Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Pengertian Audio Digital
SUARA (SOUND) Pengertian Audio Digital
2
Pengertian Audio Digital
Suara yang kita dengar sehari-hari adalah gelombang analog. Gelombang ini berasal dari tekanan udara yang ada disekeliling kita dengan bantuan gendang telinga. Gendang telinga ini bergetar dan getaran ini dikirim dan diterjemahkan menjadi informasi suara dan dikirim ke otak, sehingga bisa didengar oleh kita. Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
3
Pengertian Audio Digital
Komputer hanya mampu mengenal sinyal dalam bentuk digital yang merupakan tegangan yang diterjemahkan dalam angka 0 dan 1 --> bit. Tegangan ini berkisar mendekati angka 5 volt bagi angka 1 dan mendekati 0 volt bagi angka 0. Komputer mampu melihat angka-angka 0 dan 1 menjadi kumpulan bit-bit dan menerjemahkan menjadi sebuah informasi. Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
4
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
Peralatan yang harus ada : Transducer Merupakan peralatan yang dapat mengubah tekanan udara (yang terdengar oleh telinga) ke dalam tegangan elektrik yang dapat dimengerti oleh perangkat elektronik dan sebaliknya. Macam-macam transducer : Mikrofon Speaker Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
5
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
Peralatan yang harus ada : SoundCard Peralatan untuk mengubah gelombang suara (Sinyal Audio) menjadi data digital dan ketika suara itu dimainkan kembali, soundcard mengubah data digital menjadi sinyal audio yang dikeluarkan oleh speaker. Istilah-istilah : Proses pengubahan gelombang suara menjadi data digital ini dinamakan Analog-to-Digital- Conversion (ADC) Proses pengubahan data digital menjadi gelombang suara dinamakan Digital- to- Analog-Conversion (DAC) Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
6
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
Proses Konversi Analog ke Digital : Membatasi frekuensi sinyal yang akan diproses dengan Low Pass Filter Mencuplik (Sampling) sinyal analog menjadi beberapa potongan waktu. Sample tersebut diberi nilai eksak dan nilainya diberikan dalam bentuk digital. Catatan : Proses pengubahan sinyal analog ke digital harus memenuhi sebuah kreteria, yaitu kriteria Nyquist “Untuk sampling sebuah sinyal yang memiliki freakuensi X Hertz, maka harus sampling minimal dua kali lebih rapat 2X Hertz” Jika tidak, sinyal tidak dapat dikembalikan ke bentuk semula Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
7
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
Proses Konversi Analog ke Digital : Lowpass filter at < R/2 Hz Analog input Sample at R Hz Digital Output Quantize to N bits Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
8
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
Proses Konversi Digital ke Analog : Menghitung data digital menjadi amplitudo-amplitudo analog Menyambung amplitudo analog menjadi sinyal analog Memfilter keluaran dengan Low Pass Filter sehingga bentuk gelombang keluaran menjadi lebih mulus. Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
9
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
Proses Konversi Digital ke Analog : Lowpass filter at < R/2 Hz Analog output Sample and Hold N bit DAC Digital Input Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
10
Kelebihan Audio Digital :
Kualitas reproduksi yang sempurna, yaitu penggandaan sinyal audio secara berulang-ulang tanpa penurunan kualitas suara. Hal ini karena sinyal audio direpresentasikan dalam bentuk data digital 0 dan 1 dan informasi ini dipertahankan (Jika terjadi perubahan , maka data akan mengalami kesalahan). Lain halnya dengan audio analog yang dapat mengalami perubahan suara disebabkan perbedaan kualitas pita, dan head serta derau yang masuk sewaktu proses. Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
11
Istilah Dalam Audio Digital
Jumlah kanal (Channel) Laju Pencuplikan (Sampling Rate) Banyaknya Bit dalam satu sample (bit per sample), dan Laju Bit (Bit Rate) Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
12
Jumlah Kanal (Channel)
Mono, yaitu satu channel Stereo, yaitu dua channel, kiri dan kanan Surround, yaitu lima, tujuh bahkan lebih channel Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
