Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MALANG

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MALANG"— Transcript presentasi:

1 SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MALANG
MATERI PENYULUH PERTANIAN DAN DAERAH KERJA PENYULUHAN PERTANIAN KELOMPOK 4 MOCH. SOLEH M.SUPRIYADI NIKODEMUS LUKU USFINIT ISNAINI SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MALANG

2 PENYULUH PERTANIAN Penyuluh pertanian, orang yang mengemban tugas untuk memberikan dorongan dan pengarahan kepada petani agar mau mengubah cara berfikir, sikap dan perilakunya terhadap perkembangan teknologi. NEXT

3 2.Daerah Kerja Penyuluhan Pertanian
Wilayah /tempat seorang penyuluh melakukan suatu kegiatan penyuluhan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan masyarakat  sasarannya serta mengenal  beragam kekuatan yang mempengaruhi proses perubahan, baik yang menyang­kut:lingkungan fisik,lingkungansosial, dll. Manfaat pengenalan daerah kerja untuk memahami Keadaan masyarakat yang akan menjadi sasaran penyuluhannya, Keadaan lingkungan fisik dan sosial masyarakat sasarannya, Masalah-masalah  yang pernah, sedang, dan akan dihadapi  oleh masyarakat sasarannya di masa-masa mendatang, Kendala-kendala yang akan dihadapi untuk melaksanakan penyuluhan Faktor-faktor pendukung dan pelancar kegiatan penyuluhan Keadaan  alam  tempat petani berusaha tani,   Keadaan  usahatani,   Keadaan  manusia  yang  berusahatani, Keadaan kelembagaan yang akan mempengaruhi kegiatan usahatani dan perilaku petani, Prasarana yang tersedia, yang diperlukan dan dapat dimanfaat­kan.

4 B. Lingkup Pengenalan Daerah-kerja Penyuluhan
1) Keadaan faktor-faktor produksi usahatani, Keadaan lahan Faktor-faktor alam lainnya Keadaan manusia ( sikap, pengetahuan, dan ketrampi­lan sbg pengelola/juru tani Modal, uang dan benda-benda ekonomi untuk berlangsungnya proses produksi. 2) Prasyarat  pembangunan pertanian (Milikan dan  Hapgood,  1972) Stabilitas politik dan keamanan, Kemauan politik pemerintah untuk membangun pertanian, Tersedianya tenaga administrator dan kader-kader pembangunan pertanian di tingkat lokal.

5 3) Syarat-syarat mutlak pembangunan pertanian yang terdiri atas:
Teknologi yang selalu berkembang, Pemasaran hasil pertanian, Tersedianya sarana produksi di tingkat lokal, Perangsang berproduksi bagi petani, Pengangkutan. 4) Syarat-syarat pelancar pembangunan pertanian yang mencakup: Pendidikan untuk pembangunan pertanian, Kerjasama kelompok tani, Kredit produksi, Perencanaan nasional untuk pembangunan pertanian, Perbaikan dan perluasan lahan pertanian.

6 Daerah-kerja Penyuluhan setidak-tidaknya harus mencakup:
Keadaan sumberdaya alam, Keadaan sumberdaya manusia, Keadaan kelembagaan untuk pembangunan pertanian, Keadaan sarana dan prasarana bagi pembangunan pertanian, Kebijakan pembangunan pertanian, Keadaan pertanian, Organisasi dan adminiftrasi penyuluhan pertanian.

7 C. Keadaan Sumberdaya alam
Lokasi  Geografis, meliputi: keadaan iklim, sifat hujan dan saat-saaat pergantian iklim akan tiba. Contoh: perbedaan antara daerah tropis dan daerah sub tropis. Topogfie  wilayah, (tingkat kemiringan lahan),   Menentukan: pola bercocoktanam ,upaya pelestarian, konservasi tanah, serta keadaan pengairannya Iklim, : keadaan hujan, intensitas  penyi­naran matahari, suhu, dan kelembaban udara, menentukan: pola bertanam, waktu ber-tanam, dan   jenis  komoditi yang dapat diusahakan dengan mem-berikan produk dan harga jual yang lebih baik. Jenis  tanah,  berikut sifat-sifat fisika dan  kimianya,  yang akan  menentukan ragam komoditi yang dapat diusahakan mau- pun tingkat produktivitasnya. Bencana alam rutin, yang akan mempengaruhi peluang keber-hasilan komoditi yang diusahakan. Status  dan luas pemilian lahan, yang akan menentukan  tingkat intensifikasi, produktivitas, dan pendapatannya. Lokasi  administratif, karena berkaitan dengan kebijakan  pem­bangunan yang ditetapkan maupun sikap pimpinan wilayah terhadap kegiatan pembangunan pertanian di wilayahnya.

