Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Perubahan dalam proses pembusukan ikan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Perubahan dalam proses pembusukan ikan"— Transcript presentasi:

1 Perubahan dalam proses pembusukan ikan

2 1. Tahap Perubahan fisik dan biokimiawi
Sebelum kaku Saat ikan kaku Setelah ikan kaku

3 OKSIDASI LEMAK ; TERJADI KETENGIKAN SIRKULASI DARAH BERHENTI
LEMAK MEMADAT OKSIDASI LEMAK ; TERJADI KETENGIKAN IKAN MATI SIRKULASI DARAH BERHENTI PEMASUKAN OKSIGEN BERHENTI RESPIRASI BERHENTI Glikogen—CO2 + H2O GLIKOLISA BERLANGSUNG ANAEROB Glikogen—asam laktat PH DAGING TURUN ENZIM ATP-ASE DAN KERATIN FOSFOKINASE MANJADI AKTIN TIMBUL ENERGI DARI PEMECAHAN ATP DAN KREATINFOSFAT AKTIN DAN MIOSIN MEMBENTUK AKTOMIOSIN DAGING IKAN MENJADI KAKU ENZIM KATEPSIN MENJADI AKTIN PROTEIN TERUARI BAKTERI TUMBUH PESAT PERUBAHAN FISIKAWI TIMBUL NODA WARNA BERBAGAI METABOLIT TERAKUMULASI TIMBUL BAU

4 2. Proses biokimiawi setelah ikan mati :
Perubahan karbohidrat Perubahan ATP Perubahan protein Perubahan lemak

5 Pembongkaran ATP dalam daging selama pembusukan
Adenosine triphosphate (ATP) Adenosine diphosphate (ADP) Inosine monophosphate (IMP) Adenosine (AdR) Inosine (HxR) Inosine (HxR) Hypoxanthine (Hx)

6 - Memegang peranan pembentukan cita rasa daging
ATP (Adenin Tri Phosphate) - Nukleotida yang paling banyak di otot tenaga - Memegang peranan pembentukan cita rasa daging ATP-Ase - Degradasi nukleotida tjd bersamaan dg proses penurunan kesegaran ikan tapi bukan berarti menjadi penyebab penurunan kesegaran - Konsentrasi total ATP dan hasil metabolismenya bersifat konstan  besarnya pemecahan dapat ditunjukkan dengan al. K-Value ADP (Adenin Di Phosphate) Myokinase AMP (Adenosine Monophosphate) AMP Deaminase IMP (Inosine Mono Phosphate) - Memberi cita rasa enak Phosphatase - Defosforisasi berjalan relatif lambat - Terakumulasi dengan mudah setelah ikan mati Inosine - Cepat terhidrolisa - Konsentrasi hipoxantin akan meningkat dgn menurunnya kesegaran ikan - Akumulasi inosine dan hipoxantine  sudah tjd penurunan mutu Ribosa Hipoxantine + Hipoxantine Ribosa-1-Phosphate Nukleosida Hidrolase Nukleosida Phosphorilase

7 3. Kaitan proses biokimiawi dengan sifat organoleptik daging ikan
Kelenturan dan tekstur daging Ketegaran Muncul noda warna Tingkat kesukaan konsumen

8 Kerusakan daging ikan Tahap kerusakan daging Penguraian protein
Penguraian lemak Hidrolisa lemak Oksidasi lemak Penguraian KH Kerusakan warna Kerusakan citarasa Kerusakan fisikawi

9 Perubahan KH Adanya proses glikolisis menghasilkan pH daging yg rendah

10 Perubahan protein pada proses pengolahan
Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan

11 Struktur tubuh tubuh ikan
Kerangka ikan Daging dan otot ikan Organ dalam Sisik dan sirip Susunan pembuluh darah Insang ikan

12 Sifat fisikawi daging ikan
Bentuk dan warna ikan Ukuran ikan Sifat-sifat fisika lain : Isi teknis Kuantitas berat Panas spesifik Konduktifitas panas Komposisi berat ikan

