Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehLeony Irawan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Alang-Alang Tumbuhan liar ini banyak dikenal orang sebagai gulma dan hanya dimanfaatkan sebagai makanan ternak atau bahkan dibuang. Mungkin kita perlu berpikir dua kali lipat tentang tumbuhan ini. Sebenarnya tumbuhan alang-alang yang sering kita lihat itu, mampu menjadi obat bagi berbagai macam penyakit. Alang-alang (Imperata cylindrical (L.) Beauv.var.mayor <Nees>), adalah tumbuhan merayap dengan tinggi cm. Batang tegak membentuk satu perbungaan, padat, pada bukunya berambut jarang. Berdaun tunggal, pangkal saling menutup dengan ukuran x cm. Tumbuhan ini di Jawa tumbuh pada ketinggian sampai dengan mdpl, pada tanah dengan aerasi yang baik. Tumbuhan ini dapat memengaruhi tanaman kultivasi lain, karena kebutuhan natrium yang relatif tinggi. Alang-alang berkembang biak dengan sendirinya, setiap saat rimpang bisa dipanen dari tumbuhan yang telah matang. Rimpang yang baik berwarna pucat, berasa manis, dan sejuk. Sedangkan bagian yang sering digunakan untuk obat medis adalah akarnya. Setelah dilakukan pengujian pada tumbuhan alang-alang banyak ditemukan kandungan kimiawi yang berguna untuk tubuh kita. Kandungan itu antara lain: manitol, glukosa, sakharosa, malic acid, citric acid, coixol, anindom, dan masih banyak lagi lainnya. Kandungan lain yang dimiliki diantaranya: 1. Dalam rimpang alang-alang terkandung imperanene yang ternyata mempunyai efek menghambat agregasi trombosit (sel pembeku darah) sesuai hasil penelitian para ahli dari Universitas di Jepang. Efek menghambat agregasi ini sama dengan efek yang ditimbulkan oleh asetosal (asam asetil salisilat) yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah pada penderita infrak jantung. 2. Cylindol A yang terkandung di dalam rimpang alang-alang mempunyai efek menghambat enzim 5- lipoksigenase. Dengan terhambatnya 5-lipoksigenase maka pembentukan prostaglandin yang menimbulkan rasa sakit atau nyeri pada otot dapat terhalangi. Bahan lain yang terkandung, yaitu Cylendrene mempunyai aktivitas menghambat kontraksi pembuluh darah pada otot polos sehingga sirkulasi darah tetap lancar. 3. Graminone B menghambat penyempitan pembuluh darah aorta (pembuluh darah terbesar). 4. Dari hasil pengujian ternyata tumbuhan yang juga disebut ilalang ini mempunyai efek farmakologis atau dengan kata lain tumbuhan ini mempunyai sifat: antipiretik (menurunkan panas), hemostatik (untuk menghentikan pendarahan), menghilangkan haus, dan diuretic (peluruh kemih). Bagian daun dan akar alang-alang dapat digunakan ketika masih segar atau yang sudah dikeringkan. Berikut ini adalah beberapa penyakit dan cara pengobatannya: 1. Muntah darah: ambil gram akar segar alang-alang, dicuci bersih, lalu dipotong-potong seperlunya dan rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa hanya tinggal 1 gelas. Dapat diminum setelah dingin. 2. Kencing nanah: ambil 300 gram akar segar alang-alang, dicuci bersih, dipotong-potong seperlunya, lalu direbus dalam cc air bersih sampai tersisa tinggal cc, tambahkan gula batu secukupnya. Setelah itu dibagi menjadi 3 kali. Minum sebagai teh selama sepuluh hari. 3. Mimisan: ambil akar segar alang-alang, dicuci bersih, lalu ditumbuk dan diperas airnya sampai terkumpul 100 cc. Setelah itu langsung diminum. Cukup banyak manfaat dari tumbuhan alang-alang ini bagi kesehatan kita. Walaupun bentuknya hanya berupa rumput bahkan termasuk golongan gulma, alang-alang ini tetap memiliki banyak manfaat bagi kehidupan kita.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.