Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehLiani Cahyadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
EVALUASI PROGRAM Program Masalah Kesejahteraan Rakyat Diselasaikan
Sarana Pendidikan dan Universitas Kebijakan Program EVALUASI PROGRAM
2
EVALUASI 1. Pengertian Evaluasi
Ada tiga istilah yang digunakan dan perlu disepakati pemakainnya, sebelum disampaikan uraian lebih lanjut tentang evalausi program, yaitu “evaluasi” (evaluation), “pengukuran” (measurement), dan “penilaian” (assessment). Beberapa definisi evaluasi, adalah Menurut Oxford Avanced Learner’s Dictionary of Current Engglish (AS Hornby, 1986) adalah to find out, decide the amount or value yang artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah. Suchman (1986, dalam Anderson 1975) memandang evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Menurut Worthem dan Sunders (1973, dalam Anderson 1971) dua ahli ini mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu; dalam mencari sesuatu tesebut, juga termasuk mencari informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi, prosedur, serta alternative strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
3
Seorang ahli sangat terkenal dalam evaluasi program Stufflebeam (1971, dalam Fernandes 1984) mengatakan bahwa evaluasi merupakan proses penggambaran, pencarian, dan pemberian informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternative keputusan. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut disimpulkan bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang kerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuat keputusan.
4
1. Untuk apa evaluasi ? Scriven (1967) orang pertama membedakan antara evaluasi formatif dan evaluasi sumatif sebagai fungsi evaluasi yang utama. Stufflebeam juga membedakan yaitu proactive evaluation untuk keperluaan pertanggungjawaban. Evaluasi dapat mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi formatif, evaluasi dipakai perbaikan dan pengembangan kegiatan yang sedang berjalan (program, orang, produk, dan sebgainya). Fungsi sumatif, evaluasi dipakai pertanggunganjawaban, keterngan, seleksi atau lanjutan. Jadi evaluasi hendaknya membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan program, pertanggungjawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan dan dukungan dari mereka yang terlibat. 2. Apa obyek evaluasi ? Obyek evaluasi antara lain, pendidikan, training, proyek atau program institusi pendidikan sekarang menjadi obyek evaluasi semakin popiler. Penting sekali menentukan dan mengetahui apa yang akan dievaluasi.
5
3. Aspek dan Dimensi Obyek Apa akan Dievaluasi ?
Model CIPP dari Stufflebeam mengemukakan evaluasi yang berfokus pada empat aspek: input konteks proses implementasi produk. Evaluasi terhadap evaluasi pendidikan akan menilai misalnya, a) tujuannya, b) mutu rencana, c) sampai sejauh mana tujuan dijalankan, dan d) mutu hasilnya. Jadi evaluasi hendaknya berfokus pada tujuan dan kebutuhan, desain training, implementasi, transaksi dan hasil training.
6
4. Kriteria apa yang dipakai utk menilai suatu obyek ?
Hal-hal yang diperhatikan dalam menentukan kriteria penilaian suatu obyek adalah: kebutuhan ideal dan nialai-nilai pengguanaan yang optimal dari sumber-sumber dan kesempatan ketepatan efektivitas training pencapaian tujuan yang telah dirumusakan dantujuan penting lanilla. Kriteria yang ganda hendaknya sering dipakai. 5. Siapa yang harus dilayani oleh evaluasi ? eavaluasi dapat mempunyai lebih dari seorang audensi masing-masing audensi mungkin mempaunyai kebutuhan yang bebeda audensi khusus kebetuhannya harus dirunuskan dengan jelas pada waktu memulai rencana evaluasi.
7
7. Apa langkah-langkah danprosedur yag dilakukan dlm evaluasi ?
Menurut Farida Yusup (2000: 7) evaluasi harus memasukan ketentuan dan tindakan señalan dengan fungís evaluasi, yaitu: a. mefokuskan evaluasi b. medesain evaluasi c. mengumpulkan informasi d. melaporkan hasil evaluasi e. mengelola evaluasi f. mengevaluasi evaluasi 8. Metode apa yang akan digunakan dalam evaluasi ? Metode terbaik sesuai dengan kebutuhan. Menurut Stufflebeam (1971) memperkenalkan beberapa variasi metode dan evaluasi : a. desain ekperimen dan kuasi yang tradisional (Cambell dan Stanley, 1963) b. metode naturalistic (Guba dan Lincoln, 1981; Pitton, 1980). c. anlisis sistem yang banyak dipakai dalam evaluasi program Jury trials (Wolf, 1975).
