Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Manajemen Pembiayaan Pendidikan:

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Manajemen Pembiayaan Pendidikan:"— Transcript presentasi:

1 Manajemen Pembiayaan Pendidikan:
PERTEMUAN KE 14 : AUDITING Pendidikan

2 A.Pendahuluan Mengapa dilakukan AUDITING ?
1. Masy. tdk puas dg kinerja/pelayanan pemerintah. 2. Sistem pengukuran hanya dlm hal penyerapan anggaran/tanpa outcomes, benefits dan impacts. 3. Antara evaluasi dg perencanaan masih ada jurang pemisah selanjutnya pengukuran kinerja yg a.l. berfungsi untuk menilai sejauh mana keberhasilan pelaksanaan tugas & fungsi unit organisasi/kerja merupakaan alat manajemen untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas.

3 Banyak Instansi Pemerintah (IP) yang belum dapat mengukur kinerjanya, sehingga tidak/belum tahu tingkat kinerja yang dicapai karena instansi pemerintah : a. Belum jelas perumusan tujuan, belum memiliki sasaran strategis yg spesifik, jelas dan terukur, b. Belum mempunyai indikator kinerja untuk mengukur keberhasilannya, belum berani menetapkan target- target kinerja sebagai bentuk komitmen organisasi bagi pencapaian kinerja yang optimal, belum memiliki sistem pengumpulan dan pengolahan data kinerja.

4 B. PENGERTIAN Auditing berasal dari bahasa latin, yaitu ”audire” yang berarti mendengar atau memperhatikan. Mendengar dalam hal ini adalah memperhatikan dan mengamati pertanggungjawaban keuangan yang disampaikan penanggung jawab keuangan, dalam hal ini manajemen suatu lembaga. 4

5 Menurut Sukrisno Agoes (1996:1).
Pengertian auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh pihak manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pedapat mengenai laporan kewajaran laporan keuangan tersebut. 5

6 Secara umum pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa :
Auditing adalah proses secara sistematis yang dilakukan oleh orang berkompeten dan independen dengan mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti dan bertujuan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. 6

7 Tujuan Auditing “mengindentifikasi kegiatan, program dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat di capai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada lembaga tersebut”

8 B. Konsep Dasar Auditing
Evidence (bukti) Kehati-hatian dalam pemeriksaan Independensi Etika perilaku Penyajian atau pengungkapan yang wajar

9 Dalam teori auditing ada lima konsep dasar yaitu:
1. BUKTI (evidence) • Tujuannya adalah untuk memperoleh pengertian, sebagai dasar untuk memberikan kesimpulan, yang dituangkan dalam pendapat auditor. • Bukti harus diperoleh dengan cara-cara tertentu agar dapat mencapai hasil yang maksimal sesuai yang diinginkan.

10 Bukti dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut: 1
Bukti dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut: 1. Authoritarianisme, yaitu bukti yang diperoleh berdasarkan informasi dari pihak lain 2. Rasionalisasi, yaitu pemikiran asumsi yang diterima, 3. Pragmatisme, yaitu merupakan hasil praktik,

11 2. Kehati-hatian Dalam Pemeriksaan
• Auditor juga seorang manusia,oleh karenanya meskipun seseorang sudah disebut sebagai auditor yang berpengalaman dan memiliki profesionalisme yang tinggi pasti juga tak luput dari kesalahan, namun sebagai seorang yang profesional ia dituntut utk dpt melaksanakan pekerjaannya dengan tingkat kehati- hatian yang tinggi.

