Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENYAKIT CEREBRO -VASKULER Nurul Wandasari Singgih, M.Epid

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENYAKIT CEREBRO -VASKULER Nurul Wandasari Singgih, M.Epid"— Transcript presentasi:

1 PENYAKIT CEREBRO -VASKULER Nurul Wandasari Singgih, M.Epid
Prodi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul 4/27/2018

2 2. TUJUAN SESI Mengetahui:
Pentingnya masalah peny cerebro vaskuler (PCV) Patofisiologi PCV Kelompok Risiko tinggi PCV Faktor Risiko PCV Pencegahan PCV Pengendalian PCV. 4/27/2018

3 3. SIGNIFIKANSI Peny CV (stroke) merupakan penyebab kematian ke 3 di AS. Pd 1990: Kematian CV 1/8 dari semua kematian PKV Kausa utama cacad ( / th) 3 juta CV yg bertahan hidup dg cacad 1992, Biaya hilang produktiv & yan medik 18,0 juta dolar 4/27/2018

4 4. PENGERTIAN Kelomp peny yg pengaruhi arteri sistem saraf pusat
Terjadi jika art otak pecah/ tersumbat bekuan darah, atau plak aterosklesosis Saraf distal lesi mati dlm bbrp menit, akibatkan cacad nerologik Cereberal trombosis/ iskemik % stroke di AS Cereb hemorgin kausa utama kematian stroke (17 % dari semua stroke) 4/27/2018

5 5. PATOFISIOLOGI Stroke termasuk klp peny Yg pengaruhi arteri sistem syaraf pusat. Stroke terjadi jika arteri di orak pecah atau tersubat oleh embolus atau plak aterosklerosis. Sel saraf di daerah otak yg dipengaruhi mati dlm brp menit & akibatkan cacad nerologik. Trombosis & embolus cereeral berkontribusi pd 70-80& kejadian stroke di AS. Stoke tersering adalah trombosis cereberal akb bekuan darah & bendung aliran darah arteri. 4/27/2018

6 6. PATOFISIOLOGI Umumnya disebebkan oleh aterosklero pd arteri cereberal. Emboli cereberal terjadi ketika bekuan darah dari tempat lain sangkut pd arteri cereberal. Perdarah otak adalah kausa lain stroke yg pnting Arteri yg pecah mendarahi : jaringan otak (intra cereberal hemoragik Ruan antara otan & tengkorak (perdasaran subaracnoid) Perdarahan otak merupakan sekitar 17 % dari seluruh stroke. 4/27/2018

7 7. KELOMPOK RISTI Insiden berhub erat dg umur Kematian stroke
Hanya 25% penderita stoke berumur < 69th Kematian meningkat tajam berdasar umur Setelah 55 th, laju insiden stroke 2x tiap dekade berurutan. Kematian stroke 1990, rentang kemati stroke pd th & ≥ 85 th (48 & per ). Age adjast mortal pd pria 16% > wanita. klt hitam 2 x klt putih. Pd th, klt hitam 5 x klt putih 4/27/2018

8 8 KELOMPOK RISTI (1) Sex : Ras age adjas mortality rate pria 2X wanita
Pd pria PJK meningkat pd th. Pd wanita pasca menopause Ras laju insiden Pria & wanita Hispanik < putih Kemati diantara pdd asli Asia, natif AS, natif alaska > seluruh pddk US. 4/27/2018

9 9 KELOMPOK RISTI (2) Riwayat keluarga DM (RR 2-6), wanita > pria
Riwayat TIA (RR 10) Asimptomatik Carotik Bruit (RR 2) Hipertensi Fibrilasi Atrial 4/27/2018

