehingga penyaluran impuls dan kontraksi dinding pembuluh darah.
20
Contoh obat Gol Antagonis Kalsium
Diltiazem (Herbeser,Diltikor) Mekanisme kerja : menghambat asupan, pelepasan atau kerja kalsium melalui slow cannel calcium. Indikasi : hipertensi, angina pectoris, MCI, penyakit vaskuler perifer. Efek samping : bradikardia, pusing, lelah, edema kaki, gangguan saluran cerna. Dosis : 3 x 30 mg/hr sebelum makan. ISO INDONESIA VOLUME Jakarta:PT.ISFI
21
Lanjutan… 2. Nifedipin (Adalat/retard)
Mekanisme kerja : menurunkan resistensi vaskuler perifer, menurunkan spasme arteri coroner. Indikasi : hipertensi, angina yang disebabkan vasospasme coroner, gagal jantung refrakter. Efek samping : sakit kepala, takikardia, hipotensi, edema kaki. Dosis : 3 x 10 mg/hr. ISO INDONESIA VOLUME Jakarta:PT.ISFI
22
6. Golongan PENGHAMBAT ACE
Mekanisme kerja : mencegah pengubahan angiotensin I menjadi angiotensin II yang berdaya vasokonstriksi kuat. Selain itu menghambat pembentukan aldosteron yang bersifat retensi garam dan air.
23
Contoh Obat Gol Penghambat ACE
1. Kaptopril (Acendril,capoten) Mekanisme kerja : menghambat enzim konversi angiotensin sehingga menurunkan angiotensin II yang berakibat menurunnya pelepasan renin dan aldosterone. Indikasi : hipertensi, gagal jantung. Efek samping : batuk, kulit kemerahan, konstipasi, hipotensi, dyspepsia, pandangan kabur, myalgia. Dosis : 2 – 3 x 25 mg/hr. ISO INDONESIA VOLUME Jakarta:PT.ISFI
24
Lanjutan… 2. Ramipril (Decapril, Cardace)
Mekanisme kerja : menghambat enzim konversi angiotensin sehingga perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II terganggu, mengakibatkan menurunnya aktivitas vasopressor dan sekresi aldosterone. Indikasi : hipertensi. Efek samping : batuk, pusing, sakit kepala, rasa letih, nyeri perut, bingung, susah tidur. Dosis : awal 2,5 mg/hr. ISO INDONESIA VOLUME Jakarta:PT.ISFI
25
7. GOLONGAN VOSODILATOR Mekanisme kerja : berkhasiat vasodilatasi langsung terhadap pembuluh darah sehingga tekanan darah turun.
26
Contoh Obat Gol Vosodilator
Hidralazin (Apresolin) Mekanisme kerja : merelaksasi otot polos arteriol sehingga resistensi perifer menurun, meningkatkan denyut jantung. Indikasi : hipertensi, gagal jantung. Efek samping : sakit kepala, takikardia, gangguan saluran cerna, muka merah, kulit kemerahan. Dosis : 50 mg/hr, dibagi 2 – 3 dosis. ISO INDONESIA VOLUME Jakarta:PT.ISFI
27
Lanjutan 2. Nitroglycerin (Nitrocine)
mekanisme kerja :Bekerja dengan relaksasi otot polos, menghasilkan efek vasodilator pada vena perifer dan arteri, dengan efek paling penting pada vena. Indikasi : Pengobatan angina pektoris; bentukinjeksi IV digunakan untuk gagal jantung kongestif,hipertensi pulmoner; emergensi hipertensi selama operasi (terutama selama pembedahan jantung). Efek samping : Hipotensi,sakit kepala,pusing,mual muntah,diare. Dosis : 1-3 mcg/kg/menit, maksimum 5 mcg/kg/menit. ISO INDONESIA VOLUME Jakarta:PT.ISFI
28
TERIMA KASIH Daftar Pustaka
angiotensin.html. hipertensi.html Obat-Obat Penting Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi IV Betram G.Katzung. ISO INDONESIA VOLUME Jakarta:PT.ISFI TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.