Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SUMBER INFORMASI DAN CARA PENGUKURAN PENDUDUK

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SUMBER INFORMASI DAN CARA PENGUKURAN PENDUDUK"— Transcript presentasi:

1 SUMBER INFORMASI DAN CARA PENGUKURAN PENDUDUK
GEOGRAFI PENDUDUK 2 SUMBER INFORMASI DAN CARA PENGUKURAN PENDUDUK

2 Berbagai masalah penduduk dari segi geografi dapat ditemukan pada tingkat lokal dan global.
Beberapa pertanyaan yang lazim: - Berapa jumlah penduduk? - Berapa kepadatan penduduk? - Dimana penduduk berlokasi? - Bagaimana pertumbuhan penduduknya?

3 ISTILAH KEPENDUDUKAN. Untuk menjawab pertanyaan² tersebut, perlu ditentukan istilah²-nya dan juga memperoleh informasi yang dapat dipercaya. Banyak disiplin yang mempelajari tentang kependudukan. Misalnya: sosiologi meneliti tentang kejahatan (crime) dan kenakalan (deliquency), pengaruh dari alkohol dan bunuh diri. Epidemiologi→ persebaran penyakit diantara penduduk. Biologi→ fokus pada populasi dari species tumbuh²an dan binatang. Matematik→ terlibat dalam kependudukan (demografi).

4 → Tidak ada disiplin yang dapat menyebut dirinya bahwa studi tentang penduduk hanya milik profesinya saja. Demografi→ dapat disebut sebagai sumber yang dapat dipakai oleh semua disiplin terutama apa yang disebut demographic variables, seperti jumlah, kelahiran, kematian, dan migrasi → berhubungan dengan komposisi umur dan sex dan status perkawinan yang juga harus diperhatikan. Hal² lain seperti status pekerjaan dan pendidikan, penduduk desa dan kota, dan grup etnik.

5 Data Events. Semua laporan peristiwa/kejadian yang dapat digunakan untuk keperluan studi tentang penduduk. Berbagai laporan tersebut merupakan dasar untuk penelitian selanjutnya. Data events→ laporan kelahiran, kematian, perpindahan, sakit, lokasi, pendapatan, ras, dan laporan tentang individu. Laporan tentang peristiwa yang sama tentu berbeda untuk tiap peneliti dan secara sistematik juga berbeda untuk tiap negara. Sistem berbeda untuk tiap negara→ pemilihan sistem untuk sensus (BPS) dan vital registrasi→ mencerminkan strategi yang dipakai sesuai dengan keadaan dan sejarah negara tersebut.

6 Berbagai Data Events. Kelahiran→ tidak semua kehamilan melahirkan bayi yang hidup. Standar yang digunakan adalah live birth. Kematian→ persoalan tentang kematian terkait dengan fakta yang terjadi antara live births dan still births. Jika sebuah negara menentukan persyaratan bahwa minimum waktu untuk “hidup” adalah 1 hari untuk laporan tentang bayi yang hidup, maka bayi² yang tidak hidup sebelum 1 hari → tidak dimasuk-kan dalam statistik kematian. Pindah → kelahiran dan kematian adalah hal yang pasti untuk seorang manusia. Keputusan untuk pindah bagi seseorang tidak sederhana. Banyak penduduk yang tidak pindah, tetapi banyak juga penduduk yang sering pindah→ dapat terjadi kekeliruan antara pindah dan kembali mudik ke tempat asalnya.

7 Persoalan yang timbul:
→ Sampai berapa jauh seseorang dikatakan pindah? → Sampai berapa lama seseorang harus berdiam di tempat yang baru untuk dikatakan pindah. → Berapa kali sejarah kepindahan seseorang harus dicatat → setiap kepindahan dari data yang terakhir atau kepindahan yang terakhir saja? Lokasi → lokasi dari data yang diperoleh juga merupakan hal yang harus diperhatikan. Ketelitian tentang hal ini sangat menentukan nilai data tersebut. Contoh: kelahiran itu dicatat dalam yurisdiksi rumah sakit atau tempat tinggal orang tua? Pelajar atau mahasiswa dihitung sebagai penduduk tempat tinggalnya atau sekolahnya?

8 Subjective Events. → Agama: apakah ini dihitung sesuai dengan ketaatan seseorang atau agama KTP? → Kesukuan: bagaimana kesukuan ditentukan? Sangat mudah dari nama keluarga, orang tua, bahasa, anggota perkumpulan kedaerahan. Bagaimana kalau orang tuanya berbeda suku? Pendapatan → Apa yang disebut income?. Banyak sumber² yang potensial untuk pendapatan seseorang. Begitu pula banyak metode yang digunakan untuk menghitung pendapatan seseorang → pendekatan produksi dan konsumsi.

