Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAGASKARA MAHARASTU PRADIGDAYA IRAWAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAGASKARA MAHARASTU PRADIGDAYA IRAWAN"— Transcript presentasi:

1 BAGASKARA MAHARASTU PRADIGDAYA IRAWAN
Bahasa Isyarat DISUSUN OLEH : BAGASKARA MAHARASTU PRADIGDAYA IRAWAN

2 APA ITU BAHASA ISYARAT DAN BAHASA LISAN ?
Bahasa Isyarat merupakan suatu bentuk komunikasi yang menggunakan anggota tubuh seperti tangan dan gerak bibir. Biasanya yang menggunakan jenis bahasa ini adalah kaum Tuli mereka mengkombinasikan antara gerakan tangan, gerak bibir, dan ekspresi wajah agar lawan bicaranya mengerti apa yang ia maksud. Bahasa Lisan merupakan suatu komunikasi antar manusia untuk mengutarakan maksudnya melalui kata kata yang terucap dari mulut.

3 ARTI PENTING BAHASA ISYARAT
Sebagai anak-anak Tuli,kita membutuhkan suatu wadah/tempat untuk kita bisa berkumpul dan bersosialisasi, bukan saja kita bersosialisasi kepada sesama Tuli tetapi juga bersosialisasi terhadap anak dengar. Untuk itu kita membutuhkan sebuah bahasa yang bisa mewakili kita anak Tuli yaitu dengan bahasa isyarat yang mana bahasa itu tidak hanya bisa dimengerti oleh anak Tuli saja tetapi juga bisa dimengerti, dipelajari, dan dipahami baik anak Tuli maupun anak dengar.

4 Pentingnya bahasa isyarat
Dr. Albert Mehrabian dalam bukunya “Silent Messages” mengatakan bahwa kepercayaan pada apa yang kita komunikasikan dipengaruhi oleh : 7% oleh kata-kata 38% oleh nada suara 55% oleh bahasa isyarat/tubuh Untuk dampak relatif dari kata-kata, nada suara, dan bahasa isyarat/tubuh ketika berbicara. Bahasa isyarat sangatlah penting untuk anak Tuli agar mereka dapat berkomunikasi baik kepada sesama Tuli atau kepada anak dengar.

5 PERBEDAAN ANTARA BAHASA ISYARAT DAN BAHASA LISAN
Modalitas visual-Gestur Dua artikulasi serta wajah/badan (luar) Artikulasi isyarat tidak menggunakan repirasi Dapat dilihat oleh pengguna bahasa isyarat Dapat dilihat oleh penerima Gambar simetris Area gestur, ukuran ruang, struktur irama, jeda, sunyi Modalitas auditoris-Vokal Satu artikulasi serta mulut (dalam) Artikulasi lisan menggunakan respirasi Tidak dapat dilihat oleh pengguna bahasa lisan Tidak dapat dilihat oleh penerima Gambar tidak simetris Bernafas, vokalisasi, nada, kekhasan suara

6 SALING MENGHORMATI Sebagai anak Tuli kita harus menghormati kedua orang tua dengar sebaliknya adapun sebagai orang tua yang memiliki anak Tuli harus bisa memahami dan memberikan dorong kepada anak Tuli agar bisa tumbuh dengan baik tanpa rasa minder dan juga memiliki rasa percaya diri meskipun terlahir dengan segala kekurangannya, sebagai orang tua bisa membantu anak Tuli untuk memaksimalkan diri. Sebagai anak dengar harus menghormati kedua orang tua Tuli, agar tercipta komunikasi dan sosialisasi yang harmonis antara keduanya.

7 PERAN BAHASA ISYARAT DALAM BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN
Bahasa Isyarat di Sekolah Bahasa isyarat dalam Keluarga Bahasa Isyarat dalam komunitas

8 BAHASA ISYARAT DI SEKOLAH
Sesampai sekarang tidak semua sekolah Tuli menerapkan sistem bahasa Isyarat. Sistem bahasa isyarat sudah diterapkan oleh sekolah Tuli adalah SIBI (Sistem Indonesia Bahasa Isyarat). Namun sekarang BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia) sudah muncul, BISINDO akan berkembang untuk menerapkan sekolah Tuli di Indonesia tetapi butuh proses dalam waktu lama.

9 BAHASA ISYARAT DALAM KELUARGA
Lingkungan keluarga merupakan faktor yang mempunyai pengaruh penting dan kuat terhadap perkembangan anak terutama anak luar biasa. Anak ini mengalami hambatan sehingga mereka akan sulit menerima norma lingkungannya. Berhasil tidaknya anak Tuli melaksanakan tugasnya sangat tergantung pada bimbingan dan pengaruh keluarga. Lingkungan keluarga juga harus berusaha belajar agar mengerti dan membiasakan diri untuk berbahasa isyarat, agar dapat membantu proses memperlancar bahasa isyarat tersebut.

10 BAHASA ISYARAT DALAM KOMUNITAS
Dengan adanya komunitas bahasa bertujuan untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan terhadap sesama anak Tuli ataupun anak dengar. Dengan bahasa isyarat pula anak Tuli dapat mengekspresikan jiwa seni dan berbagai macam inspirasi serta imajinasi yang tinggi serta berbagi kesamaan, bertukar informasi dan bekerjasama.

11 Sosialisasi bahasa isyarat
Mampu berkomunikasi secara harmonis Mampu menjaga hubungan secara harmonis dengan anak Tuli maupun anak dengar sehingga diterima di lingkungan sosial Menyesuaikan bahasa dengan situasi Mengajarkan bahasa isyarat kepada anak dengar agar mereka mampu mengerti dan memahami bahasa isyarat

12 KESIMPULAN Melalui bahasa isyarat, anak Tuli mampu mengembangkan pikirannya dan belajar berbagai hal, termasuk belajar bahasa lisan untuk berkomunikasi. Tanpa dibekali bahasa isyarat yang memadai, mereka akan mengalami masalah dalam mengembangkan pikirannya sehingga mereka mengalami berbagai masalah. Selain memudahkan komunikasi kita agar tidak terjadi kesalahpahaman bila berhadapan dengan Tuli dan tuna wicara saya pun menyadari akan pentingnya mempelajari bahasa isyarat sebagai bentuk toleransi kita pada sesama dan potensi bahasa isyarat sebagai bentuk komunikasi dalam pergaulan sehari-hari yang paling efektif untuk kita lakukan. Karena pada dasarnya manusia adalah mahluk visual sehingga jauh lebih mudah bagi manusia untuk memahami bahasa dalam bentuk visual dibandingkan verbal.

13 KAJIAN TULI BAGASKARA MAHARASTU P.I

14 Referensi Mehrabian, Albert (1972). Nonverbal Communication. Chicago, IL: Aldine- Atherton. Abdul Chaer dan Leonie Agustina Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Bharoto, Adhi K Budaya Tuli & bahasa Isyarat. Presentasi PPT, dibawakan Pelatihan Kajian Tuli di Yogyakarta

15 Kontak Facebook :


Download ppt "BAGASKARA MAHARASTU PRADIGDAYA IRAWAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google