Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYulia Kusuma Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Pembelajaran Kontekstual
PRESENTASI 6 PEBI44405 PEMBAHARUAN Dalam PEMBELAJARAN BIOLOGI Oleh: Nurhasanah Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran Berbasis Kompetensi Pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik. Muara pembelajaran adalah meningkatnya kompetensi peserta didik dalam pola sikap, pengetahuan, dan keterampilan Prinsipnya adalah sebagai berikut: Berpusat pada peserta didik, peserta didik menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya tinggi. Tugas guru mendesain kegiatan pembelajaran agar tersedia ruang dan waktu bagi peserta didik belajar secara aktif dalam mencapai kompetensinya. 2. Pembelajaran terpadu agar kompetensi yang dirumuskan dalam KD dan SK tercapai secara utuh. Aspek kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan terintegrasi menjadi satu kesatuan. 3. Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual peserta didik. Peserta didik memiliki karakteristik, potensi, dan kecepatan belajar yang beragam, kelas dengan jumlah tertentu, guru perlu memberikan layanan individual agar dapat mengenal dan mengembangkan peserta didiknya.
2
4. Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus, menerapkan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning). Peserta didik yang belum tuntas diberikan layanan remedial, sedangkan yang sudah tuntas diberikan layanan pengayaan atau melanjutkan pada kompetensi berikutnya. 5. Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah, sehingga pembelajar menjadi kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi, guru perlu mendesain pembelajaran yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan atau konteks kehidupan peserta didik dan lingkungan. 6. Pembelajaran dilakukan dengan multistrategi dan multimedia sehingga memberikan pengalaman belajar beragam bagi peserta didik. 7. Peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan narasumber B. Pembelajaran Kontekstual 1. Pengertian Pembelajaran Kontekstual Hakikat pembelajaran kontekstual adalah sistem yang mendorong pembelajar untuk membangun keterkaitan, independensi, relasi-relasi penuh makna antara apa yang dipelajari dengan realitas, lingkungan personal, sosial dan kultural yang terjadi sekarang (Farisi, 2005). 2. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual a. Melakukan hubungan bermakna (making meaningful connection) Siswa dapat mengatur diri sendiri belajar secara aktif dalam mengembangkan minat secara individual, dapat bekerja sendiri atau kelompok, dan dapat belajar sambil berbuat (learning by doing).
3
b. Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan (doing significant work)
Siswa melakukan pekerjaan yang signifikan: ada tujuan, ada urusannya dengan orang lain, ada hubungannya dengan penentuan pilihan, dan ada produknya atau hasil yang sifatnya nyata. c. Belajar yang diatur sendiri (self-regulated learning) Siswa membuat hubungan-hubungan antara sekolah dan berbagai konteks yang ada dalam kehidupan nyata sebagai pelaku bisnis dan sebagai anggota masyarakat. d. Bekerja sama (collaborating) Siswa dapat bekerja sama, guru membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok, membantu memahami bagaimana mereka saling mempengaruhi dan saling bekomunikasi. e. Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking) Siswa dapat menggunakan tingkat berfikir yang lebih tinggi secara kritis dan kreatif yaitu dapat menganalisis, membuat sintesis, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan menggunakan logika dan bukti-bukti. f. Mengasuh atau memelihara pribadi siswa (nurturing the individual) Siswa memelihara pribadinya yaitu mengetahui, memberi perhatian, memiliki harapan-harapan yang tinggi, memotivasi dan memperkuat diri sendiri. Siswa menghormati teman dan orang dewasa. Namun siswa tidak akan berhasil tanpa dukungan orang dewasa. g. Mencapai standar yang tinggi (reaching high standard) Siswa mengenal dan mencapai standar yang tinggi yaitu mengidentifikasi tujuan dan memotivasi untuk mencapainya.
4
h. Menggunakan penilaian yang otentik (using authentic assesment)
Proses pengumpulan data yang memberikan gambaran atau informasi tentang perkembangan pengalaman belajar siswa. Penilaian otentik diarahkan pada proses mengamati, menganalisis, dan menafsirkan data yang telah terkumpul ketika atau dalam proses pembelajaran siswa berlangsung, bukan hanya pada hasil pembelajaran. Penilaian otentik memberikan kesempatan luas bagi siswa untuk menunjukkan apa yang telah mereka pelajari selama proses belajar-mengajar. Adapun bentuk-bentuk penilaian yang dapat digunakan oleh guru adalah portfolio, tugas kelompok, demonstrasi, dan laporan tertulis. Contoh Pembelajaran Kontektual Biologi/ IPA Diadakannya tugas-tugas yang lebih praktis (seperti dalam IPA), termasuk tugas yangmemanfaatkan lingkungan sosial dan alam
5
Web Supplement Development - Budi Chang
Guru menunjukkan fleksibilitas dalam pengelolaan murid dalam pelaksanaan pembelajaran Hasil kerja anak dipajang di kelas Web Supplement Development - Budi Chang
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.