Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KKPMT I 2 TERMINOLOGI MEDIS

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KKPMT I 2 TERMINOLOGI MEDIS"— Transcript presentasi:

1 KKPMT I 2 TERMINOLOGI MEDIS
PEMBENTUKAN dan ANALISIS ISTILAH MEDIS Disusun oleh dr. Mayang Anggraini Naga (Revisi 2016)

2 DESKRIPSI - Cara menyusun/membentuk
istilah dari unsur kata yang terkait - Cara menganalisis istilah menjadi unsur kata pembentuknya - Cara mengetahui arti istilah - Cara membedakan kata bentuk tunggal dan jamak perlu dikuasai tenaga profesional rekam medis informasi kesehatan guna memperlancar dan meng- sukseskan hasil kerja hariannya.

3 KOMPETENSI MAMPU: - Membedakan kedudukan, tugas dan fungsi
masing-masing unsur kata pembentuk istilah medis, berbagai istilah yang lafalnya hampir sama namun ejaannya lain, ejaan istilah bentuk tunggal dan jamak.

4 - Memahami penggunaan dan manfaat huruf /o- pada kata penggabung
(Lanjutan) - Memahami penggunaan dan manfaat huruf /o- pada kata penggabung - Menganalisis istilah menjadi unsur kata pembentuknya - Mendefinisikan arti berbagai istilah

5 TOPIK PEMBAHASAN MENJELASKAN: - Kedudukan, tugas dan fungsi unsur kata
pembentuk istilah medis - Cara membentuk istilah dari unsur kata terkait - Penggunaan dan manfaat huruf /o- pada kata penggabung - 3 (tiga) cara analisis istilah menjadi unsur kata pembentuknya - Definisi berbagai istilah - Beda istilah yang lafalnya hampir sama namun ejaannya lain - Beda ejaan istilah bentuk tunggal dan jamak.

6 PEMBENTUKAN DAN ANALSISI ISTILAH
SUB-POKOK BAHASAN PEMBENTUKAN DAN ANALSISI ISTILAH Membahas tentang: - Unsur kata pembentuk istilah - Analisis kata/istilah - Combining Vowel (Huruf Hidup Penggabung) - Combining Form (Unsur Kata Penggabung) - Formasi Kata (Word Formation) - Pronuntiation Guide (Panduan Lafal) dan Ejaan - Plural Formation (Formasi Kata Bentuk Jamak)

7 PEMBENTUKAN & ANALISIS ISTILAH MEDIS
UNSUR KATA PEMBENTUK ISTILAH MEDIS: SUFFIX: kata akhiran PREFIX: kata depan ROOT: kata akar/akar kata 2 (dua) unsur kata semu: Pseudoroot Pseudosuffix

8 Contoh: per”i.ar.thri’tis (periarthritis)  peri – arthr - itis
- i’tis (suffix) (-eye’tis, -ee’tis) [Y., inflammation] = peradangan/radang - peri- (prefix) [Y., about, around] = sekitar, sekeliling - arthr/o, -arthr- [Y., arhron, joint] (root) = sendi (persendian) Periarthritis = peradangan jaringan sekeliling persendian.

9 Contoh Uraian Istilah:
Apa arti: Per”i.ar”te.ri’tis?  - itis = … peri- = …, dan -arter – = … = peradangan tunica (lapisan) adventitia dan jaringan sekeliling pembuluh darah arteri (arteria = pembuluh darah yang keluar dari jantung) Pol”y.ar’thri’tis [Y] ?  Poly- = … -arthr- = … -it is = … = … 3. Mon”o.ar.tic’u.lar [L]?  M = …

10 Struktur Bentuk Istilah Medis
Di dalam suatu istilah: harus ada satu atau lebih dari satu unsur kata ROOT (akar) bisa diikuti bisa tidak oleh SUFFIX, atau diakhiri dengan ROOT yang difungsikan sebagai SUFFIX . bisa didahului oleh satu atau lebih dari satu PREFIX, bisa juga tidak memiliki PREFIX sama sekali.

