Modul 1 Writing PR 2 Selain mudah bergaul, seorang PR juga harus memiliki kemampuan menulis beragam hal penting yang terkait dengan kepentingan organisasi.

Presentasi berjudul: "Modul 1 Writing PR 2 Selain mudah bergaul, seorang PR juga harus memiliki kemampuan menulis beragam hal penting yang terkait dengan kepentingan organisasi."— Transcript presentasi:

1 Modul 1 Writing PR 2 Selain mudah bergaul, seorang PR juga harus memiliki kemampuan menulis beragam hal penting yang terkait dengan kepentingan organisasi dengan baik.

2 Mengapa trampil menulis?
Dunia PR dekat dengan tulis menulis Banyak mantan wartawan menjadi PR Sebagian tugas PR adalah membuat tulisan yang dimuat di majalah, buletin, pidato, brosur, naskah iklan (advertorial), laporan,siaran pers dsb.

3 Mengapa trampil menulis?
Menulis dalam kegiatan PR merupakan bagian penting dalam menunjang strategi perusahaan. Perusahaan memiliki sejumlah kebijakan baik internal maupun eksternal yang terkadang harus diselesaikan dengan menggunakan media (media massa/media perusahaan). Peran PR writing tidak dapat dipisahkan dari strategi perusahaan dan dibutuhkan saat strategi di jalankan.

4 Komunikasi Korporat Kegiatan komunikasi korporat dapat dilakukan dengan cara tertulis. Karena kegiatan itu dilakukan PR maka disebut sebagai PR Writing. Hallahan (1998) menyebutkan sejumlah langkah yang perlu dilakukan praktisi PR:

5 Komunikasi Korporat 1. Analisis situasi
2. Menetapkan Obyektif/ sasaran 3. Merumuskan strategi tindakan (opsional) 4. Merumuskan strategi komunikasi yang terkait dengan kepentingan: khalayak, tema, event dan media. 5. Menyusun taktik

6 Komunikasi korporat 6. Menyusun anggaran 7. Menyusun staf
8. Melakukan evaluasi

7 Identifikasi Masalah Dalam komunikasi dikenal istilah feedback alias umpan balik. Ada aksi dari khalayak yang membuat pihak perusahaan memberikan reaksi terhadap sikap khalayak tersebut. Reaksi perusahaan terlihat dari sikap mereka memberikan penjelasan melalui media massa/media internal mereka.

8 Identifikasi Masalah Feedback forward. Tidak hanya menunggu masukan dari khalayak sasaran, tapi juga proaktif menjelaskan suatu kepada publik. Praktik ini biasanya terjadi pada perusahaan sejenis/kompetitor sebagai upaya merebut perhatian publiknya (konsumen). Peningkatan pelayanan berdasarkan pengalaman yang pernah dialami perusahaan sendiri atau perusahaan lain sejenis.

9 Kelompok kepentingan/LSM
investor Pemegang saham karyawan organisasi pemasok Kelompok kepentingan/LSM pelanggan komunitas pemerintah