8
9. Siapa yang akan melakukan evaluasi ?
Untuk menjadi kelompok prfesional evaluator dituntut ciri-ciri tertentu yang memerlukan latihan yang memadai, yaitu: mengerti teknik pengukuran, dan metode penelitian, mengerti kondisi sosial, dan hakekat obyek evaluasi, mempunyai kemampuan human relation, jujur, serta bertanggung jawab. Karena sulit mencari orang yang mempunyai begitu banyak kemampuan, maka sering evaluasi dilakukan oleh tim. 10. Apa standar untuk menilai evaluasi ? Standar yang paling komprehensip rinci dan dikembangkan oleh Committee on Standard for Educational Evaion ( joint Committee, 1985) dengan ketentuanya oleh Daniel Stufflebeam, yaitu: a. utility (bermanfaat dan praktis) b. accacy (secara teknik tepat) c. feasibility ( realistic dan teliti) d. propriety (dilakukan dengan legal dan etik).
9
PROGRAM 1. Menurut Suharsimi (2009: 4) didefinisikan sebagai suatu unit atau keputusan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinam-bungan, dan terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Ada tiga pengertian penting dan perlu ditekankan dalam menentukan program, yaitu: a. realisasi atau implementasi suatu kebijakan b. terjadinya dalam waktu relatif lama bukan kegiatan tunggal tetapi jamak berkesinambungan. c. terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang. 2. Menurut Joan L.Herman & Cs, 1987, Evaluator’s Handbook ialah sesuatu yang dicoba lakukan seseorang dengan harapan akan mendatangkan hasil atau pengaruh. Suatu program mungkin saja sesuatu yang berbentuk nyata (angible) seperti materi kurikulum, atau yang abstrak (intangble) sperti prosedur, misalnya distribusi biaya hidup, jadwal 4 hari lokakarya atau sederetan kegiatan dan lain-lain Farida (2000:9).
10
EVALUASI PROGRAM 1. Evaluasi Program
Definisi evaluasi program menurut (Tyler, 1950) dikemukakan bahwa evaluasi program adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah dapat direalisasikan Suharsimi (2000:5). Cronbach (1963) dan Stutlebeam (1971) definisi evaluasi program dikemukakan bahwa evaluasi program adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan. Sehubungan definisi tersebut The Standford Evaluation Consorsium Group menegaskan bahwa meskipun evaluator menyediakan informasi, evaluator bukanlah pengambil keputusan tentang suatu program Suharsimi (2000: 5; Cronbach, 1982).
11
Tujuan Evaluasi Program
Menurut Suharsimi (2000:18) tujuan evaluasi program adalah: upaya untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan suatu kebijakan secara cermat dengan cara negetahui efektifitas masing-masing komponennya. Contoh evaluasi program pada Pembelajaran IPA yang Ideal, sebgaimana yang diharapkan kurikulum IPA. Tujuan ini diharapkan dapat tercapai apabila komponen pendukung yang merupakan faktor penentu pencapaian tujuan sudah bekerja secara efektif. Faktor-faktor yang berngaruh pencapaian pembelajran IPA, adalah: 1) siawa, 2) guru, 3) materi yang dipelajari siswa, 4) sarana belajar, 5) pengelolaan, dan 6) linkungan. Agar evaluator dapat runtut kegiatannya, evaluator menulis tujuan umum dan tujuan khusus sebgai berikut.
12
Tujuan Penlitian 1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian evaluatif atau tujuan evaluasi program adalah ingin mengetahui seberapa efektif program pembelajaran IPA sudah dailaksanakan. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian adalah ingin mengetahui beberapa tinggi kinerja masing-masing komponen sebagai faktor penting yang pendukung kelancaran proses dan pencapaian tujuan. a. Untuk mengetahui apakah dalam pembelajaran IPA ini siswa sudah belajar secara efektif tertuju pada pencapaian prestasi belajar yang maksimal. b. Untuk mengumpulkan informasi tentang kinerja guru dalam pemebelajaran IPA ini, apakah guru sudah berperan aktif sebagai pengarah, pengajar, motivator, dan pembimbing siswa secara maksimal. c. Untuk mengetahui pencermatan terhadap materi yang disampaikan, dan dalam pembelajaran IPA ini, apakah sudah mengacu pada kurikulum, dan dipilih sedemikian rupa sehingga merupkan objek yang tepat dipelajari siswa.
13
d. Untuk memperoleh informasi secaa rinci mengeanai hal-hal yang ada dalam pelaksanaan pembelajaran IPA sudah didukung sarana penunjang yang tepat, mencukupi, dan tersedia ketika akan digunakan. e. Untuk mengetahui melalui merasakan sendiri apakah dalam pembelajaran IPA ini guru saudah melakukan pengelolaan kelas secara benar, baik penataan fisik maupun mengatur trmpat duduk siswa, sehingga dimungknan adanya situasi pembelajaran yang konduksif dan interaktif yang efektif. f. Untuk mengumpulkan informasi tentang lingkungan ketika siswa belajar, apakah suadah sedemikian nyaman sehingga mendukung ketenteraman dan kelancaran siwa dalam belajar.