11 CONTOH - bronch-itis = radang pipa bronkus - gastr/o-enter-it is = radang lambung-usus - trache/o-bronch-itis = radang pipa napas trakea-bronkus - my/o-cardi/o-pathy = penyakit otot-jantung - peritoneum = lapisan pembungus rongga perut - positive = positif - epistaxis = mimisan - appendix = usus buntu - appendic-itis = radang usus buntu - hepat/o-megaly = pembesaran hati - hepat-oma = tumor (ganas) hati.

12 ANALISIS KATA/ISTILAH
Analisis Istilah Medis Untuk dapat menganalisis istilah, kenali suffixnya dulu, kemudian temukan root di bagian tengah, kemudian bisa ada atau tidak ada unsur kata prefix di bagian terdepan istilah terkait. Tentukan arti istilah dengan menentukan terlebih dulu arti suffix, menuju ke arah kiri arti root, kemudian arti prefixnya. Bila di antaranya ada tambahan unsur kata, umumnya adalah root.

13 Analisis kata bisa melalui 3 (tiga) cara:
(1) Prefix  Root  Suffix atau (2) Prefix  Root  Suffix (3) Prefix  Root  Suffix Root – Root  Suffix Prefix-prefix – Root – Root -

14 Contoh 1. Sub”cu.ta’ne.ous  sub- cutane -ous -ous = (suffix) berkaitan dengan … sub- = (prefix) di bawah -cutane/o = (root) kulit Subcutaneous (Subkutanus) = yang berkaitan dengan bagian bawah kulit. 2. E.lec”tro.car’di.o.gram” = record of the electrical activity of the heart. -gram = suffix (record) [Y., gramma.letter] electr/o- = root (electric) [Y., eleckron] (amber) cardi/o = root (car’di.a) [Y., kardia, heart]

15 Contoh Analisis kata (Lanjutan-1)
Menguraikan kata mulai dari arah kanan  kiri 1. my”o.car.di’tis (miokarditis) = -itis  myo- = otot  -cardia = jantung 2. my”o.si’tis (miositis)  my-os-itis = -itis = … myo/s = 3. e.lec”tro.my.og’ra.phy  electr-o-my-o-graphy = 4. per”i.car’di.um  peri – cardi – um = 5. per”i.car.di”tis  peri – card – it is = 6. electrocardiogram  = ?

16 Contoh Analisis kata (Lanjutan-2)
Perhatikan suffixnya: Perbedaan suffix memberi arti yang beda 1. electr/o-encephal/o-graphe (Instrument) electr/o-encephal/o-graphy (prosedur) electr/o-encephal/ogram (hasil gambarnya) neu.ri’tis  neur-itis neu.ral’gi.a neur-algia neu.rol’o.gist  neur/o-log-ist neu.rol’o.gy  neur/o-logy neu.ro’sis  neur-osis

17 Menguraikan istilah dari kiri  kanan
1. per”i.car”di.ol’y.sis  peri- cardi/o-lysis = 2 ar.throg’ra.phy  arthro – graphy = 3. dys.pha’gi.a  dys-phag – ia = 4. an”o.rex’i.a  an – orex – ia = ? 5. an”en.ceph’a.ly  an – encephal -y = ? 6. ret”ro.per”i.to.ne’al  retr/o-peritone-al = ?

18 Combining Vowel (Huruf Hidup Penggabung)
Huruf Hidup Penggabung adalah huruf hidup, umumnya huruf (1) -o- , yang fungsinya untuk menggabungkan unsur kata root dengan suffix yang diperlukan. Contoh: cardi-o-logy (Kardiologi)  cardi/o-logy my-o-(r)rhaphy  my/o-rrhaphy nephr-o-pathy  nephr/o-pathy

19 Combining Vowel (Lanjutan-1)
(2) Atau menggabungkan dua unsur kata root: Contoh: gastr-o-enter-o-logy  gastr/o-enter/o-logy gastr-o-enter-o-log-ist  gastr/o-enter/o-log-ist cardi-o-my-o-pathy  cardi/o-my/o-pathy gastr-o-enter-o-pathy  gastr/o-enter/o-pathy gastr-o-duoden-o-stomy  gastr/o-duoden/o-stomy

