Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah"— Transcript presentasi:

1 Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah
Prof. Dr. I Gede A.B Wiranata, S.H., M.H. Kuliah ke-2

2 Konsep-konsep Dasar Penelitian

3 Mengapa manusia mengembangkan pengetahuannya?
Alasan: Manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut Manusia mempunyai kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu (penalaran !) Manusia adalah makhluk yang berpikir (anima intelectiva)

4 Sebagai mahluk berpikir:
Manusia dilengkapi pula dengan rasa, sikap, dan tindak. Sumber sikap dan tindakan terletak pada pengetahuan yang didapatnya melalui kegiatan merasa atau berpikir dalam bentuk proses pengembangan logika dan penalaran Tujuan akhir pencapaian kebenaran yang hakiki.

5 Dominasi kebenaran terpolakan atas paham sbb:
Paham koherensi (Coherence Theory): kebenaran didasarkan atas hubungan yang dikandungnya Paham Korespondensi (Correspondence Theory): kebenaran yang didasarkan atas gejala faktual/senyatanya Paham Empiris: kebenaran yang didasarkan atas pengalaman, khususnya pengalaman inderawi Paham Pragmatisme: kebenaran didasarkan atas fungsi rasionalitas/guna praktis dalam kehidupan manusia

6 Untuk itu: Perlu dirancang langkah-langkah strategi dalam suatu kerangka besar secara komprehensif yang disusun dalam rancangan rumusan masalah, rancangan pengujian, strategi pengujian hingga penelahaan hasil dengan diakhiri sebuah penyimpulan. Inilah cikal bakal kajian lahirnya pemaknaan metodologi penelitian

7 Metode ilmiah: Merupakan prosedur yang mencakup berbagai tindakan, pikiran, pola kerja, tata langkah, cara teknis untuk memperoleh pengetahuan baru atau memperkembangkan pengetahuan yang ada

8 Unsur Metodologi Interpretasi:
menafsirkan/membuat penafsiran yang bertumpu pada evidensi objektif, untuk mencapai kebenaran yang authentik, sehingga memperoleh pengertian, pemahaman atau verstehen.

9 Unsur Metodologi Induksi dan deduksi
memenuhi kriteria siklus tertentu yang secara empiris meliputi beberapa tahapan, yakni observasi, induksi, deduksi, kajian/eksperimentasi dan evaluasi

10 Unsur Metodologi Koherensi intern
memahami secara benar guna memperoleh hakekat dengan menunjukkan semua unsur secara terstruktur dan konsisten

11 Unsur Metodologi Holistis
penelahaan secara komprehensif, korelatif, dan menyeluruh sehingga semua gejala dapat teramati secara utuh

12 Unsur Metodologi Berkesinambungan gejala yang diamati secara berurutan dan berkesinambungan sehingga secara historis perkembangannya dapat diamati

13 Unsur Metodologi Idealisasi
perolehan hasil dalam penelitian harus berwujud ideal atau mencapai tataran kesempurnaan

14 Unsur Metodologi Komparasi
sifatnya memperbandingkan sifat hakiki dalam objek penelitian sehingga menjadi lebih jelas dan lebih tajam, sehingga akan diperoleh persamaan, perbedaan, yang pada akhirnya diperoleh kemurnian

15 Unsur Metodologi Heuristika menemukan jalan atau sesuatu yang baru secara ilmiah guna pemecahan masalah

16 Unsur Metodologi Analogikal
meneliti arti, makna, simbol dan lain sebagainya yang diekspresikan oleh fakta dan data sehingga dapat dianalogikan dengan peristiwa sejenis dalam skala makro

17 Unsur Metodologi Deskripsi
hasil penelitian harus dapat dideskripsikan , sehingga secara eksplisit memungkinkan dipahami secara jelas.

18 Unsur utama/ciri metode penelitian ilmiah
Metode ilmiah berdasar keyakinan; bahwa sesuatu yang kasat mata selalu dapat dijelaskan secara ilmiah. Metode ilmiah didukung pembenaran atas dasar faktual; bahwa sesuatu itu sahih bila ada bukti pendukung.

