Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSudomo Sutedja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
FAKTOR RISIKO PENYAKIT & PENCEGAHANNYA
Oleh: SYAFRIANI, M.Kes Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI RIAU
2
PENDAHULUAN Klasifikasi penyakit biasanya:
Berdasarkan organ atau sistem organ penyakit ginjal, penyakit hati, ISPA, dll; Klasifikasi agens penyebab biologis, kimia, dan fisik. Kesmas penyakit akut atau non akut atau penyakit menular dan tidak menular.
3
Konsep Penyebab Penyakit
Terjadinya penyakit disebabkan adanya interaksi antara: host agent environment
4
PENYAKIT MENULAR Beberapa pengertian:
Infektivitas: kemampuan agen biologis untuk menetap dan bertumbuh di dalam pejamu. Patogenitas: kemampuan agen penyakit infeksius untuk menimbulkan penyakit.
5
Mata Rantai Infeksi Penularan penyakit menular merupakan suatu proses yang rumit dapat dikaji dengan baik “mata rantai infeksi” patogen reservoir portal of exit penularan portal of entry Penyakit menetap pada pejamu baru
6
Mata Rantai Infeksi Agen patogenik (penyebab penyakit) meninggalkan reservoirnya (pejamu terinfeksi) melalui gerbang keluar (portal of exit). Penularan terjadi secara langsung dan tak langsung. Agen patogenik masuk ke pejamu rentan melalui gerbang masuk (portal of entry dan menimbulkan penyakit di pejamu baru. Contoh (flu): agens (virus flu) meninggalkan reservoir (teggorok penderita), mungkin saat bersin. Portal of exitnya hidung dan mulut.Penularan ke pejamu baru (portal ef entry hidung dan mulut), terinfeksi dan pejamu baru sakit
7
Mekanisme Penularan Penyakit (1)
Cara unsur penyebab keluar dari pejamu (reservoir). Melalui conyjunctive trakom Melalui saluran napas tbc, dipteria,influensa, campak dll; Melalui pencernaan kolera, tifus, kecacingan dll Melalui saluran urogenitalia hepatitis dll Melalui luka pada kulit atau mukosa sifilis, frambusia dll Secara mekanik, suntikan atau gigitan malaria, filariasis, hepatitis serum dll.
8
Mekanisme Penularan Penyakit (2)
Cara penularan (mode of transmission); Penularan langsung (direct transmission): Dari orang ke orang sifilis, g.o., trichomonas vaginalis, herpes simpleks tipe I dan II dll; Dari binatang ke orang kelompok penyakit zoonosis; Dari tumbuhan ke orang penyakit oleh jamur; Dari orang ke orang melalui kontak benda lain cacing tambang, cacing kremi dll
9
Mekanisme Penularan Penyakit (3)
Penularan melaui udara (air borne). Kontak dengan udara yang megandung bibit penyakit, dapat berupa droplet nuklei maupun dust (partikel kecil) Biasanya terjadi oleh unsur penyakitnya yang mempunyai daya tahan kuat terhadap lingkungan dan kekeringan basil tbc, virus smallpox, streptococcus hemoliticus, diphteria dll.
10
Mekanisme Penularan Penyakit (4)
Penularan melalui makanan/minuman dan benda lain Melaui air (water borne disease) melalui mulut, kulit Melalui makanan (food borne disease). Melalui susu (milk borne disease) difteri, infant diare oleh E.coli dll. Penyakit dari sapi tuberkulosis (bovine), Q. fever, dll.
11
Mekanisme Penularan Penyakit (5)
Penularan melaui vektor (vector borne disease). Vektor nyamuk malaria, filariasis dll Vektor kutu louse epidemic tifus fever, epidemic relapsing fever dll Vektor kutu flea pes, tifus murin. Vektor kutu mite scrub tifus dan vesicular ricketsiosis Vektor kutu jenis tick spotted fever, epidemic relapsing fever dll Penyakit oleh serangga lainnya trypanosomiasis oleh lalat tsetse dll.
