Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PELATIHAN TERPROGRAM I

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PELATIHAN TERPROGRAM I"— Transcript presentasi:

1 PELATIHAN TERPROGRAM I
PENYUSUNAN PERENCANAAN SEKOLAH RKS (RKJM, RKT, RKAS) TH.PELAJARAN 2012/2013 WILAYAH BINAAN KABUPATEN BOYOLALI Boyolali, 3 Juli 2012

2 TARGET PELATIHAN Tim Pengembang Sekolah mampu: Memahami penyusunan RKS
Menyusun RKS paling lambat akhir Juli Mengesahkan RKS awal Agustus Melaksanakan RKS dengan transparan dan akuntabel Mengevaluasi dan menyusun laporan sesuai ketentuan

3 Sesi 1 Pengantar Penyusunan RKS/M dan RKT
Mengapa slide ini penting? Slide ini merupakan pengantar bagi peserta sebelum masuk ke dalam topik RKS. Diharapkan dapat membangkitkan minat peserta terhadap topik sesi ini dan topik selanjutnya. Metode yang digunakan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang peserta untuk ingin tahu lebih jauh tentang RKS/M dan RKT. Inti uraian: Tahap yang perlu dilakukan pada sesi ini adalah sebagai berikut: Apa yang Anda harapkan setelah pelatihan RKS ini selesai? (tuliskan harapan-harapan tersebut pada kerta plano secara cepat). Apa yang dimaksud dengan RKS? (tunjuk satu orang untuk memberikan jawaban terlebih dahulu, yang lain kemudian bisa melengkapi). Apa tujuan penyusunan RKS? (tunjuk satu orang untuk memberikan jawaban terlebih dahulu, yang lain kemudian bisa melengkapi).

4 Tujuan Sesi Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan dapat menjelaskan… latar belakang penyusunan RKS/M dan RKT; dasar hukum penyusunan RKS/M dan RKT; prinsip penyusunan RKS/M dan RKT; dan alur dan proses penyusunan RKS/M dan RKT. Mengapa slide ini penting? Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran akan lebih efektif bila pelatih menjelaskan tujuan yang akan dicapai di awal pembelajaran. Inti uraian: Pelatih menyebutkan satu persatu tujuan sesi pengantar yang diharapkan setelah sesi ini dilalui untuk meningkatkan kompetensi peserta. Kata kunci dalam sesi pengantar ini adalah: latar belakang perlunya RKS/RKT, dasar hukum, prinsip-prinsip penyusunan RKS/M dan RKT serta alur proses penyusunannya.

5 Pokok Bahasan Latar belakang penyusunan RKS/M dan RKT.
Dasar-dasar hukum penyusunan RKS/M dan RKT. Prinsip-prinsip penyusunan RKS/M dan RKT. Alur dan proses penyusunan RKS/M dan RKT. Mengapa slide ini penting? Pemahaman tentang latar belakang sekolah/madrasah harus memiliki RKS/M sehingga diharapkan penyusunan RKS/M tidak menjadi beban tetapi didorong oleh rasa tanggung jawab terhadap publik dan manfaat dari RKS/M itu sendiri. Inti uraian: Pokok bahasan menggambarkan konsep-konsep penting yang seharusnya dipahami oleh peserta sebelum proses pembelajaran tentang langkah teknokratik penyusunan RKS/M dan RKT dilaksanakan. Pokok bahasan memberikan uraian tentang: konteks penyusunan rencana sekolah/madrasah, aspek yuridis legal, strategi manajemen serta approach/pendekatan dalam penyusunannya.

6 Latar Belakang Kebijakan MBS Program Wajar RKS/M & RKT Program BOS
Mengapa slide ini penting? Menjelaskan latar belakang pentingnya penyusunan RKS/M, sejalan dengan berbagai prakarsa kebijakan pendidikan yang bersifat mandatory maupun volunterial. Inti uraian: Berbagai inisiatif program di tingkat nasional mensyaratkan sekolah/madrasah agar menyusun dokumen perencanaan dan penganggaran sekolah antara lain: Program MBS adalah kebijakan nasional sesuai dengan PP No. 19 tahun 2007 pasal 49. Program Wajar adalah kebijakan nasional sesuai dengan PP No. 45 tahun 2008 pasal 13 poin 1. Program BOS juga kebijakan nasional sesuai dengan UU No. 20 thaun 2003 pasal 34 ayat 2. Program BOS

7 Pentingnya Penyusunan RKS/M
Sumber penerimaan dana BOS signifikan bagi sekolah/madrasah; 20% anggaran dari APBN & APBD wajib untuk bidang pendidikan; Lemahnya administrasi perencanaan di tingkat sekolah/madrasah; Sebagian besar sekolah/madrasah belum menyusun/memiliki dokumen RKS/M dan RKT. Mengapa slide ini penting? Menegaskan urgensi dan signifikansi yang melatarbelakangi penyusunan RKS/M dan RKT di tingkat sekolah/madrasah. Inti uraian: Sebelum ada program BOS, biaya operasional sekolah/madrasah yang diperoleh sekolah/madrasah di bawah Rp 10 juta per tahun. Setelah ada program BOS, biaya operasional sekolah/madrasah meningkat menjadi ratusan persen sehingga dibutuhkan keterampilan dan kebijakan dalam membelanjakan dana tersebut. Untuk itu diperlukan perencanaan yang baik dalam menentukan program/kegiatan sekolah/madrasah. Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa banyak sekolah/madrasah yang belum memiliki perencanaan sekolah/ madrasah (RKS/M). Banyak sekolah/madrasah yang memiliki RKS/M tapi kegiatan BOS yang dilaksanakan belum didasarkan pada RKS/M tersebut. Saat ini dituntut seluruh kegiatan BOS harus berbasis RKS/M.

8 Apakah RKS/M itu? Proses menentukan tindakan masa depan (4 tahun) sekolah/madrasah yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memper- hitungkan ketersediaan sumber daya. Dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah/madrasah di masa depan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah/ madrasah yang telah ditetapkan. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan pengertian dan konsep operasional RKS/M menurut perspektif legal. Inti uraian: Pelatih menjelaskan kepada peserta tentang RKS menggunakan perspektif penting: Input = kebijakan, sumber daya. Proses = penyusunan program strategis, prioritisasi dan kelangkaan sumber daya. Otput = dokumen yang dapat dijadikan acuan dan manajemen sekolah/madrasah.

9 Tujuan Penyusunan RKS/M
Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/madrasah dapat dicapai; Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/madrasah; Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik intra pelaku di sekolah/madrasah, antar sekolah/ madrasah, Disdik Kab/Kota/Provinsi, dan antar waktu; Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan; Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/madrasah dan masyarakat; Menjamin penggunaan sumber daya sekolah/madrasah yang ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan, berkelanjutan serta memperhatikan kesetaraan gender. Mengapa slide ini penting? Menegaskan tujuan-tujuan penting yang akan dicapai melalui penyusunan RKS/M, baik dalam secara langsung maupun tidak langsung. Inti uraian: Secara normatif terdapat 6 (enam) tujuan penting yang hendak dicapai melalui penyusunan RKS/M oleh sekolah/madrasah. Pelatih meguraikan satu per satu tujuan tersebut sesuai dengan nomor urut dalam power poin tayangan. Mis. poin pertama, dijelaskan bahwa dalam RKS/M terdapat rangkaian program dan kegiatan yang disusun untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah/madrasah. Demikian pula untuk poin lainnya.

10 Latihan 2.1.1. Gunakan Lembar Kerja Pemetaan Dasar Hukum RKS/M
Mengapa slide ini penting? Latihan ini mengkonfirmasi tingkat pemahaman dan penguasaan peserta terhadap rujukan peraturan perundangan yang menjadi konsideran penyusunan RKS/M dan RKT di tingkat sekolah/madrasah. Inti uraian: Perhatikan instruksi pelatih dan lembar kerja latihan 1. Semaksimal mungkin lakukan sesi latihan sesuai dengan lembar isntruksi pelatih seperti yang telah disediakan.

11 Dasar Hukum UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 51 ayat 1. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 53 ayat 1. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 51. PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Mengapa slide ini penting? Memberikan orientasi acuan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah dalam penyusunan RKS/M. Inti uraian: UU No. 20/2003 Pasal 51 Ayat 1: “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah”. PP No. 19/2005 Pasal 53, ayat 1: “...bahwa setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun”. PP No.17 /2010 Pasal 51: “ Kebijakan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh satuan pendidikan anak usia dini, satuan pendidikan dasar, dan satuan pendidikan menengah dituangkan dalam: rencana kerja tahunan satuan pendidikan; anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan pendidikan; peratuan satuan atau program pendidikan. Permendiknas No. 19/2007 Menyatakan bahwa Sekolah/Madrasah wajib membuat: Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) Rencana Kerja Tahunan (RKT)

12 PP No. 19/2005 (Pasal 53 ayat 1): “Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun” Permendiknas No. 19/2007 menyatakan bahwa Sekolah/Madrasah wajib membuat: Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan. Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja Jangka Menengah. Mengapa slide ini penting? Memberikan penjelasan tentang isi peraturan yang terkait dengan penyusunan RKS/M. Inti uraian: Sekolah/madrasah wajib menyusun RKJM dan RKT.

