Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pada bab ini, kita akan menjawab pertanyaan ini:

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pada bab ini, kita akan menjawab pertanyaan ini:"— Transcript presentasi:

0 15 Monopoli P R I N C I P L E S O F F O U R T H E D I T I O N
The most important concept in this chapter is the relation between MR and P for a monopolist. Everything else in the chapter – markup pricing, economic profit, deadweight loss, public policy response, etc – all flow from the relationship between P and MR. This relationship is also important because P > MR for firms with market power in other market structures, such as monopolistically competitive firms. Since P > MR for these firms, many of the same issues arise. For most students, the relationship between P and MR is the most challenging topic in the chapter. This PowerPoint includes an Active Learning exercise requiring students to calculate marginal revenue at various quantities from a demand schedule, so students will see for themselves that MR < P. The PowerPoint also includes careful explanation on the relation between MR and P. I hope your students find it helpful. Another tricky concept for some students is identifying the monopolist’s price on a graph. Students generally can find the profit-maximizing quantity, where the MR and MC curves intersect. But they sometimes forget to go up to the D curve to find the highest price the market will bear at that quantity.

1 Pada bab ini, kita akan menjawab pertanyaan ini:
Kenapa Monopoli muncul? Kenapa MR<P untuk monopolist? Bagaimana Monopolist memilih P dan Q nya? Bagaimana monopolist mempengaruhi kesejahteraan masyarakat? Apa yang pemerintah dapat lakukan dengan mopoli? Apa yang dimaksud diskriminasi harga? CHAPTER MONOPOLY

2 Pengantar Monopoli adalah sebuah perushaan yang menjadi penjual satu-satunya dari produk tertentu tanpa adanya pengganti yang mirip Pada bab ini, kita mempelajari monopoli dan perbandingannya dengan persaingan sempurna. Perbedaan utama: Perusahaan monpoli mempunyai kekuatan pasar, kemampuan untuk mempengaruhi harga pasar dari produk yang dijual. Perusahaan kopmpetitif tidak mempunyai kekuatan pasar. Most students already know that monopoly means the firm is the only seller of its product. But the definition here has another very important part: In order for the firm to be considered a monopoly, the product it sells must have no close substitutes available from other firms. CHAPTER MONOPOLY

3 Kenapa monopolis muncul
Sebab utama dari monopolis adalah barriers to entry –perusahaan lain tidak dapat masuk ke pasar. Three sources of barriers to entry: 1. Satu perusahaan mempunyai kunci sumber daya. Cth., Freeport mempunyai tambang Greensberg (di Papua), tambah emas terbesa di dunia Pemerintah memberikan satu perusahaan hak eksklusif untuk memproduksi barang Cth paten, copyrights CHAPTER MONOPOLY

4 Kenapa Monopoli muncul
3. Monopoli Natural: Satu perusahaan dapat memproduksi seluruh pasar Q pada ATC lebih rendah daripada beberapa perushaan Contoh: rumah butuh listrik Electricity Q Cost ATC Economies of scale karena FC besar ATC lebih rendah jika satu perusahaan melayani 1000 rumah dibandingkan dua 500 The horizontal axis of the graph measures number of homes provided electricity. The vertical axis measures the average total cost of providing electricity per home. 500 $80 1000 $50 CHAPTER MONOPOLY

5 Monopoli vs. Sempurna: Kurva Permintaan
Di pasar kompetitif, permintaan pasar berslope turun. Tetapi kurva permintaan untuk perusahaan individu manapun adalah horizontal pada harga pasar. Perusahaan dapat meninkatkan Q tanpa menutunkan P, jadio MR = P untuk perusahaan kompetitif. Kurva Permintaan Perusahaan kompetitif P Q A competitive firm is a price-taker, can sell as much as it wants at the market price. In effect, the competitive firm sells a product for which there are many perfect substitutes, so demand for its product is perfectly elastic; if it raises its price above the market price, demand for its product falls to zero. The relationship between P and MR is what distinguishes a competitive firm from a monopoly firm, in terms of both firm behavior and welfare implications. D CHAPTER MONOPOLY