13 Struktur kimiawi daging ikan
Senyawa golongan protein Senyawa golongan lipida Senyawa golongan karbohidrat Garam mineral Vitamin Zat-zat warna air

14 Protein ikan Berdasarkan kelarutannya dalam air dan lokasi terdapatnya
letaknya Nomenklatur Sangat mudah larut dalam air Kenayakan terdapat pada sarkoma Miogen, protein sarkoplasma Tidak larut dalam air Pada jaringan pengikat dan dinding sel Stroma, protein jaringan pengikat Sedikit larut; mudah larut jika ada garam Pada benang-benang daging (miofibril, miofilamen) Protein miofibrilar, protein struktural

15 Protein sarkoplasma disebut juga miogen, termasuk golongan ini adl albumin, mioalbumin, mioprotein. Sangat mudah larut dalam air, ada juga yang sukar larut tetapi dalam kondisi basa lemah atau asam menjadi larut dalam air. Inti sel termasuk protein komplek yg terdapat pada sarkoplasma.

16 Protein jaringan pengikat
Disebut juga stroma Kebanyakan terdapat pada miosepta dan endomiosin. Ada juga yang terdapat pada sarkolema atau bagian tubuh yg lain. Contoh protein jaringan pengikat : Kolagen

17 kolagen Kolagen terdiri atas asam-asam amino penyusun protein
Tidak mengandung triptofan, sistin dan sistein. Kadang-kadang sedikit metionin dan tirosin Struktur kolagen menyerupai benang-benang jala. Jika kolagen dipanaskan dalam air strukturnya akan berubah, terjadi peptida-peptida dengan berat molekul yang lebih rendah disebut gelatin. Pada pemanasan lanjut akan membentuk jeli.

18 Protein miofibrilar Merupakan protein yang terdapat pada benang-benang daging (miofibril dan miofilamen) Yg termasuk golongan ini adalah protein glubolin misalnya miosin, aktin dan tropomiosin. Memegang peranan penting dalam proses kontraksi dan relaksasi daging ikan Jumlahnya sekitar 50% dari selutruh protein yg ada Sifatnya sukar larut dalam air

19 Protein yg mudah larut dalam air
Miogen dan protein sarkoplasma 20-25% dari jumlah protein ikan, dalam sarkoplasma hanya 15-12%, apabila ikan kontraksi konsentrasinya tinggal separohnya. Kebanyakan miogen berupa enzim-enzim berperan pada pembentukan bau dan warna ikan. Protein sarkoplasma berperan dalam otolisa daging; pemecahan KH menjadi asam laktat menyebabkan pH ikan turun.

20 Protein yg tidak larut dalam air
Golongan stroma tidak banyak pada ikan sehingga tidak memerlukan pelayuan seperti daging hewan mamalia darat. Kolagen tidak larut dalam air tetapi larut dalam alkali Selain kolagen juga ada elastin, dapat membentuk jeli. Jumlahnya sekitar 6% dari jumlah protein pd ikan

21 Protein yg larut dalam larutan garam
Merupakan protein yg sukar larut dalam air, dapat larut dalam larutan garan (NaCl misalnya) dalam konsentrasi tertentu. Termasuk protein ini : aktin (15-25%), miosin (50-60%) dan tropomiosin (3-5%) Aktin dan miosin dapat membentuk aktomiosin komplek dalam proses kontraksi. Protein ini mudah rusak pada pengolahan.

22 kromoprotein Komponen pemberi warna pada daging dan darah
Hemoglobin  warna merah darah Mioglobin  warna merah daging, jumlahnya sedikit sehingga daging ikan cenderung pucat Kromoprotein dapat menyebabkan timbulnya warna yg tidak disukai pada pengolahan (kehijauan).

23 enzim Merupakan katalisator biologik pada metabolisme.
Berupa protein sederhana atau komplek. Banyak terdapat pada hati, pankreas, perut besar, usus, dan ginjal Pada saat hidup berfungsi sebagai katalisator dalam sintesis senyawa-senyawa yg dibutuhkan tubuh. Setelah mati berperan sebagai pembusuk dalam proses otolisa.

