Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

METODOLOGI PENELITIAN BAB 2 : variabel

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "METODOLOGI PENELITIAN BAB 2 : variabel"— Transcript presentasi:

1 METODOLOGI PENELITIAN BAB 2 : variabel
UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN BAB 2 : variabel METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

2 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB 2 VARIABEL PENELITIAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL A. Pendahuluan Setelah masalah penelitian dirumuskan, kemudian diperdalam melalui telaah pustaka yang melahirkan kerangka teoritik, langkah berikutnya adalah penentuan variabel penelitian (peubah penelitian). Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, atau mempunyai lebih dari satu nilai, keadaan, kategori atau kondisi. Pada dasarnya kegiatan pokok dari suatu ilmu pengetahuan adalah untuk menjelaskan perbedaan. Mengapa beberapa siswa lebih berprestasi dari yang lain (perbedaan dalam prestasi)?. Mengapa ada orang yang menjadi anggota Golkar, sedang yang lainnya masuk PDI (perbedaan dalam orientasi politik)? Untuk itulah perlu dilakukan analisis variabel dan menetapkan bagaimana variabel itu berhubungan satu sama lain. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

3 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
Misalnya akan dikaji perbedaan tingkat prestasi belajar dengan melihat perbedaan tingkat IQ siswa. Dalam kasus ini tingkat prestasi belajar menjadi satu variabel dan tingkat IQ menjadi variabel yang lain. Dalam kedua konsep itu terdapat banyak nilai, keadaan dan kategori (perbedaan dalam skor). Tingkat IQ mungkin sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi; sedangkan tingkat prestasi belajar mengandung pula beberapa nilai. Adapun yang dimaksud dengan konsep adalah definisi dari apa yang perlu diamati atau diteliti; konsep menentukan variabel-variabel mana yang ada hubungan empiriknya. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

4 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
Konsep ada yang sederhana, ada pula yang rumit. Misalnya konsep meja, kursi, rumah, kuda, ayam, dan sebagainya, mudah diterangkan, cukup dengan menunjuk benda atau hewan yang dimaksud. Sebaliknya ada konsep yang tidak dapat dilihat, karena memerlukan pengertian abstrak yang disebut konstruk (constructs), adalah sangat rumit dan artinya hanya dapat diperoleh secara tidak langsung. Konstruk inilah yang merupakan unsur utama penelitian. Misalnya konsep kedudukan, peranan, interaksi sosial, mobilitas sosial, partisipasi, dan sebagainya, merupakan konstruk. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

5 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
Konsep-konsep yang digunakan dalam suatu penelitian semestinya dinyatakan dalam bahasa variabel. Misalnya konsep “badan”, bukan variabel karena badan tidak mengandung pengertian adanya nilai yang bervariasi; akan tetapi “berat badan”, “tinggi badan” adalah variabel karena memiliki nilai yang bervariasi. Jenis kelamin adalah variabel karena memiliki nilai yang bervariasi; yaitu laki-laki dan perempuan. Umur, tingkat pendidikan, status perkawinan, jumlah anak, status ekonomi, status pemilikan tanah, dan sebagainya adalah variabel-variabel karena semua mempunyai nilai yang bervariasi. Konsep-konsep yang tidak mengandung pengertian nilai yang beragam biasanya dapat diubah menjadi variabel dengan memusatkan pada aspek tertentu dari konsep tersebut. Konsep “LAHAN” dapat diubah menjadi variabel dengan mengubahnya menjadi “PENGGUNAAN LAHAN”. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

6 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
Variabel dapat juga dikatakan sebagai suatu pengelompokan yang logik dari dua atau lebih atribut. Atribut laki-laki dan perempuan dikelompokkan menjadi variabel jenis kelamin, atribut tua dan muda dapat dikelompokkan menjadi variabel usia, dan sebagainya. Pengukuran variabel sesunguhnya dapat juga diartikan sebagai menentukan atribut atau variasi nilai, atau taraf ukuran dari variabel yang sedang diteliti. Atribut atau variasi nilai atau taraf suatu variabel diperoleh melalui pengamatan terhadap subyek-subyek atau satuan-satuan penelitian berdasarkan indikator dari satuan-satuan tersebut. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

7 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
Misalnya Mengukur variabel prestasi berhitung adalah menentukan variasi nilai atau taraf (rendah, sedang, tinggi) dari variabel prestasi berhitung melalui tes prestasi berhitung yang diberikan kepada peserta didik. Individu-individu peserta didik merupakan satuan-satuan penelitian, sedangkan hasil tes berhitung peserta didik merupakan indikator dari prestasi berhitung. Mengukur karakterisitik tatakelola. Mengukur karakterisitik tatakelola berarti menentukan variansi nilai (Sangat baik – sangat tidak baik) dari karakterisitik tatakelola sebagai satuan penelitian, sedang indikatornya adalah partisipasi, kepastian hukum, reponsif, transparansi, efisien dan efektif, strategi etc. (berdasarkan konstruk teori) METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