19 Metode Penelitian? Ilmu mengenai jenjang-jenjang yang harus dilalui dalam suatu proses penelitian Ilmu yang membawa metode ilmiah dalam usaha mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan

20 Terminologi: Penelitian = research Re = kembali To search = mencari
Pencarian? Apa yang dicari? Pengetahuan Pengetahuan yang bagaimana? pengetahuan yang benar

21 Metode ilmiah hrs. didukung sikap ilmiah berupa:
Rasa ingin tahu Sikap kritis Sikap terbuka Objektif Menghargai karya orang lain Berani mempertahankan kebenaran

22 Pengertian Penelitian:
Suatu usaha untuk mempelajari suatu problem (permasalahan) secara sistematik dan objektif dengan maksud menarik prinsip-prinsip umum Theodorson, et.al (1970:34)

23 Pengertian Penelitian:
Berpikir secara sistematis mengenai jenis-jenis persoalan yang untuk pemecahannya diperlukan pengumpulan dan penafsiran dari fakta-fakta (Penny dlm. Koentjaraningrat dan Emmerson, 1983: 265) Penelitian adalah pemeriksaan yang teliti; penyelidikan; atau kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. (KBBI: 1999).

24 Fungsi Penelitian: Penjajagan/eksploratif: menemukan sesuatu yang belum ada. Pengujian/verifikatif: menguji kebenaran atas sesuatu pengetahuan yang telah ada. Pengembangan/developmental: mengembangnkan pengetahuan yang sudah ada.

25 Tujuan Penelitian: Mendapatkan pengetahuan tentang suatu gejala
Memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang suatu gejala Untuk menggambarkan secara lengkap karakteristik atau ciri-ciri dari suatu keadaan, perilaku pribadi, maupun perilaku kelompok Mendapatkan keterangan tentang frekuensi peristiwa Memperoleh data mengenai hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain Menguji hipotesis yang berisikan hubungan sebab-akibat

26 Tujuan Penelitian Identifikasi masalah dan pemecahan.
Pencarian fenomena dan hubungan antar fakta yang akan menghasilkan teori. Pengubahan terhadap kenyataan yang tidak menguntungkan. Proses pengembangan pemikiran kritis. Usaha menjelaskan masalah, membuat hipotesis, menarik kesimpulan dan menguji.

27 Catatan: dengan demikian sebuah penelitian harus mengandung nilai ilmiah sehubungan dengan usaha pencarian, pemecahan atau menjawab suatu masalah.

28 Relevansi Penelitian Konferensi UNESCO di Jenewa 1963:
Pengembangan pembangunan di suatu negara memerlukan mobilisasi sumber daya alamnya dan koordinasi dari semua aktivitas dalam ilmu pengetahuan dasar maupun ilmu pengetahuan terapan dalam bidang ilmu-ilmu alam, sosial dan humaniora.

29 Sifat Penelitian Sistematik:
prosesnya terstruktur, mengikuti prosedur baku, berkelanjutan Logis: menggunakan penalaran dalam penarikan kesimpulan dan generalisasi Objektif: mengamati objek bersih dari pengaruh/ kepentingan Empiris: menggunakan indera, bukan perasaan/perekayasaan

30 Sifat Penelitian Diarahkan bagi pemecahan masalah
Menuntut ketelitian dan keahlian Dilakukan dengan sabar dan berkesinambungan Dapat diuji ulang kebenarannya

31 Tujuan Penelitian Akademik:
mengkaji, mengembangkan, pengujian gagasan, teori dan/atau hipotesis Utilitarian: keuntungan yang sesegara mungkin dapat memperoleh keuntungan

32 Motif melakukan penelitian:
Memperoleh pengetahuan memperbaiki/memperbaharui konsep/teori Memahami, menganalisis dan menyelidiki suatu gejala Mengetahui hubungan sebab akibat Hoby/kesenangan Memperbaiki keadaan Uji coba metode baru Pesanan sponsor

33 Beberapa konsep dasar yang umumnya dipergunakan dalam penelitian dan metode penelitian

34 Validitas/kesahihan Karakteristik esensial dari entitas, prosedur yang secara aktual digunakan sebagai landasan penentuan/pengukuran atas dimensi penelitian, sehingga dpt dijadikan pijakan yang rasional dan simpulannya tidak terbantahkan.

35 Validitas Menunjukkan seberapa jauh suatu tes atau suatu set dari operasi-operasi pengukuran seharusnya diukur Sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Informasi validitas menunjukkan tingkat dari suatu tes untuk mencapai sasarannya

36 Maka Sebuah alat ukur bisa dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Alat ukur yang tidak valid adalah yang memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya.

