Alkohol dan Eter PERTEMUAN 7 Adri Nora S.Si M.Si Bioteknologi/FIKES.

Presentasi berjudul: "Alkohol dan Eter PERTEMUAN 7 Adri Nora S.Si M.Si Bioteknologi/FIKES."— Transcript presentasi:

1 Alkohol dan Eter PERTEMUAN 7 Adri Nora S.Si M.Si Bioteknologi/FIKES

2 Alkohol Senyawa alkohol adalah senyawa hidrokarbon yang berikatan dengan gugus –OH Senyawa alkohol dibagi menjadi beberapa tipe: alkohol primer, sekunder, dan tersier

3 Senyawa fenol adalah senyawa hidrokarbon aromatik yang berikatan dengan -OH

4 Eter Eter merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai dua gugus alkil, aril, atau vinil yang terikat dengan atom oksigen yang sama, dan dapat berupa rantai terbuka atau tertutup.

5 Sifat Fisik Alkohol dan Eter
Alkohol termasuk ke dalam senyawa polar karena adanya gugus –OH Eter termasuk ke dalam senyawa semipolar Alkohol memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa eter dan hidrokarbon

6

7 Sifat fisik dari senyawa alkohol dan eter
Alkohol dapat bersifat asam dan basa Alkohol dapat bersifat basa apabila bereaksi dengan asam kuat, dimana alkohol dapat menerima proton dan menjadi ion oksonium Alkohol dapat bersifat asam apabila bereaksi dengan suatu basa, dimana alkohol dapat memberikan protonnya dan menjadi ion alkoksida

8 Penamaan senyawa Alkohol dan Eter
Setiap senyawa alkohol diakhiri dengan –ol Penomoran rantai cabang dilakukan dengan memberi atom karbon yang mengandung gugus hidroksil dengan nomor paling kecil Jika terdapat banyak rantai cabang pada rantai utama, penamaan rantai cabang berdasarkan alfabet

9 Penamaan senyawa eter:
Setiap senyawa eter, gugus eternya diakhiri dengan dengan -oksi Penomoran rantai cabang dilakukan dengan memberi atom karbon yang mengandung gugus –oksi dengan nomor paling kecil Penamaan senyawa eter dapat dilakukan dengan menyebutkan kedua gugus –R yang terikat pada atom oksigen dan ditambahkan eter

10 Sintesis Alkohol 1. Oksimerkurasi dan demerkurasi: Alkena dapat bereaksi dengan merkuri asetat dengan adanya air menjadi senyawa hidroksi, dan kemudian jika direduksi menghasilkan alkohol.

11 2. Hidroborasi-oksidasi: alkena

12 Reaksi-reaksi alkohol
Reaksi dengan hidrogen halide: alkohol dapat bereaksi dengan alkil halide, sehingga terjadi reaksi substitusi

13 2. Reaksi dehidrasi: gugus –OH dapat dihilangkan dari senyawa alkohol menjadi suatu alkena

14 3. Reaksi Oksidasi: Alkohol dapat dioksidasi menjadi senyawa asam karboksilat dan senyawa aldehid atau keton a. Oksidasi alkohol primer  aldehid atau asam karboksilat (tergantung dengan oksidatornya)

15 b. Oksidasi alkohol sekunder  keton

16 Sintesis Eter 1. Penambahan asam: Suatu alkohol dapat ditambahkan dengan asam sulfat hingga menjadi eter

17 2. Sintesis Williamson

18 Reaksi Eter 1. Reaksi pemutusan Eter: Eter adalah senyawa yang kurang reaktif sehingga eter hanya dapat bereaksi dengan cara pemutusan ikatan dengan asam, yaitu HCl, HBr, dan HI