Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

HALIM PRASETYO RIZAL ARYANTO

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "HALIM PRASETYO RIZAL ARYANTO"— Transcript presentasi:

1 HALIM PRASETYO 125020102111004 RIZAL ARYANTO 125020100111046
KILLER AIRBAGS HALIM PRASETYO RIZAL ARYANTO

2 PENGERTIAN AIRBAGS Airbag (kantong udara) merupakan salah satu fitur keselamatan pada mobil untuk melindungi pengemudi dan penumpang saat terjadi kecelakaan. Airbag memiliki berbagai nama teknis seperti Supplementary Restraint System (SRS), Air Cushion Restraint System (ACRS), dan Supplemental Inflatable Restraint (SIR). UU Federal menerapkan setiap mobil baru diwajibkan dilengkapi perangkat keselamatan ini. Perangkat keselamatan ini seharusnya dan kadang-kadang menyelematkan nyawa penumpangnya. Dan tak sering justru malah membahayakan nyawa penumpang mobil. Maka dari itu, dalam bab ini dijelaskan mengapa airbag dapat menimbulkan kematian (Killer Airbags).

3 PENEMU & SEJARAH AIRBAGS
Walter Linderer (Jerman) dan John Hedrik (AS) (1951) Walter Linderer menemukan Airbags yang didasarkan pada sistem udara terkompresi yang aktif ketika terjadi benturan pada bumper atau diaktifkan secara manual oleh pengemudi. Allen Breed (1969) Breed menciptakan “sensor dan sistem keamanan” pada tahun 1968, yang menjadi sistem airbag otomotif elektromekanis pertama

4 PENERAPAN dan KEBIJAKAN AIRBAGS
Awalnya, penggunaan Airbags ditolak Kebijakan perangkat keamanan sabuk keselamatan (Safety Belt) Timbul pro dan kontra dengan adanya kebijakan ini Penerapan perangkat keamanan Airbags Pada tahun 1989, penerapan airbags mulai dilaksanakan

5 HASIL-HASIL KEBIJAKAN
Pada akhir tahun 1995, airbag telah menyelamatkan nyawa kurang lebih orang sejak 1989 Orang yang tidak menggunakan safety belt,orang yang duduk lebih dekat dari jarak normal dari roda kemudi/ dashboard beresiko mengalami cedera serius/kematian Kebanyakan anak-anak menjadi korban dikarenakan oleh aibags Pada akhir 1997, meskipun airbags diperkirakan telah menyelamatkan lebih dari jiwa (sejak1989). Ada lebih dari 80 jiwa menjadi korban dari airbags.

6 Produsen airbags mulai mengembangkan “smart” airbags.
INOVASI AIRBAGS Produsen airbags mulai mengembangkan “smart” airbags. Departemen perhubungan mengumumkan bahwa konsumen diizinkan untuk mengajukan izin untuk memiliki airbags cut-off switch dipasang di kendaraan mereka Tahun 1998, produsen mulai membuat airbags yang kurang kuat, yang dapat mengembang 22% lebih cepat di sisi pengemudi, dan 14% lebih cepat di sisi penumpang.

7 Hasilnya… Pada tahun 2000, skitar jiwa diselamatkan oleh airbags dalam kecelakaan kecepatan tinggi (sejak 1989). Dengan biaya sekitar 150 anak-anak meninggal dalam kecelakaan kecepatan rendah

8 ISU-ISU ATAU PRISIP-PRINSIP UMUM
“There is no free lunch” Semua keputusan atau kebijakan yang diambil memerlukan biaya/sesuatu yang harus dikorbankan. Biaya tindakan adalah alternative yang dikorbankan Biaya tidak lah selalu soal materi. Dalam kasus ini, biaya yang ditanggung oleh produsen, konsumen dan pemerintah adal nyawa anak-anak. Biaya dan manfaat relevan adalah orang-orang marjinal (atau tambahan) Tanggapan terkait kematian anak ini adalah melarang airbags pd mobil baru, dan menon-aktifkan semua airbags yang terpasang. Tapi, bagi sebagian orang (yang tidak memiliki anak) solusi tersebut untukkematian yang disebabkan airbags tidak akan masuk akal/tidak diterima. Masyarakat merespon untuk Insentifitas Dikarenakan jumlah kematian tadi, keinginan konsumenatas airbags menjadi berkurang dan ada usaha untuk menekan Departemen Perhubungan melakukan perubahan peraturan. Produsen akan bergegas menemukan alternative-alternative lain contoh nya, “smart airbags” Kebijakan selalu mempunyai konsekuensi yang tidak diinginkan Satu-satu nya cara melihat hasil suatu kebijakan adalah percobaan. Tetapi dalam kasus ini, hasil dari percobaan tidak sesuai dengan yang diinginkan. Tidak semua kebijakan menghasilkan hasil yang menyenangkan.

9 KESIMPULAN Pertama, jumlah kasus dikarenakan penyebaran airbags relatif terjadi pada kecelakaan kecepatan rendah. Sehingga, penyebab kerusakan mobil semakin besar, terutama pada dashboard dan kaca depan. Dengan demikian biaya perbaikan mobil menjadi melonjak, dan pengguna cenderung malas dikarenakan harga yang terlalu mahal untuk memperbaiki mobilnya. Kedua, pengguna menjadi cenderung agresif di jalanan, dikarenakan rasa aman dari airbags, sehingga jumlah kecelakaan pun meningkat dan tinggi nya resiko kematian pejalan kaki. Jadi, meskipun alat keselamatan seperti safety belt dan airbags lebih murah daripada saat pertama kali di rilis. Tetapi, masih belum jelas manfaat yang dihasilkan dibanding dengan biaya.

10 SEKIAN


Download ppt "HALIM PRASETYO RIZAL ARYANTO"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google