Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSusanti Gunawan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
S I F I L I S OLEH : KLP III.A Ahmad Bukhari Ananta Yandini
Linda Rahayu Mesliza Umeiza Nafa Maulidina Novitha Destary Rahmad Ramadhan Rapindri Andas Risna Nelda Septiawati
2
Definisi & etiologi Sifilis penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema pallidum, bersifat kronik dan sistemik yang mana ditularkan akibat hubungan seksual dan bisa juga ditularkan dari ibu ke janin yang bisa menyerang hampir semua organ tubuh.
3
Morfologi T. Pallidum
6
Klasifikasi stad I akuisita stad II (klinis) stad III Sifilis
dini (<2th) kongenital lanjut (>2th) stigmata WHO (akuisita secara epidemi) Std.dini menular <1th (SI, SII, laten dini, rekuren) Std.lanjut tak menular (laten lanjut, SIII)
8
Manifestasi Klinis Stadium I
Ulkus durum (soliter, dasar bersih, berbatas tegas, tidak nyeri). Stadium II Anoreksia, nyeri kepala, demam, artralgia, limfadenitis generalisata, roseola (generalisata), papul (generalisata, lentikular), pustul, alopesia. Stadium laten Asimptomatik Stadium III Guma (soliter/multipel), nodus, nyeri pada ekstremitas
9
UKK Ulkus durum
10
2. Roseola 3. papul
11
4. Pustul 5. Guma
12
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Treponema pallidum Serum dari lesi diperiksa dengan: Mikroskop lap.gelap Pewarnaan Burri
13
Treponema palidum
14
B. TSS (test serologi sifilis) 2 macam:
Non treponemal (cardiolipin) Treponemal
15
Non treponemal VDRL RPR
16
Tes Treponemal Tes imobilisasi : TPI (Treponemal pallidum Imobilization Test). Tes fiksasi komplemen : RPCF (Relter Protein Complement Fixation Test). Tes imunofluoresen : FTA-Abs (Fluorescent Treponemal Antibody Absorption Test),ada dua : IgM,IgG ; FTA-Abs DS (Fluorescent Treponemal Antibody-Absorption double Staining).
17
d. Tes hemoglutisasi : TPHA (Treponemal pallidum Haemoglutination Assay), IgS IgM SPHA (Solid-phase Hemabsorption Assay),HATTS (Haemaglutination Treponemal test for Syphilis),MHA-TP (Microhemagglutination Assay for Antibodies to Treponema pallidum).
18
antigen Treponema TPI →paling spesifik, mahal
Tes Imunofluoresen (FTA-Abs) → sensitif (90%) TPHA → dianjurkan titer: mulai 1/80-1/160-1/320
19
Tes asam asetat (Acetowhite) Kolposkopi → KA subklinis Histopatologi
Lidi kapas + As. asetat 5% → putih Kolposkopi → KA subklinis Histopatologi
20
FARMAKOTERAPI SIFILIS
21
Dosis dan lama pemberian
Stadium Sifilis Pengobatan Dosis dan lama pemberian Stadium primer dan Sekunder (I dan II) Penisilin G benzatin Penisilin G prokain PAM (Penisilin prokain + 2% alumunium mono strerat) 4,8 juta unit 1 x seminggu 0,6 juta unit 1 x sehari selama 1 minggu (total 6 juta unit) 1,2 juta unit 2 x seminggu (total 4,8 juta unit) Stadium laten 7,2 juta unit dosis tunggal 0,6 juta unit 1 x sehari (total 12 juta unit) 1,2 juta unit 2 x seminggu (total 7,2 juta unit) Stadium III 9,6 juta unit dosis tunggal 0,6 juta unit 1 x sehari selama 2 minggu (total 18 juta unit) 1,2 juta unit 2 x seminggu (total 9,6 juta unit) Treatment medication Of Syphilis
22
Treatment medication Obat lain Dosis Lama pemberian Tetrasiklin
500 mg 4 x sehari (oral) Stadium I dan II : 15 hari Stadium laten : 30 hari Eritromisin (tidak dianjurkan untuk ibu hamil) Doksisiklin 100 mg 2 x sehari (oral) Seftriakson 2 gr per 2 hari (I.V atau I.M) Selama 15 hari Azitromisin 500 mg per hari dosis tunggal (oral) Selama 10 hari (Merupakan obat kombinasi yang disarankan) Of Syphilis
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.