20 Combining Vowel (Lanjutan-2)
Namun demikian: Apabila suffixnya dimulai dengan huruf hidup, huruf penggabung -o- umumnya dihilangkan. Contoh: hepatitis; cardiectomy; bronchitis; myalgia; gastritis. hepat/o itis  hepat-itis cardi/o ectomy  cardi-ectomy bronch/o itis  bronch-itis my/o algia  my-algia gastr/o itis  gastr-itis encephalo- + -itis  encephal-itis arthr/o- + itis  arthr-itis arter/o- + itis  arter-itis

21 Combining Form (Kata bentuk Penggabung)
Kata penggabung = root + huruf hidup penggabung Contoh: arthr o = arthr/o- (root) (combining vowel) (combining form) cardi o = cardi/o- Perhatikan bahwa root dipisahkan dari huruf pengga- bung dengan tanda baca (/) slash. Ini adalah standard penulisan kata bentuk pengga-bung dan kadang menunjukkan, kadang juga tidak, bahwa ada huruf penggabung yang digunakan dalam istilah terkait.

22 Contoh: bronch/o (dari bronchus, [G]., brogchos, trachea)
- bronchopneumia  bronch/o-pneumonia - bronchitis  bronch-itis - bronchiectasis  bronchi-ectasis gaster/o (dari gaster,[Y], belly)  gastr/o-enter/o-logi Ini juga bisa sebagai: -gaster (suatu bentuk kata penggabung yang berarti yang berkaitan dengan gaster) - epigastralgia  epi-gastr-algia - hypogastric  hypo-gastr-ic - gastroduodenal  gastr/o-duoden-al

23 Unsur Kata Bentuk Penggabung (Combining Form)
Contoh: aden/o  adeno - encephal/o-  encephalo – mening/o-  meningo – hem/o  hemo – hemat/o  hemato – hepat/o  hepato – oste/o  osteo – thromb/o-  thrombo – leuk/o  leuko – erythr/o  erythro – Unsur kata Root bentuk Penggabung ini tidak bisa berdiri sendiri harus dilengkapi unsur kata lain.

24 Contoh Pemanfaatan huruf penggabung /o – (Combining Vowel)
Huruf penggabung untuk merangkai: Root  ke  Suffix, atau Root  ke  Root lain Contoh: cardi/o - gram dextr/o – cardia ventr/o – lateral electr/o – cari/o – gram chole – cyst/o – lith/o – tomy trache/o – bronch/o – scopy my/o – cardi/o - pathy oste/o – sarc – oma

25 FORMASI KATA (WORD FORMATION)
? ROOT ?  Istilah yang menjelaskan ? dari ROOT (Prefix) - (Root) - (Suffix) Contoh: R = gaster = lambung ROOT + SUFFIX Gaster – ic = yang berkaitan dengan gaster  Gastric bleeding Gastric nerve Gastric juice Gastric pain  Naso-gastr-ic tube (NGT)

26 FORMASI KATA (WORD FORMATION) (Lanjutan-1)
Gastr - it is Gastr – al  Gastral USG  Gastral endoscopy  Gastral disease Gastr – algia Gastr/o – logy Gastr/o – log – ist Gastr/o – enter/o – logy Gastr/o – enter/o – log – ist Gastr/o – scopy Gastr/o – enter – itis

27 FORMASI KATA (WORD FORMATION) (lanjutan-2)
Contoh: Root: Gaster PREFIX + ROOT Hypo - gastr - ic Epi gastr – ic Epi gastr - algia Epi gastr - itis ROOT - ROOT – SUFFIX Gastr/o – duoden – al Gastr/o – intestin – al Gastr/o – enter/o – logy Gastr/o – enter/o – log – ist

28 FORMASI KATA (WORD FORMATION) (lanjutan-3)
ROOT: Natum  natal = lahir Pre – natal Post – natal P - R - R Peri – natal Peri- nato - logy Ante – natal ROOT: Cardia – Cardium = Jantung P R - S Peri – cardium Peri- cardi –al Epi – cardium Epi – cardi - al Endo – cardium Endo –cardi -al

29 FORMASI KATA (WORD FORMATION) (lanjutan-4)
My/o – cardium My/o – logy My/o – pathy My oma My ectomy My/o - rrhaphy My/o - rrhexis - R – R - S My - alg – ia My - skelet - al My/o – neur/o - pathy

