Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA"— Transcript presentasi:

1 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH (RKJM, RKT, RKAS) Oleh: Drs.Sumarno SMP N 1 WONOSEGORO DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BOYOLALI 2015

2 Indikator Peserta mampu:
Memahami penyusunan RKS dengan benar sesuai aturan BOS Menyusun RKS dengan benar sesuai aturan BOS

3 Sesi 1 Pengantar Penyusunan
Mengapa slide ini penting? Slide ini merupakan pengantar bagi peserta sebelum masuk ke dalam topik RKS. Diharapkan dapat membangkitkan minat peserta terhadap topik sesi ini dan topik selanjutnya. Metode yang digunakan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang peserta untuk ingin tahu lebih jauh tentang RKS/M dan RKT. Inti uraian: Tahap yang perlu dilakukan pada sesi ini adalah sebagai berikut: Apa yang Anda harapkan setelah pelatihan RKS ini selesai? (tuliskan harapan-harapan tersebut pada kerta plano secara cepat). Apa yang dimaksud dengan RKS? (tunjuk satu orang untuk memberikan jawaban terlebih dahulu, yang lain kemudian bisa melengkapi). Apa tujuan penyusunan RKS? (tunjuk satu orang untuk memberikan jawaban terlebih dahulu, yang lain kemudian bisa melengkapi).

4 Tujuan Sesi Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan dapat menjelaskan… latar belakang penyusunan RKS/M dan RKT; dasar hukum penyusunan RKS/M dan RKT; prinsip penyusunan RKS/M dan RKT; dan alur dan proses penyusunan RKS/M dan RKT. Mengapa slide ini penting? Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran akan lebih efektif bila pelatih menjelaskan tujuan yang akan dicapai di awal pembelajaran. Inti uraian: Pelatih menyebutkan satu persatu tujuan sesi pengantar yang diharapkan setelah sesi ini dilalui untuk meningkatkan kompetensi peserta. Kata kunci dalam sesi pengantar ini adalah: latar belakang perlunya RKS/RKT, dasar hukum, prinsip-prinsip penyusunan RKS/M dan RKT serta alur proses penyusunannya.

5 Pokok Bahasan Latar belakang penyusunan RKS/M dan RKT.
Dasar-dasar hukum penyusunan RKS/M dan RKT. Prinsip-prinsip penyusunan RKS/M dan RKT. Alur dan proses penyusunan RKS/M dan RKT. Mengapa slide ini penting? Pemahaman tentang latar belakang sekolah/madrasah harus memiliki RKS/M sehingga diharapkan penyusunan RKS/M tidak menjadi beban tetapi didorong oleh rasa tanggung jawab terhadap publik dan manfaat dari RKS/M itu sendiri. Inti uraian: Pokok bahasan menggambarkan konsep-konsep penting yang seharusnya dipahami oleh peserta sebelum proses pembelajaran tentang langkah teknokratik penyusunan RKS/M dan RKT dilaksanakan. Pokok bahasan memberikan uraian tentang: konteks penyusunan rencana sekolah/madrasah, aspek yuridis legal, strategi manajemen serta approach/pendekatan dalam penyusunannya.

6 Latar Belakang Kebijakan MBS Program Wajar RKS& RKT Program BOS
Mengapa slide ini penting? Menjelaskan latar belakang pentingnya penyusunan RKS/M, sejalan dengan berbagai prakarsa kebijakan pendidikan yang bersifat mandatory maupun volunterial. Inti uraian: Berbagai inisiatif program di tingkat nasional mensyaratkan sekolah/madrasah agar menyusun dokumen perencanaan dan penganggaran sekolah antara lain: Program MBS adalah kebijakan nasional sesuai dengan PP No. 19 tahun 2007 pasal 49. Program Wajar adalah kebijakan nasional sesuai dengan PP No. 45 tahun 2008 pasal 13 poin 1. Program BOS juga kebijakan nasional sesuai dengan UU No. 20 thaun 2003 pasal 34 ayat 2. Program BOS