6 Monopoli vs. Sempurna: Kurv
Monopolis adalah penjual satu-satunya,jadi akan menghadapi kurva permintaan pasar. Untuk menjual Q lebih besar, perusahaan harus mengurangi P. Jadi, MR ≠ P. Kurva permintaan Monopolis P Q D This slide introduces the notion that MR is not equal to P for the monopolist. The next slide presents an exercise to lead students to see for themselves what this relationship looks like. CHAPTER MONOPOLY

7 A C T I V E L E A R N I N G 1: Pendapatan monopoli
Burjo Pasundan adlah penjual bubur kambing satu2 nya di kota. Tabel menunjukkan permintaan pasar akan bubur kambing. Isilah tsbel kosong. Apa hubungan antara P dan AR? Antara P dan MR? Q P TR AR MR $4.50 1 4.00 2 3.50 3 3.00 4 2.50 5 2.00 6 1.50 n.a. 7

8 A C T I V E L E A R N I N G 1: Answers
Q P TR AR MR Disini, P = AR, sama dengan perusahaan kompetitif. MR < P, dimana MR = P untuk perusahaan kompetitif. $4.50 9 10 7 4 $ 0 n.a. –1 1 2 3 $4 1 4.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 $4.00 2 3.50 3 3.00 When the AR column appears, note that AR = P at every quantity. This, of course, is a tautology. When the MR column appears, note that MR is less than P. This is not as easy to see, because the MR numbers are offset from the rows of the table, just as if you were in an elevator stuck between two floors. But students can still see that MR < P. For example, in the range of output of Q=2 to Q=3, the price ranges from $3.50 to $3.00, but MR is only $2. 4 2.50 5 2.00 6 1.50 8

9 Burjo Pasundan kurva D danMR
P, MR $ 5 Demand curve (P) 4 MR 3 2 1 These curves are based on the preceding exercise. This graph shows visually what the table showed with columns of numbers: MR < P. -1 -2 -3 Q 1 2 3 4 5 6 7 CHAPTER MONOPOLY

10 Mengerti MR Monopolis Q yang meningkat mempunyai dua dampak kepada pendapatan : Output Effect: Lebih banyak output yang dijual, akan meningkatkan pendapatan Efek harga: Harga turun, yang akan menurunkan pendapatan Untuk menjual lebih banyak Q, monopolis harus mengurangi harga dari tiap unit yang dijual. maka MR < P MR dapat menjadi negatif jikaefek harga melebihi efek output (cth., saat burjo Pasundan meningkatkan Q dari 5 to 6). Note that a competitive firm has the output effect but not the price effect: the competitive firm does not need to reduce its price in order to sell a larger quantity, so, for the competitive firm, MR = P. CHAPTER MONOPOLY

11 Maksimisasi Profit Seperti persaingan sempurna, monopolis memaksimumkan profit dengan memproduksi Q disaat MR = MC. Saat monoplis mengidentifikasi kuantitas ini, maka menetapkan konsumen dengan harga tertinggi yang mau membayar dengan kuantitas tersebut. Harga ini ditemukan dari kurva D. CHAPTER MONOPOLY

12 Maksimisasi Profit 1. Q dengan maksimum profit saat MR = MC.
Kuantitas Biaya dan pendapatan 1. Q dengan maksimum profit saat MR = MC. 2. Temukan P dari kurva perminyaan pada Q ini D MR MC P Q Output profit Maksimum CHAPTER MONOPOLY

13 Profit Monopoli Kuantitas Biaya dan Pendapatan ATC D MR MC Dengan perusahaan kompetitif, keuntungan monopolis sama dengan (P – ATC) x Q P ATC Q CHAPTER MONOPOLY

14 Monopoli tidak mempunyai kurva penawaran
Perusahaan kompetitif Andaikan P given Mempunyai kurva penawaran yang menunjukkan bagaimana Q tergantung terhadap P Perusahaan Monopoli adalah“price-maker,” bukan“price-taker” Q tidak tergantung terhadapP; bahkan, Q dan P bersama-sama ditentukan oleh MC, MR, dan kurva permintaan. Mala tidak ada kurva penawaran pada monopoli CHAPTER MONOPOLY

