Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

CHRYSANTHEMUM.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "CHRYSANTHEMUM."— Transcript presentasi:

1 CHRYSANTHEMUM

2 Chrysanthemum (latin) = kuning keemasan (warna emas)
Seruni (Indonesia) Asal : Cina Sering disamakan dengan bunga aster Termasuk famili Compositae (Asteraceae)

3 B O T A N I Tanaman semusim dan tahunan
Terdapat sp. tersebar di seluruh dunia, terutama yang beriklim sedang Batangnya berkayu → semak, perdu, ada juga yang tidak berkayu Daun berlekuk dangkal dan dalam, berwarna hijau muda → kelam, berbulu halus, mempunyai aroma tertentu

4 P E R B A N Y A K A N Bunga keluar dari ujung percabangan,
petalnya banyak tersusun menurut lingkaran, membentuk malai datar dengan dasar bunga melebar. Warna bunga bervariasi : kuning, putih, merah, orange P E R B A N Y A K A N Bagian vegetatif : Anakan dari stolon Stek Kultur aseptik

5 S T E K - Bibit berumur 1 tahun
- Tunas air yang keluar dari rumpun, 3-8 cm - 3-4 ruas - Daun bagian atas dipotong, diambil pucuknya - Ditanam pada bak berisi pasir yang diberi alas agar air tetap tersedia → pH terkontrol - Temperatur 17°C - Jarak tanam rapat - Hindarkan penyinaran langsung → bak tanam dapat ditutup dengan kain blacu Cff : Untuk memperoleh bahan stek, dibuat pembibitan khusus untuk mengambil pucuknya/tunas air

6 P E M I S A H A N A N A K A N Memisahkan rumpun tergantung dari spesiesnya Apakah musiman atau tahunan Anakan tumbuh dari stolon Keberhasilan lebih besar tetapi jumlah terbatas Tempatkan ditempat teduh

7 I K L I M M I K R O Tumbuh dari dataran rendah → pegunungan
Waktu tanam di daerah musiman : bulan Mei – Juli Masa vegetatif → hari panjang Masa generatif → hari pendek Dengan temperatur malam sekitar 15-16°C Selama 3-4 minggu untuk induksi inisiasi bunga

8 Bunga dipanen + 7-14 minggu setelah hari pendek/penutupan dengan kain hitam
Jenis yang pendek untuk tanaman pot (dapat dibantu B-Nine dengan dosis ppm) Penutupan dengan kain hitam lebih cepat dibanding bunga potong

9 T A N A H Pada umumnya ditanam dipot Di lapang → masalah pemeliharaan
Di rumah kaca/plastik Campuran tanah : pasir : kompos (BO) → Tanah sarang Tanah aerasi baik Tanah hindari air yang berlebihan

10 Naungan diperlukan hanya pada saat tanam/bibit baru dipindahkan.
Setelah tumbuh → cahaya penuh

11 P E M U P U K A N Bahan organik diperlukan sekali
Dikehendaki tanah dengan pH yang netral Nitrogen untuk kualitas daun ppm, P ppm K ppm Ca 150 ppm

12 P E M E L I H A R A A N Pembuangan tunas samping yang menghasilkan bunga disbudding untuk tanaman yang menghendaki bunga tunggal Disbudding : membuang tunas bunga Pinching : membuang tunas samping

13 Chrysanthemum indicana hyb P E N O P A N G
Di pot → ajir bambu agar tumbuhnya tegak Di lapang → jala dibuat dari tambang plastik atau kawat P E M A N G K A S A N Dilapang/rumah kaca bila perennial → sekali habis. Tinggalkan anakan tidak menjadi sumber HPT

14 P E N Y I R A M A N Lihat situasi dan kondisi yang mendukung
Hindari keadaan yang terlalu lembab/media basah

15 H A M A Aphis nufa maculata : kutu hijau
Macrosiphum samboni : kutu hitam Tetranychus dimaculatus : laba-laba merah Heliothrips haemorrhoidalis : tungau Phlyctaenia ferrugalis : ulat daun Lygus pratensis : kumbang/kepik kumbang bunga

16 P E N Y A K I T Bercak daun bakteri (Bacterial leaf spot)
Busuk pucuk (Bud rot) Gejala : Bercak garis kebasah-basahan pada daun, batang abu-abu, coklat kemerahan. Daun layu mati Pengendalian : yang mengandung Co atau Streptomycin