12
Riwayat Perjalanan Penyakit …1
Tahap Prapatogenesis. Manusia (host) dalam keadaan sehat, manusia telah terpajan dan berisiko sakit, karena: Telah terjadi interaksi dengan agent Bibit penyakit belum masuk ke pejamu Manusia masih sehat dan belum ada tanda penyakit Belum terdeteksi secara klinis/laboratorium. Tahap inkubasi; Tahap penyakit dini. Ada gejala, masih ringan, umumnya masih bisa beraktivitas. Tahap penyakit lanjut. Penyakit makin bertambah hebat, penderta tidak dapat beraktivitas dan perlu perawatan. Tahap akhir penyakit. Penyakit pada manusia berada dalam lima keadaan yaitu; sembuh sempurna, sembuh dengan cacat, carrier, kronis, atau meninggal.
13
Riwayat Perjalanan Penyakit …2
Ada beberapa kejadian penyakit tidak mengikuti lima perjalanan penyakit tersebut sehingga dikenal istilah/kejadian berikut ini: Self limiting disease: Proses penyakit berhenti sendiri, dan semua fungsi tubuh normal kembali; Penyakit inapparent: Penyakit berlangsung tanpa gejala klinis, penyakit tertentu sudah bisa menularkan sebelum masa inkubasi selesai (contoh: campak, polio, rubela, cacar air), atau penyakit tertentu menularkan setelah gejala klinis muncul (contoh: filariasis, batuk rejan, malaria); Masa latent: Masa antara masuknya agent sampai penderita dapat menularkan penyakitnya.
14
Riwayat Perjalanan Penyakit …3
Periode menular: Penderita dapat menularkan penyakit ketika keadaan penderita pulih/sembuh (konvalesens) dan pulih/sembuh sesudah penyakit tidak menunjukkan gejala klinis (penderita menjadi carrier). Periode akut: Penyakit berlangsung dalam waktu singkat (beberapa hari atau minggu saja), misalnya rabies, flu, cacar, atau campak. Periode kronis: Penyakit berlangsung beberapa tahun, seperti TBC, lepra, dan HIV/AIDS.
15
Pencegahan dan Penaggulangan Penyakit Menular
1 Pencegahan Tk. Pertama Ditujukan kepada agen, pejamu, dan lingkungan Upaya Menghilangkan atau mengurangi faktor penyebab desinfeksi, pasteurilisasi, sterilisasi dll Meningkatkan daya tahan pejamu imunisasi, perbaikan gizi, olahraga, persiapan perkawinan dll Mengatasi dan modofikasi lingkungan 3 M, sanitasi, PAB dll. 2 Pencegahan Tk.II. Ditujukan kepada penderita atau yang dicurigai (suspect) Pencarian penderita secara dini. Chemoprophylaxis 3 Pencegahan Tk. III. Ditujukan kepada penderita agar tidak cacat permanen Upaya pengembalian fungsi fisik, psikologis dan sosial seoptimal mungkin. Contoh: rehabilitasi untuk mencegah efek samping tbc paru dan kencing manis. Faktor Risiko Penyakit & Pencegahannya
16
Lima Tingkat Pencegahan Penyakit
Riwayat Alamiah Setiap Penyakit Interaksi HAE Faktor Ransangan Peny Reaksi pejamu terhadap rangsangan peny Patogenesis kerusakan penyakit konvalensens awal awal jaringan lanjut Periode prapatogenesis Periode patogenesis Promkes Dikkes Gizi seimbang Perumahan, rekreasi & tpt kerja Perkembangan kepribadian Genetika Penarikan kes secara berkala Perlindungan khusus Imunisasi Higiene & sanitasi Perlindungan kec kerja. Perlindungan terhadap kec. Pengg gizi ttu Perlindungan terhapap karsinogen. Menghindarkan zat-zat allergen Diagnosa dini & pengobatan segera Rehabilitasi Penemuan kasus, individu dan massal; Skrining Pemeriksaan khusus, tujuan: Mencegah penyebaran peny menular Mencegah komplikasi dan akibat lanjutan Pembatasan ketidakmampuan Penyediaan fasilitas utk pelatihan sehingga fungsi tubuh dpt maksimal; Dikmas & industriawan agar menggunakan orang yg sdh direhabilitasi; Penempatan secara selektif; Mempekerjakan sepenuh mungkin; Penggunaan koloni yg terlindung Pengobatan yg cukup utk menghentikan proses peny & komplikasi; Penyediaan fasilitas utk membatasi ketidakmampuan & menc kematian Pencegahan Primer Sekunder Tersier
17
PENYAKIT TIDAK MENULAR
Beberapa pengertian penyakit tidak menular (PTM): Penyakit kronik; Penyakit non infeksi; New communicable disease; Penyaklit degeneratif Penyakt tidak menular tertentu peny jantung, stroke, dan kanker menduduki peringkat tinggi kematian secara nasionaal. Etiologi penyakit berpenyebab ganda Perubahan pola struktur masyarakat agraris ke industri perubahan fertilitas, gaya hidup, sosek PTM cenderung meningkat.