10 10. DISTRIBUSI GEOGRAFI Di AS, tinggi di klmp kluster wil Tenggara: Alabama, Arkansan, Georgia, Indiana, Kentucky, Lusiana, Missisippi, Carolina utara & selatan, Tenessee & Virginia Pd 1989, laju age adjasteg mortalitas stroke terentang dari 43 di Carolina selatan ke 21 per di New Mexico. Laju stroke tinggi:Bulgaria, Hongaria, uni soviet. Terendah Canada, iceland & Switzerland. 4/27/2018

11 11. KECENDERUNGAN WAKTU Sejak 1950, laju kemat stroke secara seluruh menurun 68%. Penurunan terjadi sama berdasar jsex & semua kelmpk etnik. Penurunan sedikit terjada pd anak muda & sem,ua ras selain kulit putih. Kausa penurunan tsb tak dapat dipastikan. Sebagian kontribusi pengendali HT, cegah sekuneder stoke pd TIA & penurunan merokok. 4/27/2018

12 12 FAK RISIKO YG DAPAT DIKENDALIKAN
Hipertensi Merokok Kolesterol Penyakit Jantung Hitung eritrosit tinggi Fisik tak aktif Alkohol Kostrasepsi oral Obesitas 4/27/2018

13 13. BESAR FAKTOR RISIKO Hipertensi
Faktor risiko utama stroke yg konsisten berhub dg semua jenis stroke. HT terbts sistolik & HT diatolik merupa predispo stroke. Studi terkini lihatkan resiko stroke ningkat secara eksponansial dg peningkat TDD TDD ningkat 7,5 mm Hg tingkatkan risiko 2x . Studi Framingham, pd dewasa th dg HT berrisiko Infark cereberal x> lnormotensi. Penurunan TD berhub paling tidak dg % stoke fatal & non fatal. 4/27/2018

14 14. BESAR FAKTOR RISIKO Rokok Seluruh RiR stroke berhub dg rokok 1,5.
Risiko berbeda berdasar umur & jenis stroke. RR tertinggi (2,9) utk klmp umur < 55 th. beda sedikit atau tak beda dg umur > 75 Th. Wanita perokok alami peningkat risiko stroke hemoragik. Resiko menurun tajan setelah henti rokok dlm 5-15 th, mendekati non smoker. 4/27/2018

15 15. BESAR FAKTOR RISIKO Kolesterol total berhub positif dg trombosis cereberal. Sebagian besar studi: kolesterol total > 330 mg/ dl, risiko meningkat sp 2,89 kali. Rentan thd stroke juga rentan thd PJK Penurun kolest lindungi stroke secara langsuing. Org dg peny jantung berisiko > 2 x stroke. Peningkat jl eritrosit perkental darah & tingkatkan risiko bekuan darah, diatasi dg keluarkan darah atau berian obat. TIA biasanya diobati dg antikoagulansia. 4/27/2018

16 16. RISIKO ATRIBUTABEL POPULASI
Diduga 26 % kematian stroke di AS kontrib HT. Kontrib rokok bervariasi besar dg umur & sex. Sekitar 50% kemati stroke pd pria & wanita < 65 th kotribusi rokok. Perkira kontribusi rokok secara seluruha (18%). Kontribusi kolesterol tinggi (> 220mg/ dl %. DM berkonribusi relatif kecil pd stroke. 4/27/2018

17 17 RELATIF & ATRIBUTABEL RISK
Magnitude Faktor Risiko Risiko Atributabel (%) Kuat (RR>4) Hipertensi Estimasi Rentang Moderat 25 - RR 2-4 Kolestero 0-20 Rokokl 18 11-25 DM puasa ≥140 mg/ dl 2 0-7 Peny Jantung Lemah Obesitas RR < 2 Aktifitas fisik Alkohol 4/27/2018

18 18. METODE PENCEGAHAN Metode cegah stroke di populasi terbaik adalah kurang faktor risiko yg dapat dimodifikasi. Obatan HT adalah metode cegah terbaik serang sroke yg pertama, tdk utk yg berulang. 10 % popul rentan stroke punyai lima faktor risiko; hipertensi, hiperkolesterol, DM & hipertropi ventrikel kiri. Kendali 5 fak risiko tsb dpt cegah 50 % stroke. 4/27/2018