24 Senyawa lipida Yg termasuk : lemak, minyak, fosfotida, sterol dan steroida.

25 Lemak & minyak Lemak dan minyak mrp trigliserida asam-asam lemak, yaitu ester antara gliserol dan asam lemak . Bentuk ester yg komplek misalnya fosfotida dan sterol. Sifat lemak tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik tertentu misalnya eter, kloroform, heksana.

26 Dalam daging ikan selalu terdapat asam lemak dalam keadaan bebas (tidak terikat sebagai ester) jumlahnya 0,1 – 0,4% Asam lemak yg terikat gliserol terdiri asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Semuanya lebih dari 25 jenis. Jumlah asam lemak jenuh 17-21% sedangkan asam lemak tak jenuh 79-83% dari seluruh asam lemak pada daging ikan.

27 fosfotida Fosfotida, golongan lipida berupa ester komplek yg mengandung alkohol, asam lemak, asam fospat dan basa nitrogen. Termasuk fosfotida ialah lesitin dan sefalin (mengandung alkohol), kolin dan etanolamin, spingomeilin, spingosin dan fosfoinositida. Lesitin dalam daging ikan sering terikat oleh protein shg disebut juga sbg lipoprotein. Jumlah fosfotida 0,38 – 1,1%

28 Steroida dan sterol Steroida adalah ester antara sterol, alkohol dan asam-asam lemak yang mempunyai berat molekul tinggi. Yang termasuk sterol ialah kolesterol yang terdapat bebas atau dalam bentuk steroida dalam sel atau jaringan lemak daging ikan. Kadang-kadang terikat oleh protein. Jumlah kolesterol 0,045 – 0,15%

29 Senyawa Golongan Karbohidrat
Berbentuk Polisakarida, yaitu Glikogen yg struturnya serupa dengan amilum (C6H10O5)n Glikogen terdapat pada sarkoplasma diantara miofibril-miofibril. Bentuknya tidak stabil, mudah berubah mjd asam laktat pd proses glikolisis. Glikogen merupakan sumber energi pada aktivitas otot. Senyawa KH hasil antara dlm proses glikolisis adalah: glukosa, asam fruktosafosfor, asam fosfogliserat, dan asam piruvat Selain itu ada monosakarida ribosa dan deoksiribosa hasil pemecahan asam-asam nukleat.

30 Garam Mineral Garam mineral pd daging ikan dapat berupa garam-garam fosfat, kalsium, natrium, magnesium, sulfur, dan klorin. (makroelemen) Garam mineral lain : zat besi, tembaga,mangan, kobal, seng, molibdenum, iodin, bromin dan flourin. Distribusinya tidak merata; tulang banyak mengandung garam mineral yg mengandung fosfat misalnya kalium fosfat dan kreatin fosfat. Pada sarkoplasma banyak terdapat garam kalium, kalsium, magnesium dan klorin. Kalium dan kalsium sering kali terdapat dalam bentuk protein komplek. Zat besi banyak terdapat dalam darah, sebagai inti heme, sitokrom dan beberapa enzim.

31 Vitamin Vitamin yg larut dalam air : B komplek, kadang-kadang terdapat vit. C Vitamin yg larut dalam lemak : A,D,E Pada umumnya vit-vitamin tersebut lebih terdapat pada organ dalam daripada daging.

32 Zat warna Zat-zat warna pada daging ikan berupa senyawa-senyawa yg larut dalam lemak antara lain : karotenoida, xantofil, astaxantin dan teraxantin yang warnanya bervariasi antara kuning sampai merah. Pigmen lain ialah mioglobin dan hemoglobin.

33 Air Air dalam daging terdapat dalam bentuk air bebas dan air terikat.
Air bebas terletak di ruang-ruang antar sel dan plasma Air terikat : air terikat secara kimiawi atau molekuler misalnya bersama-sama dengan proteinatau senyawa-senyawa komplek lainya. Terikat secara fisikokimiawi disebabkan karena tekanan osmosa atau adanya absorpsi (disebut air hidrasi) Terikat karena daya kapiler

34

35

36

37

38


Download ppt "Perubahan dalam proses pembusukan ikan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google