18
Karakteristik PTM Karakteristiknya:
Penyebaraan penyakit tidak melalui rantai penularan tertentu; Masa induksi yang panjang; Kronik; Banyak mengalami kesulitan diagnosis; Mempunyai variasi yang luas; Memerlukan biaya yang tinggi dalam upaya pencegahan dan penanggulangannya. Multikausal
19
Penyakit Menular v.s. Penyakit Tidak Menular
Banyak ditemui di negara berkembang. Rantai penularan yang jelas. Biasanya akut. Etiologi mikroorganisme jelas. Penyebab tunggal. Diagnosis mudah. Agak mudah mencari penyebabnya. Biaya relatif murah. Jelas muncul ke permukaan. Morbiditas dan mortalitas cenderung menurun Banyak ditemui di negara industri. Tidak ada rantai penularan. Biasanya kronik. Etiologi tidak jelas. Penyebab banyak. Diagnosis sulit. Sulit mencari penyebabnya. Biaya mahal. Ada iceberg phenomen. Morbiditas dan mortalitas cenderung meningkat.
20
Faktor Risiko dan Upaya Pencegahan PTM
Sejarahnya dimulai oleh Study Framingham terhadap PJK di Massachusetts USA. Penggunaan obat yang tidak tepat (thalidomide, golongan non-barbiturate yang dipasarkan di Inggris thn 1958) kelahiran bayi dengan hypoplastic or aplastic limb defeormitas, phocomelia, dan micomelia. Yang sebelumnya jarang terjadi Pelacakan kelahiran cacat di Jerman thn 1959, 1960, 1961 thalidomide sebagai penyebab
21
Faktor Risiko dan Upaya Pencegahan PTM
Pengertian dan Jenis Faktor Risiko Macam-macam faktor risiko: Menurut dapat tidaknya faktor risiko diubah: Faktor risiko tidak dapat diubah (unchangeable risk factors) umur, genetik Faktor risiko dapat diubah (Changeable risk factors) kebiasaan merokok, atau latihan olahraga. Menurut kestabilan faktor risiko dikenal: Faktor risiko yang dicurigai (suspected risk factors) rokok sebagai penyebab ca. rahim ? Faktor risiko yang telah ditegakkan (established risk factors) f.risiko terbukti scr ilmiah rokok penyebab ca. paru.
22
Kegunaan Identifikasi Faktor Risiko PTM
Prediksi : Meramalkan kejadian penyakit. Contoh perokok berat mempunyai risiko 10 X untuk menderita ca. paru daripada bukan perokok. Penyebab : kejelasan faktor penyebab (Penyebab X Penyakit Y); Diagnosis : Membantu diagnosis; Prevensi : Jika faktor penyebab sudah diketahui dapat untuk pencegahan. Faktor Risiko Penyakit & Pencegahannya
23
Konsep faktor risiko perlu dikembangkan karena:
Tidak jelasnya kausa PTM (ketidakjelasannya dengan non mikroorganisme); Menonjolnya penerapan konsep multikausal PTM; Kemungkinan adanya penambahan atau interaksi antar risiko; Perkembangan metodologik meningkatnya kemampuan mengukur besarnya pengaruh faktor risiko. Faktor Risiko Penyakit & Pencegahannya 23
24
Kriteria Faktor Risiko PTM
Keterangan Kekuatan Temporal Respon terhadap dosis Reversibilitas Konsistensi Layak biologis Spesifisitas Analogi Adanya risiko relatif yang tinggi Penyebab mendahului akibat Makin besar paparan makin tinggi kejadian penyakit Penurunan paparan akan diikuti dengan penurunan kejadian penyakit. Kejadian yang sama akan berulang terjadi pada waktu, tempat dan penelitian yang lain. Sesuai dengan konsep biologis; Satu penyebab menyebabkan satu akibat; Ada kesamaanuntuk penyebab dan akibat serupa Faktor Risiko Penyakit & Pencegahannya
