Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PRINSIP – PRINSIP INVESTASI MODAL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PRINSIP – PRINSIP INVESTASI MODAL"— Transcript presentasi:

1

2 PRINSIP – PRINSIP INVESTASI MODAL
Kelompok 3 Ariskawati Endin Nasrudin Euis Nurhasanah Henny Coralia Apriyani Neneng Rischa Fitria Dewi

3 DIMENSI WAKTU INVESTASI JANGKA PANJANG JANGKA PENDEK MODAL KERJA

4 Faktor-faktor pengaturan investasi modal yang efektif
Memilih proyek-proyek yang sesuai dengan kriteria tertentu Adanya usul- usul investasi Faktor-faktor pengaturan investasi modal yang efektif Estimasi arus kas dari usul-usul investasi Evaluasi arus kas Monitoring dan penilaian terus-menerus terhadap proyek investasi setelah investasi dilaksanakan

5 Klasifikasi Proyek (Rencana Investasi)
Pengenalan proyek baru atau pembuatan produk baru Penggantian peralatan atau pabrik Penelitian dan pengembangan Eksplorasi Lain - lain

6 MENAKSIR ARUS KAS

7 Menaksir arus kas yang relevan
Taksirlah arus kas atas dasar setelah pajak. Taksirlah arus kas atas dasar incremental atau selisih. Taksirlah arus kas yang timbul karena keputusan investasi. Jangan memasukan sunk cost

8 Taksiran arus kas dengan modifikasi laporan akuntansi
Menurut Akuntasi Penjelasan Arus kas Penjualan Biaya-biaya Yang sifaynya tunai Penyusutan Laba operasi Pajak (30%) Laba setelah pajak Rp.2000 juta Rp.1000 juta Rp.500 juta Rp.150 juta Rp.350 juta Kas masuk Kas keluar Kas masuk bersih Rp.850 juta Kas masuk bersih = Laba setelah pajak + Penyusutan

9 Metode – Metode Penilaian Profitabilitas Investasi

10 NET PRESENT VALUE (NPV)
Misalkan kita saat ini membeli sebidang tanah dengan harga Rp.50 juta. Setelah kita selesai membayar, suatu perusahaan menghubungi kita dan mengatakan bahwa perusahaan tersebut bersedia membeli tanah tersebut tahun depan dengan harga Rp.60 juta.

11 Apakah dengan demikian kita akan memperoleh laba sebesar Rp.10 juta

12 Jawabannya adalah tidak karena perlu memperhatikan nilai waktu uang

13 PV = 𝑪 𝒏 (𝟏+𝒓) 𝒏 = 𝑹𝒑.𝟔𝟎 𝒋𝒖𝒕𝒂 (𝟏+𝟎,𝟏𝟓) 𝟏 = Rp. 52,17 juta
Kita akan menerima Rp.60 juta satu tahun yang akan datang, berapakah nilai sekarang (present value) penerimaan tersebut jika tingkat bunga yang relevan adalah 15% ? PV = 𝑪 𝒏 (𝟏+𝒓) 𝒏 = 𝑹𝒑.𝟔𝟎 𝒋𝒖𝒕𝒂 (𝟏+𝟎,𝟏𝟓) 𝟏 = Rp. 52,17 juta Maka selisih antara PV penerimaan dengan PV pengeluaran yaitu Net Present Value NPV = PV - Harga = Rp.52,17 juta - Rp.50 juta = Rp.2,17 juta NPV positif menunjukan bahwa PV penerimaan > PV pengeluaran

14 Dalam prakteknya, ini akan sulit terjadi, tetapi secara teoritis dimungkinkan. Dalam keadaan tersebut kita harus menentukan tingkat bunga yang kita anggap relevan dalam perhitungan NPV telah mempertimbangkan unsur resiko. Bagaimana jika NPV = 0