8 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
B. JENIS-JENIS VARIABEL UNIVERSITAS ESA UNGGUL Variabel-variabel dalam penelitian biasanya mempunyai dua bentuk : 1. Variabel kategorikal (categorical variables), yaitu variabel yang mempunyai dua golongan dikotomi atau bergolongan banyak politomi. Variabel kategorikal dua golongan ☻ Seks (laki-perempuan), ☻ Status pekerjaan (bekerja-tidak bekerja), ☻ status perkawinan (kawin-tidak kawin) dll. Variabel kategorikal bergolongan banyak ☻Tingkat pendidikan (tidak pernah sekolah, SD, SLTP, SLTA, Akademi/Universitas), ☻Jenis pekerjaan (Pegawai Negri, Pegawai Swasta, Pedagang, Petani, Buruh, Tukang), dll. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

9 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
2. Variabel bersambungan (continuous variables), adalah variabel (peubah) yang memiliki jarak-jangkau (range) tertentu, karena itu variabel bersambungan harus memiliki nilai peringkat (ranking) ; nilai yang lebih besar berarti memiliki kualitas yang lebih baik. Misalnya, nilai-nilai yang diperoleh dari suatu skala sikap terhadap pelayanan kebutuhan fasilitas umum, menunjukkan tingkat sikap yang berbeda, mulai dari sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat tidak setuju . METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

10 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
Menurut salah satu ciri pokoknya, variabel dapat berbentuk : UNIVERSITAS ESA UNGGUL Variabel Diskrit (discrete variables), yaitu peubah-peubah yang variasi nilainya tidak dalam bentuk pecahan, tetapi utuh. Jumlah anak dalam suatu keluarga adalah variabel diskrit : dua, tiga atau empat anak ; tidak pernah 2,5 atau 2,6 anak. Demikian juga jumlah negara, gedung, mobil dan sebagainya. Variabel Bersambungan (continuous variables) dapat dinyatakan dengan angka pecahan; seorang anak dapat memiliki berat badan 23,58 kg dan tingginya 1,25 meter. Dalam peubah bersambungan, diantara dua unit ukuran terdapat unit-unit ukuran lain yang tak terhingga banyaknya. Kedua variabel itu dapat pula dibedakan dengan cara lain, yaitu variabel diskrit adalah hasil perhitungan atau hasil membilang, sedangkan variabel bersambungan adalah hasil pengukuran. Kita menghitung atau membilang jumlah anak, jumlah negara, rumah dan sebagainya, tetapi kita mengukur berat, mengukur tinggi, mengukur luas dan sebagainya. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

11 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan skala pengukuran yang digunakan, terdapat empat macam variabel, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio : UNIVERSITAS ESA UNGGUL 1. NOMINAL Skala nominal adalah pengelompokkan atau pengkategorisasian kejadian atau fenomena ke dalam kelas-kelas atau kategori, sehingga yang masuk dalam kelas atau kategori adalah sama dalam hal atribut atau sifatnya. Kelas atau kategori sama sekali tidak menunjukkan adanya tingkatan dimana yang satu lebih rendah dari yang lain atau sebaliknya. Misalnya variabel jenis kelamin yang tarafnya ada dua, yaitu: laki-laki dan perempuan. Laki-laki diberi simbol 1 dan perempuan diberi simbol 2. Angka 1 dan 2 di sini tidak dapat dioperasikan dengan operasi hitung. Jadi tidak sama dengan 2. Yang dapat kita katakan adalah 1 tidak sama dengan 2. Kita juga tidak dapat mengatakan bahwa 2 lebih besar dari 1. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

12 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
2. ORDINAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL Skala ordinal merupakan hasil pengelompokkan data dalam dalam bentuk urutan rangking. Angka yang diberikan terhadap taraf variabel yang diselidiki adalah simbol dari kelompok-kelompok yang terpisah dan berurutan. Jika variabel yang diselidiki mempunyai tiga taraf dan diberi simbol 1, 2, dan 3, maka hubungannya adalah 1 < 2 < 3. Misalnya jika variabel yang diselidiki adalah kendaraan yang dimiliki dan tarafnya dibagi atas; sepeda, sepeda motor, dan mobil, maka angka yang dapat diberikan adalah: 1 untuk sepeda, 2 untuk sepeda motor, dan 3 untuk mobil. Contoh lain: bak air = tingggi lemari = 1 kolam = tinggi rumah = 2 laut = tinggi gunung = 3 Skala ordinal merupakan skala yang memberikan perbedaan antara satu jenis data dengan jenis data yang lain berdasarkan besar-kecilnya, tinggi-rendahnya, baik-buruknya dll. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