13
Laju Pencuplikan (Sampling Rate)
Ketika soundcard mengubah audio menjadi data digital, soundcard akan memecah suara tadi menjadi potongan-potongan sinyal dengan nilai tertentu. Proses sinyal ini bisa terjadi ribuan kali dalam satu satuan waktu. Banyaknya potongan dalam satuan waktu ini dinamakan laju pencuplikan (sampling rate) Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
14
Frekuensi sampling dan kualitas suara yang dihasilkan :
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
15
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
Contoh kasus : Untuk CD Audio, memiliki sampling rate 44, 1 KHz berarti dicuplik sebanyak kali tiap detik untuk memastikan kualitas suara hampir sama dengan aslinya. Frekuensi percakapan manusia 300 Hz sampai 3400 Hz, sehingga rentangnya 3100Hz. Dengan menggunakan syarat Nyquist dimana sampling minimal 2 kali rentang frekuensi tadi, yaitu 2 x 3100 Hz = 6200 Hz, maka 8 KHz sudah mencukupi. Rentang suara yang dapat didengar manusia 20 Hz sampai 20 KHz, sehingga rentang Hz, maka sampling minimal Hz. Berati 44,1 KHz sudah mencukupi. Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
16
Banyaknya bit tiap cuplikan :
Sample yang diambil memiliki besaran amplitudo. Besaran amplitudo ini disimpan dalam bit-bit digital. Banyaknya bit yang dapat dipakai untuk merepresentasikan besaran amplitudo ini dinamakan bit per sample Semakin banyak bit yang dipakai untuk merepresentasikan besaran amplitudo, makin halus amplitudo yang dihasilkan. Contoh : Suara 8-bit memiliki 28 kemungkinan amplitudo , yaitu 256 dan suara 16 bit memiliki kemungkinan amplitudo. Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
17
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
Laju Bit Satuan bit per detik adalah perkalian jumlah bit per sample dengan jumlah kanal dan frekuensi sampling (satuan hertz) Contoh Untuk mengetahui bit rate yang dibutuhkan untuk menyimpan sebuah lagu stereo dengan kualitas CD (frekuensi Hz, 16 bit) adalah : = 16 bits/sample x 2 channels x samples/s.channels = bits/s = bits/s per 8 bits/byte = kbytes/s ~ Kbytes/s Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
18
Kasus memori yang dibutuhkan :
Berapa besar memori untuk sebuah lagu berdurasi 5 menit ?. Dengan laju bit / 8 = byte/detik berarti 5 x 60 x = byte atau 52,92 MB untuk sebuah lagu. Jika lagunya banyak …? Maka perlu kompresi… antara lain MP3. Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
19
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
MP3 Asalnya dimulai dari penelitian IIS-FHG (Institute Integrierte Schaltungen - Fraunhofer Gesellschaft), sebuah lembaga penelitian terapan di Munich, Jerman. Dalam kerangka proyek EUREKA EU 147 untuk penelitian coding audio perceptual. Penelitian ini dibantu oleh Universitas Erlangen, kemudian menghasilkan algoritma yang dijadikan standar sebagai ISO-MPEG Audio Layer-3 atau MP3. Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
20
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
Format MP3 Format MP3 terdiri dari 2 bagian : Header, yaitu berfungsi sebagai pengenal memiliki ukuran 4 byte. Data audio itu sendiri. Header berisi bit ID, bit Layer, bit Frekuensi Sampling dan bit Mode. Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
21
Mengapa MP3 bisa memperkecil Ukuran File Lagu
Hal ini karena beberapa karakteristik dari MP3 memanfaatkan kelemahan pendengaran manusia. Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
22
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
Karakteristik MP3 : Model Psikoakustik, karakteristik pendengaran manusia adalah kurva batas frekuensi 2 KHz sampai 5 KHz, sehingga suara yang memiliki frekuensi yang di bawah ambang batas atau diatasnya tidak perlu dikodekan. (1) Auditory Masking Effect, yaitu ketidakmampuan manusia untuk mendengarkan suara pada frekuensi tertentu dengan amplitudo tertentu, dimana pada frekuensi didekatnya terdapat suara dengan amplitudo yang tinggi. Contoh : kita dapat mendengar nafas seseorang dalam ruangan sunyi, namun jika dimainkan sebuah lagu dengan piano maka nafas jadi tak terdengar. (2) Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
23
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
