Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Oleh Dr. Titik Inayati,SE., MM FORUM DOSEN INDONESIA DPD JATIM

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Oleh Dr. Titik Inayati,SE., MM FORUM DOSEN INDONESIA DPD JATIM"— Transcript presentasi:

1 Oleh Dr. Titik Inayati,SE., MM FORUM DOSEN INDONESIA DPD JATIM
SISTEM PEREKONOMIAN KERAJAAN MAJAPAHIT DAN POTENSI ADAPTASINYA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Oleh Dr. Titik Inayati,SE., MM FORUM DOSEN INDONESIA DPD JATIM

2 LATAR BELAKANG Nama Kerajaan Majapahit merupakan sebuah imperium yang termashur sebagai cikal bakal NegaraIndonesia. Masa kejayaan Kerajaan Majapahit dengan wilayah nusantaranya dialami pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Patih Hamangkubumi Gajah Mada Kepiawaiaannya dalam mengelola negara tidak lepas dari kemampuannya dalam tata kelola perekonomiannya sebagai penopang penghasilan negara.

3 Bagaimana sistim perekonomian Indonesia? Perekonomian neoliberalisme?
Ekonomi Sosialis? Ekonomi Liberalis? sistim perekonomian berdasarkan mekanisme pasar, pemerintah melakukan privatisasi BUMN, membiarkan investor asing masuk dan mengikuti perdagangan bebas. berdampak pada munculnya kapitalis, dimana keuntungan hanya dimiliki oleh beberapa kelompok atau golongan

4 Perekonomian Kerajaan Majapahit
Kejayaan Majapahit didukung oleh beberapa faktor yang , yaitu: sektor pertanian produktif sektor perdagangan baik lokal maupun regional sektor industri kerajinan dan Sektor pajak.

5 Sektor Pertanian Era Kerajaan Majapahit

6 Penghasilan terbesar sektor pertanian pada komoditi beras
Pada saat itu komoditi beras tidak hanya menopang kebutuhan rakyat Majapahit bahkan mampu menjadi komoditi ekspor (Setten van den Meer, 1979). Majapahit merupakan Kerajaan agraris yang mengandalkan sektor pertanian sebagai penyangga pendapatan kerajaan. Didukung dengan peran kerajaan dalam memberikan sarana penunjang diantaranya; tata cara mem bajak sawah, tata cara persemian, penanggulangan hama, sistim irigasi, dan perangkat pengelola sektor pertanian, pembuatan waduk-waduk untuk irigasi, pengaturan instalasi pengairan, pembangunan jembatan desa penghubung dll.

7 Perdagangan Era Majapahit

8 Pedagang asing berdatangan di Majapahit berasal dari Campa, Khamer, Thailand, Burnia, Srilangka dan India (Boechari, 1976) Terjadi barter menukar beberapa komoditi, misal : sutera dan keramik dari Cina, kain dari India, dan dupa dari Arab. Barang-barang tersebut ditukar dengan beras, rempah-rempah dan hasil pertanian lainnya. kehadiran pasar ini sebagai pusat perdagangan menyebabkan ada penambahan sumber penghasilan kerajaan Majapahit yaitu dengan mengenakan pajak perdagangan.

9 Sektor Industri di Era Majapahit

10 Beberapa hasil industri di era Majapahit diantaranya adalah, industri rumah tangga, kerajinan dan logam. Hasil industri ini dijual kepada pedagang-pedagang pulau lain atau negara-negara lain yang datang di pelabuhan. Jalur pelayaran laut maupun sungai mendorong berkembangnya perekonomian di masa Majapahit.

11 Perpajakan di Era Majapahit

12 Pengenaan pajak sebagai upeti yang diberikan untuk kerajaan juga merupakan tanda kepatuhan dan kesetiaan pada sang raja. Ada beberapa obyek pajak yang dikenakan pajak pada era Majapahit. Pajak tanah, Pajak Usaha, Pajak Profesi Pajak Orang Asing, Pajak Eksplorasi Sumber Daya Alam Hasil penarikan pajak juga digunakan untuk pembangunan tempat peribadatan, irigasi. Waduk dan infrastruktur lainnya.