30 Pembentukan dan Analisis Istilah Medis
Istilah medis yang terbentuk dari 3 unsur kata dasar par’a.ne.phri’tis  para – nephr – itis pre.u”re.thri’tis  pre – urethr –itis hy”per.cho.les”ter.e’mi.a  hyper – cholester-emia ep”i.the”li.o”ma  epi – theli – oma hy”per.hi.dro’sis  hyper-hidr-osis

31 Pembentukan dan Analisis Istilah Medis (Lanjutan-1)
Istilah terdiri dari Root dan Suffix saja ad”e.no’ma  aden – oma ap.pen’di.ci’tis  appendic – it is cy.tol’o.gy  cyt/o – logy hem’a.to.cy.tol’y.sis  hemat/o – cyt/o – lysis hy”dro.cele  hydr/o – cele my” e.li’tis  myel – itis hem’or.rhoids  hem/o – rrhoids

32 Pembentukan dan Analisis Istilah Medis (lanjutan-2)
3. Istilah yang tidak memiliki Suffix in”tra.ve’nous  intra – venous ( intravena) hy”per.ten.sion  hyper – tension ex”oph.thal’mos  ex-ophthalmos pol”y.pha’gi.a  poly – phagia an.u’ri.a  an – uria an’ur.y; an”ure’sis en”u.re’sis  en – ure- s-is a.pha’ki.a  a - phakia a.pho’ni.a  a - phonia a.phra’si.a  a - phrasia

33 Pembentukan dan Analisis Istilah Medis (lanjutan-2)
4. Istilah yang tidak memiliki Prefix myopathy  myo-pathy gastroenteritis  gastro-enter-it is cholelithiasis  chole-lith-iasis chondromalacia  chondro-malacia osteoporosis  osteo-por-osis duodenostomy  duo-den-ostomy tracheobronchial  tracheo-beronch-ial mycobacterial  myco-bacter-ial hematology  hemato-logy psychopath  psycho-path neurogastric  neuro-gastr-ic

34 LATIHAN MANDIRI ANALISIS ISTILAH MEDIS 1. Endocarditis  Endo – card - itis 2. Gastroenteropathy  3. Myelomata  4. Myoepithelioma  5. Electromyography (EMG)  6. Mastitis  7. Choledocholithiasis  Salpingoophorectomy  9. Electroencephalogram  10. Myorrhexis 

35 ANALISIS ISTILAH MEDIS (Lanjutan)
11. Rhinorrhea  12. Diarrhea  13. Enterocolitis  14, Hepatorenal  15. Glomerulonephritis  16. Meningoencephalitis  17. Dysmenorrhea  18. Hydrocephalus  19. Hydronephrosis  20. Osteoarthrosis  21. Chondromalacia  22. Osteoporosis 

36 PRONUNTIATION GUIDE (PANDUAN LAFAL)
Sylable Pronunciation Example Arti Vowel sound (Lafal) (Contoh) tion shun regurgitation = pengeluaran makanan melalui mulut tanpa rasa mau muntah short a sound ah acute = akut short e sound eh hematemesis = muntah darah short i sound ih adipose = lemak/mirip lemak long a sound ay pain = rasa sakit long e sound ee ileitis = radang usus ileum long i sound igh or eye rhinitis = radang hidung ileitis long o sound oh anorexia = tidak ada nafsu makan long u sound you acute = akut

37 CONTOH penekanan LAFAL ISTILAH
1. - epi-dermis (ep”i.der’mis) = 2. - primi-para (pri.mip’a.ra) = 3. - endo-card-itis (en”do.car.di’tis) = 4. - therm/o-meter (ther.mom’e.ter) = 5. - electr/o-therapy (e.lec”thro.ther’a.py) = 6. - osteo-tomy (os”te.ot’o.my) = 7. - osteo-tome (os”te.o.tome”) = - postur-al (pos’tur-al) = - electr/o-cardi-o-gram (e.lec”tro.car’di.o.gram”) = - electr/o-cardi-o-graphy (e.lec”tro.car’di.og’ra.phy) =

38 CONTOH penekanan LAFAL ISTILAH (Lanjutan-1)
electr/o-cardi/o-graph (e.lec”tro.car‘di.o.graph” = ptosis (pto’sis) = pterygium (seperti sayap) (pte.ryg’i.um) = psych/o-pathy (psy.chop’a.thy) = 15, - chole-doch-o-lithi-asis (cho.led”o.cho.lith.i’a.sis) para-dys-entery (par”a.dys’en.ter”y) = post-hemi-plegic (post”hem.i.pleg’ic) = postero-anterior (pos”ter.o.an.te’ri.or) = post-partum (post.par’tum) =