7 Pentingnya Penyusunan RKS
Sumber penerimaan dana BOS signifikan bagi sekolah/madrasah; 20% anggaran dari APBN & APBD wajib untuk bidang pendidikan; Lemahnya administrasi perencanaan di tingkat sekolah Sebagian besar sekolah belum menyusun/memiliki dokumen RKS dan RKT. Mengapa slide ini penting? Menegaskan urgensi dan signifikansi yang melatarbelakangi penyusunan RKS/M dan RKT di tingkat sekolah/madrasah. Inti uraian: Sebelum ada program BOS, biaya operasional sekolah/madrasah yang diperoleh sekolah/madrasah di bawah Rp 10 juta per tahun. Setelah ada program BOS, biaya operasional sekolah/madrasah meningkat menjadi ratusan persen sehingga dibutuhkan keterampilan dan kebijakan dalam membelanjakan dana tersebut. Untuk itu diperlukan perencanaan yang baik dalam menentukan program/kegiatan sekolah/madrasah. Pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa banyak sekolah/madrasah yang belum memiliki perencanaan sekolah/ madrasah (RKS/M). Banyak sekolah/madrasah yang memiliki RKS/M tapi kegiatan BOS yang dilaksanakan belum didasarkan pada RKS/M tersebut. Saat ini dituntut seluruh kegiatan BOS harus berbasis RKS/M.

8 Apakah RKS itu? Proses menentukan tindakan masa depan (4 tahun) sekolah yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memper-hitungkan ketersediaan sumber daya. Dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah di masa depan untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah yang telah ditetapkan. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan pengertian dan konsep operasional RKS/M menurut perspektif legal. Inti uraian: Pelatih menjelaskan kepada peserta tentang RKS menggunakan perspektif penting: Input = kebijakan, sumber daya. Proses = penyusunan program strategis, prioritisasi dan kelangkaan sumber daya. Otput = dokumen yang dapat dijadikan acuan dan manajemen sekolah/madrasah.

9 Tujuan Penyusunan RKS/M
Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah dapat dicapai; Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik intra pelaku di sekolah/madrasah, antar sekolah Disdik Kab/Kota/Provinsi, dan antar waktu; Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan; Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/madrasah dan masyarakat; Menjamin penggunaan sumber daya sekolah/madrasah yang ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan, berkelanjutan serta memperhatikan kesetaraan gender. Mengapa slide ini penting? Menegaskan tujuan-tujuan penting yang akan dicapai melalui penyusunan RKS/M, baik dalam secara langsung maupun tidak langsung. Inti uraian: Secara normatif terdapat 6 (enam) tujuan penting yang hendak dicapai melalui penyusunan RKS/M oleh sekolah/madrasah. Pelatih meguraikan satu per satu tujuan tersebut sesuai dengan nomor urut dalam power poin tayangan. Mis. poin pertama, dijelaskan bahwa dalam RKS/M terdapat rangkaian program dan kegiatan yang disusun untuk mencapai tujuan dan sasaran sekolah/madrasah. Demikian pula untuk poin lainnya.

10 Dasar Hukum UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 51 ayat 1. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 53 ayat 1. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 51. PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Mengapa slide ini penting? Memberikan orientasi acuan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah dalam penyusunan RKS/M. Inti uraian: UU No. 20/2003 Pasal 51 Ayat 1: “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah”. PP No. 19/2005 Pasal 53, ayat 1: “...bahwa setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun”. PP No.17 /2010 Pasal 51: “ Kebijakan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh satuan pendidikan anak usia dini, satuan pendidikan dasar, dan satuan pendidikan menengah dituangkan dalam: rencana kerja tahunan satuan pendidikan; anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan pendidikan; peratuan satuan atau program pendidikan. Permendiknas No. 19/2007 Menyatakan bahwa Sekolah/Madrasah wajib membuat: Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) Rencana Kerja Tahunan (RKT)

11 Permendiknas No. 19/2007 menyatakan bahwa Sekolah wajib membuat:
PP No. 19/2005 (Pasal 53 ayat 1): “Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun” Permendiknas No. 19/2007 menyatakan bahwa Sekolah wajib membuat: Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan. Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja Jangka Menengah. Mengapa slide ini penting? Memberikan penjelasan tentang isi peraturan yang terkait dengan penyusunan RKS/M. Inti uraian: Sekolah/madrasah wajib menyusun RKJM dan RKT.