13 Prinsip-Prinsip Penyusunan RKS/M
Terpadu, mencakup keseluruhan program. Multi tahun, mencakup periode 4 tahun. Multi sumber, mengidentifikasi berbagai sumber dana. Berbasis kinerja, memiliki indikator yg jelas. Partisipatif, melibatkan berbagai unsur. Integrasi pendidikan karakter bangsa. Sensitif terhadap isu gender. Responsif terhadap keadaan bencana. Pelaksanaannya dimonitor dan dievaluasi. Mengapa slide ini penting? Prinsip penyusunan RKS/M merupakan landasan filosofi tentang arah, proses, acuan kebijakan agar dokumen RKS/M yang dihasilkan bersifat komprehensif sesuai dengan harapan pemangku kepentingan. Inti uraian: 1. Terintegrasi, mencakup perencanaan keseluruhan program yang akan dilaksanakan sekolah/madrasah. Multi tahun, mencakup periode tahun perencanaan jangka menengah selama 4 tahun. Berbasis kinerja, setiap program dan kegiatan disertai dengan indikator dan target kinerja serta menggunakan standar biaya dan standar analisa belanja. Multi sumber, mengindikasikan jumlah dan sumber dana masing-nasing program. Mis BOS, APBD Kab/Kota, sumbangan dari masyarakat atau sumber lainnya. Partisipatif, disusun oleh kepala sekolah/komite pendidikan dan dewan guru dengan melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan. Pendidikan karakter bangsa, mengintegrasikan semangat pendidikan karakter ke dalam program dan kegiatan sekolah/madrasah. Sensitif terhadap isu gender, memperlakukan dengan adil seluruh peserta didik dan para pemangku kepentingan pendidikan dan tidak ada diskriminasi berdasarkan gender. Responsif terhadap isu bencana, prioritas program untuk mengatasi bencana dan alokasi anggaran. Pelaksanaannya dimonitor oleh komite sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya.

14 Latihan 2.1.2. Penerapan Prinsip-prinsip Penyusunan RKS/M
Mengapa slide ini penting? Latihan ini mengkonfirmasi tingkat pemahaman dan penguasaan peserta terhadap prinsip-prinsip penyusunan RKS/M. Inti uraian: Perhatikan instruksi pelatih dan lembar kerja latihan 1. Semaksimal mungkin lakukan sesi latihan sesuai dengan lembar isntruksi pelatih seperti yang telah disediakan.

15 Alur Penyusunan RKS/M PENYUSUNAN RKS/M Menetapkan Kondisi PENGESAHAN
Sekolah/Madrasah Saat Ini. Sekolah/Madrasah yang Diharapkan. • Menyusun Program, Kegiatan dan Indiktr Kinerja. • Menyusun Rencana Anggaran Sekolah/ Madrasah. Menyusun RKT & RKAS/M. PENGESAHAN Penyetujuan oleh rapat dewan pendidik Pengesahan oleh pihak berwenang Sosialisasi kepada pemangku kepentingan PERSIAPAN Pembentukan Tim Pengembang Sekolah/Madrasah (TPS/M). Pembekalan/ Orientasi TPS/M. Mengapa slide ini penting? Menguraikan tahapan, sistematika dan alur penyusunan dokumen RKS/M. Secara umum alur penyusunan RKS/M terdiri dari 3 tahap utama; persiapan, penyusunan, dan pengesahan. Inti uraian: Pelatih menguraikan secara jelas gambaran utuh alur yang harus dilalui dalam penyusunan RKS/M dimulai dari persiapan, pelaksanaan penyusunan, dan pengesahan. Aspek lainnya yang mendukung sukses penyusunan alur RKS/M adalah kesiapan organisasi, kualitas sumber daya guru/tim penyusun, adanya SOP (standar operasional prosedur), jadwal kegiatan yang detail dan output, penanggung jawab untuk setiap tahapan kegiatan. Lihat hal. 104 pada modul Sekolah

16 Proses Penyusunan RKS/M
Menetapkan Kondisi Sekolah/Madrasah saat ini) Menetapkan Kondisi Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan Menetapkan Program dan Kegiatan Merumuskan Rencana Anggaran Sekolah/Madrasah Mengapa slide ini penting? Menyediakan informasi tentang proses penyusunan RKS/M dan subtansi yang sebaiknya dicakup dalam dokumen RKS/M. Lihat LBB atau Materi Pelatihan Sekolah hal. 104 pada modul Sekolah Inti uraian: Substansi utama yang sebaiknya tercakup dalam dokumen RKS/M direkomendasikan sebagai berikut: Kondisi sekolah/madrasah saat ini (pencapaian kinerja sekolah/madrasah saat ini). Cara terbaik agar sekolah/madrasah dapat memetakan kondisi pencapaiannya agar menggunakan instrumen evaluasi diri sekolah/madrasah (school self asessment). Menetapkan kondisi yang diinginkan. Merumuskan cita-cita dalam jangka menengah, secara sengaja sekolah/madrasah menentukan target pencapaian pada periode waktu tertentu. Sehingga manajemen sekolah/madrasah memiliki arah yang jelas dan tidak bersifat taken for granted. Menetapkan program, kegiatan dan indikator kinerja kegiatan, untuk mencapai sasaran strategis. Menyusun rencana anggaran sekolah/madrasah jangka menengah dan jangka tahunan. Merumuskan RKTS/M dan RKAS/M

17 Rekomendasi Sistematika Penyusunan Dokumen RKS
BAB.I PENDAHULUAN (A.Latar Belakang, B.Tujuan, C.Sasaran, D.Manfaat, E.Dasar Hukum, F.Sistematika). BAB.II IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH SAAT INI (A. Melakukan EDS/M, B. Membandingkan hasil EDS/M dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah, C. Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah) BAB.III IBENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH MASA DEPAN YANG DIHARAPKAN (A. Visi Sekolah, B.Misi Sekolah C. Tujuan Sekolah, D. Sasaran dan Indikator Kinerja) Mengapa slide ini penting? Berisikan rekomendasi sistematika/daftar isi utama dalam penyusunan RKS/M. Inti uraian: Rekomendasi sistematika ini tidak bersifat rigid/kaku, sekolah/madrasah memiliki diskresi untuk mementukan judul bab per bab dalam penyusunan dokumen RKS/M, sepanjang tetap mengakomodasi muatan minimal yang disarankan. Muatan tersebut tercermin dalam poin 2, 3, 4 dan 5/6.

18 Rekomendasi Sistematika Penyusunan Dokumen RKS/M
BAB.IV PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA (A. Merumuskan Program Kerja dan Penanggung jawabnya, B. Merumuskan Kegiatan, Indikator Kinerja, dan jadwal kegiatan ). BAB.V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH JANGKA MENENGAH (A. Menyusun Rencana Anggaran Belanja Sekolah: 1. Menghitung biaya satuan 2. Menghitung rencana biaya program, B. Menyusun Rencana Pendapatan Sekolah C. Menyesuaikan Rencana Belanja dan Pendapatannya serta mempelajari regulasi penggunaannya) Mengapa slide ini penting? Berisikan rekomendasi sistematika/daftar isi utama dalam penyusunan RKS/M. Inti uraian: Rekomendasi sistematika ini tidak bersifat rigid/kaku, sekolah/madrasah memiliki diskresi untuk mementukan judul bab per bab dalam penyusunan dokumen RKS/M, sepanjang tetap mengakomodasi muatan minimal yang disarankan. Muatan tersebut tercermin dalam poin 2, 3, 4 dan 5/6.

19 Rekomendasi Sistematika Penyusunan Dokumen RKS/M
BAB.VI PERUMUSAN RKT DAN RKAS (A. Menetapkan rencana kerja tahunan: 1. Menetapkan program/kegiatan strategis Menetapkan kegiatan operasional 3. Menetapkan jadwal Rencana Kerja Tahunan Sekolah, B. Membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah: 1. Menghtung biaya operasional, 2. Menghitung rencana belanja dan pendanaan program dan kegiatan operasional, 3. Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Mengapa slide ini penting? Berisikan rekomendasi sistematika/daftar isi utama dalam penyusunan RKS/M. Inti uraian: Rekomendasi sistematika ini tidak bersifat rigid/kaku, sekolah/madrasah memiliki diskresi untuk mementukan judul bab per bab dalam penyusunan dokumen RKS/M, sepanjang tetap mengakomodasi muatan minimal yang disarankan. Muatan tersebut tercermin dalam poin 2, 3, 4 dan 5/6.

20 BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Sasaran D. Manfaat E
BAB.I PENDAHULUAN A.Latar Belakang B.Tujuan C.Sasaran D.Manfaat E.Dasar Hukum F.Sistematika Mengapa slide ini penting? Menegaskan pentingnya menentukan kinerja sekolah/madrasah saat ini sebagai langkah awal dalam penyusunan RKS/M. Di samping itu, memberikan gambaran tentang topik-topik yang akan dibahasa dalam sesi ini. Inti uraian: Tahapan ini amat erat kaitannya dengan hasil evaluasi diri sekolah/madrasah. Dalam menyusun RKS/M, tahap pertama yang harus dilakukan adalah melakukan evaluasi diri sekolah/madrasah. Kemudian dilanjutkan dengan tahap menentukan kondisi sekolah/madrasah saat ini, dst.

21 A.Latar Belakang Pentingnya program wajib belajar direncanakan dalam RKS/RKT Pentingnya BOS mendukung rencana kegiatan sekolah (operasional, pengembangan sarana, akademik/non, dll) Pentingnya pengelolaan sekolah dengan MBS (semua stakeholder sekolah aktif sesuai fungsi dan tugas masing-masing Sumber penerimaan dana BOS signifikan bagi sekolah/madrasah; 20% anggaran dari APBN & APBD wajib untuk bidang pendidikan; Lemahnya administrasi perencanaan di tingkat sekolah/madrasah; Sebagian besar sekolah/madrasah belum menyusun/memiliki dokumen RKS/M dan RKT …………

22 B.Tujuan Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/ madrasah dapat dicapai; Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/ madrasah; Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik intra pelaku di sekolah/madrasah, antar sekolah/madrasah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, dan antar waktu; Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan; Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/ madrasah dan masyarakat; Menjamin penggunaan sumber daya sekolah/ madrasah yang ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan, berkelanjutan serta memperhatikan kesetaraan gender.