12 3.Independensi • yaitu suatu sikap yang dimiliki auditor untuk tidak memihak dalam melakukan audit. • Masyarakat pengguna jasa audit memandang bahwa auditor akan independen terhadap laporan keuangan yang diperiksannya, dari pembuat dan pemakai laporan-laporan keuangan. • Konsep independensi berkaitan dengan independensi pada diri pribadi auditor secara individual (practitioner-independence), dan independen pada seluruh auditor secara bersama- sama dalam profesi (profession- independence)

13 Independensi Auditor • Independensi adalah cara pandang yang tidak memihak dlm pelaksanaan pengujian evaluasi hail pemeriksaan dan penyuunan lap keuangan; • Ada tiga aspek Independensi auditor: 1. Independensi dalam kenyataan (independence in fact), dlm diri auditor, yg berupa kejujuran dlm mempertimbangkan fakta yg ditemui dalam auditnya;

14 Independensi dalam penampilan. (independence in. appearance),
Independensi dalam penampilan (independence in appearance), ditinjau dari sudut pandang pihak lain yg mengetahui informasi yg bersangkutan dengan diri auditor. contoh. pengacara klien, pemilik, milik saudara dll; Independensi sari sudut keahliannya (kompetensi), pengetahuan luas dan keahlian yg matang.

15 Beberapa Benturan Atau Hal-hal Yang Mengurangi Independensi Auditor: 1
Beberapa Benturan Atau Hal-hal Yang Mengurangi Independensi Auditor: 1. Apabila auditor mempunyai kepentingan dalam perusahaan klien; 2. Auditor menjadi direktur atau pemegang hak suara di perusahaan yg diauditnya atau salah satu afiliannya; 3. Apabila pengungkapan tidak memadai dan tidak wajar; 4. Apabila pendapat auditor bergantung kepada klien, 5. Apabila akuntan mempunyai ikatan yg kuat dengan akuntan lainnya yg mempunyai kepentingan dlm persahaan kien;

16 6. Apabila klien menjamin auditor terhdap. kerugian; 7
6. Apabila klien menjamin auditor terhdap kerugian; 7. Apabila audittor bertindak sbg promotor bagi klien; 8. Apabila ada hubungan keluarga antara auditor dg pihak yg diaudit atau para karyaan atau para pemiliknya; 9. Apabila persentase terbesar dari pendapatan auditor diperoleh dari satu klien.

17 4. Etika Perilaku • Etika dalam auditing, berkaitan dengan
4. Etika Perilaku • Etika dalam auditing, berkaitan dengan konsep perilaku yang ideal dari seorang auditor profesional yang independen dalam melaksanakan audit.

18 5. Penyajian Atau Pengungkapan Yang Wajar • Konsep ini menuntut adanya informasi laporan keuangan yang bebas (tidak memihak), tidak bias, dan mencerminkan posisi keuangan, hasil operasi, dan aliran kas organisasi yang wajar.

19 Keyakinan yang disediakan oleh audit Pengguna laporan keuangan yg diaudit mengharapkan auditor untuk: Melaksanakan audit dengan kompetensi teknis, integritas, independensi, dan objektivitas; Mencari dan mendeteksi salah saji yang material, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja; Mencegah penerbitan laporan keuangan yang menyesatkan.

20 Faktor-faktor Auditing
Dibutuhkan informasi yang dapat diukur dan sejumlah kriteria (standar) yang dapat digunakan sebagai panduan untuk mengevaluasi informasi tersebut. Penetapan maksud ekonomi dan periode waktu yang di audit harus jelas untuk menentukan lingkup tanggung jawab auditor. 20

21 Bahan bukti harus diperoleh dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk memenuhi tujuan audit.
Kemampuan auditor memahami kriteria yang di gunakan serta sikap independen dalam mengumpulkan bahan bukti yang diperlukan untuk mendukung kesimpulan yang akan diambilnya. 21

22 Tipe Auditing Audit Laporan Keuangan Audit Kepatuhan Audit Operasional
Tipe Auditor Auditor Independent Auditor Pemerintah Auditor Intern