39 CONTOH penekanan LAFAL ISTILAH (Lanjutan-2)
20. - a-noxia (an.ox’i.a) = ante-version (an”te.ver’sion) = an-o-tia (an.o’ti.a) = - anti-pro-thrombin (an”ti.pro.throm’bin) = - anti-thrombo-plastin (an”ti.throm”bo.plas’tin) 25. - anti-mycot-ic (an”ti.my.cot’ic) = - hypo-para-thyroid-ism (hy”po.par”a.thy’roid.ism) posture (pos’ture) = post-cibal / post-cibum (post.ci’bal) = - psycho-patho-logist (psy”cho.pa.thol’o.gist)

40 EJAAN dan LAFAL ISTILAH
Ejaan istilah adalah hal penting yang harus diperhatikan. Ada istilah yang lafalnya mirip namun ejaannya lain dan artinya lain pula. Contoh: Il’e.um = bagian dari usus kecil Il’i.um = bagian dari tulang duduk (os ilium) Hep”a.to’ma = tumor ganas hati (hepar) He”ma.to’ma = benjolan akibat kumpulan daran di bawah kulit (memar)

41 EJAAN ISTILAH (Lanjutan-1)
U’re.thra = saluran air seni yang keluar dari kandung kemih ke luar tubuh.  bila meradang disebut: U’re.thri’tis Ureter = saluran halus air seni yang keluar ginjal menuju ke kandung kemih. bila meradang: U.re”ter.i’tis 4. My,o’ma = tumor otot (umum digunakan sebagai sebutan tumor fibroid otot uterus) My”e.lo’ma = tumor sumsum tulang

42 EJAAN ISTILAH (Lanjutan-2)
5. My.co’sis = penyakit jamur Mu.co’sa (mucouse) = lendir 6. Ma.la’ci.a = melunak (bagian organ tubuh) Ma.laise’ = merasa lemah dan sakit, kadang- kadang disertai rasa gelisah, tidak nafsu makan dan tidak berenergi 7. em”py.e’ma = kumpulan abses (nanah) di rongga tubuh em”phy.se’ma = pelebaran (overdistensi) di ruang pernapasan paru em”phy.se’ma = terlalu meregang, ada udara di bawah kuit

43 PLURAL FORMATION (FORMASI KATA BENTUK JAMAK)
Use the following rules to a form plural word from its singular form 1. Singular words ending in -is  -es (plural) Singular: Plural: Arti: Diagnosis Diagnoses = diagnose Pelvis Pelves = pinggul Neurosis Neuroses = neurosis Mycosis Mycoses = infeksi jamur

44 PLURAL FORMATION (Lanjutan-1)
Singular words ending in –us  I (plural) Singular: Plural: Arti: Bronchus Bronchi = bronkus Bacillus Bacilli = baksil Calculus Calculi = batu Embolus Emboli = emboli Thrombus Thrombi = trombi Tubulus Tubuli = pipa Ada beberapa pengecualian, contoh: virus  viruses sinus  sinuses

45 (FORMASI KATA BENTUK JAMAK) (Lanjutan -2)
3. Singular words ending in a  adding an e (plural) Sclera Sclerae Scapula Scapulae Vena Venae Bulla Bullae 4. Singular words ending in um  change the to an a Acetabulum Acetabula Capitulum Capitula Datum Data Septum Septa Diverticulum Diverticula

46 (FORMASI KATA BENTUK JAMAK) (Lanjutan -3)
Singular words ending in ix atau ex  es Calix Calices Cervix Cervices Index Indices Varix Varices 6. Singular word ending in oma  adding a s or ta Adenoma Adenomas, adenomata Carcinoma Carcinomas, carcinomata Fibroma Fibromas, fibromata Lymphoma Lymphomas, lymphomata Lipoma Lipomas. lipomata Lymphangioma Lymphangiomas, Lymphangiomata