23 C.Sasaran 1. Tersusunnya rencana kerja jangka menengah empat tahunan yakni Rencana Kerja Sekolah (RKS) 2. Tersusunnya rencana kerja jangka pendek tahunan untuk pedoman operasional pengelolaan sekolah yakni Rencana Kerja Tahunan (RKT) 3. Tersusunnya pedoman penganggaran sekolah untuk pembeayaan kegiatan dalam jangka waktu satu tahun yakni Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) atau Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)

24 D.Manfaat Pedoman pengelolaan kegiatan sekolah jangka menengah (4 tahunan); Pedoman operasional pengelolaan sekolah jangka pendek ( tahunan); Ukuran target keberhasilan kinerja pengelolaan kegiatan sekolah jangka menengah dan pendek; Bahan dasar evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan kegiatan sekolah; ………

25 E.Dasar Hukum UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 51 ayat 1. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 53 ayat 1. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 51. PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendiknas Nomor 60 Tahun 2011 tenatng Larangan Pungutan Biaya Pendidikan SD dan SMP dst

26 F.Sistematika Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar
Daftar Isi BAB.I PENDAHULUAN BAB.II IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH SAAT INI BAB.III IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH MASA DEPAN YANG DIHARAPKAN BAB.IV PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA BAB.V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH JANGKA MENENGAH BAB.VI PERUMUSAN RKT DAN RKAS Lampiran

27 Tanya Jawab dan Kesimpulan

28 BAB. II IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH/MADRASAH SAAT INI A
BAB.II IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH/MADRASAH SAAT INI A. Melakukan EDS/M B. Membandingkan hasil EDS/M dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah C. Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah Mengapa slide ini penting? Menegaskan pentingnya menentukan kinerja sekolah/madrasah saat ini sebagai langkah awal dalam penyusunan RKS/M. Di samping itu, memberikan gambaran tentang topik-topik yang akan dibahasa dalam sesi ini. Inti uraian: Tahapan ini amat erat kaitannya dengan hasil evaluasi diri sekolah/madrasah. Dalam menyusun RKS/M, tahap pertama yang harus dilakukan adalah melakukan evaluasi diri sekolah/madrasah. Kemudian dilanjutkan dengan tahap menentukan kondisi sekolah/madrasah saat ini, dst.

29 Langkah Menentukan Kondisi Saat ini:
A. Melakukan EDS/M. B. Membandingkan hasil EDS/M dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah. C. Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran tentang langkah-langkah dalam menentukan kondisi sekolah/madrasah saat ini. Inti uraian: Pelatih menjelaskan tentang cara mengidentifikasi seluruh rekomendasi hasil EDS/kesimpulan profil sekolah/madrasah, memberikan contoh cara mengelompokkannya sesuai dengan kategori program BOS 2011, cara mengisi tabel 1, dan seterusnya.

30 A. Melakukan EDS/M Untuk menetapkan kondisi saat ini, sekolah/madrasah perlu melakukan evaluasi diri didasarkan pada SNP dan/ atau SPM Evaluasi diri bisa menggunakan berbagai alat evaluasi diri, misalnya dengan menggunakan instrumen (EDS/M) yang dijelaskan dalam Sesi tentang EDS/M Tujuannya adalah untuk melihat gambaran yang jelas tentang situasi sekolah/madrasah saat ini. Dengan melakukan evaluasi diri akan menunjukkan kinerja sekolah/madrasah misalnya, bagian yang mengalami perbaikan atau peningkatan, bagian yang tetap, dan bagian yang mengalami penurunan. Pada bagian I telah dijelaskan bagaimaan Evaluasi diri dengan cara membandingkan kondisi real dengan SNP dan atau SPM Instrumen EDS/M yang digunakan pada sesi 2 yang didasarkan pada SNP dan pada sesi 3 yang didasarkan pada SPM

31 Membandingkan Hasil EDS/M dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah
Pengelolaan sekolah/madrasah pada dasarnya bertujuan untuk mencapai SNP. Dalam penyusunan RKS/M, data dan informasi yang dikumpulkan melalui instrumen EDS/M perlu disimpulkan. Penyimpulan dilakukan dengan dua cara: Membandingkan kondisi nyata/terkini dengan SPM dan/atau SNP. Pembandingan kondisi nyata dengan SPM dan/atau SNP dimaksudkan untuk mengetahui apakah sekolah/madrasah masih belum memenuhi SPM, sudah memenuhi SPM, sudah memenuhi SNP, atau bahkan sudah melampaui SNP. Dengan melihat data hasil EDS/M yang masih perlu mendapat perhatian untuk diperbaiki, ditingkatkan atau dipertahankan. Dalam hal ini, kesimpulan dinyatakan dalam kalimat pernyataan yang spesifik (mencantumkan data), fokus (menunjukkan indikator), dengan tidak mencantumkan alasan/harapan.

32 B. Membandingkan Hasil EDS/M dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah
No Standar Indikator Kondisi Saat Ini (Hasil EDS/M) Standar Acuan Sekolah/Madrasah Kesim pulan 1 1.1.1 ISI Pengembangan kurikulm sekolah menggunakan panduan yang disusun BSNP Kurikulum memuat 5 Kelompok Mapel Kurikulum menerapkan 7 Prinsip Pengembangn Kurikulum menerapkan 7 Prinsip Pelaksanaan Belum memiliki TPK Belum melibatkan TPK Belum mereview krklm/th Krklm blm dissialisasikn Kurikulum memuat 5 Kelompok Mapel Kurikulum mnerapkn 7 Prinsp Pngmbangn Kurikulum mnerapkn 7 Prnsip Pelaksanaan Memiliki TPK Melibatkan TPK Mereview krklm/th Krklm dissialisasikn Belummemenuhi SNP 5 5.1.3 SARPRA Sekolah memenuhi standr alat dan sumbel trmsk buku pelajaran Rasio buku : murid untuk mapel matematika kelas 5 adalah 1:2. Rasio buku : murid untuk mapel BI, IPA dan IPS kelas 5 adalah 1:1 1:1 untuk BI, Matematika, IPA, IPS (SPM) 1:1 untuk semua mapel (SNP) Belum meme nuhi SPM maup un SNP

33 Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah
Tantangan sekolah/madrasah merupakan kesenjangan kondisi nyata sebagai hasil EDS/M dengan kondisi yang diharapkan. Tantangan utama diklarifikasi dengan melakukan pembandingan nilai/tahapan hasil EDS/M dengan SPM dan/atau SNP. Tantangan sekolah/madrasah sebaiknya dirumuskan secara spesifik: Apabila berkaitan dengan nilai mata pelajaran, maka perlu dirumuskan besaran tantangan, dan di kelas mana saja; Apabila berkaitan dengan guru, maka perlu dirumuskan guru di kelas mana saja; apakah semua guru mata pelajaran atau satu mata pelajaran saja, dan seterusnya; Apabila berkaitan dengan buku/bahan ajar, maka perlu dirumuskan mata pelajaran mana saja atau semua mata pelajaran, buku teks, buku referensi, buku pegangan peserta didik atau guru, untuk kelas mana saja dan seterusnya.

34 C. Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah
No Standar Indikator Kondisi Saat Ini (Hasil EDS/M) Standar Acuan Seklah/Mdrasah Tantanga n 3 3.1.1 SKL Peserta dik memperlihatkan kema juan lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL. Prestasi UASBN/UN sekolah/ madrasah berpredikat cukup (6,10) a) < 5,49 (kurang) b) 5,50 – 6,49 (cukup) c) 6,50 – 7,49 (memuaskan) d) 7,50 – 10,00 (sangat memuaskan) Menaikk a rata- rata UN sebe sar 1,39 (dari 6,10 menjadi 7,49) 5 5.1.3 SARPRA Sklh meme nuhi standr alat dan sumbel trmsk buku pelajaran Rasio buku : murid untuk mapel matematika kelas 5 adalah 1:2. Rasio buku : murid mapel BI, IPA dan IPS kelas 5 adalah 1:1 a) 1:1 untuk BI, Matematika, IPA,IPS(SPM) b) 1:1 untuk semua mapel (SNP) Memenu hirasio bukumat ematika 1:1 atau semua mpel 1:1

35 Tanya Jawab dan Kesimpulan
Mengapa slide ini penting? Upaya memberikan pemahaman yang lebih luas kepada peserta serta untuk mengetahui keterserapan materi pelatihan oleh peserta. Inti uraian: Sebelum membuat kesimpulan sesi, beri kesempatan kepada peserta untuk bertanya tentang materi yang telah disampaikan.

36 BAB. III IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH/MADRASAH YANG DIHARAPKAN A
BAB. III IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH/MADRASAH YANG DIHARAPKAN A. Visi Sekolah, B.Misi Sekolah C. Tujuan Sekolah, D. Sasaran dan Indikator Kinerja Mengapa slide ini penting? Pelatih menegaskan bahwa salah satu substansi penting dalam penyusunan rencana kerja sekolah/madrasah adalah menentukan kondisi sekolah/madrasah yang diharapkan secara sengaja selama empat tahun yang akan datang. Inti uraian: Jelaskan kepada peserta bahwa substansi kondisi yang diharapkan di masa depan merupakan tema penting berikutnya setelah pembahasan tentang kondisi sekolah/madrasah hari ini.

37 Kondisi Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan
Seperti apa seharusnya sekolah/madrasah ini empat tahun mendatang? Sesuai dengan harapan sekolah/madrasah dan para pemangku kepentingan. Apa yang dianggap penting oleh sekolah/ madrasah dan para pemangku kepentingan, dan apa yang menjadi perhatian mereka dalam kinerja sekolah/madrasah? Mengapa slide ini penting? Menjelaskan perspektif harapan dari berbagai pemangku kepentingan sekolah/madrasah dalam 4 tahun yang akan datang. Inti uraian: Pertama, jelaskan gambaran kinerja yang akan dicapai oleh sekolah/madrasah sesuai dengan harapan pemangku kepentingan (Lihat poin 1 dan 2). Kedua, berdasarkan kinerja tahun-tahun sebelumnya, identifikasi apakah persoalan dan tantangan utama yang ingin diwujudkan oleh pemangku kepentingan dalam empat tahun mendatang.