15 Studi Kasus: Monopoly vs. Generic Drugs
Pasar untuk obat tertentu Paten pada obat baru memberi monopoli sementara kepada penjual. Saat paten usai, pasar menjadi kompetitif, generik akan muncul. Kuantitas Harga D MR PM QM PC = MC QC Here, we assume constant marginal cost, for simplicity. PM and QM denote the monopoly price and quantity, respectively. PC and QC denote the competitive price and quantity, respectively. CHAPTER MONOPOLY

16 The Welfare Cost of Monopoly
Recall: Pada keseimbanganpasar persaingan sempurna, P = MC dan total surplus dimaksimalkan. Pada monopoli eq terjadi, P > MR = MC Nilai kepada pembeli dari tambahan unit (P) melebihi biaya dari sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi unit tersebut (MC). Q monopolis terlalu rendah, akan meningkatkan total surplus dengan Q lebih besar. Maka , monopoli menimbulkan deadweight loss. CHAPTER MONOPOLY

17 The Welfare Cost of Monopoly
Competitive eq’m: Kuantitas eq = QE P = MC Surpulus total maksimal Eq Monopoly : Kuantitas = QM P > MC deadweight loss Quantity Price Deadweight loss D MR MC P MC QM P = MC QE It’s worth mentioning the following: Most people know that monopoly changes the way the economic “pie” is divided: by charging higher prices, the monopoly gets more surplus and consumers get less surplus. The analysis on this slide shows that the monopoly also reduces the size of the economic pie – by producing less than the socially efficient quantity and causing a deadweight loss. CHAPTER MONOPOLY

18 Public Policy Toward Monopolies
Meningkatnya kompetisi dengan hukum antitrust Contoh: Sherman Antitrust Act (1890), Clayton Act (1914) Hukum Antitrust melarang praktek anti kompetisi,membuat pemerintah memecah monopoli. Peraturan Agen pemerintah menetapkan harga monopolis Untuk monopolis alami, MC < ATC pada tiap Q, maka harga biaya marginal akan membuat kerugian. Jika demikian, pembuat aturan akan mensubsidi monopolis atau menetapkan P=ATC. CHAPTER MONOPOLY

19 Kebijakan Public terhadap Monopolis
Kepemilikan publik Contoh: Pos Indonesia Masalah: kepemilikan publik iasanya kurang efisien karena tidak ada motif keuntungan untuk meminimalkan biaya. Tidak melakukan apa-apa Kebijakan selanjutnya mempunyai kelemahan, jadi kebijakan terbaik mungkin tidak membuat kebijakan CHAPTER MONOPOLY

20 Diskriminasi Harga Diskriminasi adalah praktek dari memperlakukan orang berbeda tergantung pada karakteristik tertentu seperti ras ataupun gender. Diskriminasi harga praktek bisnis dari menjual barang yang sama pada harga yang berbeda untuk pembeli berbeda. Karakteristik yang digunakan dalam diskriminasi harga adalah willingness to pay (WTP): Perusahaan dapat meningkatkan keuntungan dengan menetapkan harga yang lebih tinggi kepada pembeli dengan WTP lebih tinggi. CHAPTER MONOPOLY

21 Diskriminasi harga sempurna vs. Monopoli satu harga
Disini, monopolis menetapkan harga yang sama (PM) kepada tiap pembeli. Hasil Deadweight loss. Surplus konsumen Quantity Price D MR Deadweight loss PM QM Profit monopoli MC To keep the graph simple, this example assumes constant marginal cost. CHAPTER MONOPOLY

22 Perfect Price Discrimination vs. Single Price Monopoly
Disinim monopolis memproduksi jumlah yang kompetitif tetapi menetapkan harga sesuai dengan WTPnya. Ini disebut perfect price discrimination. Monopolis mendapat semua profit consumer surplus. Tetapi tidak ada DWL. Quantity Price Monopoly profit D MR MC Q Here, there is no horizontal price line. The “price line”, if you will, is the demand curve: at each Q, the height of the demand curve shows the marginal buyer’s willingness to pay, which is the price the monopolist charges that buyer under perfect price discrimination. CHAPTER MONOPOLY

