Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
2
Aggregate Scheduling Proses Perencanaan Agregat
Aggregate Scheduling Proses Perencanaan Agregat Aggregate scheduling atau biasa disebut Aggregate planning (perencanaan agregat) adalah proses perncanaan untuk menentukan waktu dan banyaknya produksi / operasi perusahaan dalam jangka menengah (antara 3 – 18 bln). Perencanaan agregat merupakan bagian dari Business Plan yang menyangkut kegiatan produksi atau operasi yang mendasarkan pada perkiraan kondisi perekonomian, industri, dan persaingan dimasa yang akan datang. Tujuan perencanaan agregat adalah meminimalkan biaya selama periode perencanaan dengan mencoba menemukan prakiraan permintaan (demand) sehingga jumlah produksi, tingkat tenaga kerja, tingkat persediaan, waktu lembur, sub-kontrak dan variabel yang dapat dikontrol lainnya dapat disesuaikan. Proses perencanaan dapat digolongkan dalam 3 tingkatan, yaitu : 1. Long range Plans. Merupakan perencanaan lebih dari satu tahun yang menyangkut rencana R % D, produk baru, biaya modal perluasan dan sebagainya. Long range plans ditetapkan oleh Manajer Puncak. 2. Intermediate range plans. Merupakan rencana antara 3 – 18 bulan menyangkut rencana penjualan, rencana produksi, inventori, anggaran tenaga kerja dan sebagainya. Intermediate range plans ditetapkan oleh Manajer Operasi. 3. Short range plans. Merupakan rencana kurang dari 3 bulan yang menyangkut Job assignment, ordering, job scheduling. Short range plans ditetapkan oleh Manajer Operasi bersama-sama supervisor dan operator. 2
3
c) Variasi Jam Kerja ( varying production rates through overtime or iddle time ). Strategi ini mempertahankan jumlah karyawan tetap pada tingkat produksi tertentu, bila permintaan naik maka dilakukan kerja lembur (over time) untuk meningkatkan produksi, sedangkan bila permintaan turun dilakukan pengurangan jam kerja (under time). d) Strategi Sub Kontak ( subcontracting). Strategi ini lakukan bila permintaan tinggi tetapi kapasitas produksi tidak mencukupi, sedangkan perusahaan tidak ingin kehilangan permintaan. Subkontraktor yang dipilih adalah yang memenuhi standar yang diisyaratkan dan dapat memenuhi jadwal pengiriman. Kerugiannya : harga pokok produksi lebih tinggi, memberi kesempatan pesaing untuk maju, tidak bisa langsung mengontrol kualitas produk. e) Menggunakan karyawan paruh waktu ( using part-time workers). Banyak digunakan sektor jasa yang banyak membutuhkan TK yang berketerampilan rendah, mis : toko swalayan, restoran, dsb. Kelebihannya: biaya relatif rendah, fleksibel. Kelemahannya : perputaran tenaga kerja tinggi, biaya pelatihan tinggi dan mempengaruhi konsistensi mutu produk. 2. Opsi Permintaan ( Demand Options ). Yaitu mempengaruhi tingkat permintaan (demand) agar meningkat dengan cara : a) Strategi Mempengaruhi Permintaan (Influencing Demand). Bila permintaan rendah perusahaan dapat mencoba meningkatkan permintaan dengan cara: iklan (advertising), promosi, personel selling, potongan harga dan sebagainya yang tujuannya untuk mendongkrak permintaan agar meningkat. 4
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.