19 19 SKRININ & DETEKSI DINI Tak ada uji pasti utk dfeteksi stroke dini
Semua org dewasa perlu periksa rutin TD & kadar kolesterol. Dokter perlu amati pola diet, kebiasaan rokok & aktifitas fisik pasien mereka Efektifi skrining arteri karotis tak pasti Tapi skrining suara karotis pd penderita yg rentan strike mungkin berguna. 4/27/2018

20 20 PENGENDALIAN Obat, Rehabilitasi & Penyembuhan
Prevalensi & pengobat saling terkait & pengaruh yg sulit dipisahkan Tujuan: Turunkan kematian, perbaiki kapasitas fungsi & kualitas hidup Unit layanan RS, bypass, angioplasty, trombolitik, tim emergensi & obat baru Rahabilitasi jantung, cegah komplikasi Diet, control BB, henti rokok 4/27/2018

21 21 PENGENDALIAN Obat, Rehabilitasi & Penyembuhan
Kurangi faktor risiko, cegah pembeku darah & bedah adalah tonggak pengobat stroke. Diakalangan penderita arteroskelosis, obata anti pembeku (aspirin) turunkan risiko stroke. Tapi pd cegah primer stroke pd masy umum atau pasien asimtomatik tak efektif. Peranan bedah kontroversi Contoh bedah carotic efektif pd klas tertentu org dg gejala, tetapi pd yg asimtomatik tidak. 4/27/2018

22 22 PENGENDALIAN Kini, obat antikoagulan adalah pengobat standar stroke iskemik. Stroke rupakan kausa utama cacad, rehabilitas Termasuk terapi fisik , bicara & te-rapi kerja esensial utk maksimlkan kapasitas funsional. 4/27/2018

23 23. CONTOH INTERV KESMAS Hanya sedikit interv kesmas tertuju pd stroke. Pd 1990, intervensi stroke skala besar diinisiasi oleh NHLBI Diarahkan pd 11 faktor risiko, dlm upaya turunkan kematian stroke. Prog ini gunakan pendekat berbasis komunitas & media masa Utk capai penduduk rentan stroke, khususnya kulit hitam 4/27/2018

24 24 AREA RISET & PENGEMBANGAN
Riset yg intensif lanjutkan pd area imaging, terapi obat & bedah pemb darah. Juga utk ekplorasi metoda yg batasi kerusak sel syaraf. Riset cegah stroke terfokus bnerbasis populasi terutama kendali HT. Studi metode kendali HT yg lebih efektif utk HT & faktor risiko yg lain dilanjut. Peningkat upaya identifikasi fR berbeda utk pria & wanita dan subtype stroke akan perbaiki pengetahu ttg penyakit & metoda pencegahan & pengobatan. 4/27/2018

25 STROKE

26 EPIDEMIOLOGI STROKE (Cerebrovascular accident/CVA)
Pengertian stroke: Stroke adalah gangguan fungsi otak yang terjadi secara akut dengan tanda klinis fokal maupun global yang terjadi lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian yang disebabkan oleh karena gangguan peredaran darah otak (kriteria WHO). Klasifikasi stroke: 1. Iskemia-Infark Serebral Oklusi trombotik Oklusi Embolik (arteri ke arteri, kardigenik) 2. Perdarahan Intrakranial Perdarahan Intraserebral Perdarahan Subarakhnoid

27

28 gambar 1. Stroke Hemoragik
gambar 2. Stroke nonhemoragik

29 DEFINISI DAN ASPEK KLINIS
Istilah stroke sinonim dengan “apoplexi”,lebih menggambarkan kondisi klinis daripada kondisi patologis Definisi menurut WHO : Stroke merupakan kondisi dimana terjadi perubahan secara cepat tanda-tanda klinis dengan gangguan yang bersifat lokal ataupun umum dari fungsi otak, berlangsung dalam waktu lebih dari 24 jam atau dapat sampai meninggal, dan disebabkan oleh adanya gangguan vaskuler