17 Bercak – hawar daun (leaf blight, leaf blotch, anthracnose)
Bercak pada daun berbentuk angular → tidak merata → Usahakan sirkulasi udara yang baik Layu fusarium : kerdil dan kuning Gejala : Dimulai dari batang bagian bawah, daun dan kelopak bunga layu, mati, batang dipotong garis-garis hitam pada jaringan pembuluhnya

18 Nematode membantu masuknya Fusarium
Pengendalian Seed treatment Sterilisasi tanah Pemupukan dan pengairan yang teratur Membakar sisa tanaman terinfeksi

19 Layu ferticillium Gejala : Daun kuning dimulai bagian bawahnya Jaringan batang berwarna pada cuaca dingin Melalui luka infeksinya Pengendalian Tanaman terserang dicabut – dibakar Sterilisasi tanah Memusnahkan serangga tanah yang melukai akar dengan aldrin, dieldrin, chlordane Membersihkan gulma

20 Bercak coklat (Puccinia chrysantherii)
Layu bakteri Gejala : Daun lebih hijau bagian yang sep. basah → coklat kering, kerdil, layu Batang dipotong, keluar lendir berwarna kuning Bau pada musim hujan Pengendalian : Serangga vektor diberantas Methoxychlor, DDT, Mekthios Sterilisasi tanah Mozaik belang (Mottle) Krupuk (Crinkle)

21 Flower breaking Gejala : Belang kuning dan gelap, berkerut, berubah bentuk, keriting Bercak pada bunga Penyebaran oleh Aphid, penyambungan Pengendalian : Serangga dengan Malathion nicotine sulfat hidrane Membersihkan tanaman terinfeksi

22 Bercak Cincin (Ring spot)
Gejala : Beragam Daun kuning → mati Bercak cincin Daun muda mengkerut Berubah bentuk, kerdil Pengendalian : Tanaman terinfeksi dicabut Serangga dengan DDT, methoxychlor, malathion Serangga melalui Nemathoda pada daun pucuk → Nematode bertahan pada pucuk, batang, tanah

23 Gejala daun hijau hitam layu mati
Pengendalian : Nematoda → dengan malathion rotasi mulsa kering Flower blight ; blossom blight Bunga layu busuk

24 P E N U N D A A N IAA ppm C. morifolium var. fortyniners dan ice berg di R.K 8 jam penyinaran → menunda pembungaan dan membatasi tunas (Lindstrom & Asen, 1967) V. Indianapolis yellow A ppm. Minggu ke 4 setelah L.P. 8 jam → mengurangi pembungaan (Cathey,1959) 2-4,2

25 GA 100 ppm. Minggu ke 3 L.P. 8 jam Setelah inisiasi sebelum berbunga AMO – ppm Yellow lace, panjang tangkai bunga Penyemprotan minggu ke 1 – L.P 8 jam Penundaan hari AMO – GA → sama peng. dengan kontrol (minggu ke 2 L.P 8 jam) Ethylene indianapolis white 1-4 ppm → mengganggu pembungaan dan tunas bunga tidak berkembang, buku batang pendek, tebal daun tumbuh tidak menentu epinasti (Tija & Calleque)

26 I N D U K S I “Japanese” → tidak sensitif pada L.P
→ tetapi temp. Shuokan, Ken Ko Zan S Harada & Nitsch (1959) → 1°C - 2-4 minggu sebelum pembungaan - 10 mg GA3 → menginduksi pembungaan

27 PINCHING & PRUNNING Jumlah tunas Bentuk tanaman
Menstimulir jumlah bunga Waktu pembungaan Cathey et al (1996) Alkyl ester C8, C10, C12 dari asam lemak (pada indianapolis) efektif pengganti pinching & prunning Methyl nanvate, Methyl decanoats. → Chrysan juga Carnation 0.025 – 0.05 M – 6.10 M – 0.27 M

28 PEMENDEKAN BUKU BATANG
Phospon D → pada tanah mL. → 1 bagian 10 gram powder dalam bagian air SADH ppm pada daun 2 minggu, i.p 8 jam pada disbudding → membuat kerdil bentuk bunga lebih baik, ukuran lebih besar


Download ppt "CHRYSANTHEMUM."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google