Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAB 3 Unsur-Unsur Kimia 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAB 3 Unsur-Unsur Kimia 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar"— Transcript presentasi:

1 BAB 3 Unsur-Unsur Kimia 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya serta terdapatnya di alam. Kompetensi Dasar 3.1 Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam dan produk yang mengandung unsur tersebut. 3.2 Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya). 3.3 Menjelaskan manfaat, dampak, dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari. Indikator Menjelaskan kelimpahan unsur-unsur kimia di alam. Mendeskripsikan sifat-sifat unsur alkali, alkali tanah, halogen, dan gas mulia. Mendeskripsikan pemanfaatan unsur alkali, alkali tanah, halogen, dan gas mulia dalam bentuk murni maupun senyawanya. Close Next

2 Kelimpahan Unsur Kimia Unsur Logam Alkali Tanah
Daftar Materi Pokok Kelimpahan Unsur Kimia (Halaman 101 – 105) Unsur Logam Alkali (Halaman 105 – 121) Unsur Logam Alkali Tanah (Halaman 121 – 148) Unsur Halogen (Halaman 148 – 168) Unsur Gas Mulia (Halaman 168 – 184) Back Next

3 A. Kelimpahan Unsur Kimia
Unsur-unsur kimia sangat melimpah Unsur Bebas Mineral Bijih Zat Lain Back Next

4 Li Na K Rb Cs Fr B. Unsur Logam Alkali
Unsur Logam Alkali = litium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium. Li Na K Rb Cs Fr Home Back Next

5 Sifat-Sifat Logam Alkali
Relatif lunak dibandingkan dengan logam-logam lain. Titik lebur dan titik didihnya relatif rendah. Dari litium ke sesium titik didihnya semakin rendah. Mempunyai warna putih. Sangat reaktif dan tidak pernah ditemukan di alam dalam bentuk unsur-unsur bebas. Merupakan reduktor yang kuat, yaitu logam alkali dapat memberikan sebuah elektron dengan mudah dan bereaksi hebat dengan air untuk membentuk gas hidrogen dan hidroksida-hidroksida, atau basa kuat. Energi ionisasi logam alkali relatif rendah. Dari litium ke sesium, energi ionisasinya semakin rendah. Hal ini disebabkan semakin besar jari-jari atomnya. Perbedaan energi ionisasi pertama dan energi ionisasi kedua logam alkali sangat besar. Hal ini menunjukkan bahwa dalam senyawanya, logam alkali sangat stabil. Logam alkali merupakan unsur-unsur yang ringan. Berdasarkan massa jenisnya, litium, natrium, dan kalium terapung di air. Potensial elektroda logam alkali negatif. Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali merupakan reduktor yang kuat. Home Back Next

6 + + + +    Reaksi-Reaksi Penting Logam Alkali
Logam alkali dengan air Logam Alkali 2 X(s) Air 2 H2O(l) Basa 2 XOH(aq) Hidrogen H2(g) + + Logam alkali dengan hidrogen Logam Alkali 2 X(s) Hidrogen H2 (g) Hidrida 2 XH(s) + Logam alkali dengan oksigen Logam Alkali Oksigen Oksida + Home Back Next

7 + +   Logam Alkali dengan Amonia Logam Alkali dengan Halogen
Amida (-NH2) + Logam Alkali dengan Halogen Logam Alkali Halogen Garam Halida + Home Back Next

8 Warna Nyala Logam Alkali
Rb Rb Home Back Next

9 C. Unsur Logam Alkali Tanah
Unsur Logam Alkali Tanah = berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium, dan radium. Be Mg Ca Sr Ba Ra Home Back Next

10 Sifat-Sifat Logam Alkali Tanah
Logam alkali tanah merupakan reduktor yang kuat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai potensial elektroda logam alkali tanah yang rendah (negatif). Logam alkali tanah cukup reaktif, tetapi kereaktifan logam alkali tanah tersebut kurang dibandingkan dengan logam alkali. Logam alkali tanah agak rapuh, tetapi pada keadaan tertentu logam alkali tanah dapat ditempa dan diubah bentuk. Logam alkali tanah merupakan konduktor yang baik karena dapat mengalirkan litrik dengan baik. Ketika logam alkali tanah dipanaskan, maka dengan segera dapat terbakar di udara. Dari berilium ke barium, jari-jari atomnya semakin besar, energi ionisasi dan elektronegativitasnya semakin kecil, dan daya reduksinya semakin kuat. Konfigurasi elektron valensi logam alkali tanah adalah ns2, sehingga logam alkali tanah mudah melepaskan elektron-elektron valensinya untuk membentuk konfigurasi yang lebih stabil dalam bentuk ion-ion X2+. (X = atom logam alkali) Kristal logam alkali tanah lebih rapat dan lebih keras dibandingkan dengan kristal logam alkali. Home Back Next

11 + + + +    Reaksi-Reaksi Penting Logam Alkali Tanah
Logam alkali tanah dengan air Logam Alkali Tanah Air Basa Hidrogen + + Logam alkali tanah dengan oksigen Logam Alkali Tanah Oksigen Oksida + Logam alkali tanah dengan nitrogen Logam Alkali Tanah (kecuali Be) Nitrogen Senyawa Nitrida + Home Back Next