9 PENGHITUNGAN PENDUDUK.
Analisis demografi dimulai dengan menghitung “data events” yang spesifik. Perhitungan adalah tabulasi dari angka² absolut → misalnya: 1400 kelahiran (live births) di A pada tahun B. Beberapa cara penghitungan: Rates (tingkat)→ mencatat frekuensi dari suatu peristiwa yang spesifik (penduduk) pada periode waktu tertentu→ tingkat urbanisasi 100 orang per penduduk pada tahun A. Pertumbuh-an penduduk (natural increase) 8 % per tahun. Keuntungan cara ini adalah membandingkan fenomena demografi antara populasi² (absolut) yang berbeda. → jika jumlah penduduk keseluruhan sebagai dasar perhitungan, maka hasilnya adalah tingkat rata² (crude rate). → jika digunakan grup² tertentu sebagai dasar (petani, wanita usia subur) → hasilnya adalah tingkat yang spesifik (spesific rates). Walaupun spesific rate ini dinilai lebih berguna, namun kadang² data yang diperlukan tidak ada.

10 Rasio → populasi antara sub-grup yang satu dengan yang yang lain (rasio antara anak dan perempuan dewasa → pada tahun A rasio 1066 anak di bawah usia 5 tahun per 1000 wanita usia subur). Perhitungan cohort→ mencatat peristiwa yang terjadi pada sebuah kelompok penduduk pada periode tertentu → cohort untuk studi termasuk dari lahir, lulus, atau perkawinan pada waktu tertentu → pada daerah A, dari umur wanita antara tahun yang menikah untuk pertama kali tahun 1951, ternyata tidak mempunyai anak. Konstante → tingkat kematian akibat kanker antara 0,00342 – 340,2 tiap penduduk. Proporsi → mencerminkan besarnya sesuatu subgrup dibandingkan dengan jumlah penduduk seluruhnya → mis: 23% dari jumlah penduduk negara A pada tahun B adalah berumur di bawah usia 15 tahun.

11 Disamping hal tersebut, geografi membuat beberapa “istilah”
dalam studi kependudukan: → Ruang (space): dikaitkan dengan sebuah tempat di atas permukaan bumi, mis: penduduk tersebar tidak merata di dalam ruang permukaan bumi. → Spatial (kata sifat dari space)→ persebaran penduduk secara spatial tidak sama. → Distribusi (distribution): persebaran penduduk dalam ruang. → Pola (pattern): kualitas, tipe dari persebaran penduduk yang diteliti → linier, mengelompok, random. → Skala (scale): tingkat dari tempat² yang diteliti. Ini merupa- kan faktor yang penting untuk analisis geografi, karena pertumbuhan penduduk dan penurunannya kadangkala tergantung dari skala daerah yang diteliti.

12 Kadang² data yang lengkap tentang penduduk pada daerah
tertentu sangat terbatas. Tiap subgrup penduduk memper- lihatkan perbedaan karakteristik yang tajam, sehingga nilai rata² penduduk tidak mencerminkan keadaan yang sebenar nya → perhitungan tentang jumlah penduduk dipecah menjadi apa yang disebut grup spesifik→ mis: tingkat kematian bayi, tingkat kesuburan pada umur tertentu, panjang usia hidup, dan tingkat pengangguran dari sebuah etnik. Data Penduduk → di negara² maju data statistik sudah sangat lengkap. Pengumpulan data sudah mencakup setiap peristiwa (event) yang terjadi → penduduk dapat memper-oleh dari media cetak dan/atau elektronik. Keadaan yang berbeda dijumpai di negara berkembang → data statistik masih terbatas sekali.

13 Data Non-sensus / Prasensus:
→ banyak informasi tentang kependudukan/lainnya diperoleh dari sensus, tetapi data sensus tersebut sangat terbatas terutama untuk tahun² yang lama → dibuat prakiraan tentang waktu dan tempat, walaupun hasilnya sangat kasar, tetapi berguna untuk dilakukan. Secara umum ada dua cara: → memanfaatkan data non-demografi yang ada di- berbagai arsip yang secara tidak langsung dapat menerangkan tentang “ukuran” penduduk. Arsip² tersebut meliputi catatan gereja (baptis), pembayar pajak, lokasi desa, jumlah rumah, perkawinan dsb.

14 → Prakiraan tentang penduduk prasensus dengan
melihat kebudayaan masa kini dengan mengambil ide dari konsep daya dukung (carrying capacity). → mis: data arkeologi menyebutkan bahwa dari penelitian dapat dibuat prakiraan tentang jumlah penduduk yang didukung oleh daerahnya yang terdiri dari pemburu dan pengumpul bahan makanan, dengan mengambil analogi dari suku aborigin di Australia dan suku San di Gurun Kala- hari pada kondisi yang sama. Dengan ekstrapolasi kepadatan penduduknya saat ini dengan daerah dan waktu penduduk dulu → menghasilkan data prakiraannya. Kadang² ini dapat menghasilkan data maksimum penduduk yang didukung oleh daerahnya tersebut.