15 Kegiatan penting dalam perhitungan NPV
Menaksir Arus Kas Menentukan Tingkat Bunga yang Relevan

16 Contoh numerikal untuk investasi yang mempunyai usia ekonomis lebih dari satu tahun
Suatu perusahaan transportasi akan membuka divisi baru, yaitu divisi taksi. Divisi tersebut akan dimulai dengan 50 buah taksi, dan karena akan dipergunakan untuk usaha taksi, mobil – mobil tersebut bisa dibeli dengan harga Rp.30 juta per unit. Ditaksir usia ekonomis selama 4 tahun, dengan nilai sisa sebesar Rp.4 juta. Untuk analisis ini akan digunakan metode penyusutan garis lurus. Taksi tersebut akan dioperasikan selama 300 hari dalam satu tahun, setiap hari pengemudi dikenakan setoran Rp Berbagai biaya yang bersifat tunai (seperti penggantian ban, kopling, rem, oli, biaya perpanjangan STNK, dll) ditaksir sebesar Rp.3 juta. Berapa NPV usaha taksi tersebut, jika perusahaan sudah terkena tarif pajak penghasilan sebesar 35% ?

17 Taksiran Rugi Laba Per Tahun divisi taksi (50 unit)
Penghasilan = 300 x 50 x Rp Rp.750 juta Biaya – biaya Yang bersifat tunai = x Rp.3 juta Rp.150 juta Penyusutan = x Rp.6,5 juta Rp.325 juta Total Rp.475 juta Laba Operasi Rp.275 juta Pajak (35%) Rp.96,25 juta Laba setelah pajak Rp.178,75 juta Metode Penyusutan Garis Lurus Beban Penyusutan = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 −𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑖𝑠𝑎 𝑈𝑠𝑖𝑎 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠 = 𝑅𝑝.30 𝑗𝑢𝑡𝑎 −𝑅𝑝.4 𝑗𝑢𝑡𝑎 4 = Rp. 6,5 juta

18 = 𝑅𝑝.1.500 𝑗𝑢𝑡𝑎 −𝑅𝑝.200 𝑗𝑢𝑡𝑎 4 = Rp.325 juta
Penyusutan per tahun = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 −𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑖𝑠𝑎 𝑈𝑠𝑖𝑎 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠 = 𝑅𝑝 𝑗𝑢𝑡𝑎 −𝑅𝑝.200 𝑗𝑢𝑡𝑎 4 = Rp.325 juta Sedangkan untuk taksiran kas masuk bersih operasi atau operating cash flow per tahun adalah : Operating cash flow = Rp.178,75 juta + Rp.Rp.325 = Rp.503,75 juta Disamping itu ada tahun ke – 4 diperkirakan akan terjadi kas masuk karena nilai sisa sebesar 50 x Rp.4 juta = Rp.200 juta

19 Tabel Arus Kas dari rencana investasi divisi taksi (50 unit)
Tahun ke- Kas keluar Kas masuk Tahun ke-0 Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 -Rp juta - +Rp.503,75 juta +Rp.200 juta Misalkan tingkat bunga yang relevan adalah 16% per tahun, maka : NPV = [ 𝑖− (1+0,16) 4 ] (1+0,16) 4 = = = +Rp

20 PV = 𝑪 𝒏 𝟏 (𝟏+𝒓) 𝒏 Tahun Cash Flow Interest Rate Present Value 1
Rp 0,862 Rp 2 0,743 Rp 3 0,641 Rp 4 0,552 Rp Rp Rp Total Present Value Rp Original Investment Rp Net Present Value Rp PV = 𝑪 𝒏 𝟏 (𝟏+𝒓) 𝒏 Discount factor Apendiks A

21 METODE – METODE LAIN

22 𝑹𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒔𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒂𝒋𝒂𝒌 𝑹𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊 x 100%
Average Rate of Return Metode penilaian investasi yang berusaha menunjukan ratio atau perbandingan antara keuntungan neto tahunan terhadap nilai investasi yang diperlukan untuk memperoleh laba tersebut baik diperhitungkan dengan nilai investasi atau rata-rata investasi.