37 Validitas penelitian dapat berupa:
Validitas perumusan disain penelitian Validitas gagasan yang diusung Validitas pengukuran/instrumen Validitas logis (termasuk sampel dan teknik yang digunakan dlm penelitian) Validitas empiris Validititas gagasan

38 Ilustrasi Mana yang lebih anda percaya dari hal-hal berikut:
Tinggi badan si Udin adalah 30 Jengkal VS tinggi badan si Udin adalah 170 cm..? Jarak dari kota A ke B adalah 5 hari perjalanan VS Jarak dari kota A ke B adalah 200 km Suhu diruangan ini seperti di kutub utara VS Suhu di ruangan ini adalah –150C

39 Keandalan/reliability
Dasar penjelasan yang memiliki standar tertentu dan konsisten sehingga keandalan yang sama dapat pula dilakukan oleh peneliti lain

40 Reliabilitas Menunjukkan stabilitas dan konsistensi pengukuran dari suatu instrumen yang mengukur suatu konsep dan berguna untuk mengakses “kebaikan” dari suatu pengukur Menunjukkan seberapa besar variasi tidak sistematik dari penjelasan kuantitatif dari karakteristik-karakteristik suatu obyek/individu jika obyek/individu yang sama diukur berkali-kali Merupakan konsistensi antar pengukuran-pengukuran secara berurutan

41 Keandalan terpola dalam:
Keandalan pengukuran Korelasi uji ulang Standar error/galat

42 Suatu pengukur dikatakan reliabel (dapat diandalkan) jika dapat dipercaya.
Supaya dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda Maka

43 Valid = Reliabel..? Valid dan reliabel adalah berbeda. Sebuah alat ukur yang valid belum tentu reliabel, dan alat ukur yang reliabel belum tentu valid Pengukuran suatu konsep haruslah mempergunakan alat ukur yang valid dan reliabel

44 Kenapa Harus Valid dan Reliabel?
Variabel-variabel penelitian dalam bidang sosial/behavioral pada umumnya sering berupa variabel yang tidak dapat diukur secara langsung, tetapi dibentuk melalui dimensi-dimensi atau indikator-indikator yang diamati Biasanya indikator-indikator tersebut diamati dengan menggunakan kuesioner atau angket yang bertujuan untuk mengetahui pendapat responden tentang suatu hal

45 Skala: Ukuran majemuk yang terdiri dari beberapa butiran (item) yang memiliki struktur empiris atau logis

46 Jenis-jenis skala: Skala nominal: skala kategoris yang terdiri atas dua kategori atau lebih dan digunakan untuk menggolongkan atau klasifikasi objek, perorangan, atau tanggapan Sifat kategorinya: kualitatif, bukan kuantitatif Contoh: Ya - tidak Laki - perempuan

47 Jenis-jenis skala: Skala ordinal (peringkat):
skala yang menentukan posisi relatif dari objek atau individual menyangkut dengan ciri tertentu tanpa ada implikasi terhadap jarak antara masing-masing posisi. Sekalipun ada jarak, intervalnya tidak sama Contoh: sangat puas, puas, cukup puas, tidak puas.

48 Jenis-jenis skala: Skala interval:
memberikan peringkat posisi namun ukuran intervalnya sama. Memiliki titik nol, sehingga nilai di bawah 0 diberi tanda negatif

49 Jenis-jenis skala: Skala ratio: Tidak memiliki nol absolut
Dibawah 0 mutlak, tidak ada nilai Jarang dipergunakan dalam ilmu sosial karena hanya sedikit skala yang benar-benar memiliki titik nol murni.

50 variabel Sesuatu yang mudah berubah, tidak konstan, berfluktuasi, condong menyimpang atau berubah Sebuah fenomena tertentu yang bernilai tidak tetap, merupakan sejumlah gejala dengan berbagai unsur yang keberadaannya menentukan atau mempengaruhi variabel lainnya

51 Jenis variabel: Variabel kuantitatif: dapat diungkapkan dalam bilangan, contohnya usia, penghasilan, tingkat kecerdasan, dll Variabel kualitatif: tidak dapat diungkapkan dalam bilangan, tetapi dapat diungkapkan dalam sebutan seperti baik, buruk, kurang baik, dll.

52 Jenis variabel Variabel terikat/tak bebas (devendent variable): faktor, perubahan, atau perbedaan status dijelaskan atau dipengaruhi atau diramalkan dalam kelangsungan penelitian empiris. Banyak dipakai dlm penelitian sebab akibat. Variabel akibat akan diamati setelah ada beberapa faktor perlakuannya dimanipulasi oleh peneliti

53 Jenis variabel Variabel tak terikat/bebas/prediktor (indevendent variable): faktor yang dapat dimanipulasikan oleh peneliti. Contoh: kaitan antara usia dan mobilitas pekerjaan manager pusat informasi. Usia adalah variabel tidak bebas.

