Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMILU DAN KELEMBAGAAN EKONOMI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMILU DAN KELEMBAGAAN EKONOMI"— Transcript presentasi:

1 PEMILU DAN KELEMBAGAAN EKONOMI
Dr. Sutikno, SE., ME.

2 Problem… Pertama, kesejahteraan kelompok masyarakat bawah yang makin menurun. Pendapatan per kapita mereka memang tumbuh, namun amat kecil jika dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan golongan menengah ke atas. Kesejahteraan menjadi kian merosot karena kenaikan harga pangan (sebagian besar konsumsi kelompok ini digunakan untuk pangan) melebihi peningkatan pertumbuhan pendapatan mereka, sehingga secara riil daya beli mereka kian menurun. Company Logo

3 Kedua, APBN sebagai sumber terpenting pemerintah untuk mengurus hajat publik kian sempoyongan karena terkuras untuk belanja birokrasi, pembayaran utang, dan misalokasi yang parah. Akibatnya, proporsi belanja untuk kesejahteraan rakyat terus mengecil dan keseimbangan primer menjadi terganggu (defisit). Company Logo

4 Ketiga, ketimpangan terus meningkat yang sebagian disebabkan oleh disparitas penguasaan aset produktif masyarakat. Aset produktif terpenting adalah modal dan lahan. Dari sisi modal, 40 orang paling kaya di Indonesia menguasai aset sekitar Rp 750 triliun (setara dengan 50% APBN). Data simpanan di perbankan menunjukkan penabung di atas Rp 5 miliar yang jumlahnya hanya 0,05% dari total rekening menguasai 44,44% total simpanan (LPS, 2013). Demikian pula untuk lahan, menurut data BPN (2012) ketimpangan penguasaan lahan sudah mencapai 0,54 (gini rasio). Ini jelas menunjukkan adanya dispasritas lahan yang sangat lebar. Company Logo

5 Keempat, kedaulatan pangan benar-benar di tubir jurang saat ini karena mulai bibit, pestisida, komoditas, dan perdagangan dikuasai oleh asing. Pemerintah makin sukar menjaga stabilitas pasokan dan harga karena pasar domestik dikuasai oleh komoditas impor. Nilai impor pangan melonjak dari waktu ke waktu, yang sebagian tentu mengurangi insentif petani domestik untuk berproduksi. Company Logo

6 Kelima, hal yang sama juga terjadi di sektor energi. Minyak dan gas sekitar 80% eksploratornya adalah asing, sehingga sebagian profit yang diperoleh jatuh bukan kepada pemerintah (yang dalam konstitusi diamanahi sebagai pihak yang menguasai sumber daya alam). Batu bara, emas, perak, nikel, aluminium, bijih besi, dan lain-lain diambil dari perut bumi untuk diekspor dalam wujud komoditas mentah sehingga menjadi amunisi bagi negara lain untuk menggerakkan ekonomi. Sebaliknya, pelaku ekonomi domestik sulit untuk ekspansi karena tidak ada pasokan energi. Company Logo

7 Keenam, keberadaan BUMN makin terancam dengan kebijakan privatisasi. Sejak reformasi ekonomi telah banyak BUMN yang dijual kepada swasta (domestik maupun asing) sehingga mengurangi kemampuan negara menyediakan layanan publik ataupun menciptakan lapangan pekerjaan secara meyakinkan. Pada 2013 ini saja direncanakan ada 6 BUMN yang dijual sebagian sahamnya ke swasta untuk memeroleh tambahan dana. Company Logo

8 MODAL CALEG kursi DPR RI butuh dana Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar
paling efektif justru membagikan uang pada saat-saat terakhir menjelang coblosan. "Type masyarakat kita ingat yang terakhir beri," Company Logo

9 PERUNTUKAN KAMPANYE alat peraga kampanye konsumsi dan transportasi
berkeliling sosialisasi publikasi atau iklan media, dan kegiatan-kegiatan serta uang saksi. Company Logo

10 PENDAPATAN DPR Berikut Rincian Gaji DPR RI : Gaji pokok : Rp Tunjangan listrik : Rp Tunjangan Aspirasi : Rp Tunjangan kehormatan : Rp Tunjangan Komunikasi : Rp Tunjangan Pengawasan : Rp TOTAL : Rp /bulan Masing-masing anggota DPR mendapatkan gaji yang sama. Sedangkan penerimaan non bulanan atau nonrutin. Dimulai dari penerimaan gaji ke-13 setiap bulan Juni. Gaji ke-13 : Rp Company Logo

11 Click to edit company slogan .
Thank You ! Click to edit company slogan .


Download ppt "PEMILU DAN KELEMBAGAAN EKONOMI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google