23 Perhitungan Average rate of return investasi taksi
Tahun Investasi Awal Investasi Akhir Rata-rata Investasi Laba Setelah pajak Rate of Return 1 2 3 4 Rp.1.500 Rp.1.175 Rp.850 Rp.525 Rp.200 Rp.1.337,5 Rp.1.012,5 Rp.687,5 Rp.362,5 Rp.178,75 13,36% 17,65% 26,00% 49,00% Jumlah Rp.3.400,0 Rp.175,00 105,01% Rata-rata Rp.850,0 21,03% Penyusutan = 𝑹𝒑.𝟏.𝟓𝟎𝟎 𝒋𝒖𝒕𝒂 −𝑹𝒑.𝟐𝟎𝟎 𝒋𝒖𝒕𝒂 𝟒 = Rp.325 juta Average rate of return = 𝑹𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒍𝒂𝒃𝒂 𝒔𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒂𝒋𝒂𝒌 𝑹𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒊𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊 x 100% = 𝑹𝒑.𝟏𝟕𝟖,𝟕𝟓 𝑹𝒑.𝟖𝟓𝟎 x 100% = 21,03%

24 Payback Period Teknik penilaian terhadap jangka waktu pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih ini merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan.

25 + Untuk contohnya kita gunakan usaha divisi taksi Diharapkan kembali
Investasi yang dikeluarkan Rp.1500 juta Sebelum Tahun 3 Kas Masuk Bersih Rp.503,75 juta Tahun 1 s.d 4 + Kas Masuk Bersih Rp.200 juta Tahun 4

26 ( 𝑹𝒑.𝟒𝟗𝟐,𝟓 𝒋𝒖𝒕𝒂 𝑹𝒑.𝟓𝟎𝟑,𝟕𝟓 𝒋𝒖𝒕𝒂 ) x 12 bulan = 11,73 bulan
Perhitungan secara rincinya : Selama 2 tahun dana diharapkan sudah kembali sebesar : 2 x Rp.503,75 = Rp.1.007,5 juta Sisanya : Rp juta - Rp.1.007,5 juta = Rp.492,5 juta Diharapkan kembali dalam waktu : ( 𝑹𝒑.𝟒𝟗𝟐,𝟓 𝒋𝒖𝒕𝒂 𝑹𝒑.𝟓𝟎𝟑,𝟕𝟓 𝒋𝒖𝒕𝒂 ) x 12 bulan = 11,73 bulan Maka PAYBACK PERIOD – nya = 2 tahun 11,73 bulan

27 Tidak memperhatikan nilai waktu uang
Kelemahan Metode Payback Period Tidak memperhatikan nilai waktu uang Mengabaikan arus kas setelah periode payback Untuk mengatasinya, diperbaiki dengan mem-present value-kan arus kas dan dihitung periode payback-nya yang disebut Discounted Payback Period.

28 Present Value Kas Masuk
Perhitungan Discounted Payback Period Tahun ke- Kas keluar Kas Masuk Present Value Kas Masuk Tahun ke-0 -Rp Tahun ke-1 Rp Rp Tahun ke-2 Rp Tahun ke-3 Rp Tahun ke-4 Rp Rp Rp

29 Internal Rate of Return (IRR)
Suatu tingkat diskonto yang menyebabkan present value nilai terminal, dimana nilai terminal adalah future value dari kas masuk yang digandakan dengan biaya modal.

