Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehJohan Atmadja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Kelompok 2 TEKNOLOGI & MANAJEMEN PENGEMASAN (C)
Maolita Masitaisya Ninggar pramesti diannovi sabati elgadini ayushima very wicaksono midya putra trisnoaji Kelompok 2 TEKNOLOGI & MANAJEMEN PENGEMASAN (C)
2
JoURNAL ReVIEW CHITOSAN EDIBLE FILMS AND COATINGS
By: Henriette M.C. Azeredo, Douglas de Britto and Odílio B. G. Assis
3
Pengemas Makanan Latar Belakang Edible Film Kitosan
4
PEMBAHASAN Kemudahan Dan Ketersediaan Bahan Baku
Potensi Pengembangan Skala Industri Kualitas Produk
5
Kemudahan Dan Ketersediaan Bahan Baku
Volume produksinya di alam bebas menempati peringkat kedua setelah serat, diperkirakan volume total makhluk laut di atas 100 juta ton per tahun. Kitosan dianggap sebagai limbah karena sifatnya yang tidak larut dalam air, asam, basa maupun pelarut organik lainnya. Ditemukan pada cangkang udang, kepiting, mollusca, serangga, annelida serta beberapa dinding sel jamur dan alga. Kawasan Jabotabek tersedia 100 ton/bulan kulit udang kering setara satu ton kitin. US$ 65 ribu/bulan atau US$ 780/tahun
6
Kualitas Produk Kitosan mampu menggantikan bahan sintetis, terutama untuk makanan dan aplikasi kemasan. Kitosan merupakan polycation yang kepadatan muatan tergantung pada derajat deasetilasi dan pH. Kitosan ini sangat antimikroba. Edible film yang terbuat dari kitosan memiliki daya tarik yang baik dengan adanya alkilasi. Kitosan edible film merupakan sifat penghalang yang baik terhadap gas dan lipid tetapi kurang baik apabila untuk menghalangi uap air.
7
Kitosan edible film merupakan sifat penghalang yang baik terhadap gas dan lipid tetapi kurang baik apabila untuk menghalangi uap air. Mengandung gliserol yang akan menghasilkan edible film dengan kemampuan rentang yang tinggi dan meningkatkan tingkat permeabilitas (baik oksigen dan air). Efektif dalam meningkatkan umur simpan dari berbagai makanan seperti pada wortel, mangga, dan stroberi.
8
Potensi Pengembangan Skala Industri
Banyaknya industri yang bergerak dibidang pengolahan udang membuat ketersediaan limbah kulit udang semakin banyak dan mudah didapatkan. Bahan baku yang melimpah tentunya potensi untuk pengembangan edible film dari kitosan semakin besar dan mudah untuk diproduksi. Sejauh ini banyak sekali industri makanan yang memproduksi makanan dengan menggunakan kemasan polimer. Kitosan sangat berpotensi dalam menggantikan sebagian polimer sintetis, yaitu sebagai bahan kemasan makanan
9
PENUTUP KESIMPULAN Penggunaan biopolimer sebagai bahan kemasan makanan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Salah satu biopolimer yang digunakan sebagai bahan kemasan yaitu kitosan. Penggunaan kitosan ini dikarenakan kitosan yang memiliki sifat antimikroba, dimana aktivitas antimikroba ini berkaitan dengan karakter kationik kitosan yang telah berhasil memperpanjang umur simpan berbagai makanan. Kandungan rantai alkil pada kitosan ini digunakan untuk mendapatkan film yang larut dalam air dengan karakter hidrofilik yang berbeda, sehingga dapat meminimalkan proses pada industri makanan. Penggunaan seperempat air garam pada kitosan berfungsi untuk penurunan efek pencoklatan, meningkatkan aksi fungisida dan merupakan kemajuan dalam mengatasi penerimaan konsumen.
10
SEKIAN TERIMAKASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.