30 Dengan kata lain : Adanya gangguan fungsi otak yang bersifat lokal ataupun global dan berkembang dengan cepat berlangsung lebih dari 24 jam atau sampai penderita meninggal yang disebabkan oleh adanya kelainan vaskuler Definisi dari WHO mengkesampingkan kausa yang bersifat non vaskuler, walaupun secara klinis sulit dibedakan

31 Biasanya : stroke diartikan sebagai kondisi akut yang parah sebagai manifestasi gangguan cerebrovaskuler Istilah cerebrovasculer accident  digunakan sebagai implikasi suatu kecelakaan atau trauma Batasan 24 jam dalam definisi dipakai untuk membedakan dengan “Transient Ischaemic Attack” (TIA). Pada TIA serangan bersifat akut, gejala dan tanda penyakit tidak ada lagi diluar serangan

32 Istilah cerebrovasculer diseases (penyakit-penyakit pembuluh darah otak) dapat dipakai untuk semua/setiap penyakit yang menunjukkan adanya satu atau lebih pembuluh darah otak dalam kondisi patologis Kondisi patologis dari pembuluh darah di otak dapat diartikan sebagai : Abnormalitas dinding pembuluh darah Penutupan pembuluh darah oleh thrombus atau emboli Ruptur dari pembuluh darah Menurunnya aliran darah ke otak oleh karena tekanan darah yang menurun Perubahan kaliber lumen pembuluh darah otak

33   Proses patologis tersebut diatas memberikan akibat pada otak :
       Ischaemia  dengan atau tanpa infark        Hemorrhagia  desakan Obstruksi pembuluh darah otak oleh thrombus atau emboli menyebabkan kondisi ischaemia dan infark jaringan otak. Luasnya jaringan infark otak tergantung kepada parahnya kondisi ischaemia.

34 Parahnya gangguan neurologis yang muncul
tergantung kepada luasnya infark Luasnya infark tergantung kepada : Parahnya kongesti oleh karena thrombus Banyaknya perdarahan pada jaringan otak

35 SINDROMA STROKE Pada kondisi yang parah terjadi hemiplegi, bahkan koma Pada kondisi yang sangat ringan dapat terjadi gangguan neurologis ringan yang tidak mengganggu kegiatan sehari-hari Karakteristik yang paling sering untuk stroke adalah bersifat temporer Sindroma yang terjadi secara tiba-tiba, Terjadi perubahan-perubahan yang sangat cepat, bervariasi dalam menit, detik, jarang dalam jam atau hari

36 Stroke yang disebabkan oleh karena emboli atau perdarahan biasanya:
Terjadi tiba-tiba dengan gangguan neurologis mencapai kondisi maksimal dalam waktu yang singkat Stroke yang disebabkan oleh thrombus biasanya : Dimulai dengan model mirip dengan stroke yang disebabkan oleh emboli dan perdarahan, Tapi berkembangnya secara perlahan dalam bebeberap hari, Perubahan neurologis biasanya bertahap dan tiba-tiba munculnya (tidak smooth)

37 Kesembuhan berjalan perlahan :
Kalau tidak fatal  kondisi stabil terjadi kemudian diikuti dengan derajat perkembangan yang bertahap Defisit neurologis tergantung kepada area otak yang mengalami infark

38 ASPEK EPIDEMIOLOGIS Secara klinis diagnose stroke mudah, tapi secara patologis sulit Klasifikasi dari ICD (international classification of disease) edisi ke 8 dan 9 Haemorrhagia/perdarahan 430. Subarachnoid haemorrhage 431. cerebral haemorrhage Obstruksi 432. Occlusion of pre-cerebral arteries 433. Cerebral thrombosis 434. Cerebral embolism 435. TIA (transient cerebral ischaemia)