12 Prinsip-Prinsip Penyusunan RKS
1. Terpadu, mencakup keseluruhan program. 2. Multi tahun, mencakup periode 4 tahun. 3. Multi sumber, mengidentifikasi berbagai sumber dana. 4. Berbasis kinerja, memiliki indikator yg jelas. 5. Partisipatif, melibatkan berbagai unsur. 6. Integrasi pendidikan karakter bangsa. 7. Sensitif terhadap isu gender. 8. Responsif terhadap keadaan bencana. 9. Pelaksanaannya dimonitor dan dievaluasi. Mengapa slide ini penting? Prinsip penyusunan RKS/M merupakan landasan filosofi tentang arah, proses, acuan kebijakan agar dokumen RKS/M yang dihasilkan bersifat komprehensif sesuai dengan harapan pemangku kepentingan. Inti uraian: 1. Terintegrasi, mencakup perencanaan keseluruhan program yang akan dilaksanakan sekolah/madrasah. Multi tahun, mencakup periode tahun perencanaan jangka menengah selama 4 tahun. Berbasis kinerja, setiap program dan kegiatan disertai dengan indikator dan target kinerja serta menggunakan standar biaya dan standar analisa belanja. Multi sumber, mengindikasikan jumlah dan sumber dana masing-nasing program. Mis BOS, APBD Kab/Kota, sumbangan dari masyarakat atau sumber lainnya. Partisipatif, disusun oleh kepala sekolah/komite pendidikan dan dewan guru dengan melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan. Pendidikan karakter bangsa, mengintegrasikan semangat pendidikan karakter ke dalam program dan kegiatan sekolah/madrasah. Sensitif terhadap isu gender, memperlakukan dengan adil seluruh peserta didik dan para pemangku kepentingan pendidikan dan tidak ada diskriminasi berdasarkan gender. Responsif terhadap isu bencana, prioritas program untuk mengatasi bencana dan alokasi anggaran. Pelaksanaannya dimonitor oleh komite sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya.

13 Alur Penyusunan RKS/M PENYUSUNAN RKS/M Menetapkan Kondisi
Sekolah/Madrasah Saat Ini. Sekolah/Madrasah yang Diharapkan. • Menyusun Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja. • Menyusun Rencana Anggaran Sekolah/ Madrasah. Menyusun RKT & RKAS PENGESAHAN Penyetujuan oleh rapat dewan pendidik Pengesahan oleh pihak berwenang Sosialisasi kepada pemangku kepentingan PERSIAPAN Pembentukan Tim Pengembang Sekolah/Madrasah (TPS/M). Pembekalan/ Orientasi TPS/M. Mengapa slide ini penting? Menguraikan tahapan, sistematika dan alur penyusunan dokumen RKS/M. Secara umum alur penyusunan RKS/M terdiri dari 3 tahap utama; persiapan, penyusunan, dan pengesahan. Inti uraian: Pelatih menguraikan secara jelas gambaran utuh alur yang harus dilalui dalam penyusunan RKS/M dimulai dari persiapan, pelaksanaan penyusunan, dan pengesahan. Aspek lainnya yang mendukung sukses penyusunan alur RKS/M adalah kesiapan organisasi, kualitas sumber daya guru/tim penyusun, adanya SOP (standar operasional prosedur), jadwal kegiatan yang detail dan output, penanggung jawab untuk setiap tahapan kegiatan. Lihat hal. 104 pada modul Sekolah