13 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
3. INTERVAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL Skala interval adalah skala yang mempunyai jarak yang sama antara data satu data dengan data yang lain. Pengukuran interval meliputi penetapan angka pada obyek dengan cara tertentu, sehingga perbedaan angka yang sama mewakili perbedaan yang sama pula dalam tingkatan atribut yang diukur. Untuk data interval, angka yang digunakan adalah nilai yang dapat diidentikkan dengan bilangan real. Oleh karena itu maka angka dalam data interval dapat dioperasikan dengan operasi hitung. Misalnya nilai hasil tes merupakan data interval. Namun demikian dalam data interval tidak mengenal nol mutlak Misalnya nilai hasil tes merupakan data interval. Namun demikian dalam data interval tidak mengenal nol mutlak. Seorang anak yang mendapat nilai 0 dalam tes berhitung belum tentu anak tersebut tidak dapat berhitung sama sekali. Seorang anak yang mendapat nilai 3 bekerja sama dengan anak lainnya yang mendapat nilai 5 belum tentu mempunyai kemampuan yang sama dengan anak ketiga yang mendapat nilai 8. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

14 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
4. RASIO UNIVERSITAS ESA UNGGUL Skala rasio merupakan jenis pengukuran yang paling halus, karena memiliki ciri yang tidak dimiliki oleh skala-skala lain. Sebagaimana skala ordinal, skala rasio juga menunjukkan adanya tingkatan atribut variabel, yakni membandingka nilainya. Skala rasio memiliki interval yang sama antara satu angka dengan angka lainnya dan mempunyai nilai nol mutlak. Misalnya nilai hasil tes merupakan data interval. Namun demikian dalam data interval tidak mengenal nol mutlak. Seorang anak yang mendapat nilai 0 dalam tes berhitung belum tentu anak tersebut tidak dapat berhitung sama sekali. Seorang anak yang mendapat nilai 4 bekerja sama dengan anak lainnya yang mendapat nilai 5 belum tentu mempunyai kemampuan yang sama dengan anak ketiga yang mendapat nilai 9. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

15 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
Dari segi hubungan antar variabel dikenal dua jenis variabel utama, yaitu : UNIVERSITAS ESA UNGGUL Variabel bebas atau variabel pengaruh (independent variable) adalah variabel penyebab yang diduga, terjadi lebih dahulu. Variabel tidak bebas atau terikat atau variabel terpengaruh (dependent variable) adalah variabel akibat yang diperkirakan terjadi kemudian. Istilah variabel pengaruh dan variabel terpengaruh lebih mencerminkan kecenderungan dan arah dalam penelitian. Usaha untuk mencari hubungan antara variabel sesungguhnya mempunyai tujuan akhir untuk melihat kaitan pengaruh antar variabel. Hubungan antar variabel merupakan inti penelitian ilmiah, sehingga perlu diketahui berbagai macam bentuk hubungan antara variabel lainnya. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

16 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
JENIS-JENIS HUBUNGAN ANTARA DUA VARIABEL, YAITU: UNIVERSITAS ESA UNGGUL 1. HUBUNGAN SIMETRIS, 2. HUBUNGAN ASIMETRIS, DAN 3. HUBUNGAN TIMBAL-BALIK. ♞ HUBUNGAN SIMETRIS Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh yang lainnya. Terdapat empat kelompok hubungan simetris : 1. Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama 2. Kedua variabel merupakan akibat dari suatu faktor yang sama 3. Kedua variabel berkaitan secara fungsional 4. Hubungan yang kebetulan semata-mata METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

17 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
♞ HUBUNGAN TIMBAL BALIK Hubungan timbal balik adalah hubungan dimana satu variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat dari variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik bukanlah hubungan, dalam pengertian “tidak dapat ditentukan variabel yang menjadi sebab dan variabel yang menjadi akibat. (variabel X mempengaruhi variabel Y, pada waktu lainnya variabel Y mempengaruhi variabel X) Contoh: “Analisis hubungan faktor-faktor ekstermal dengan kebijakan pembangunan serta struktur pemanfaatan ruang” METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