39 Diagnose stroke ditinjau dari segi patologis sangat bervariasi, sehingga pada penelitian epidemiologis sering mengakibatkan bias Studi-studi mengenai stroke sulit dibandingkan oleh karena diagnosanya berbeda-beda Beberapa peneliti hanya memasukkan infark cerebri saja sebagai kriteria diagnosa, Yang lain mengikutsertakan perdarahan cerebri tapi tidak perdarahan subarachnoidea Beberapa peneliti memasukkan stroke yang disebabkan oleh gangguan extracerebral, sedang peneliti yang lain tidak Dengan demikian validitas data tidak dapat dibandingkan dari satu penelitian dengan penelitian yang lain

40 PENENTUAN INSIDENS DAN PREVALENS STROKE
Penentuan insidens dan prevalens dari stroke sangat tergantung kepada diagnosa dari stroke Lebih mudah mendiagnosa secara klinis daripada secara patlogis Kriteria dari diagnose stroke selalu berbeda-beda diantara peneliti, dan berubah sesuai dengan ICD Dapat terjadi pada suatu negara /suatu regional suatu provinsi penentuan kriteria stroke hanya berdasarkan diagnose klinis tanpa pemeriksaan tambahan

41 MORTALITAS Variasi secara geografis Variasi secara geografis mengenai mortalitas karena stroke sulit diinterpretasikan  karena kualitas data Variasi oleh karena stroke di AS lebih rendah daripada di Inggris. Pada tahun yang sama (1977) mortality rate pada pria usia tahuun di AS 101/ , di Inggris 136/ mortality rate pada wanita usia tahun di AS 85/ , di Inggris 121/

42 Trend Kematian oleh karena stroke bervariasi sesuai dengan waktu : Di negara-negara yang dingin puncak kejadian pada saat “winter” Di negara-negara yang panas  puncak kejadian pada saat puncak “summer” Banyak negara terutama negara-negara maju berhasil menurunkan kematian oleh karena stroke dalam 30 tahun terakhir tapi sulit diinterpretasikan dengan pasti karena pada kenyataannnya terdapat perubahan-perubahan dalam pengklasifikasian penyakit (ICD berubah-ubah)

43 Mortalitas berdasarkan umur, sex, ras dan pekerjaan
Mortalitas oleh karena stroke meningkat sesuai dengan bertambahnya usia. Mortalitas oleh karena stroke lebih tinggi pada wanita dari pada pria, tapi bervariasi antar negara berbeda-beda. Mortalitas oleh karena perdarahan subarachnoidea lebih sering pada wanita dan merupakan penyebab paling sering pada kelompok usia muda Kematian oleh karena stroke lebih sering pada orang-orang yang pekerjaannya buruh yang tidak profesional dari pada orang-orang yang profesional

44 Data dari AS : Orang kulit berwarna lebih sering meninggal oleh karena stroke daripada orang kulit putih Orang Jepang yang tinggal di AS dan mempunyai life-style yang sama dengan orang kulit putih  kematian oleh karena stroke sama dengan orang kulit putih ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO Penyakit-penyakit atau kondisi yang ada kaitannya dengan stroke antara lain : Penyakit jantung Hipertensi Transient ischaemic attack Umur tua

45 Faktor resiko yang lain adalah :
Diet lipid Diabetes Mellitus Perokok Alkohol Berat badan Viskositas darah Pemakaian kontrasepsi oral Faktor-faktor pembekuan dan fibrinolisis darahfaktorr resiko mirip dengan faktor resiko pada penyakit jantung koroner

