Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Tarian Zapin Oleh : Anita Sari.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Tarian Zapin Oleh : Anita Sari."— Transcript presentasi:

1 Tarian Zapin Oleh : Anita Sari

2 @. Tari Bernafaskan Islam @. Sejarah Tari Zapin @
@. Tari Bernafaskan Sejarah Tari Zapin @. Penggolongan Tari Perkembangan Tari zapin Melayu

3 Tari Bernafaskan Islam
Bentuk-bentuk kesenian di Indonesia yang mempunyai sifat Islam tidaklah mudah untuk dikenali. Mungkin karena agama Islam sendiri tidak banyak masuk ke dunia kesenian untuk akhirnya menumbuhkan kaidah-kaidah seni yang khas Islam. Kesenian yang didukung pengaturan­nya adalah seni membaca AI-Quran, dan tanpa ragu dapat dikatakan "seni Islam". Umumnya kesenian lain seperti musik, senirupa, arsitektur, tari dan lain-lain, bercorak Islam karena perkembangannya bertaut dengan sejarah perkembangan agama Islam, walaupun bahan dasar yang membentuknya berasal dari tradisi-­tradisi yang semula tidak berkaitan dengan Islam.

4 Berdasarkan ungkapan tersebut secara umum dapatlah kiranya keterkaitan Islam dalam seni tari di Indonesia digolongkan sebagai berikut. Golongan pertama adalah bentuk-bentuk seni lama, yang telah berakar di dalam tradisi seni tempatan, yang dimasuki tema-tema ke Islam-an. Golongan kedua adalah bentuk-bentuk pengungkapan baru beserta sarananya yang baru pula, yang diperkenalkan bersamaan dengan perkenalan terhadap agama Islam. Sedangkan Golongan ketiga adalah bentuk-bentuk penyajian yang tak terkait erat dengan tradisi, yang menggarap tema ke Islam-an, Ketiga golongan kesenian tersebut sejak Festival Istiqlal I tahun 1991 di Jakarta, disebut kesenian bernafaskan Islam.

5 Hampir di seluruh pesisir Indonesia terdapat kesenian bernafaskan Islam yang tumbuh dan berkembang sejalan dengan dinamika kehidupan masyarakatnya. Menelusuri pantai timur Sumatera, mulai dari Aceh, Sumatera Utara bagian Timur, Riau, Jambi dan Sumatera Selatan, disambung dengan pantai baratnya seperti; Lampung, Bengkulu, dan Sumatera Barat, jelas terlihat adat istiadat tatacara dalam kehidupan sehari-hari, mendapat pengaruh kebudayaan Islam. Tidaklah mengherankan karena sebagian besar masyarakatnya meyakini Islam sebagai agamanya.

6 Di mulai dari utara, daerah Aceh, terdapat tari kepahlawanan yang disebut seudati, tari kegotong­-royongan disebut ratoh atau saman. Sumatera Barat mempunyai tari yang mirip dengan ratoh yaitu indang. perbedaannya terletak pada penggunaan peralatan tari di tangan, ratoh menggunakan bantal sedangkan indang menggunakan rapa’i (sejenis rebana derqan ukuram tengah lebih kurang 20 cm). Sedangkan di daerah Sumatera Utara bagian Timur, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu terdapat rhodat, ayat dan anggut yang sewarna dengan ratoh dan indang. Selain itu terdapat pula tari pergaulan yang mempunyai fungsi dan pola dasar tari yang sama, Namun gaya dan karakter berbeda yaitu zapin.

7 Sejarah Zapin Melayu Buku tari-tarian yang pertama kali muncul dalam dunia Islam dikira orang adalah buku "Kitab al-raqs wa'l-zafn" - "Kitab tarian dan gerak kaki". Karangan ini dikarang oleh Al-Farabi, Sedangkan kata tari dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab "Tar", asalnya nama sebuah alat musik Islam. Penari-penari Islam melakukan tarinya dengan memakai Tar itu. (DR.Omar Amin Hoesin, Kultur Islam, Bulan Bintang, halaman 462 dan 466). Mengambil kata al-zafn yang diterjemahkan menjadi "gerak kaki", menjadi asal kata dari kata Zapin. Tari Zapin yang ada di Indonesia, jelas terlihat bahwa gerakannya dirangkai dari gerak-gerak kaki.