38 Langkah Menentukan Kondisi Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan
A. Merumuskan visi sekolah/madrasah. B. Merumuskan misi sekolah/madrasah. C. Merumuskan tujuan sekolah/madrasah. D. Menentukan sasaran dan indikator kinerja sekolah/madrasah. Mengapa slide ini penting? Slide ini menjelaskan langkah menetapkan kondisi masa depan sekolah/madrasah menurut pendekatan perencanaan strategis. Inti uraian: Terdapat empat langkah utama (cukup jelas). Urutan menunjukkan mana elemen yang disusun terlebih dahulu baru diikuti elemen berikutnya.

39 Apakah Visi Sekolah/Madrasah Itu?
Gambaran apa yang diinginkan sekolah/ madrasah di masa depan. Dikembangkan sesuai dengan keinginan atau cita-cita sekolah/madrasah dengan tetap berkepribadian Indonesia. Mengacu kondisi lingkungan sekolah/madrasah dan daerah, tujuan pendidikan dasar dan pendidikan nasional. Mempertimbangkan potensi dan harapan masyarakat sekolah/madrasah. Mengapa slide ini penting? Menguraikan/mendefinisikan visi sekolah/madrasah. Inti uraian: Gambaran keadaan yang dicita-citakan akan terwujud/tercipta pada periode waktu 4 tahun yang akan datang. Rumusan/gambaran/wujud cita-cita sekolah/madrasah dimaksud, sebaiknya mempertimbangkan kondisi lingkungan internal dan eksternal, antara lain: Lingkungan internal: Kekuatan dan kelemahan sekolah/madrasah. Harapan pemangku kepentingan sekolah/madrasah. Lingkungan eksternal: Kondisi lingkungan daerah. Tujuan pendidikan dasar dan nasional. Persaingan global yang terus berubah.

40 Tahap Merumuskan Visi Sekolah/Madrasah (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007)
Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/ madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional. Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah. Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat. Mengapa slide ini penting? Memberikan argumen legal yuridis yang dapat diacu oleh sekolah/madrasah dalam penyusunan visi. Inti uraian: Cukup jelas, selanjutnya dapat dibaca lebih lengkap dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

41 Rambu-rambu Perumusan Visi
Mengacu kepada landasan filosofis bangsa, UUD, dll. yang bersifat baku dan telah menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia. Memiliki indikator pengembangan prestasi akademik dan non akademik. Berkepribadian, nasionalisme, budaya nasional Indonesia. Perkembangan era global. Perkembangan IPTEK. Dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan. Sesuai konteks daerah, sekolah/madrasah, visi yayasan. Belum operasional. Menggambarkan harapan masa datang.

42 Contoh: A. Visi Sekolah/Madrasah:
“Terwujudnya lulusan, berakhlak mulia yang berkualitas, kompetitif dan” Indikator: Terpuji dalam akhlak Unggul dalam mutu Sehat dalam berkompetisi Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan visi yang baik di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Inti uraian: Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan visi yang baik sesuai dengan kriteria dan kondisi lingkungan sebagaimana telah dijelaskan dalam paparan sebelumnya. Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan visi yang telah disusun selama ini serta gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang visi. Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh visi lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh visi yang konkrit.

43 Merumuskan Misi Adalah tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi.
Bentuk layanan utama yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya. Menggunakan kalimat ’tindakan’ dan bukan ’keadaan’ sebagaimana pada rumusan visi. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan pemahaman tentang misi dan kriteria utama penyusunan misi yang baik. Inti uraian: Terdapat 3 kriteria penting yang sebaiknya dipahami oleh peserta. Jelaskan dan bila diperlukan berikan contoh-contohnya. Yang dimaksud bentuk layanan utama adalah tugas pokok dan fungsi sekolah/madrasah dalam melayani para pemangku kepentingan. Hal ini biasanya tercermin dalam bidang layanan struktur organisasi sekolah/madrasah. Kalimat tindakan, biasanya dirumuskan dimulai dengan kata kerja, bukan kata benda atau dibendakan seperti dalam penyusunan visi. Kalimat tindakan misalnya: meningkatkan, mewujudkan, menyediakan, dll.

44 Contoh: B. Misi Sekolah/Madrasah
Menumbuhkembangkan sikap, perilaku, dan sikap amaliah yang berlandaskan agama Menumbuhkan semangat belajar Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menarik sehingga peserta didik berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang mereka miliki. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif dan daya saing yang sehat kepada seluruh warga sekolah baik prestasi akademik maupun non akademik. Menata lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah. Mendorong, membantu dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan, bakat, dan minatnya sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal dan memiliki daya saing yang tinggi. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan misi di tingkat sekolah/madrasah. Inti uraian: Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan misi yang baik sesuai dengan konteks layanan utama/tupoksinya Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan misi yang telah disusun selama ini serta gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang misi. Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh visi lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh misi yang konkrit.

45 Merumuskan Tujuan Tujuan sekolah/madrasah pada dasarnya merupakan langkah untuk mewujudkan misi sekolah/madrasah dalam jangka waktu tertentu. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan pemahaman tentang tujuan sekolah/madrasah dan kriteria utama penyusunan tujuan sekolah/madrasah yang baik. Inti uraian: Tujuan sekolah/madrasah pada dasarnya adalah langkah/tindakan untuk mewujudkan misi agar sekolah/madrasah mencapai kualitas layanan dengan standar kualitas tertentu. Rekomendasi template penyusunan tujuan dapat diberikan sebagai berikut: Tujuan diselenggarakannya misi.....agara sekolah/madrasah menjadi sehingga

46 Rumusan Tujuan Sekolah/Madrasah (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007)
Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (4 tahunan); Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat; Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah/madrasah dan Pemerintah; Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah; Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan. Mengapa slide ini penting? Memberikan argumen legal yuridis yang dapat diacu oleh sekolah/madrasah dalam penyusunan tujuan. Inti uraian: Cukup jelas, selanjutnya dapat dibaca lebih lengkap dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

47 Contoh : C. Tujuan Sekolah /Madrasah Tahap I (2011/12– 2014/15)
Meningkatkan pengamalan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) pada seluruh warga sekolah. Meningkatkan pengamalan shalat berjamaah (zhuhur) di madrasah. Meningkatkan nilai rata-rata UN secara berkelanjutan. Mewujudkan tim olahraga dan kesenian yang mampu bersaing di tingkat provinsi dan nasional. Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di sekolah atau perguruan tinggi yang baik; Meningkatkan kepedulian warga madrasah terhadap kesehatan, kebersihan, dan keindahan lingkungan madrasah. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan tujuan di tingkat sekolah/madrasah. Inti uraian: Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan tujuan yang baik sesuai dengan konteks layanan utama/tupoksinya Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan salah satu tujuan dalam eksisting RKS-nya yang mengacu kepada misi dan gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang misi. Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh tujuan lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh tujuan yang konkrit.

48 Contoh: C. Tujuan Sekolah/Madrasah Tahap II (2015/16 – 2018/19)
Mewujudkan tim olimpiade matematika, sains dan KIR yang mampu bersaing di tingkat nasional. Meningkatkan jumlah sarana dan prasarana serta pemanfaatannya yang mendukung peningkatan prestasi akademik dan non akademik. Meningkatkan jumlah peserta didik yang menguasai bahasa Inggris dan Arab secara aktif. Mewujudkan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang diperhitungkan oleh masyarakat kabupaten pada khususnya dan provinsi pada umumnya. Mewujudkan sekolah ini sebagai sekolah rujukan di tingkat kota dan provinsi. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan tujuan di tingkat sekolah/madrasah. Inti uraian: Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan tujuan yang baik sesuai dengan konteks layanan utama/ tupoksinya Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan salah satu tujuan dalam eksisting RKS-nya yang mengacu kepada misi dan gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang misi. Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh tujuan lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh tujuan yang konkrit.

49 Menentukan Sasaran Sasaran adalah jawaban terhadap tantangan utama yang akan dicapai sekolah/madrasah dalam waktu empat tahun ke depan. Sasaran disusun untuk mencapai tujuan. Penetapan sasaran sebagai pedoman dalam penyusunan program dan kegiatan. Menggunakan rumusan SMART (Spesifik/khusus, Measurable/terukur, Achievable/dapat dicapai, Realistic/realistis dan Timebond/kerangka waktu) Mengapa slide ini penting? Menjelaskan konsep pemahaman tentang sasaran sekolah/madrasah dan kriteria utama penyusunan sasaran sekolah/madrasah yang baik. Inti uraian: Berbeda dengan 3 elemen sebelumnya penyusunan sasaran diharapkan tidak lagi bersifat kualitatif akan tetapi kuantitatif. Secara hirarki sasaran disusun untuk mewujudkan tujuan sekolah/madrasah yang ada. Penyusunan sasaran penting adanya agar program dan kegiatan dapat disusun secara lebih baik. Format penyusunan sasaran yang baik menggunakan pola SMART. Spesifik, jelas untuk fokus pada layanan tertentu. Measurable/terukur; dituliskan berupa jumlah, rasio mauoun % yang akan dicapai. Achievable, dapat dicapai menggunakan sumberdaya yang tersedia. Realistic, wajar sesuai dengan trend pencapaian selama 5 tahun terakhir. Timebond, terdapat kerangka waktu yang jelas dalam 4 tahun pelajaran/4 tahun anggaran.