Karakteristik MP3 : Critical Band atau pita frekuensi kritis, yaitu daerah frekuensi tertentu yang harus diperhatikan lebih teliti lagi, karena pendengaran manusia lebih peka pada frekuensi-frekuensi ini. Dengan demikian frekuensi sensitif seperti frekuensi rendah mendapatan alokasi bit dan alokasi sub-band pada filter lebih banyak daripada frekuensi yang tidak sensistif (frekuensi tinggi). (3) Joint Stereo. Kadang dua kanal stereo mengirimkan informasi yang sama, sehingga informasi yang sama ini ditempatkan dalam salah satu kanal dan ditambah informasi tertentu. (4) Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
24
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
Karakteristik MP3 : Huffman Coding, dengan coding ini bit-bit yang dipakai pada suara dengan karakteristik sederhana (dengan sedikit sumber bunyi) dapat dihemat 20 %. (5) Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
25
Tahap-tahap sistem coding audio perseptual :
Merupakan sistem kompresi Lossy Tugas - tugas sistem coding audio perseptual : Ukuran file terkompresi sekecil mungkin Kualitas suara file yang telah terkompresi haruslah sedekat mungkin dengan file aslinya sebelum dikompresi. Tingkat kesulitannya rendah, sehingga mudah direalisasikan dengan aplikasi secara mudah, perangkat keras yang murah dengan konsumsi daya yang rendah. Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
26
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
MPEG / Audio Encoder Time To Frequency Mapping Filter Bank Bit/Noise Allocation, Quantizer and coding Bit Stream Formatting PCM Audio Input Ancillary Data (Optional) Psychoacoustic Encoding Bitstream Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
27
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
MPEG / Audio Decoder Bit Stream Unpacking Frequency Sample Reconstruction Frequency to Time Mapping Encoding Bitstream Ancillary Data (if included) Decoded PCM Audio Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
28
Tahap-tahap sistem coding audio perseptual :
Filter Bank Kumpulan filter yang berfungsi memfilter masukan pada frekuensi tertentu, sesuai dengan critical bank. Filter yang dipakai adalah gabungan dua filter bank, yaitu : Filter Bank PolyPhase Modified Discrite Cosine transform (MDCT) Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
29
Tahap-tahap sistem coding audio perseptual :
Perceptual Model Untuk memodelkan karakteristik pendengaran manusia Menggunakan filter bank terpisah atau penggabungan antara perhitungan energi dan filter bank utama. Keluaran model ini adalah nilai batasan masking, jika noise berada dibawah masking theshol, maka kompresi tidak dapat dibedakan dari sinyal aslinya. Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
30
Tahap-tahap sistem coding audio perseptual :
Quantization / Coding Setelah sinyal disampling, maka harus diquantization dan coding. Dilakukan oleh power-law quantizer, yang memiliki sifat mengkodekan amplitudo besar dengan ketepatan rendah dan dimasukkannya proses noise shaping Selanjutnya nilai yang dikuantisasi dikodekan dengan menggunakan Huffman Coding Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
31
Tahap-tahap sistem coding audio perseptual :
Encoding BitStream Setelah sinyal disampling dan dikodekan, bit-bit tersebut disusun menjadi sebuah bitstream, yaitu file yang dimainkan oleh MP3 player. Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
32
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
Teknologi selain MP3 : MPEG-2 ACC MPEG-2 ACC atau biasa disebut MP4. Merupakan hasil riset lanjutan MP3. Kelebihannya kemampuan mendapatkan ukuran file yang lebih kecil dengan kualita suara yang hampir sama. Salah satu rahasianya adalah penggunaan MDCT (Modified Discrete Cosine Transform) secara penuh. Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
33
Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
Teknologi selain MP3 : Vorbis Format file audio digital terkompresi dengan sifat open source, bebas paten dan royalti. Kualitas Vorbis hampir sama dengan MP3 ( KHz, 16+ bit, Polyphonic) Informasi mengenai Vorbis dapat diperoleh di Agribisnis Faperta Universitas Jambi 2015
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.