47 (FORMASI KATA BENTUK JAMAK) (Lanjutan-4)
7. Singular word ending in nx  change x to a g and adding es Larynx Larynges Pharynx Pharynges Phalanx Phalanges 8. Singular word ending in on  change to an a or simply adding s Ganglion Ganglia, ganglions Tendon Tendons, tendines 9. Singular word ending in ax  change the ax to aces Thorax Thoraces

48 (FORMASI KATA BENTUK JAMAK) (LANJUTAN-4)
Tuliskan kata bentuk jamak dari: 1. Neuron  2. Bronchus  3. Tuberculum  4 Dens  Ramus  Pelvis  Costa  Thorax  Mamma  Porus  Varix  Vas 

49 KATA KUNCI Ingat Peraturan Di bawah Ini: Bentuk tunggal Bentuk Jamak is  es us  i a  ae um  a ix  ices oma  omas, omata nx  nges on  a or simply add s ax  aces

50 LATIHAN Tuliskan bentuk singular (tunggal) kata di bawah ini: Tendines  Arteriae  3. Lymphomata  4. Erythrocytes  Tuberculi  Fila  7. Lineae  Feet  Bronchi  Tendines  Diagnoses 

51 READING 3 HEALTH CARE SETTINGS
The use of medical terminology is widespread. It provides health care professionals with a precise and efficient method of communicating very specific patient information to one another, whether they are in the same type of facility or not. Descriptions follow of the different types of settings where medical terminology is used.

52 Acute Care or General Hospitals
Reading (Cont.-1) Acute Care or General Hospitals These hospitals typically provide services to diagnose (laboratory, diagnostic imaging) and treat (surgery, medications, therapy) diseases for a short period of time. In addition, they usually provide emergency and obstetrical care. Specialty Care Hospitals These hospitals provide care for specific types of diseases. A good example is a psychiatric hospital.

53 Nursing Homes or Long-Term Care Facilities
Reading (Cont.-2) Nursing Homes or Long-Term Care Facilities These facilities provide long-term care for patients who need extra time to recover from an illness or injury before they return home, or for persons who can no longer care for themselves. Ambulatory Care, Surgical Centers or Outpatient Clinic These facilities provide services that do not require overnight hospitalization. The services range from simple surgeries to diagnostic testing or therapy.

54 Individual or groups of physicians providing
Reading (Cont.-3) Physicians’ Offices Individual or groups of physicians providing diagnostic and treatment services in a private office setting. Health Maintenance Organizations A group of primary care physicians, specialists, and other health care professionals who provide a wide range of services in a prepaid system.

55 Agencies that provide nursing, therapy, personal
Reading (Cont.-4) Home Health Care Agencies that provide nursing, therapy, personal care or housekeeping services in the patient’s own home Rehabilitation Centers These facilities provide intensive physical and occupational therapy. They include inpatient and outpatient treatment. Hospices An organized group of health care workers who provide supportive treatment to dying patients and their families.

56 CONFIDENTIALITY Anyone who works with medical terminology
and is involved in the medical profession must have a firm understanding of confidentiality. Any information or record relating to a patient must be considered privileged. This means that you have a moral and legal responsibility to keep all information about a patient confidential.

57 CONFIDENTIALITY (Cont.- 1)
If you are asked to supply documentation relating to a patient, the proper authorization form must be signed by the patient. Give only the specific information that the patient has authorized.

58 CONFIDENTIALITY (Cont.- 2)
The Health Insurance Portability and Accountability Act of 1996 (HIPAA) (USA) set federal standards that provide patients with more protection of their medical records and health information, better access to their own records, and greater control over how their health information is used and to whom it is disclosed.

59 If you have any doubt about the meaning or spelling
FINAL WORD If you have any doubt about the meaning or spelling of a word, look it up in your medical dictionary. Medical personnel who has been practicing in their profession for many years still need to look up a few words The student who is just learning medical terminology needs to look up even more frequently. (Medical Terminology, A Living Language, 3rd ed. Bonnie F. Fremgen, Ph. D & Suzanne S. Frucht, Ph. D, Pearson, Prentice Hall, 2005)

60 Tugas Ceriterakan kembali apa yang diulas pada Reading 3.
Peraturan mana di Indonesia yang mengatur tentang Manajemen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, terkait kerahasian?


Download ppt "KKPMT I 2 TERMINOLOGI MEDIS"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google