50 Contoh: D. Sasaran Sekolah (4 Thn)
1. Meningkatnya rata-rata nilai UN Matematika sebesar 1,39 (dari 6,10 menjadi 7,49) pada tahun ajaran 2014/ Meningkatnya rata-rata nilai UN IPA sebesar 1,26 (dari 6,74 menjadi 8) pada tahun ajaran 2014/ Terselesaikannya 100% pembangunan masjid madrasah dan melengkapi berbagai sarana yang dibutuhkan. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan sasaran di tingkat sekolah/madrasah. Inti uraian: Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan sasaran yang baik sesuai dengan tujuan sekolah/madrasah. Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan salah satu sasaran sekolah/madrasah dalam eksisting RKS-nya dan gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang sasaran. Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh sasaran lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh penyusunan sasaran secara konkrit.

51 Menentukan Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran yang digunakan untuk menilai berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai sasaran. Apabila indikator kinerja telah dapat dicapai, maka kegiatan tersebut dapat dikatakan berhasil. Indikator kinerja dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, yang penting dapat diukur dan dirumuskan secara spesifik, operasional, dan dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh : “Tahun 2014 rata-rata nilai UASBN/UN sebesar 7,49 berpredikat memuaskan” Mengapa slide ini penting? Menjelaskan cara menentukan indikator kinerja sekolah/madrasah. Inti uraian: Indikator kinerja perlu dirumuskan agar sekolah/madrasah dapat dengan mudah memastikan apakah sasaran telah tercapai.

52 D. Sasaran dan Indikator Kinerja (4 tahun)
NO SASARAN 4 TAHUNAN INDIKATOR KINERJA SASARAN TAHUNAN 2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015 1 Meningkatnya rata-rata nilai UN Matematika sebesar 1,39 (dari 6,10 menjadi 7,49) pada tahun ajaran 2014/2015 Pada tahun ajaran 2014/2015 rata-rata nilai UASBN/UN sebesar 7,49 berpredikat memuaskan Meningkatnya rata-rata nilai UN Matematika sebesar 0,4 (dari 06,10 men jadi 6,50 Meningkatnya rata-rata nilai UN Matematika sebesar 0,39(dari 6,50 men jadi 6,89) Meningkatnya rata-rata nilai UN Matematika sebesar 0,30 (dari 6,89 men jadi 7,19) Meningkatnya rata-rata nilai UN Matematika sebesar 0,30 (dari 7,19 men jadi 7,49 2 3 dst Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan sasaran di tingkat sekolah/madrasah. Inti uraian: Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan sasaran yang baik sesuai dengan tujuan sekolah/madrasah. Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan salah satu sasaran sekolah/madrasah dalam eksisting RKS-nya dan gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang sasaran. Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh sasaran lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh penyusunan sasaran secara konkrit.

53 PELATIHAN TERPROGRAM II
PENYUSUNAN PERENCANAAN SEKOLAH RKS (RKJM, RKT, RKAS) TH.PELAJARAN 2012/2013 WILAYAH BINAAN KABUPATEN BOYOLALI Boyolali, 3 Juli 2012

54 BAB. IV PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA A
BAB.IV PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA A. Merumuskan Program Kerja dan Penanggung jawab, B. Merumuskan Kegiatan, Indikator kegiatan, dan jadwal kegiatan ). Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran akan topik-topik yang tercakup dalam sesi ini. Inti uraian: Pelatih menjelaskan kepada peserta tentang topik-topik yang tercakup dalam sesi 4 ini, dan diharapkan akan adanya motivasi dan ketertarikan peserta kepada topik-topik tersebut.

55 Tujuan Sesi Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu menjelaskan…
cara merumuskan program; cara menentukan penanggung jawab program; konsep dan cara merumuskan kegiatan; dan cara menyusun jadwal kegiatan. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang apa-apa yang diharapkan dapat dicapai dalam sesi ini. Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran akan lebih efektif apabila tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran ini diinformasikan kepada peserta pada awal pembelajaran. Inti uraian: Pelatih memaparkan secara singkat tentang tujuan yang ingin dicapai dalam sesi ini. Sebutkan satau persatu tujuan sesi ini seperti yang dituliskan dalam slide.

56 Pokok Bahasan Pengertian dan Langkah-langkah Penyusunan Program serta Penentuan Penanggungjawab Program. Pengertian dan Langkah-langkah dalam Merumuskan Kegiatan serta Jadwal Kegiatan. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran tentang apa-apa yang akan dibahas dalam sesi ini. Inti uraian: Pelatih memaparkan tentang topik-topik yang akan dibahas dalam sesi ini secara singkat tapi jelas.

57 Apakah Program Itu? Adalah upaya untuk mencapai sasaran.
Pengelompokan program sebaiknya disesuaikan dengan kategori program BOS 2011. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang konsep program dalam konteks pelatihan ini. Inti uraian: Pelatih menjelaskan apa itu program dan bagaimana pengelompokan program beserta contoh-contoh nyata dari sekolah/madrasah sehingga memberikan pemahaman nyata bagi peserta.

58 Program Sekolah/Madrasah
Pengembangan kompetensi lulusan Pengembangan kurikulum/KTSP Pengembangan proses pembelajaran Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan Pengembangan sarana dan prasarana sekolah Pengembangan dan implementasi manajemen sekolah Pengembangan dan penggalian sumber dana pendidikan Pengembangan dan implementasi sistem penilaian Catatan: Pendidikan Karakter diintegrasikan pada program pengemb kurikulum dan program proses pembelajaran Pengemb. budaya dan lingkungan hidup pada prog.proses pembelajaran dan pengemb,sarpra (lingk fisik) Pada slide ini perlu dijelaskan bahwa program yang diturunkan hasil rekomendasi dari EDS/M disesuaikan dengan program BOS 2011 sebagai penurunan dari Program di Permendiknas no. 37 tahun 2010

59 Tahapan Penyusunan Program
Identifikasi visi, misi dan sasaran strategis sekolah/madrasah. Identifikasi kinerja sekolah/madrasah dan indikator kinerjanya. Penyusunan indikator kinerja program Penamaan program. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang tahapan yang harus dilakukan dalam penyusunan program. Inti uraian: Pelatih menjelaskan secara singkat tapi jelas tentang tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam menyusun sebuah program. Pelatih menjelaskan bahwa program diturunkan tujuan yang mempunyai sasaranindikator kinerja, senlanjutnya baru memetapkan program yang merujuk pada Program BOS Selanjutnya dijelaskan juga, bahwa Program tersebut sesuai juga dengan program yang dihasilkan dari analisis terhadap rekomendasi EDS, baik EDS dengan SNP ataupun SPM.

60 Menetapkan Penanggungjawab Program
Penanggungjawab program adalah individu atau jabatan yang melekat pada individu, misalnya guru kelas atau guru mata pelajaran atau wakil kepala sekolah/madrasah, atau komite sekolah/madrasah. Bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan kegagalan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Bertanggung jawab terhadap tertib administrasi dan tertib waktu. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang siapa sebenarnya penanggungjawab program itu dan dalam hal apa ia harus bertanggungjawab. Inti uraian: Pelatih menjelaskan tentang pentingnya keberadaan penanggungjawab dalam suatu program dalam keterlaksanaan program tersebut beserta hal-hal yang harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan yang berlaku.

61 A.Program Kerja dan Penanggungjawab
NO PROGRAM KERJA PENANGGUNG JAWAB KET 1 2 3 4 5 6 7 8 Pengembangan kompetensi lulusan Pengembangan kurikulum/KTSP Pengembangan proses pembelajaran Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan Pengembangan sarana prasarana sekolah Pengembangan dan implementasi penilaian Drs. Bambang Paino, S.Pd. Etik S.Pd, M.Pd. Dra. Ijah Prastya Inestyaning, Amd.Pd.

62 Merumuskan Kegiatan Kegiatan adalah tindakan-tindakan yang akan dilakukan di dalam program. Kegiatan perlu dirumuskan dari setiap program dengan mengacu pada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sehingga program dapat dicapai. Perumusan kegiatan dilakukan dengan cara membuat daftar kegiatan yang terkait dengan program tersebut. Kegiatan yang baik adalah yang mengarah pada pencapaian indikator keberhasilan Kegiatan yang telah dirumuskan, dan dapat diperkirakan biaya atau anggarannya. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang konsep kegiatan dan dan cara perumusannya. Inti uraian: Pelatih menjelaskan apa itu kegiatan dan bagaimana cara merumuskannya serta keterkaitannya dengan indikator kinerja, program, dan sasaran.

63 Menentukan Indikator Kegiatan
Indikator kegiatan adalah ukuran yang digunakan untuk menilai berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai sasaran. Apabila indikator kegiatan telah dapat dicapai, maka kegiatan tersebut dapat dikatakan berhasil. Indikator kegiatan dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, yang penting dapat diukur dan dirumuskan secara spesifik, operasional, dan dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh :“Tahun pelajaran 2014/2015 rata-rata nilai UASBN/UN sebesar 7,00 berpredikat memuaskan” Mengapa slide ini penting? Menjelaskan cara menentukan indikator kinerja sekolah/madrasah. Inti uraian: Indikator kinerja perlu dirumuskan agar sekolah/madrasah dapat dengan mudah memastikan apakah sasaran telah tercapai.