23 Price Discrimination di Dunia Nyata
Pada dunia nyata, diskriminasi harga sempurna tidak mungkin: Tidak ada perusahaan yang tau WTP pembeli Pembeli tidak menyatakan ke penjual Jadi. Pembeli membagi konsumen kepada grup berdasarkan pada rekap jejak yang dapat dilihat yang berhubungan dengan WTP, seperti umur CHAPTER MONOPOLY

24 Contoh Diskriminasi Harga
Tiket Bioskop Diskon untuk senior, pelajar, dan orang-orang yang dapat datang pada hari biasa. Mereka mempunyai WTP yang rendah dibanding orang-orang yang membayar harga penuh pada Malam Minggu. Harga Pesawat Diskon untuk Orang-orang yang tinggal pada sabtu malam untuk membedakan traveler bisnism yang biasanya mempunyai WTP yang lebih tinggi, daripada traveler santai yang price sensitif. CHAPTER MONOPOLY

25 Contoh dari diskriminasi harga
Kupon Diskon Orang-orang yang mempunyai waktu untuk mengambil kupon diskon di kuron dan leaflet biasanya mempunyai WTP lebih rendah. Kebutuhan berdasarkan bantuan finansial Keluarga denga pendapatan yang lebih rendah mempunyai WTP yang lebih rendah terhadap pendidikan anak2 nya. Terdapat sekolah yang menggunakan diskriminasi harga (mekanisme subsidi silang) untuk membantu keluarga pendapatan rendah CHAPTER MONOPOLY

26 Contoh dari diskriminasi harga
Diskon kuantitas WTP pembeli biasanya akan berkurang dengan adanya tambahan unit, maka perusahaan akan memberi harga lebih rendah pada jumlah yang lebih banyak daripada yang sedikit Contoh: Bioskop menghargai $4 untuk popcorn kecil dan $5 untuk popcorn besar walaupun ukurannya dua kali lebih besar. In this example, the firm is not charging different prices to different customers, but charging different prices to the same customer based on that customer’s declining willingness to pay for additional units. CHAPTER MONOPOLY

27 Kesimpulan Dalam dunia nyata, monopoli murni sangatlah jarang.
Tetapi, banyak perusahaan yang mempunyai kekuatan pasar, karena Menjual variasi produk yang unik Mempnyai bagian pasar dan sedikit kompetitor yang signifikan Di banyak kasus, banyak hasil dari hal ini, termasuk Markup dari harga melebihi biaya marjinal deadweight loss CHAPTER MONOPOLY

28 Rangkuman Perusahaan monopoli adalah penjual satu-satunya dalam pasar. Monopoli muncul karena halangan untuk masuk, termasuk: pemerintah memberikan monopolis, kontrol dari sumber daya utama, atau economies of scale terhadap seluruh jangkauan dari output. Perusahaan monopoli menghadapi permintaan yang menurun untuk produknya. Hasilnya, harus mengurangi harga untuk menjual kuantitas yang lebih besar, yang mengakibatkan pendapatan jatuh di bawah harga. CHAPTER MONOPOLY

29 Rangkuman Perusahaan monopoli memaksimumkan keuntungan dengan memproduksi kuantitas dimana pendapatan marginal sama dengan biaya marginal. Tetapi karena pendapatan marginal lebih rendah dari harga, harga monopolis akan lebih besar daripada biaya marginal, menyebabkan deadweight loss Pembuat kebijakan akan merespon dengan mengatur monopolis, menggunakan aturan antitrust untuk mempromosikan kompetisi, atau dengan mengambil peran monopoli dan menjalankannya. Karena masalah dengan tiap opsi, opsi terbaik adalah tidak membuat aksi CHAPTER MONOPOLY

30 Rangkuman Perusahaan monopolis (dan lainnnya dengan kekuatan pemasaran) mecoba meningkatkan pendapatan dengan menetapkan harga yang lebih rendah kepada konsumen dengan WTP lebih tinggi. Praktek ini disebut diskriminasi harga. CHAPTER MONOPOLY


Download ppt "Pada bab ini, kita akan menjawab pertanyaan ini:"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google