46 Hipertensi hanya selalu konsisten sebagai faktor resiko pada perdarahan cerebri, tidak pada perdarahan Subarachnoidea Perdarahan subarachnoidea berkaitan dengan : Hipertensi Merokok Pemakaian pil kontrasepsi Faktor-faktor resiko diatas bervariasi berdasarkan kultur, Jepang  kasus stroke tinggi pada komunitas dengan kolesterol rendah. Dipertimbangkan kolesterol tidak berdiri sendiri dalam meningkatkan insidens stroke tapi, protein yang inadekuat, diet tinggi garam, alkohol dll

47 PENCEGAHAN Pencegahan primer Pemberian penyuluhan mengenai diet, olah raga , merokok sebagai faktor pencegah stroke : Secara massal/umum Individual yang datang ke klinik Penggunaan aspirin dianjurkan tapi hasil studi masih kontradiksi : Ada studi yang menunjukkan bahwa terjadi pengurangan /penurunan resiko untuk :mendapatkan stroke dan meninggal karena stroke, tapi tidak berefek pada wanita Studi yang lain menunjukkan bahwa aspirin tidak berefek terhadap kejadian stroke

48 Pencegahan sekunder Skrining untuk hipertensi, pemerintah Kanada (1979) dan AS (1989) merekomendasikan pemeriksaan rutin tekanan darah secara teratur pada wanita atau pria usia tahun.

49 Transient Ischemic Attack Hipercholesterolemia
Faktor Risiko Umur : rate meninggi sesuai dengan pertambahan usia. Ras : lebih tinggi pada kulit hitam daripada kulit putih. Seks : lelaki > wanita. Hipertensi : faktor risiko tertinggi dari stroke. Diabetes mellitus ( kadar glukosa darah >120 mg/100 ml) : kuat asosiasinya. Penyakit jantung sebelumnya : risiko meninggi sampai 3 kali. Atrial Fibtilation/TIA : faktor risiko kuat Obesitas : inconsistent findings. Rokok : tidak ditemukan efek besar. Kolesterol dan trigliserida : inconsistent. Faktor Risiko Utama: Hipertensi Transient Ischemic Attack Hipercholesterolemia Diabtes Mellitus

50 Gejala Klinis Gejala yang muncul bervariasi tergantung di mana terjadi serangan stroke iskemia, misalnya: unilateral weaknesses biasanya hemiparesis (lumpuh separo) unilateral sensory complaints ---- numbness, paresthesia (mati rasa) Aphasia language comprehension Monocular visual loss gangguan penglihatan sebelah

51 Gejala Pada stroke hemoragik: onset manifestasi kliniknya cepat
gejala fisik neurologis yang muncul tergantung pada tempat perdarahan dan besarnya perdarahan mayoritas pasien kehilangan kesadaran, dan banyak yang akhirnya meninggal tanpa sempat sadar lagi sebelum pingsan, pasien umumnya akan mengalami sakit kepala dan dizziness

52 Diagnosis Diagnosis: - gejala klinis - pemeriksaan penunjang: CT (Computed Tomography) scan, MRI (Magnetic Resonance Imaging)

53

54 Pencegahan 1. Pencegahan primer
Health education (faktor risiko dan tanda, gejala stroke) Pemeriksaan tekanan darah secara rutin gaya hidup yang berkaitan dengan faktor risiko 2. Pencegahan sekunder Pengobatan yang tepat sesuai tipe strokenya. 3. Pencegahan tersier rehabilitasi family support

55 Prerequisites for effective strategies
Leadership for effective action Effective communication Functioning alliances and partnerships Enabling environments, for example: to bicycle or walk to work or school, to buy fresh fruits and vegetables, and eat and work in smoke-free rooms. Supporting the availability and selection of nutrient-dense foods (fruits, vegetables, legumes, whole grains, lean meats and low-fat dairy products) Assessing trends in changing consumption patterns and their implications for the food (agriculture, livestock, fisheries and horticulture) economy Sustainable development Physical activity Traditional diets

56


Download ppt "PENYAKIT CEREBRO -VASKULER Nurul Wandasari Singgih, M.Epid"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google