64 B. Merumuskan Kegiatan, Indikator Kegiatan,dan Jadwal Kegiatan
NO PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN P. JAWAB PROG JADWAL 12/13 13/14 1 2 3 4 Pengembangan kompetensi lulusan (bidang akademik dan non akademik) Pengembangan kurikulum/KTSP Pengembangan proses pembelajara. dst Penyiapan UN 2. Penyiapan TimVoly Workshop Kuriklm Mereview Krkulum 1. IHT Penyusunan Silabus/RPP Nilai UN 8,00 (memuaskn) Juara I Bola Voly Tk. Kab. Semua guru mampu mengembngkan krklm Semua guru dapat menyusun silabus Drs. Bambang Paino, S.Pd. Etik S.Pd,

65 Format Kegiatan, Indikator, dan Jadwal Kegiatan
N o Program Kegiatan Indikator Kegiatan Penangg ung Jawab Jadwal 12/ 13 13/ 14 14/ 15 15/ 16 Program : 1 2 Mengapa slide ini penting? Slide ini berisi latihan penyusunan program, kegiatan, penanggung jawab dan jadwal. Inti uraian: Selengkapnya teknis pengisian tabel ini dapat dilihat dalam lembar kerja instruksi pelatih Latihan

66 Refleksi dan Kesimpulan
Mengapa slide ini penting? Untuk mengetahui efektivitas pelatihan disertai dengan simpulan dari seluruh materi yang diberikan dalam sesi ini. Inti uraian: Pelatih mengajak peserta untuk berbagi pendapat melalui tanya jawab, dan diakhiri dengan memaparkan kesimpulan dari materi-materi yang telah dibahas secara singkat.

67 BAB V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH/MADRASAH JANGKA MENENGAH A
BAB V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH/MADRASAH JANGKA MENENGAH A. Menyusun Rencana Biaya Sekolah: 1. Menghitung biaya satuan 2. Menghitung rencana biaya program, B. Menyusun Rencana Pendanaan Sekolah C. Menyesuaikan Rencana Belanja dan Pendanaan Sekolah Mengapa slide ini penting? Menjelaskan signifikansi penyusunan rencana anggaran sekolah/ madrasah. Inti uraian Sesi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan pembahasan sesi sebelumnya dalam penyusunan RKS/M. Rencana anggaran sekolah/madrasah pada umumnya masih merupakan hal baru bagi SD/MI atau SMP/MTs yang belum memenuhi standar nasional (belum SSN).

68 Tujuan Sesi Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan cara… membuat rencana biaya sekolah/madrasah; membuat rencana pendanaan sekolah/madrasah; dan menyelaraskan rencana biaya dengan sumber pendanaan sekolah/madrasah. Mengapa slide ini penting? Pelatih menjelaskan tujuan yang akan dicapai dalam sesi ini. Inti uraian. Terdapat tiga hal penting yang diharapkan dikuasai oleh peserta setelah mengikuti sesi ini. Ketiga tolok ukur tersebut akan dievaluasi bersama setelah pembahasan sesi ini diselesaikan.

69 Pokok Bahasan Membuat rencana biaya sekolah/madrasah.
Membuat rencana pendanaan sekolah/ madrasah. Menyelaraskan rencana biaya dengan sumber pendanaan sekolah/madrasah. Mengapa slide ini penting? Menegaskan pentingnya pokok-pokok bahasan yang menggambarkan kandungan/isi sesi ini secara menyeluruh. Inti uraian: Jelaskan secara berurutan pokok bahasan dalam penyusunan rencana anggaran sekolah/madrasah. Penekanan penting yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari peserta adalah langkah 3 dalam menyesuaikan rencana anggaran belanja terhadap kapasitas pendapatan sekolah/madrasah.

70 Dasar Hukum PP 17 / 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, pasal 51 ayat 2. PP 19 / 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 53. Permendiknas 19 / 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah - Point A No. 4. Rencana Kerja Sekolah/ Madrasah. Permendagri 13 / 2006 Jo 59 tahun 2007 tentang Panduan Pengelolaan Keuangan Daerah. Standar Biaya Pendidikan; Biaya Operasi Sekolah Dasar. BSNP Mengapa slide ini penting? Menjelaskan dasar hukum (kerangka legal yuridis) penyusunan rencana anggaran jangka menengah sekolah/madrasah, mulai dari tingkatan Undang-Undang hingga Permendiknas yang relevan. Inti uraian: Pelatih menegaskan kepada peserta bahwa penyusunan rencana anggaran sekolah bersifat mandatory (kewajiban) berdasarkan hukum, bukan sesuatu yang bersifat voluntery (sukarela). Argumen non hukum, yang lebih bersifat strategis manajerial akan dijelaskan dalam power poin berikutnya.

71 Apakah Anggaran Sekolah/Madrasah itu?
Pernyataan rencana kerja program dan kegiatan dan estimasi kinerja yang hendak dicapai sekolah/madrasah. Dinyatakan dalam ukuran finansial tertentu. Untuk periode waktu tertentu. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan definisi/pengertian dasar anggaran sekolah/madrasah. Inti uraian Anggaran merupakan artikulasi dari hasil perumusan strategi dan perencanaan strategis yang telah disusun. Anggaran sekaligus merupakan rencana tindakan manajemen dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pernyataan rencana program/kegiatan yang ditampilkan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter tertentu. Dokumen RKS disusun untuk periode waktu jangka menengah selama 4 tahun.

72 A. Membuat Rencana Biaya Sekolah/Madrasah
Mendapatkan dan menghitung Biaya Satuan. Menghitung Rencana Biaya. Mengapa slide ini penting? Inti uraian:

73 Mendapatkan dan Menghitung Biaya Satuan
Biaya satuan dapat dihitung dengan cara: Menentukan jenis satuan dan jumlah satuan standar. Menghitung biaya atau harga satuan. Sekolah/madrasah perlu memiliki Daftar Biaya Satuan yang diterbitkan oleh Pemda setempat. Mengapa slide ini penting? Inti uraian:

74 Contoh 1: 1. Menghitung Biaya Satuan
1. Biaya Satuan Pelatihan Guru/IHT/Penataran/dll Program/Kegiatan Satuan SatuaHarga Jumlah Unit Jmlah Program : Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kegiatan : Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia 1. Biaya foto copy bahn exempl 6 5.000 30.000 2. Biaya transport (pp) Orang Total biaya 60.000 Biaya Satuan 10.000/org/hari Mengapa slide ini penting? Menunjukkan contoh daftar biaya satuan. Inti uraian: Pelatih menguraikan bagian-bagian dan cara mengisi daftar biaya satuan.

75 Contoh 2: 1. Menghitung Biaya Satuan
NO Program Kegiatan Jenis Satuan Jumlah Satuan Satuan Harga Rp*) Jumlah (Rp) 4 4.1 Pengemb PTK IHT Penilaian ATK Konsumsi Penyusunanprogram dan laporan Set Paket set 3 harix50 or 5 set 15.000 20.000 50.000 Biaya Satuan/orang 80.000/org 4.2 Prog Induksi Guru P Penyusunanprog ram dan laporan Biaya Satuan 5 Pengemb, Sarpra 5.1 Membangn Moshola

76 Menghitung Rencana Biaya Program
Rencana Biaya adalah Rencana Kebutuhan Dana yang diperlukan untuk pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dirumuskan serta biaya operasionalnya. Kebutuhan dana ini dihitung tahunan untuk empat tahun ke depan. Menghitung biaya program, yaitu mengalikan jumlah satuan dengan harga satuan. Setelah itu, tambahkan untuk mendapatkan total rencana biaya yang dibutuhkan selama empat tahun mendatang. Mengapa slide ini penting? . Inti uraian:

77 Contoh : 2. Menghitung Rencana Biaya Program
Program/Kegiat an Satuan Jumlah 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016 Jenis Hrga Jmlah Stuan Jmlh Biaya Jmlh Stuan Jumlh Biaya A.Program Strategis I.PengembanganKompetens i Lulusan II. Pengembangan Kurikulum/KTSP III. Pengembangan Proses Pembelajaran IV. Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5.1. Kegiatan: Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia OH (Oran g Hari) 6x4 6 V. ……………………………………… VIII. Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaian B. Program Rutin 1. Belanja Pegawai JUMLAH Mengapa slide ini penting? Menyajikan contoh rencana biaya. Inti uraian: Pelatih menjelaskan bagian-bagian dan cara mengisi daftar rencana biaya.

78 Membuat Rencana Pendanaan Sekolah/Madrasah
Rencana pendanaan adalah rencana sumber pendapatan sekolah/madrasah yang sesuai dengan kebutuhan dan urutan tingkat kepastian perolehan dana. Berasal dari seluruh sumber pendapatan yang diterima oleh sekolah/madrasah. Contoh: Bantuan Operasional Sekolah/Madrasah (BOS/M). Dana Alokasi Khusus (DAK), bagi sekolah terpilih APBD Provinsi/Kabupaten/Kota. Sumbangan masyarakat Donatur (perusahaan/industri, alumni dsb). Mengapa slide ini penting? Menjelaskan tahapan/langkah menyusun rencana pendanaan sekolah/madrasah. Inti uraian: Penting untuk diidentifikasi asal sumber pendapatan sekolah/madrasah secara menyeluruh (baik yang bersifat insidental maupun rutin). Pendapatan tidak hanya berupa uang tunai akan tetapi juga dalam bentuk lainnya yang tercatat dalam kas sekolah/madrasah. Seperti contohnya sumbangan buku perpustakaan, alat pembelajaran, dan lain sebagainya. Pelatih menyebutkan satu persatu sumber pendapatan sekolah/madrasah beserta tantangan dan kendala.