14
Manfaat Evaluasi Program
Organisasi pendidikan, evaluasi program dapat disama artikan denagan kegiatan supervisi. Secara singkat, supervisi diartikan sebagai upaya mengadakan peninjauan untuk memberikan pembinaan maka evaluasi program adalah langkah awal dalam supervisi, yaitu mengumpulkan data yang tepat agar dapat dilanjutkan dengan pemberian pembinaan yang tepat pula. Supervisi mempunyai lingkup lebih sempit ditekankan pada kegiatan pembelajaran tetapi untuk evaluasi program dilakukan dengan objek lembaga pendidikan secara keseluruhan Suharsimi (2000: 21). Supervisi dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1) supervisi kegiatan pembelajaran, 2) sepervisi kelas, dan 3) supervisi sekolah. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa: evaluasi program pendidikan tidak lain adalah supervisi pendidikan dalam pengertian khusus, tertuju pada lembaga secara keseluruhan.
15
Manfaat hasil evaluasi program adalah dapat memberi rekomendasi dari evaluator untuk mengambil keputusan (decision maker). Ada empat kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam pelaksanaansebuah programkeputusan, yaitu: a. menghentikan program, karena dipandang bahwa program tersebut tidak ada manfaatnya. b. merevisi progaram, kerena ada bagian-bagian yang kurang sesuai dengan harapan (terdapat keaslahan tetapi hanya sedikit). c. melanjutkan program, karena pelaksnaan program menunjukkan bahwa segala sesuatu sudah berjalan sesuai dengan harapan dan memberi hasil yang bermanfaat. d. menyebarluaskan program (melaksanakan program ditempat-tempat lain atau mengulangi lagi program di lain waktu), karena program tersebut berhasil dengan baik maka sangat baik jika dilaksanakan lagi di tempat dan waktu yanglain.
16
EVALUATOR PROGRAM Untuk dapat menjadi evaluator program, seseorang seseorang harusmemenuhi persyaratan sebagai berikut. 1. mampu melaksanakan, persyaratan pertama yang harus dipenuhi oleh evaluator adalah bahwa mereka harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan evaluasi yang didukung oelh teori dan keterampilan prakti. 2. cermat, dapat melihat celah-celah dan detail dari program serta bagian program yang akan dievluasi. 3. objektif, tidak mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadi, agar dapat mengumpulkan data sesuai dengan keadaannya, slanjutnya dapat mengambil kesimpulan sebagaimana diatur oleh ketentuan yang harus diikuti. 4. sabar dan tekun, agar dai dalam melaksnakan tugas dimulai dari membuat rancangan kegiatan dalam membentuk menyusun proposal, menyusun instrumen, mengumpulkandat, dan menyusun laporan, tidak gegabah dan tergesa-gesa. 5. hati-hati dan bertanggung jawab, yaitu melakukan pekerjaan evaluasi dengan penuh pertimbangan, maupun apabila ada kekeliruan yang diperbuat, berani menanggung resiko atas segala kesalahannya.
17
Kaitan antara Tujuan Program dengan Tujuan Evaluasi Program
Secara singkat evaluasi program merupakan upaya untuk mengukur ketercapaian program, yaitu mengukur kebijakan dapat diimpleentasikan. Berikut ini beberapa contoh kebijakan sederhana yang merupakan program dan bukan program. 1. Kegiatan membaca Tujuan kegiatan ini adalah untuk menangkap isi bacaan. Sedangkan tujuan evaluasi kegiatan adalah untuk mengetahui apakah pembaca dapat menangkap isi bacaan yang dibaca. 2. Program seminar Tujuan program ini adalah untuk membahas sesuatu topik di dalam forum peserta seminar. Sedangkan tujuan evaluasi program ini adalah untuk mengetahui (melalui pengumpulan data) apakah topik yang diajukan dalam seminar sempat dibahas, dan apakah perserta seminar mempunyai kesempatan untuk membahas topik yang diajukan dalam forum seminar. Singkatnya kesimpulan penelitian diikuti dengan saran maka evaluasi program harus selalu diikuti dengan pengambilan keputusan, sehingga harus diakhiri dengan rekomendasi kepada pengambil keputusan. Untuk jelasnya, perhatikan diagram berikut.
18
Perbedaan Penlitian dan Evaluasi Program
Analisis Pene-litian Kesimpulan Saran Evaluasi Program Kesim- pulan Reko-mendasi Gambar Diagram
19
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.