30 = [ 𝒊=𝟏 𝟒 𝟓𝟎𝟑,𝟕𝟓 (𝟏+𝒊) 𝒕 ] + 𝟐𝟎𝟎 (𝟏+𝒊) 𝟒 Dengan trial and error dan interpolasi, didapat : i PV kas masuk 16% 17% Selisih 1 %

31 Yang kita inginkan adalah agar sisi kanan persamaan = Rp. 1. 500. 000
Yang kita inginkan adalah agar sisi kanan persamaan = Rp kalau kita selisihkan dengan i = 16% dengan PV = Rp adalah ekuivalen dengan: ( 𝑅𝑝 𝑅𝑝 ) x 1%=0,65% Karena itu i = 16% + 0,65% = 16,65%

32 Tingkat suku bunga 16% per tahun
Tahun ke- Kas Keluar Kas Masuk Interest Rate PV Kas Masuk Tahun ke-0 -Rp Tahun ke-1 +Rp 0.862 +Rp Tahun ke-2 0.743 +Rp Tahun ke-3 0.641 +Rp Tahun ke-4 0.552 +Rp +Rp +Rp Total Present Value +Rp

33 Tingkat suku bunga 17% per tahun
Tahun ke- Kas Keluar Kas Masuk Interest Rate PV Kas Masuk Tahun ke-0 -Rp , Tahun ke-1 + Rp 0.855 +Rp Tahun ke-2 +Rp 0.731 +Rp Tahun ke-3 0.624 +Rp Tahun ke-4 0.534 +Rp +Rp +Rp Total Present Value +Rp

34 Kelemahan Metode Internal Rate of Return (IRR)
i yang dihitung akan merupakan angka yang sama untuk setiap tahun usia ekonomis. Bisa diperoleh i yang lebih dari satu angka (multiple IRR). Pada saat perusahaan harus memilih proyek yang bersifat mutually exclusive (pilihan yang satu meniadakan pilihan lainnya).

35 Profitability Indeks (PI)
Nilai tunai semua kas masuk yang diterima sesudah investasi awal dibagi dengan investasi awal atau kas keluar.

36 Rumus Profitability Indeks :
= Rp Rp = 1,013

37 NPV dan Tujuan Normatif Manajemen Keuangan

38 NPV menunjukan tambahan kemakmuran riil yang diperoleh oleh pemodal dengan mengambil suatu proyek. Jika dikaitkan dengan tujuan normatif manajemen keuangan, yaitu untuk meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan, maka NPV konsisten dengan tujuan normatif tersebut. Contoh : Suatu perusahaan memperoleh tawaran untuk mengelola perparkiran di suatu wilayah selama 5 tahun. Hak tersebut harus dibayar kepada pemerintah daerah seharga Rp juta. Misalkan perusahaan menggunakan 100% modal sendiri. Setelah perusahaan membayar hak parkir tersebut neraca perusahaan, pada harga perolehan akan nampak sebagai berikut (anggaplah bahwa perusahaan tidak mempunyai aktiva apapun selain hak parkir tersebut). Aktiva Passiva Hak parkir Rp juta Total Rp juta Modal sendiri Rp juta Total Rp juta

39 𝑃𝑉 𝐻𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 = 𝑡−1 60 30.000.000 (1+0,01) 𝑡 = Rp.1.782.178.218
Setelah perusahaan memperoleh hak parkir berpendapat Perusahaan bisa memperoleh Kas Masuk Bersih Rp.30 juta per bulan Para analis Keuangan Tingkat bunga relevan 1% per bulan 𝑃𝑉 𝐻𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 = 𝑡− (1+0,01) 𝑡 = Rp

40 Apabila disajikan dalam bentuk neraca :
Neraca perusahaan (pada nilai pasar) Aktiva Passiva Hak parkir Rp Total Rp Modal sendiri Rp Total Rp Nilai Rp juta yang diinvestasikan sekarang naik menjadi Rp Penambahan Rp ini merupakan Net Present Value tersebut. Ini berarti bahwa seandainya perusahaan tersebut saat ini dijual, maka para pemodal akan menawar harga Rp Dengan kata lain, bagi pemilik perusahaan akan mengalami Kenaikan Kemakmuran Rp

41

42


Download ppt "PRINSIP – PRINSIP INVESTASI MODAL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google