79 Contoh: B. Rencana Pendanaan Sekolah/Madrasah
No. Sumber Pendapatan Jumlah Pendptan 2012/20 13 2013/20 14 2014/20 15 2015/20 16 (Rp.000) 1 Pemerintah 1.1 BOS 76.224 1.2 DAK - 1.3 APBD Provinsi 23.040 5.760 1.4 APBD Kab/Kota 3.840 960 2 Masyarakat 2.1 Bantuan Masyarakat 800 200 2.2 Bantuan Alumni 600 150 3 Pendapatan Asli Sekolah/Madrasah 3.1 Kantin 900 225 3.2 .... JUMLAH 83.519

80 Menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber Pendanaan
Memahami asumsi /tingkat kepastian perolehan dana sekolah/madrasah: Sumber pendapatan yang telah bersifat pasti (BOS, APBD Propinsi dan Kab/Kota) Sumber pendapatan bersifat belum pasti (sumbangan, donatur, hibah, usaha sekolah/ madrasah, dll) Memperkirakan persentase kontribusi setiap sumber pendanaan terhadap total pendanaan pada periode tahun perencanaan. 3. Mempelajari aturan penggunaan berdasarkan sumber pendanaan. Dana BOS telah mengatur secara tertulis apa yang boleh dan tidak boleh dalam penggunaan anggaran, demikian pula sumber pendanaan lainnya. 4. Lakukan penyesuaian rencana pengeluaran terhadap sumber pendanaan. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan pentingnya langkah menyeimbangkan antara kemampuan pendapatan dan kebutuhan belanja di tingkat sekolah/madrasah. Sehingga sekolah/madrasah tidak dalam kondisi defisit serta mendahulukan kegiatan yang bersifat prioritas Inti uraian: Langkah paling krusial yang harus dipahami dan dijelaskan pelatih kepada peserta adalah kemampuan sekolah/madrasah mengidentifikasi tingkat kepastian pendapatan berdasarkan sumber dan berdasarkan nilai (volume). Kedua, sifat sumber penerimaan apakah bersifat insidental atau rutin. Ketiga, tingkat pertumbuhan pendapatan. Penting dipahami agar eskalasi penambahan kegiatan sejalan dengan trend pertumbuhan pendapatan sekolah/madrasah. Keempat, memahami pola pemerolehan pendapatan dalam kas sekolah/madrasah menurut waktu. Perhitungan besaran kontribusi pendapatan berdasarkan sumber dan waktu, akan membantu proses alokasi dalam mengeksekusi kegiatan di sekolah/madrasah. Hal penting lainnya perlunya sekolah memahami batasan penggunaan dana berdasarkan sumber dana. Khususnya dana yang berasal dari tugas pembantuan dan dekonsentrasi. Dana-dana hibah dan operasional sekolah/madrasah dari Dinas pada umumnya telah teralokasikan dengan baik.

81 Contoh: C. Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan
Total Biaya (Rp.000 ) Sumber Pendanaan Pemerintah Masyarakat PAS BO S DA K APBD Prov APBD Kab/Kota Masy. Alumni Kantin A.Program Strategis I.PengembanganKompetensi Lulusan II. Pengembangan Kurikulum/KTSP III. Pengembangan Proses Pembelajaran IV. Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5.1. Kegiatan: Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia 271,2 271 ,2 - V. ……………………………………… VIII. Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaian B. Program Rutin 1. Belanja Pegawai JUMLAH Mengapa slide ini penting? Menegaskan contoh rencana biaya dan sumber pendanaan. Inti uraian: Tiga hal penting yang patut dicermati meliputi: Kerangka hukum. Program strategis jangka menengah yang dihasilkan melalui proses perencanaan strategis. Standar pelayanan minimal sebagai konsekewensi penyelenggaraan urusan wajib. Format dan form yang memudahkan dalam proses penyusunan, pelaksanaan dan pelaporannya.

82 Latihan Gunakan Lembar Kerja 2. 5. 2
Latihan Gunakan Lembar Kerja Diskusi Kelompok Penyusunan Rencana Anggaran Sekolah/Madrasah Mengapa slide ini penting? Mengorientasi peserta untuk memahami langkah dalam mengikuti latihan menyusun rencana anggaran jangka menengah sekolah/madrasah. Inti uraian: Lihat Latihan tentang Rencana Menyusun Anggaran Jangka Menengah Sekolah/Madrasah. Pelatih mengikuti lembar instrusi pelatih, peserta menggunakan lembar kerja peserta yang telah disediakan.

83 Melaporkan Hasil Latihan dan Kesimpulan
Mengapa slide ini penting? Menegaskan pentingnya proses reporting-out setelah latihan diselesaikan oleh peserta, agar terdapat proses tanyajawab dan internalisasi topik yang dibahas Inti uraian: Pelatih dapat menggunakan beberapa model pilihan dalam melaporkan hasil latihan,, sesuai dengan kondisi yang ada. Beberapa alternatif metode antara lain: presentasi kelas, panel diskusi, round-robbin...dan lainnya.

84 BAB. VI PERUMUSAN RKT DAN RKAS TH. PELAJARAN 2012/2013 A
BAB.VI PERUMUSAN RKT DAN RKAS TH. PELAJARAN 2012/2013 A. Menetapkan rencana kerja tahunan: Menetapkan program/kegiatan strategis Menetapkan kegiatan rutin/reguler Menetapkan jadwal Rencana Kerja Tahunan Sekolah, B. Membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah: Menghtung biaya operasional Menghitung rencana biaya dan sumber pendanaan program dan kegiatan operasional, Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran tentang topik-topik yang tercakup dalam sesi ini. Inti uraian: Pelatih menjelaskan kepada peserta tentang topik-topik yang tercakup dalam sesi 6 ini, dan diharapkan akan adanya motivasi dan ketertarikan peserta kepada topik-topik tersebut. Jelaskan kepada peserta bahwa RKT merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penyusunan RKAS/M.

85 Tujuan Sesi Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan… tujuan penyusunan RKT; dasar hukum penyusunan RKT; prinsip-prinsip penyusunan RKT; proses penetapan RKT; dan proses penetapan RKAS/M. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang apa-apa yang diharapkan dapat dicapai dalam sesi ini. Inti uraian: Pelatih memaparkan secara singkat tentang tujuan yang ingin dicapai dalam sesi ini.

86 Pokok Bahasan Tujuan Penyusunan RKT. Dasar Hukum Penyusunan RKT.
Prinsip-prinsip Penyusunan RKT. Proses Penetapan RKT. Proses Penetapan RKAS/M. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran tentang apa-apa yang akan dibahas dalam sesi ini. Inti uraian: Pelatih memaparkan tentang topik-topik yang akan dibahas dalam sesi ini secara singkat tapi jelas.

87 Apakah RKT itu? Proses untuk menentukan program dan kegiatan tahunan sekolah/madrasah yang tepat sesuai dengan urutan prioritas, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dokumen tentang gambaran program dan kegiatan tahunan sekolah/madrasah untuk mencapai tujuan dan sasaran tahunan yang telah ditetapkan. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang konsep RKT dalam konteks pelatihan ini. Inti uraian: Pelatih menjelaskan tentang konsep RKT secara rinci sehingga dipahami dengan jelas dan benar. Perlu ditanyakan juga perbedaannya dengan RKS/M yang telah dibahas pada awal sesi ini.

88 Tujuan Penyusunan RKT Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/ madrasah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/ madrasah. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah/madrasah, antar sekolah/madrasah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, dan antar waktu. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/madrasah dan masyarakat. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang tujuan sekolah/madrasah menyusun RKT. Inti uraian: Pelatih menjelaskan tentang tujuan disusunnya RKT sebagai entry point dalam mencapai RKS/M secara bertahap, partisipatif, efektif, efisien, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

89 Dasar Hukum RKT (1) PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Pasal 53 ayat (1): Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun. Mengapa slide ini penting? Memberi pemahaman tentang dasar hukum penyusunan RKT. Inti uraian: Pelatih menjelaskan yang menjadi dasar hukum penyusunan RKT mulai dari PP No.19/2005 hingga Permendiknas No.19/2007.

90 Dasar Hukum RKT (2) 2. PP 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 51: Kebijakan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh satuan pendidikan anak usia dini, satuan pendidikan dasar, dan satuan pendidikan menengah dituangkan dalam: rencana kerja tahunan satuan pendidikan; anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan pendidikan; peratuan satuan atau program pendidikan. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan acuan hukum dalam penyusunan RKT. Inti uraian: Pelatih menjelaskan yang menjadi dasar hukum penyusunan RKT mulai dari PP No.19/2005 hingga Permendiknas No.19/2007.

91 Dasar Hukum RKT(3) 3. Permendiknas 19/2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa sekolah/madrasah wajib membuat: Rencana kerja jangka menengah (RKJM) yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan. Rencana kerja tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana kerja jangka menengah. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan dasar hukum penyusunan RKT. Inti uraian: Pelatih menjelaskan yang menjadi dasar hukum penyusunan RKT mulai dari PP No.19/2005 hingga Permendiknas No.19/2007.

92 Prinsip-Prinsip RKT Terintegrasi, mencakup keseluruhan program.
Multi Sumber, mengidentifikasi berbagai sumber dana. Partispatif, melibatkan berbagai unsur. Monitoring dan evaluasi, oleh berbagai pihak. Kesetaraan Gender. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman akan prinsip-prinsip yang harus diikuti dalam penyusunan RKS/M. Inti uraian: Pelatih menjelaskan prinsip-prinsip penyusunan RKS/M disertai dengan contoh nyata berbasis sekolah/madrasah.