8 D. Keadaan Sumberdaya Manusia
Beberapa karakteristik sumberdaya manusia yang perlu diketa­hui oleh setiap penyuluh pertanian adalah: Jumlah  dan  kepadatan penduduk, Keragaman  penduduk menurut umur dan jenis kelamin, Besarnya ukuran keluarga, Tingkat  pertumbuhan penduduk, Pendidikan  penduduk, Nilai-nilai sosial budaya, termasuk agama dan  kepercayaannya, Mata  pencaharian  penduduk, Kepatuhan warga masyarakat, baik terhadap hukum dan peraturan, maupun terhadap penguasa wilayah

9 E. Keadaan Kelembagaan Kelembagaan ekonomi, Kelembagaan sosial,
Lembaga-lembaga pemasaran sarana produksi pertanian, Lembaga-lembaga   penunjang  kegiatan  produksi,   Lembaga-lembaga pemasaran produk pertanian, Kelembagaan sosial, Kelembagaan sosial yang berkaitan langsung dengan kegiatan Kelembagaan  sosial  yang  berkaitan  dengan  kesejahteraan keluarga  petani dan masyarakat pada umumnhya, Lembaga penelitian dan pengembangan pertanian. Lembaga pendidikan pertanian (kursus, sekolah dan perguruan tinggi). Lembaga  swadaya masyarakat (LSM)

10 F. Keadaan Sarana dan Prasarana Pertanian
Keadaan  saprodi,  benih/bibit,  pupuk,obat2an Keadaan  sarana pengangkutan, baik pengangkutan  saprodi,  produk yang dihasilkan, tenaga kerja  dan peralatan yang diperlukan Keadaan penyediaan kredit, untuk usahatani dan keperluan  lain Keadaan pasar, baik ragam pasar, jumlah, dan lokasinya. Keadan jalan, baik kelas jalan, dan keadaannya.

11 G. Keadaan Pertanian Komoditi yang diusahakan,
Teknik budaya usahatani, yang meliputi: Pola tanam dan teknik bertanam Sarana produksi yang digunakan, danfrekuensi penerapannya. Teknologi yang diterapkan, termasuk peralatan yang  diguna­kan. Masalah-masalah  rutin: bencana alam, eksposi  hama, dan keadaan perilaku pejabat dll. Pemasaran hasil, termasuk: Lembaga pemasaran yang menangani. Penetapan harga, dan "bargaining position" petani. Bentuk produk yang dipasarkan. Teknologi (panen, pengolahan, standardisasi,  penyeragaman, dan pengepakan) yang diterapkan. Sistem pembayaran.

12 Pembiayaan usahatani, termasuk: jumlah dan sumber pembea-yaan.
Analisis Pendapatan dan Keuntungan Usahatani. Sistem  pengelolaan usahatani, termasuk: penyakapan/cara  bagi hasil, dan tingkat komersialitas usahatani yang diterapkan. Tingkat kontribusi usahatani, terhadap pendapatan dan  ekonomi keluarga (termasuk peluang kerja bagi tenaga kerja keluarga).

13 . Organisasi dan Administrasi Penyuluhan Pertanian
Struktur organisasi penyuluhan pertanian, dan kaitannya  dalam organisasi pemerintahan. Keterkaitan atau saling hubungan, baik antara sesama penyuluh, antara penyuluh dengan masyarakat sasaran, dan antara penyuluh dengan lembaga/aparat penunjangnya. Rincian kegiatan ("job discription") yang harus dilaksanakan. Hak  dan kewajiban, termasuk kemudahan-kemudahan yang disediakan. Jenjang karier, dan jaminan hari tua.

14 I. Cara Pengenalan Daerah kerja Penyuluhan
Cara  pengenalan daerah kerja yang terbaik  adalah,  sebelum melakukan kegiatannya sebagai seorang penyuluh, sebaiknya melaku­kan  pengamatan langsung atau studi orientasi  terlebih  dahulu. Sebagai penunjang kelengkapannya Data sekunder atau keadaan "Monografie Daerah". Informasi  dari  tokoh-tokoh  masyarakat,  baik  tokoh  formal maupun  (dan seringkali lebih akurat) dari tokoh-tokoh  infor­mal). Kalau  ada, hasil studi atau kajian yang pernah  dilakukan  di wilayah  tersebut.  Baik  yang dilakukan  oleh  aparat  intern maupun oleh "orang luar". Laporan-laporan yang tersedia. bekerja di wilayah tersebut), yang dapat dipercaya. Penilaian  "orang  luar" (atau sesama  penyuluh)  yang  pernah

15 THANKS FOR WATCHING....!!!!!


Download ppt "SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MALANG"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google