18 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
♞ HUBUNGAN ASIMETRIS Inti pokok analisis sosial terdapat dalam hubungan asimetris, di mana satu variabel mempengaruhi variabel yang lainnya. Tipe-tipe hubungan asimetris 1. Hubungan antara Stimulus dan Respons Hubungan seperti ini merupakan salah satu tipe hubungan kausal. Contoh: ❋ Pengaruh pupuk terhadap buah yang dihasilkan ❋ Pengaruh kerasnya musik terhadap tingkat konsentrasi ❋ Pengaruh metode mengajar terhadap prestasi belajar para siswa ❋ Hubungan antara devaluasi nilai uang dengan peningkatan ekspor. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

19 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
2. Hubungan antara Disposisi dan Respons Disposisi adalah kecenderungan untuk menunjukkan respons tertentu dalam situasi tertentu. Berbeda dengan stimulus yang datang dari luar, disposisi berada dalam diri seseorang misalnya: sikap kebiasaan, nilai, dorongan, kemampuan dan sebagainya. Sedangkan respons sering diukur dengan mengamati tingkah laku seseorang . Contoh penelitian hubungan disposisi dan respons terdapat pada studi sikap dan tingkah laku ❋ “ Sikap terhadap pemerintah dan perilaku atau keinginan bekerja dan frekuensi mencari pekerjaan “ METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

20 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
3. Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku Disposisi Yang dimaksud dengan ciri adalah sifat individu yang relatif tidak berubah dan tidak dipengaruhi lingkungan seperti: seks, suku bangsa, kebangsaan, pendidikan dan lain-lain. 4. Hubungan yang imanen antara dua variabel Dalam hubungan tersebut, kedua variabel terjalin satu sama lain; apabila variabel yang satu berubah maka variabel yang lain ikut berubah. Misalnya hubungan antara semakin besarnya suatu organisasi dengan semakin rumitnya peraturan yang ada. Administrasi yang rumit tidak disebabkan besarnya organisasi melainkan ciri dasar dari suatu organisasi besar adalah administrasi yang rumit. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

21 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
5. Hubungan antara Tujuan dan Cara Contoh: Studi yang meneliti tentang: ❋ Hubungan antara kerja keras dan keberhasilan ❋ Hubungan antara Jam belajar dan nilai yang diperoleh ❋ Hubungan rendahnya kualitas dengan proses teknis desain dan prosedur perencanaan tata ruang perkotaan ❋ Hubungan rendahnya kualitas rencana tata ruang kawasan perkotaan dengan optimalisasi perkembangan dan pertumbuhan aktivitas IPOLEKSOSBUD ❋ Hubungan antara komitmen dengan rencana tata ruang perkotaan dalam pelaksanaan pembangunan METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

22 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
BEBERAPA JENIS VARIABEL YANG BERKAITAN DENGAN HUBUNGAN ANTAR VARIABEL PENELITIAN 1. VARIABEL KONTROL Variabel kontrol adalah variabel yang ikut mempengaruhi variabel tidak bebas dan pengaruhnya dikontrol atau dinetralisir atau dihilangkan. Maksudnya supaya kesimpulan yang diambil tentang pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas benar adanya, bukan karena variabel kontrol. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

23 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
Misalnya pada saat kita menguji hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar, jika hasil analisis statistik menunjukkan adanya hubungan positif antara motivasi dengan prestasi belajar, kita dapat berkesimpulan bahwa motivasi berpengaruh terhadap prestasi belajar. Padahal harus disadari bahwa ada variabel intelligensi yang juga berpengaruh terhadap prestasi belajar. Peserta didik yang mempunyai prestasi tinggi dan mempunyai motivasi tinggi sangat mungkin juga mempunyai intelligensi tinggi, sehingga yang mempengaruhi prestasi sesungguhnya adalah intelligensi bukan motivasi. Untuk menguji pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar hendaknya variabel intelligensi dikontrol atau dinetralisir atau dihilangkan pengaruhnya. Dengan mengontrol pengaruh intelligensi, kemudian motivasi dan prestasi belajar masih mempunyai hubungan positif, kita lebih yakin bahwa motivasi mempengaruhi prestasi belajar. Variabel tidak bebas atau terikat (dependent variable)  Prestasi belajar variabel bebas atau variabel pengaruh (independent variable)  Motivasi belajar variabel kontrol  Intelligensi METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