93 A. Menetapkan Rencana Kerja Tahunan
Tiga hal yang harus dilakukan: Menetapkan program/kegiatan strategis Menetapkan kegiatan-kegiatan rutin Menetapkan jadwal rencana kerja tahunan. Mengapa slide ini penting? Inti uraian:

94 Menetapkan Program/Kegiatan Strategis
Langkah-langkah menyusun program/kegiatan strategis: Menetapkan sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan dalam RKS/M. Misalnya, sasaran dalam RKS/M “Pada 2014/15 nilai UASBN rata-rata 7,49”. Sasaran dalam program tahunan “Pada 2011/12nilai UASBN rata-rata 6,50“ 2. Menetapkan program, indikator keberhasilan program, kegiatan dan penanggung-jawab program/kegiatan harus merujuk pada program yang ada dalam RKJM. Untuk menetapkan indikator keberhasilan program harus sesuai dengan sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun. Mengapa slide ini penting? Inti uraian:

95 Contoh : 1. Program/Kegiatan Strategis
Sasaran Kegiatan Indikator Progrm/Kegiatn Pnanggng jawab A Program Sekolah 1 Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Meningkatnya rata2 nilai UN Matematika sebesar 0,4 (dari 06,10 men jadi 6,50) Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia 3 orang guru menerapkan PAKEM dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Kepala sekolah/ madrasah dst 2 Pengembangan Sarana Prasarana Sekolah/ Madrasah Meningkatnya rasio buku: murid untuk mapel Matematika sebesar 1:1 1.Pengadaa n buku mapel matemtika Rasio buku : murid untuk mapel Matematika 1 : 1 Guru Kelas III dan Komite sekolah/ madrasah

96 Menetapkan Kegiatan Rutin/Reguler
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang secara regular selalu dilakukan sekolah/madrasah berdasarkan kebutuhan tahunan. Dalam hal ini termasuk kegiatan untuk mempertahankan/meningkatkan prestasi siswa, kegiatan untuk memenuhi kebutuhan daya dan jasa, dan sebagainya. Mengapa slide ini penting? Inti uraian:

97 Contoh : 2. Kegiatan Rutin/Reguler
Kategri/Prog Sasaran Kegiatan Indikator Kegiatan Penanggung jawab A. Prog. Sekolah 1. Pengemb SKL Terlaksananya kegiatan PPDB sesuai regulasi yang ditetapkan PPDB Terselenggaranya PPDB sesuai rencana daya tampung dan input yg lebih bermutu Kepala sekolah/ madrasah 8. Pengem- bangan Sistem Penilaian Terlaksananya kegiatan penilaian sesuai standar penilaian UTS UAS UKK US UN Terselenggaranya keg penilaian UTS,UAS,UKK, US, UN sesuai rencana dengan hasil meningkat Kepala sekolah/ madrasah dan Guru kelas B. Belanja Lainnya Belanja Barang dan Jasa Belanja pegawai Terpenuhinya barang dan jasa yang diperlu-kan sekolah/madrasah untuk mendukung pe-laksanaan pendidikan/ pembelajaran Tahun 2010/2011 Pengadaan alat tulis kantor (ATK) dan bahan habis pakai Tersedianya ATK bahan habis pakai. Kepala Sekolah/madrasa h dan Ketua Komite Sekolah/madrasa h Pembayaran langganan listrik ke PLN. Langganan telepon Pembayaran langgana air ke PDAM. Terbayarnya listrik ke PLN. Terbayarnya telepon Terbayarnya air ke PDAM. Terpenuhinya gaji dan tunjangan gr/TU Pembayaran gaji guru dan TU 1. Terbayarnya gaji guru /TU tepat waktu Dst dst

98 Menetapkan Jadwal Rencana Kerja Tahunan
Sekolah/madrasah perlu menyusun jadwal RKT untuk mengetahui beban kegiatan sekolah/ madrasah, sumber daya yang ada, serta kegiatan monitoring pelaksanaan program/ kegiatan dalam jangka waktu satu tahun. Dalam RKT, jadwal disusun berdasarkan kalender akademik yang berlaku, yakni dimulai bulan Juli. Dipadukan program strategis dan program kontinew menjadi kelompok program sekolah dan program non sekolah (belanja lainnya) Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran tentang penetapan jadwal rencana kerja tahunan. Inti uraian:

99 Contoh : 3. Jadwal Rencana Kerja Tahunan
N o Program Kegiatan Sasaran Bulan 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 2 3 4 5 6 A Program Sekolah 1. Pengemb SKL Pengembangan PTK Pengemb. Penilaian a. PPDB b Pelatihan PAKEM IHT Penilaian a. UTS b B Program non Sekolah (Belanja Lainnya) Belanja Barang dan Jasa Belanja Pegawai a. Pengadaan ATK b Pembayaran Gaji Pembayaran Tunjangan

100 B. Menyusun RKAS/M Penyusunan RKAS/M terdiri dari tiga langkah:
Menghitung biaya rutin/reguler Menghitung rencana biaya dan sumber pendanaan. Menyusun RKAS/M. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran secara utuh proses yang harus dilalui dalam penyusunan RKAS/M. Inti uraian:

101 Menghitung Biaya Rutin
Biaya rutin/reguler adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan rutin satuan pendidikan agar kegiatan pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan standar nasional secara teratur dan berkelanjutan. Biaya rutin/reguler meliputi: Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji; Bahan atau peralatan habis pakai; Biaya rutin pendidikan tidak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi dll. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran secara utuh tentang cara menghitung biaya rutin. Inti uraian:

102 Contoh : 1. Menghitung Biaya Operasional
Program Kegiatan 2012/2013 Satuan Volume Harga Satuan Biaya Jumlah Biaya A. Program Sekolah 1. . Pengembangan Kompetensi Lulusan 1.1 Penguatan Penyiapan UN Jam 40 30,000 1,200,000 2. Pengembangan Kurikulum 8. Pengembangan Penilaian 9,600,000 8.1 UTS Semester/ Murid 720 7,500 5,400,000 8.2 US/UN Murid 120 25,000 3,000,000  JUMLAH B.Program Non Sklh (Belanja Lainnya) Gaji 174,000,000 1.1 Gaji pendidik dan tenaga kependidikan tetap (PNS) 155,000,000 1.2 Gaji pendidik dan tenaga kepend tidak tetap Org Bulan 48 500,000 24,000,000 2. Belanja barang habis pakai 3,900,000 2.1 Alat Tulis Kantor Bln 12 150,000 1,800,000 2.2 Bahan/Material 175,000 2,100,000 3. Langganan Daya dan Jasa 4,800,000 3.1 Listrik 200,000 2,400,000 3.2 Air 100,000 3.3 Telepon JUMLAH

103 Menghitung Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan
Setelah program dan kegiatan rutin/reguler dirumuskan, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya pelaksanaan program dan kegiatan tersebut, dan dari mana sumbernya serta kecukupannya untuk melaksanakan program dan kegiatan rutin/reguler. Setelah mengetahui berapa kebutuhan sekolah/madrasah untuk membiayai program dan kegiatan rutin/reguler, langkah berikutnya adalah membuat Rencana Pendanaan. Rencana Pendanaan dibuat untuk memperkirakan sumber dan jumlah dana yang diperkirakan didapatkan oleh sekolah/madrasah.

104 Contoh : 2. Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan
Program/Kegiatan Total Biaya (Rp.000) Pendanaan RUTIN BOS (Juta) Bantuan (Juta) PAS APBD KAB (Juta) Pusa t Prov Kab Dekon Tugas Berban DAK Kom- sek Alumni Kantin A. Program Sekolah 1.Pengembangan Kompetensi Lulusan ………….. 2. Pengembangan Kurikulum ………… 3. Pengembangan Proses Pembelajaran ………... 4. Pengembangan PTK …………. 5. Pengembangan Sarpra 6. Pengembangan Manajemen 7. Pengemb sumber Dana ……… 8. Pengemb. Penilaian B.Program Non Sklh (Belanja Lainnya) 1. Gaji 174 2. Belanja barang habis pakai 3,900 3,9 3. Langganan Daya dan Jasa 4,800 4,8 JUMLAH

105 Menyusun RKAS/M Langkah-langkah Penyusunan RKAS/M:
Menghitung biaya per program atau kegiatan. Mengalokasikan biaya/rencana penggunaan uang tersebut kepada sumber-sumber dana sesuai dengan aturan peruntukan dana dari masing-masing sumber dana; Menghitung jumlah surplus atau defisit. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran secara utuh proses yang harus dilalui dalam penyusunan RKAS/M. Inti uraian:

106 Contoh : 3. RAKS/M PENERIMAAN (dalam Rp.) PENGELUARAN/BELANJA No . No.
Kod Uraian Jumlah Jumla h I 1 SISA TAHUN LALU PROGRAM SEKOLAH II 2 PENDAPATAN RUTIN 1.1 Pengembangan Kompetensi Lulusan 2.1 Gaji PNS 1.2 Pengembangan Kurikulum/ KTSP 2.2 Gaji Pegawai Tidak Tetap 1.3 Pengembangan proses Pembelajaran 2.3 Belanja Barang dan Jasa 1.4 Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 2.4 Belanja Pemeliharaan 1.5 Pengembangan sarana prasarana III 3 BOS 1.6 Pengembangan dan implementasi manajemen sekolah/madrasah 3.1 1.7 Pengembangan dan sumber dana sekolah/Madrasah 3.2 BOS Provinsi 1.8 Pengembangan dan implementasi sistem penilaian 3.3 BOS Kabupaten/Kota PROGRAM NON SEKOLAH (BELANJA LAINNYA) IV 4 Bantuan Belanja Pegawai 4.1 DAK Pembayaran telephon V 5 PAS Pembayaran air minum 5.1 SHU Kopsis JUMLAH

107 Pengesahan dan Sosialisasi RKS/M dan RKAS/M
Harus disetujui oleh dewan Pendidik, mempertimbangkan Komite Sekolah/Madrasah RKS/M dan RKAS/M Negeri disahkan oleh Dinas Pendidikan/Kemenag Kab-Kota. Sekolah/Madrasah swasta disahkan oleh Yayasan RKS/M dan RKAS/M harus disosialisasikan pada orang tua peserta didik

108 Tanya jawab dan Kesimpulan
Mengapa slide ini penting? Memberikan ruang dalam proses pemahaman pembelajaran secara lebih luas kepada peserta serta juga untuk mengetahui tingkat keterserapan materi pelatihan. Inti uraian: Sebelum membuat kesimpulan sesi, beri kesempatan kepada peserta untuk bertanya, menyanggah, mengkonfirmasi atau melengkapai materi berdasarkan pengalaman masing-masing terhadap bahan materi yang telah dipaparkan.


Download ppt "PELATIHAN TERPROGRAM I"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google