15 Untuk memperoleh data tentang penduduk yang tidak ter-
catat → geografi penduduk menggunakan beberapa teknik → membandingkan foto udara beberapa tahun yang dapat memberikan indikasi tentang lokasi, arah, dan waktu per- tumbuhan penduduk. Dengan menghitung jumlah rumah (foto udara) dapat diprakirakan jumlah penduduknya. → Info lain yang ada kaitannya dengan kependudukan → catatan vital (lahir,mati,perkawinan), pendaftaran IMB, penjualan makanan bayi, jumlah pondokan, jumlah murid sekolah, telepon dsb. → Data migrasi dapat diperoleh dari kantor imigrasi dan pendaftaran SIM (antar daerah) → penduduk yang baru pindah dari daerah lain atau penduduk yang kembali. → Namun, sumber utama tetap dari lembaga sensus peme- rintah dan lembaga² lain terkait.

16 Sensus Penduduk. Sensus penduduk sudah dilakukan sejak sebelum Masehi oleh bangsa Cina dan Israel. Cina melakukan sensus di abad 2 pada zaman dinasti Han. Di Eropa, sensus pertama pertama kali dilakukan oleh bangsa Romawi. Semua sensus tersebut belum merupakan sensus yang lengkap/baik. Sensus modern pertama kali dilakukan pada tahun 1665 di Quebec (Kanada) dan Swedia tahun Di Amerika Serikat pada tahun 1870, Inggris dan Perancis tahun 1801, dan Rusia pada tahun 1897. Menurut PBB→ sensus adalah proses menyeluruh dari pengumpul-an, pengerjaan (compile), dan publikasi data demografi, ekonomi, dan sosial pada waktu tertentu atau beberapa waktu terhadap/ kepada semua penduduk disebuah negara atau daerah yang ditentukan → variasi yang berbeda untuk tiap negara. Geografi membutuhkan sesuatu yang khusus dari data sensus. Fokus perhatian pada pola spatial dan tempat yang berarti bahwa ketepatan lokasi menjadi sangat penting (crucial) untuk mereka.

17 Ada 2 pendekatan untuk sensus perorangan dikaitkan dengan lokasinya:
→ De Jure → berusaha untuk mencatat setiap orang ditempat kediamannya. Di AS hal ini dikaitkan pada tempat ia biasanya tidur/menginap. Tamu di-hitung pada daerah tempat tinggalnya. Anak sekolah di – hitung di tempat ia sekolah → pendekatan ini akan menemui masalah pada keadaan mobilitas penduduk yang tinggi dan tempat tinggal ganda. → De Facto → pendekatan sensus yang pertama di- lakukan di Inggris→ seseorang dihitung di tempat ia berada pada saat sensus dilakukan. Seseorang yang sedang berlibur ke luar negeri tidak di- hitung.

18 → Turis asing yang dijumpai pada saat sensus dicatat.
Tetapi daerah² yang banyak dipengaruhi oleh mobi- litas yang tinggi (mis: tempat konvensi, daerah pari- wisata)→ perbedaan jumlah penduduk akan terlihat sebagai hasil dari pendekatan de jure atau de facto. → Pendekatan de facto akan menghasilkan data yang tidak lengkap dari penduduknya→ bagi negara² yang banyak mengirimkan tenaga kerja, militer, dan turis ke luar negeri. → Cara de facto dan de jure mungkin paling tepat → hanya Brasil yang melakukan hal ini. → Yang penting untuk geografi adalah bukan bagaima- na data itu diperoleh, tetapi bagaimana tingkat/level ketelitian yang digunakan dalam proses untuk meng- hasilkan laporan tersebut.

19 → Geograf harus lebih hati²→ apabila data sensus me
ningkat, tetapi laporan dari unit² berkurang → contoh ekstrim adalah tidak mungkin bagi penelitian geografi penduduk kalau data yang ada hanya pada tingkat nasional saja. → Pada keadaan lain, teknik “geo-coding” sangat ber- manfaat untuk memperoleh data dengan sistem ko- ordinat dari garis² yang berpotongan → cara ini sangat fleksibel bagi penelitian geografi penduduk. Dengan meneliti unit² yang kecil → untuk menentu- kan daerah yang lebih besar yang sesuai dengan tujuan penelitian → contoh: blok kota sebagai unit ter- kecil → untuk sekolah, pos polisi dsb.

20 → Perlu diingat adalah apabila ingin memban-dingkan data sensus dari waktu ke waktu → setiap perubahan/penyesuaian batas daerah menyebabkan pekerjaan untuk membandingkan penduduk secara sederhana → tidak berguna lagi. Vital Statistik. →Catatan vital statistik dalam demografi disebut vital events. →Dua data vital yang terpenting adalah kelahiran dan kematian → catatan kelahiran dan kematian ini seca- resmi berlaku untuk setiap orang (akte kelahiran dan surat keterangan kematian/visum). →Data vital lainnya, seperti: perkawinan, perceraian, dan pengguguran (abortion).

21 mengumpulkan data penduduk yang diperoleh dari
 Data vital statistik ini harus secara kontinu dilakukan. → Metode yang lain adalah sample survey → untuk mengumpulkan data penduduk yang diperoleh dari beberapa grup penduduk dari total jumlah pen- duduk.


Download ppt "SUMBER INFORMASI DAN CARA PENGUKURAN PENDUDUK"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google