Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYuliani Halim Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Sumber : repository.binus.ac.id/content/T0454/T045413255.ppt
Pertemuan 14 Template
2
Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan: Mahasiswa dapat merancang sebuah program dengan menggunakan template
3
Outline Materi Template Fungsi Template Class
4
Template C++ mendukung penggunaan kembali kode program dengan berbagai cara, seperti inheritance, composition (nested object) merupakan metode penggunaan kembali kode object. Template merupakan fasilitas C++ yang mendukung penggunaan kembali kode program.
5
Contoh pada dunia nyata: cetakan patung logam -> gips, lilin
Template Template dapat diartikan sebagai blanko merupakan teknik membuat tipe data yang berupa parameter, artinya tipe data tersebut dapat berubah-ubah tergantung parameter yang diberikan pada saat inisialisasi. Contoh pada dunia nyata: cetakan patung logam -> gips, lilin Gunting -> benang, kertas
6
Contoh fungsi tukar bilangan bulat:
Template Fungsi Dengan overloading terhadap fungsi dapat diciptakan beberapa fungsi dengan nama sama yang menangani proses dengan tipe data yang berlainan. Contoh fungsi tukar bilangan bulat: void Tukar(int &x, int &y) { int temp = x; x = y; y = temp; }
7
Untuk menukar bilangan real perlu Menuliskan:
Template Fungsi Untuk menukar bilangan real perlu Menuliskan: void Tukar(double &x, double &y){ double temp = x; x = y; y = temp; } Demikian juga jika diinginkan untuk menukar karakter atau data lainnya, maka harus dituliskan kembali definisi dari fungsi tukar tsb.
8
Template Fungsi Kekurangan overloading adalah kode dari sejumlah fungsi dengan nama yang sama tersebut harus dituliskan. Dengan template, hal tersebut tidak perlu dilakukan, sehingga program menjadi lebih sederhana. Template fungsi sangat bermanfaat untuk fungsi-fungsi yang menangani tugas yang sama dan hanya berbeda pada tipe data.
9
Contoh template <class T> void Swap (T &x, T &y) { T temp = x;
x = y; y = temp; }
10
Kata kunci template memberitahukan pada compiler bahwa pernyataan setelah kata ini merupakan template. Sesudah kata class dalam tanda < > terdapat pengenal T, yang digunakan sebagai penganti tipe data. Pengenal T ini biasa disebut sebagai template argument. Pengenal T tidak harus berupa karakter tunggal dan biasanya dituliskan dengan huruf besar.
11
// Contoh program c++ dengan fungsi template
#include <iostream.h> template <class T> void Swap (T &x, T &y) { T temp = x; x = y; y = temp; } void main() { double x = 4.50, y = 7.54; cout << "X = " << x << " Y = " << y << endl; Swap( x, y); int p = 25, q = 10; cout << "P = " << p << " Q = " << q << endl; Swap( p, q);
12
Template fungsi dengan argument lebih dari satu
Template argumen bisa lebih dari satu jika menggunakan tipe data lebih dari satu Template yang menggunakan lebih dari satu tipe data dapat didefinisikan dengan menuliskannya pada tanda < >. Misalkan: template <class A, class B>
13
// Contoh fungsi GTSum int GTSum(int *Data, long x, int size) { long sum = 0; for (int i=0; i < size; i++) sum += Data[i]; return ((sum > x) ? 1 : 0); } int GTSum(float *Data, double x, int size) { double sum = 0;
14
// Dapat ditulis dengan template:
template <class A, class B> int GTSum(A *Data, B x, int size) { B sum = 0; for (int i=0; i < size; i++) sum += Data[i]; return ((sum > x) ? 1 : 0); }
15
// contoh program dengan template lebih dari satu tipe
#include <iostream.h> template <class A, class B> int GTSum(A *Data, B x, int size) { B sum = 0; for (int i=0; i < size; i++) sum += Data[i]; return ((sum > x) ? 1 : 0); } void main() { int Data1[5] = {2, 3, 4, 5, 6}; float Data2[4] = {1.5, 2.6, 3.2, 5.1}; if ( GTSum(Data1, 20, 5) ) cout << “Total nilai Data1 lebih dari 20” << endl; else cout << “Total nilai Data1 tidak lebih dari 20 \n”; if ( GTSum(Data2, 10.5, 4) ) cout << “Total nilai Data2 lebih dari 10.5 \n”; cout << “Total nilai Data2 tidak lebih dari 10.5”;
16
Template juga dapat diterapkan pada class dengan format:
Template Class Template juga dapat diterapkan pada class dengan format: template <class T> class nama_class { // deklarasi class };
17
// program template pada class stack
#include <iostream.h> #include <stdlib.h> #include <conio.h> // template definition template <class T> class Stack { private: T *Data; int Size; int CountData; public: Stack(int Size = 25); ~Stack(); void Push (T nilai); T Pop(); int stackEmpty(); int stackFull(); };
18
template <class T>
Stack<T> :: Stack( int Size ) { //constructor Stack::Size = Size; CountData = 0; Data = new T [Size]; } Stack<T> :: ~Stack() { // destructor delete [ ] Data; int Stack<T> :: stackEmpty() { return ( (CountData == 0)? 1: 0 ); int Stack<T> :: stackFull () { return ( (CountData == Size)? 1: 0 );
19
template <class T>
void Stack<T> :: Push (T nilai) { if ( !stackFull() ) Data[CountData++] = nilai; else cerr << “Stack penuh” << endl; } T Stack<T> :: Pop() { if ( stackEmpty() ) { cerr << “Stack kosong” << endl; exit(1); return ( Data[--CountData] );
20
void main() { clrscr(); Stack<float> s1; s1.Push(10.85); s1.Push(25.2); cout << "Isi stack bilangan real: "<< endl; cout << "s1 ->1 = " << s1.Pop() << endl; cout << "s1 ->2 = " << s1.Pop() << endl; Stack<int> s2; s2.Push(100); s2.Push(10); s2.Push(5); cout << "Isi stack bilangan bulat: "<< endl; cout << "s2 ->1 = " << s2.Pop() << endl; cout << "s2 ->2 = " << s2.Pop() << endl; cout << "s2 ->3 = " << s2.Pop() << endl; }
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.