13 Potensi Adaptasi Sistim Perekonomian Majapahit pada Perekonomian Pemerintahan Sekarang Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.

14 Bagaimana Kondisi Saat Ini?
Pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia lewat sektor pertanian sebagai penopang perekonomian kerajaan Majapahit tidak lagi dialami oleh pemerintahan saat ini. Sektor pemghasilan terbesar pada Industri tekstil, perkebunan, hasil hutan, tambak, pertambangan . Perjalanan pembangunan pertanian di Indonesia hingga saat ini belum dapat menunujukkan hasil yang maksimal jika dilihat dari tingkat kesejahteraan petani dan kontribusinya pada pendapatan nasional. kurangnya perhatian pemerintahan, menyebabkan sektor pertanian tidak lagi sebagai penyangga kehidupan perekonomian negara.

15 Mampukah pemerintah sekarang dan mendatang seperti di era Kerajaan Majapahit, menjadikan sektor pertanian sebagai komoditi yang menghasilkan devisa tertinggi ? Kondisi petani saat ini masih berpendidikan rendah, menggunakan tehnologi yang masih sederhana, pengetahuan pertanian terbatas sehingga kebanyakan malah menjadi buruh tani.

16 Mari Kita Lihat Sektor Pertanian di Negara Lain
Jepang, Fokus mengembangkan pertaniannya dengan budaya teknologi yang tinggi mendidik para ahli pertanian dengan standar pendidikan yang sudah ditentukan dan mereka diberikan gaji yang tinggi. Taiwan - Sistem pertanian modern - Taiwan sebagai pengeksport beras terbesar di dunia Belanda, Melibatkan beberapa ahli pertanian untuk melakukan riset-riset yang menghasilkan temuan-temuan yang dapat diadopsi bagi perkembangan pertaniannya Amerika Serikat, Inovasi yang tiada berhenti dan kerativitas tiada batas adalah kunci kesuksesan pertanian Indonesia???

17 Data dari kajian akademis yang dilakukan Dirjen Pengelolaan Lahan dan Air Kementrian pertanian tahun 2006 menunjukkan kawasan budidaya sebesar 101 Juta Ha hanya 47 Ha yang sudah tergarap, sisanya 54 Juta Ha tanah berpotensi untuk pertanian belum tergarap. Jumlah luasan dan sebaran hutan, rawa, sungai, dana ditambah curah hujan yang cukup tinggi dan merata sepanjang tahun sesungguhnya merupakan potensi alam yang menunjang keberhasilan pertanian.

18 Sektor pertanian mempunyai peranan penting dan srategis dalam pembangunan nasional
Peranan sektor ini akan sangat menunjang penerimaan devisa negara, Penyediaan lapangan pekerjaan, Perolehan nilai tambah dan daya saing, Pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, Bahan baku industri dalam negeri serta optimalisasi pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

19 Masalah-masalah yang dihadapi petani perlu segera dipecahkan
Masalah-masalah yang dihadapi petani perlu segera dipecahkan. Masalah-masalah tersebut adalah: Kelemahan sistim alih teknologi, Masih Panjangnya mata rantai tata niaga pertanian, Terbatasnya akses permodalan untuk petani, Penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya lahan pertanian, Terbatasnya aspek ketersediaan inftrastruktur penunjang pertanian. Kecuali itu permasalahan lainnya juga muncul, seperti : menyempitnya lahan kepemilikan petani yang kebanyakan hanya sebagai buruh tani, alih fungsi lahan produktif menjadi lahan industri dan perumahan.

20 Mari kita dukung bangkitnya sektor pertanian Indonesia!
Biarkan lahan-lahan pertanian tetap menjadi milik petani untuk dikelola dan diberdayakan dengan teknologi modern Mari kita dukung bangkitnya sektor pertanian Indonesia!

21 TERIMA KASIH


Download ppt "Oleh Dr. Titik Inayati,SE., MM FORUM DOSEN INDONESIA DPD JATIM"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google