25
Faktor Risiko Penyakit & Pencegahannya
Upaya Pencegahan PTM Tingkat Pencegahan Upaya Pencegahan premordial Pencegahan Tk.I : Promkesmas. Pencegahan khusus Pencegahan Tk. II: Diagnosis dini. Pengobatan Pencegahan Tk. III: Mengkondisikan masyarakat agar timbulnya penyakit dicegah dengan gaya hidup sehat (life styling). Penyuluhan dll Pencegahan keterpaparan, pemberian kemopreventif. Misalnya screening. Misalnya bedah dan kemoterapi Rehabilitasi Misalnya perawatan rumah jompo, perawatan rumah o.s Faktor Risiko Penyakit & Pencegahannya
26
Contoh Upaya Pencegahan PTM
Contoh pencegahan sekunder bila sudah ada gejala klinik ateroskelorosis: Asetosal, ace inhibitor, antikoagulan : minum obat untuk kendalikan f.r. Beta blocker, body weight reduction: minum obat dan kendalikan BB. Cholesterol control & cigarette smoking cessation: kendalikan kolesterol dan berhenti merokok. Diabetes control & diet : kendalikan diabetes dan makanan. Exercise & education: olahraga dan menambah pengetahuan. Family support: dukungan keluarga. Glucose oxidation preservation: memelihara oksidasi glukosa tubuh. Faktor Risiko Penyakit & Pencegahannya
27
Faktor Risiko Penyakit & Pencegahannya
Beberapa PTM Utama (1) Penyakit jantung. Kematian 12 jt/tahun, pembunuh manusia no. 1, WHO 1990 (bandingkan: diare 5 jt, kanker 4,8 juta dan tbc 3 jt). Stroke Pembunuh no.3 Kanker setiap tahun ada 6,5 jt penderita (WHO). Dalam 10 thn terakhir 9 jt mati karenanya. Faktor Risiko Penyakit & Pencegahannya
28
Faktor Risiko Penyakit & Pencegahannya
Beberapa PTM Utama (2) Kecelakaan lalu lintas 3,5 jt mati/tahun (karena kecelakaan dan kekerasan), 2 juta karena kecelakaan lalin. Penyakit pada lansia, pengelompokannya (WHO) Middle age (45-59) Elderly age (60-74) Old age (75-90) Pada thn 2000 lansia di dunia 426 jt (6,8%) diperkirakan peningkatan lipat dua thn 2025 (828 lansia atau 9,7 %). Faktor Risiko Penyakit & Pencegahannya
29
Faktor Risiko Penyakit & Pencegahannya
Beberapa PTM Utama (3) Penyakit kejiwaan. Penyakit kejiwaan salah satu masalah utama kesehatan. Prevalensinya di USA sekitar % dan di Ina sekitar 30 % diperkirakan 5 juta orang dewasa di USA menderita serious mental illness (SMI). Faktor Risiko Penyakit & Pencegahannya
30
Contoh terjadinya penyakit chd, cvd & hd
stress diet hormon lemak total kalori garam aktivitas fisik merokok hiperlipidemia obesitas hereditas sistem koagulasi darah atherosklerosis hipertensi infark myocardium angina pectoris thrombosis hemorrhagis coronary heart disease cerebro vascular disease hypertensive disease
31
SITUASI KESEHATAN NASIONAL
Sumber: Sehat itu hak 2005 Bayi BBLR 16 %, KEP/ISPA/ diare/AKB 45/1000 Bumil Anemia 70%, AKI 390/ Perkembangan otak Loss generation Balita KEP 30 %, GAKI 14 %, diare, ISPA Kerugian Sosek Putus sekolah Usila tbc, malaria, cvd, ca, gizi T.Kerja anemia 46 %, tbc, malaria, cvd, produktivitas >> Anak sekolah KEP, anemia, Gaki 5 %, mahasiswa anemia/gizi - Faktor Risiko Penyakit & Pencegahannya
32
Selamat belajar semoga sukses Anda pasti bisa …
Faktor Risiko Penyakit & Pencegahannya
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.