8 Gerak tangan terjadi secara wajar karena pengaruh gerak badan yang diakibatkan oleh gerak-gerak kaki. Pendapat ini menjadi lebih jelas lagi saat menarikan dan belalar tari Zapin. Pola lantai dan langkah-­langkah kaki lebih banyak dibicarakan daripada bagian gerak tubuh yang lain. Misalnya dalam gerak titi batang, loncat belanak, tegagau, selimpat empat, selimpat delapan, sut patin, gencat, tahto, tahtim, bujur, serong, Pinang kotai, alip, pusing tengah, pecah delapan, ayam patah, bunga taman, catuk, geliat mata angin, dan sebagainya. Sedangkan untuk gerak tangan memberi panduan untuk bentuk­-bentuk atau motif-motif tangan, seperti: sembah, ngempu dan genggam baro, serta beberapa gerak tangan antara lain siamang bejulat, bekayuh, lenggang sebelah, tepuk dan lainnya.

9 Penggolongan Tari zapin
Di Indonesia dikenal dua jenis zapin, yaitu Zapin Arab dan Zapin Melayu. Zapin Arab disebut juga zapin lama, tumbuh dan berkembang di dalam kelompok-kelompok masyarakat turunan Arab yang berada di berbagai tempat di Indonesia, terutama di Jawa dan Madura. Tarian ini berkembang pesat dan dapat dijumpai di Jakarta, Tegal, Pekalongan, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Tuban, Gresik, Kraksan, Bondowoso, Situbondo, Sumenep, dan Pamekasan. Sementara di daerah lainnya terdapat dalam kelompok-­kelompok kecil dan kurang berkembang seperti di Jambi, Pontianak, Mataram, Palu, Gorontalo, Ambon, dan Ternate.

10 Zapin Arab Zapin Arab terbagi dalam dua jenis, yaitu: zapin hajjir (‘Haijir, sejenis gendang yang mempunyai dua muka yang ditabuh menggunakan kayu berlilit tali ramin. Fungsinya untuk mengatur tempo musik) marawis dan zapin gambus. Perbedaan kedua jenis zapin tersebut terletak pada alat yang digunakan dalam iringan musik. "Zapin hajjir marawis" menggunakan marwas, hajjir' dan madrut (Madrut suling terbuat dari bambu yang mempunyai lima lobang dan befungsi untuk melodi)' sedangkan "zapin gambus" menggunakan gambus, marwas dan biola.

11 Zapin Melayu Zapin Melayu banyak terdapat di luar Jawa dan Madura. Tarian ini telah mengalami akulturasi dengan budaya lokal di mana tarian tersebut hidup dan berkembang. Para seniman lokalnya telah menumbuhkan dan menciptakan bentuk-bentuk baru yang dipengaruhi dan dijiwai oleh budaya melayu setempat.

12 Perkembangan zapin melayu
Dalam perkembangannya, zapin Melayu terbagi pula dalam dua jenis, yaitu: zapin Melayu "Keraton" dan zapin Melayu "Rakyat". Zapin Melayu Keraton diperuntukkan bagi kalangan istana seperti yang terdapat di Deli, Siak, Sambas, dan Pontianak. Karena adanya kesultanan dan istana di daerah tersebut. Zapin Melayu Keraton telah mendapat aturan­-aturan yang disesuaikan dengan keinginan istana. Sebagaimana ungkapan Kuyung, tokoh tari zapm dari Pontianak:

13 Sementara Zapin Melayu Rakyat berkembang dalam masyarakat melayu di seluruh Indonesia yang mempunyai kebebasan ungkap dalam batas sopan santun dan adat istiadat setempat. Kedua jenis tari zapin, yaitu Zapin Arab dan Zapin Melayu menjadi warisan budaya Indonesia yang memperkaya budaya bangsa dan menjadi bagian dari kekuatan kesatuan bangsa yang tak dapat saling dipisahkan satu dengan yang lainnya.


Download ppt "Tarian Zapin Oleh : Anita Sari."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google