Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Analisis Regresi (Sesi 11)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Analisis Regresi (Sesi 11)"— Transcript presentasi:

1 Analisis Regresi (Sesi 11)
Komputasi Statistika dengan Software R Analisis Regresi (Sesi 11) Zulhanif

2 Analisis Regresi Analisis Regresi adalah suatu analisis yang menyatakan hubungan fungsional antara sebuah variabel tak bebas dengan satu atau lebih variabel bebas

3 Model Regresi Yi = β0 + β1Xi + εi ; i = 1,2, ..., n
Yi adalah variabel tak bebas Xi adalah variabel bebas β0 adalah koefisien intersep β1 adalah koefisien slope εi adalah galat

4 Contoh Data berikut menggambarkan hasil pengamatan mengenai banyak orang yang datang (X) dan banyak orang yang berbelanja (Y) disebuah toko selama 30 hari. (Sudjana, 2002) Asumsi antar pengamatan saling bebas Data dapat diunduh pada e-learning statistika dengan nama file “toko.csv”

5 Plot Data Plot data untuk model regresi menggunakan diagram pencar (scatterplot) antara variabel bebas (X) pada sumbu horizontal dan variabel tak bebas (Y) pada sumbu vertikal.

6 Plot Data dalam R Gunakan perintah “plot” > plot(x,y, pch=20)
Tambahkan baris berikut untuk membuat garis regresinya > abline(lm(y~x),col="red")

7 Plot Data

8 Statistik Deskriptif Beberapa statistik yang diperlukan dalam analisis regresi adalah Jumlah X dan Y Jumlah kuadrat X dan Y Jumlah XY Rata-rata X dan Y

9

10 Statistik Deskriptif dalam R
> sum(x);sum(y) [1] 1105 [1] 1001 > sum(x^2);sum(y^2) [1] 41029 [1] 33599 > sum(x*y) [1] 37094 > mean(x);mean(y) [1] [1]

11 b1=(sum(X*Y)-(sum(X)*sum(Y)/length(X)))/(sum(X^2)-(sum(X))^2/length(X))
b0=mean(Y)-b1*mean(X)

12 Taksiran Koefisien Regresi
Koefisien Regresi dapat ditaksir menggunakan rumus sehingga diperoleh nilai koefisien intersep dan arah (slope) Nilai taksiran ini dapat digunakan untuk menghitung nilai prediksi bagi Y. Koefisien intersep menyatakan nilai Y pada X = 0 (rata-rata Y) Koefisien arah (slope) menyatakan penambahan (+) atau penurunan (-) nilai Y

13 Menghitung Taksiran Regresi
> lm(y~x, toko) Call: lm(formula = y ~ x, data = toko) Coefficients: (Intercept) x

14 Galat Baku Penaksir Galat baku penaksir (standard error) adalah akar kuadrat varians sampling dari penaksir koefisien regresi Galat baku ini digunakan untuk pengujian hipotesis keberartian koefisien regresi

15 Pengujian Koefisien Regresi
Koefisien regresi yang sudah ditaksir perlu diuji keberartiannya Untuk koefisien intersep pengujian memberikan arti apakah garis regresi melewati titik pusat (0,0) Untuk koefisien arah (slope) pengujian untuk melihat apakah variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel tak bebas

16 Hasil Pengujian > fit<-lm(y~x, toko) > summary(fit) Call:
lm(formula = y ~ x, data = toko) Residuals: Min Q Median Q Max

17 Hasil Pengujian Coefficients: Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
(Intercept) ** x e-10 *** Signif. codes: 0 ‘***’ ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05 ‘.’ 0.1 ‘ ’ 1 Residual standard error: on 28 degrees of freedom Multiple R-squared: , Adjusted R-squared: 0.759 F-statistic: on 1 and 28 DF, p

18 Analisis Varians Digunakan untuk menguji independensi antara variabel bebas (X) dengan Variabel tak bebas (Y) Dari Analisis varians dapat pula dihitung koefisien determinasi yang menyatakan fit tidaknya model yang ditentukan.

19 Analisis Varians > anova(fit) Analysis of Variance Table
Response: y Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F) x e-10 *** Res --- Signif. codes: 0 ‘***’ ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05 ‘.’ 0.1 ‘ ’ 1

20 Latihan Suatu telaah dilakukan untuk mengevaluasi sejauh mana pengaruh biaya yang dikeluarkan untuk iklan terhadap hasil penjualan, dikumpulkan data biaya iklan dan hasil penjualan (halaman berikut) Jika diasumsikan hubungan antara biaya iklan dengan hasil penjualan dapat dinyatakan sebagai persamaan linier sederhana, dugalah persamaan garis tersebut apakah biaya iklan memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil penjualan

21 Latihan No Biaya Hasil 1 40 385 7 490 2 20 400 8 420 3 25 395 9 50 560 4 365 10 525 5 30 475 11 480 6 440 12 510

22 Bubble Sort Metode sorting termudah
Diberi nama “Bubble” karena proses pengurutan secara berangsur-angsur bergerak/berpindah ke posisinya yang tepat, seperti gelembung yang keluar dari sebuah gelas bersoda. Bubble Sort mengurutkan data dengan cara membandingkan elemen sekarang dengan elemen berikutnya.

23 Bubble Sort (2) Pengurutan Ascending :Jika elemen sekarang lebih besar dari elemen berikutnya maka kedua elemen tersebut ditukar. Pengurutan Descending: Jika elemen sekarang lebih kecil dari elemen berikutnya, maka kedua elemen tersebut ditukar. Algoritma ini seolah-olah menggeser satu per satu elemen dari kanan ke kiri atau kiri ke kanan, tergantung jenis pengurutannya, asc atau desc. Ketika satu proses telah selesai, maka bubble sort akan mengulangi proses, demikian seterusnya sampai dengan iterasi sebanyak n-1. Kapan berhentinya?  Bubble sort berhenti jika seluruh array telah diperiksa dan tidak ada pertukaran lagi yang bisa dilakukan, serta tercapai perurutan yang telah diinginkan.

24 Bubble Sort (3)

25 Bubble Sort (4)

26 larger = function(pair) { if(pair[1] > pair[2]) return(TRUE) else return(FALSE) } swap_if_larger = function(pair) { if(larger(pair)) { return(rev(pair)) } else { return(pair) swap_pass = function(vec) { for(i in seq(1, length(vec)-1)) { vec[i:(i+1)] = swap_if_larger(vec[i:(i+1)]) return(vec) bubble_sort = function(vec) { new_vec = swap_pass(vec) if(isTRUE(all.equal(vec, new_vec))) { return(new_vec) return(bubble_sort(new_vec))

27 sel=0 i=0 alpha=0.05 S=1 d=0.1 n0=((qnorm(1-(alpha/2)))*S/d)^2 while (sel>0.01){ n1=(qt(1-(alpha/2),n0-1)*S/d)^2 sel=abs(n1-n0) print(sel) n0=n1 i=i+1 }


Download ppt "Analisis Regresi (Sesi 11)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google