12 + +   Logam alkali tanah dengan halogen
(kecuali Be) Halogen Garam Halida + Logam alkali tanah dengan hidrogen (dengan pemanasan). Logam Alkali Tanah (kecuali Be & Mg) Hidrogen Senyawa ZH2 Z = Alkali Tanah + Home Back Next

13 Warna Nyala Logam Alkali Tanah
Be Mg Ca Sr Ba Home Back Next

14 F Cl Br I At D. Unsur Halogen
Unsur Halogen = fluor, klor, brom, iodium, dan astatin. F Cl Br I At Home Back Next

15 Sifat-Sifat Halogen Halogen mempunyai elektron valensi satu, yang konfigurasi elektron valensinya adalah ns2 np5, sehingga halogen sangat reaktif dan mudah membentuk senyawa-senyawa halida dengan unsur-unsur logam serta ion kompleks baik dengan unsur-unsur logam maupun nonlogam. Dalam keadaan bebas, halogen ditemukan dalam bentuk molekul-molekul diatomik (Y2). Energi ionisasi halogen relatif tinggi, sehingga halogen sukar melepaskan elektron untuk membentuk ion positif. Dalam satu golongan dari atas ke bawah tabel periodik, energi ionisasi halogen semakin rendah. Hal ini karena jari-jari atom halogen semakin besar. Energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan Y–Y atau energi disosiasi dalam satu golongan dari atas ke bawah cenderung mengecil. Hal ini berhubungan dengan jari-jari atom halogen. Akan tetapi, terdapat penyimpangan untuk F2 yang lebih kecil daripada Cl2. Home Back Next

16 Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, titik didih dan titik lebur halogen semakin besar. Hal ini karena molekul-molekul diatomik halogen mengalami gaya Van der Waals. Semakin ke bawah posisi halogen semakin kuat gaya Van der Waals yang bekerja pada molekul-molekul tersebut karena jari-jari atomnya semakin besar dan mudah terjadi dipol-dipol sesaat pada molekul-molekul tersebut. Afinitas elektron halogen relatif tinggi, sehingga unsur-unsur tersebut mudah menangkap elektron dan kemudian membentuk ion negatif. Halogen merupakan oksidator kuat yang daya oksidasinya menurun dari atas ke bawah dalam satu golongan tabel periodik. Home Back Next

17 + +   Reaksi-Reaksi Penting Halogen Halogen dengan logam
Garam/ Senyawa Halida + Halogen dengan halogen lain Halogen (Y) Halogen Lain (nY’) 2YY’n (n = 1, 3, 5, ...) + Halogen dengan air Contoh: Home Back Next

18 He Ne Ar Kr Xe Rn E. Unsur Gas Mulia
Unsur Gas Mulia = helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. He Ne Ar Kr Xe Rn Home Back Next

19 Sifat-Sifat Gas Mulia Selain helium (He), semua unsur gas mulia mempunyai konfigurasi elektron oktet yang konfigurasi elektron konfigurasinya adalah ns2np6. Sementara itu, helium mempunyai konfigurasi duplet. Berdasarkan konfigurasi elektronnya, unsur-unsur gas mulia merupakan unsur-unsur yang stabil. Unsur-unsur gas mulia mempunyai afinitas elektron yang rendah, sehingga sukar mengikat elektron dan membentuk ion negatif. Unsur-unsur gas mulia mempunyai energi ionisasi yang tinggi, sehingga sukar melepaskan elektron dan membentuk ion positif. Dari He ke Rn, energi ionisasi gas mulia semakin kecil. Selain radon, unsur-unsur gas mulia terdapat di udara dalam bentuk gas monoatomik. Semakin panjang jari-jari atom gas mulia, semakin mudah molekul gas mulia tersebut membentuk dipol sesaat, sehingga semakin kuat gaya van der Waals dalam molekul tersebut. Home Back Next

20 He2+; HeH+; HeH2+. Senyawa Gas Mulia
Pada dasarnya, semua gas mulia mempunyai kulit valensi yang penuh. Oleh karena itu, gas mulia tidak dapat secara normal membentuk senyawa dengan unsur-unsur lain atau gas mulia mempunyai sifat kimia yang tidak reaktif (inert). Beberapa gas mulia dapat membentuk senyawa. Gas mulia dapat membentuk senyawa melalui beberapa mekanisme, di antaranya melalui keadaan tereksitasi, ikatan koordinasi, dan interaksi dipol-dipol. Gas mulia dapat membentuk senyawa melalui beberapa mekanisme, di antaranya melalui keadaan tereksitasi. Contoh: Helium dalam keadaan tereksitasi dapat membentuk senyawa He2+; HeH+; HeH2+. Beberapa gas mulia dapat bertindak sebagai donor proton, sehingga gas mulia dapat berikatan secara kovalen dengan spesi-spesi yang lain. Jenis ikatan kovalen gas mulia adalah ikatan koordinasi. Contoh: Argon dapat membentuk ikatan koordinasi dengan BF3 Home Back Next

21 Beberapa Kegunaan Penting Gas Mulia
Home Back Next


Download ppt "BAB 3 Unsur-Unsur Kimia 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google