54 Ada juga jenis variabel lainnya:
Variabel pengganggu Variabel anteseden Variabel extra Variabel komponen Variabel kontinyu dan diskrit Nanti ada penjelasan pd saat sampel,……..

55 hipotesis Pernyataan deklaratif, tentatif mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih yang dapat diamati secara empiris Merupakan penjelasan sementara tentang tingkah laku, gejala, atau kejadian tertentu yang telah maupun akan terjadi

56 Keberadaan hipotesis tentatif dlm sebuah penelitian
Fungsi hipotesis Memperkenalkan peneliti untuk berpikir dari awal dalam sebuah penelitian Menentukan tahap atau prosedur penelitian Membantu peneliti dalam menyajikan, menganalisis, dan menafsirkan data Keberadaan hipotesis tentatif dlm sebuah penelitian

57 Hipotesis yang baik? Harus masuk akal Harus dapat diuji Rasional
Menunjukkan adanya hubungan antar variable Dinyatakan dlm rumusan sederhana

58 Teori Kumpulan asumsi, definisi, proposisi yang sifatnya menjelaskan dan menguraikan fenomena/fakta dalam sebuah bidang ilmu Memuat penalaran deduksi dan induksi

59 Teori dapat diadopsi, dikembangkan, dan diurai oleh peneliti
Pembentukan teori Tidak ada teori yang siap dipergunakan/diaplikasikan dalam sebuah penelitian Teori dapat diadopsi, dikembangkan, dan diurai oleh peneliti Peneliti dituntut memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai teori dan fakta dalam bidang ilmu ybs

60 deducto hipotetico, logico, ferivikatif
Syarat teori Memungkinkan deduksi yg dapat diuji secara empiris Setara dengan observasi dan teori yang diverifikasi sebelumnya Dinyatakan secara sederhana, mengikuti hukum parsimoni (disusun menurut kebutuhan dan situasional) dan tidak tidak lebih rumit seiring dengan keperluan

61 Paradigma Thomas Khunt The Structure of Scientific Revolutions
Suatu perangkat kepercayaan, nilai, sudut pandang seseorang dalam memandang sebuah gejala. Cara pandang ini terfokus dalam ranah keilmuwan tertentu, sehingga berpotensi relatif bila dibandingkan dengan ilmu lainnya.

62 Antar Paradigma, mungkin berbeda dalam hal:
Teori Konsep Istilah Cara pandang thd masalah

63 Tipologi paradigma penelitian
Paradigma fakta sosial Paradigma definisi sosial Paradigma perilaku sosial Paradigma logikal-positivisme Paradigma phenomenologi/naturalistik

64 Kerangka konsep Istilah yang mengandung pengertian yang berfungsi sebagai penjelas dari sebuah pemaknaan yang bersifat general, abstrak, umum Fungsinya: menyederhanakan suatu penyebutan, konsep, ide, gagasan, sehingga memiliki kejelasan

65 Kerangka pikir Implementasi dari rasionalitas berpikir yang menggambarkan karakteristik pemecahan masalah atas dasar asumsi, kajian teoritik, (hipotesis-tentatif sifatnya), dan penelahaan peneliti. Semakin jelas alur kerangka teori, semakin mudah peneliti dalam membangun diorama penelitian dan pemecahan atas permasalahan penelitiannya

66 Observasi Kegiatan pengumpulan data penelitian dengan cara melihat langsung, mempergunakan karakteristik ilmiah, dan mengamati secara terfokus.

67 Universe: kumpulan/totalitas populasi “makro” yang akan diteliti
Populasi: keseluruhan unit analisis yang memiliki spesifikasi atau ciri-ciri tertentu Sampel: bagian dari populasi yang ditetapkan dengan teknik tertentu sbg objek/sentra kajian penelitian

68 Perlakuan data: Editing: memeriksa, meneliti data
Koding: mengkategorisasikan data Tabulating: pentabelan data

69 Etika penelitian !! Temuan lemak babi dalam produk MSG
Temuan bakteri … dalam sejumlah produk susu formula Persentase virginitas di kalangan mahasiswi/remaja putri di Yogyakarta Persentase mahasiswa “kumpul kebo” di 5 kota pelajar di Indonesia

70 Terimakasih


Download ppt "Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google