24 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
2. VARIABEL MODERATOR Dalam mempelajari hubungan antara variabel biasanya terdapat satu variabel tidak bebas dengan satu atau lebih variabel bebas. Semua variabel bebas yang akan dipelajari hubungannya dengan satu variabel tidak bebas tertentu, telah diperhitungkan dalam suatu analisis. Jika variabel tidak bebas disimbol Y dan variabel-variabel bebasnya misalnya empat variabel, yaitu X1, X2, X3, dan X4, maka fungsinya adalah Y = f (X1, X2, X3, X4). Jika ada variabel lain yang dianggap berpengaruh terhadap variabel tidak bebas tersebut, tetapi tidak mempunyai pengaruh utama, variabel ini disebut variabel moderator. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

25 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
3. VARIABEL INTERVENING ATAU VARIABEL ANTARA Salah asumsi dasar ilmu pengetahuan adalah bahwa segala sesuatu yang terjadi (fenomena) ada sebab musababnya. Khusus dalam ilmu sosial, setiap fenomena dipengaruhi oleh satu atau beberapa sebab musabab. Setiap kali kita menentukan sebab dari suatu fenomena, selalu timbul pertanyaan, adakah sebab yang lainnya ? Apakah sebab yang pertama berpengaruh langsung pada fenomena tersebut, atau tidak langsung tetapi melalui sebab yang lainnya ? Pertanyaan yang terakhir mengantar kita kepada suatu faktor penguji yang penting yaitu variabel antara atau variabel intervening. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

26 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
Jadi variabel antara dipengaruhi oleh variabel bebas kemudian dia mempengaruhi variabel tidak bebas. Dengan kata lain variabel bebas mempengaruhi variabel tidak bebas melalui variabel antara. Jika variabel antara ikut diselidiki, hubungan statistik yang semula nampak antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas menjadi lemah atau bahkan lenyap. Untuk lebih memperjelas, perhatikan gambar berikut : Variabel Antara Variabel Pengaruh Variabel Akibat METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

27 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
Jika kita menyelidiki hubungan antara kinerja rencana tata ruang wilayah kota sebagai variabel tidak bebas dengan faktor-faktor eksternal kebijakan pembangunan serta struktur pemanfaatan ruang sebagai variabel bebas. Maka kita dapat mengajukan pertanyaan apakah faktor-faktor eksternal kebijakan pembangunan serta struktur pemanfaatan ruang mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja rencana tata ruang wilayah kota ? Dapatkah kita mengetahui bahwa pengaruh faktor-faktor eksternal kebijakan pembangunan serta struktur pemanfaatan ruang adalah pengaruh langsung/tidak langsung. Oleh karena itu kita dapat menentukan variabel lain sebagai faktor penguji misalnya komitment. Dasar berpikirnya adalah bahwa faktor eksternal kebijakan positif tidak akan menghasilkan kinerja rencana tata ruang wilayah yang lebih optimal tanpa disertai komitmen yang intensif. Jika komitmen diperhitungkan atau dikontrol, maka pengaruh faktor eksternal kebijakan terhadap kinerja akan lebih atau bahkan dapat hilang. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

28 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
Contoh. Jika ada dua kelompok responden: Kelompok pertama : bersikap positif terhadap Kinerja rencana tata ruang wilayah kota Kelompok kedua : bersikap negatif terhadap Kinerja rencana tata ruang wilayah kota ❋ Tidak akan mempunyai kinerja yang berbeda jika kedua kelompok tersebut sama-sama tidak memiliki komitmen ❋ Faktor eksternal kebijakan pembangunan serta struktur pemanfaatan ruang terhadap kinerja rencana tata ruang wilayah kota berpengaruh positif terhadap komitmen, selanjutnya aktivitas komitmen berpengaruh positif terhadap kinerja rencana tata ruang wilayah kota. ❋ Aktivitas komitmen adalah variabel antara. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

29 UNIVERSITAS ESA UNGGUL METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN
4. VARIABEL ANTESEDEN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Variabel anteseden mempunyai kesamaan dengan variabel antara, yaitu merupakan hasil yang lebih mendalam dari penelusuran hubungan kausal antara variabel. Perbedaannya, variabel antara menyusup diantara variabel pokok (variabel tidak bebas dan variabel bebas), sedang variabel anteseden mendahului dan mempengaruhi variabel pengaruh (lihat gambar) Variabel Anteseden Tidak bebas Bebas Dalam realita hubungan antara dua variabel sebenarnya merupakan penggalan dari sebuah jalinan hubungan sebab akibat yang cukup panjang. Oleh karena itu setiap usaha untuk mencari jalinan hubungan yang lebih jauh seperti halnya dengan menyelidiki variabel anteseden, akan memperkaya pengertian kita tentang fenomena yang sedang diteliti. METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN


Download ppt "METODOLOGI PENELITIAN BAB 2 : variabel"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google