23 TIPE AUDITING Audit Laporan Keuangan 2. AUdit Kepatuhan
3. Audit Operasional

24 1. AUDIT LAPORAN KEUANGAN
Audit yg dilakukn oleh auditor independen thd laporan keuanganYg disajikan oleh kliennya untk menyatakan pendpt mengenai kewajaran laporan keuangan Auditor independen menilai kewajaran atas dasar kesesuaiannya Hasil auditing thd laporan keuangan tsb disajikan secara tertulis berupa laporan audit Laporan audit ini dibagikan kpd para pemakai info keuangan seperti saham, kreditur, kantor pelayanan pajak

25 2. Audit Kepatuhan Audit ini tujuannya untk menentukan apakah yg diaudit sesuai dg kondisi atau peraturan tertentu Hasil audit kepatuhan dilaporkn kpd fihak tg berwenang membuat kreteria.audit kepatuhan banyak dijumpai pada instansi pemerintah

26 3. Audit Operasional Merevie secara sistematik kegiatan organisasi dlm hubnya dg tujuan tertentu 7an audit operasional adalah : a. meng evaluasi kinerja b. mengidentifikasi kesempatan untk peningkatan c. membuat rekomendasi untk perbaikan atau tindakan lebih lanjut

27 PERBEDAAN INTERNAL & EKSTERNAL AUDITING
1. Perbedaan Misi 2. Perbedaan Organisasional 3. Perbedaan Pemberlakuan 4. Perbedaan Fokus dan Orientasi 5. Perbedaan Kualifikasi 6. Perbedaan Timing 27

28 Perbedaan Internal & Eksternal Auditor Auditor Internal
Subjek adalah pegawai organisasi ybs, atau dapat pula pihak luar dalam hubungan kerja outsourcing. Melayani kebutuhan manajemen, oleh karena itu fungsi audit internal nerupakan bagian dari organisasi ybs. Fokus ke masa depan untuk membantu manajemen mencapai sasaran dan tujuan organisasi secara efektif dan efisien Berkepentingan secara langsung dalam pencegahan fraud dalam berbagai bentuk atau tingkat aktivitas yang direview.

29 6. Review atas aktivitas dilakukan secara terus menerus (continue).
5. Independen terhadap aktivitas yang diaudit, tetapi siap merespon kebutuhan dan keinginan manajemen. 6. Review atas aktivitas dilakukan secara terus menerus (continue). 29

30 Auditor Eksternal 1. Subjek adalah pihak luar yang independen (Akuntan Publik). 2. Melayani kebutuhan pihak ketiga yang memerlukan informasi keuangan yang reliabel. 3. Fokus kepada akurasi dan dapat dipahaminya kejadian historis seperti yang diekspresikan dalam laporan keuangan

31 4. Berkepentingan secara insidental dalam pencegahan/pendeteksian fraud secara umum, tetapi berkepentingan secara langsung bila terdapat pengaruh yang bersifat material pada laporan keuangan. 5. Independen terhadap manajemen/klien baik dalam penampilan maupun sikap mental. 6. Review atas catatan/dokumen yang mendukung laporan keuangan secara periodik (umumnya setiap satu tahun sekali). 31

32 Untuk dipelajari Analisis manfaat biaya (total cost.unit cost) beserta contoh Cara mengukur biaya pendidikan (makro,mikro dan contohnya) Cara mengukur biaya pendidikan income forgon dan penjelasan grafik v terbalik

33 4. 7an BOS.penggunaan, larangan, sangsi, komponen yg dimonitor
5. Efisiensi (internal.eksternal,) cara mengukur eff.intrnl dan eksternal). Keuntungan individu dan masyarakat dlm efisiensi eksternal Konsep dasar auditing, tipe auditing dijelaskan

34 Harapan merupakan pemacu semangat
Masa depan ditentukan hari ini . Dosen DRS.SUPARMIN, M.Pd

35 STOP DULU SELESAI Sampai ketemu minggu depan 35


Download ppt "Manajemen Pembiayaan Pendidikan:"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google