14 Rekomendasi Sistematika Penyusunan Dokumen RKS
BAB.I PENDAHULUAN (A.Latar Belakang, B.Tujuan, C.Sasaran, D.Manfaat, E.Dasar Hukum, F.Sistematika). BAB.II IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH SAAT INI (A. Melakukan EDS/M, B. Membandingkan hasil EDS/M dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah, C. Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah) BAB.III IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH MASA DEPAN YANG DIHARAPKAN (A. Visi Sekolah, B.Misi Sekolah C. Tujuan Sekolah, D. Sasaran dan Indikator Kinerja) BAB.IV PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA (A. Merumuskan Program Kerja dan Penanggung jawabnya, B. Merumuskan Kegiatan, Indikator Kinerja, dan jadwal kegiatan ). Mengapa slide ini penting? Berisikan rekomendasi sistematika/daftar isi utama dalam penyusunan RKS/M. Inti uraian: Rekomendasi sistematika ini tidak bersifat rigid/kaku, sekolah/madrasah memiliki diskresi untuk mementukan judul bab per bab dalam penyusunan dokumen RKS/M, sepanjang tetap mengakomodasi muatan minimal yang disarankan. Muatan tersebut tercermin dalam poin 2, 3, 4 dan 5/6.

15 Rekomendasi Sistematika Penyusunan Dokumen RKS/M
BAB.V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH JANGKA MENENGAH (A. Menyusun Rencana Anggaran Belanja Sekolah: 1. Menghitung biaya satuan 2. Menghitung rencana biaya program, B. Menyusun Rencana Pendapatan Sekolah C. Menyesuaikan Rencana Belanja dan Pendapatan) BAB.VI PERUMUSAN RKT DAN RKAS (A. Menetapkan rencana kerja tahunan: 1. Menetapkan program/kegiatan strategis 2. Menetapkan kegiatan operasional 3. Menetapkan jadwal Rencana Kerja Tahunan Sekolah, B. Membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah: 1. Menghtung biaya operasional, 2. Menghitung rencana belanja dan pendanaan program dan kegiatan operasional, 3. Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Mengapa slide ini penting? Berisikan rekomendasi sistematika/daftar isi utama dalam penyusunan RKS/M. Inti uraian: Rekomendasi sistematika ini tidak bersifat rigid/kaku, sekolah/madrasah memiliki diskresi untuk mementukan judul bab per bab dalam penyusunan dokumen RKS/M, sepanjang tetap mengakomodasi muatan minimal yang disarankan. Muatan tersebut tercermin dalam poin 2, 3, 4 dan 5/6.

16 Sesi 2 Penyusunan RKS Mengapa slide ini penting?
Slide ini merupakan pengantar bagi peserta sebelum masuk ke dalam topik RKS. Diharapkan dapat membangkitkan minat peserta terhadap topik sesi ini dan topik selanjutnya. Metode yang digunakan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang peserta untuk ingin tahu lebih jauh tentang RKS/M dan RKT. Inti uraian: Tahap yang perlu dilakukan pada sesi ini adalah sebagai berikut: Apa yang Anda harapkan setelah pelatihan RKS ini selesai? (tuliskan harapan-harapan tersebut pada kerta plano secara cepat). Apa yang dimaksud dengan RKS? (tunjuk satu orang untuk memberikan jawaban terlebih dahulu, yang lain kemudian bisa melengkapi). Apa tujuan penyusunan RKS? (tunjuk satu orang untuk memberikan jawaban terlebih dahulu, yang lain kemudian bisa melengkapi).

17 BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Sasaran D. Manfaat E
BAB.I PENDAHULUAN A.Latar Belakang B.Tujuan C.Sasaran D.Manfaat E.Dasar Hukum F.Sistematika Mengapa slide ini penting? Menegaskan pentingnya menentukan kinerja sekolah/madrasah saat ini sebagai langkah awal dalam penyusunan RKS/M. Di samping itu, memberikan gambaran tentang topik-topik yang akan dibahasa dalam sesi ini. Inti uraian: Tahapan ini amat erat kaitannya dengan hasil evaluasi diri sekolah/madrasah. Dalam menyusun RKS/M, tahap pertama yang harus dilakukan adalah melakukan evaluasi diri sekolah/madrasah. Kemudian dilanjutkan dengan tahap menentukan kondisi sekolah/madrasah saat ini, dst.

18 A.Latar Belakang (pokok pikiran)
Pentingnya program wajib belajar direncanakan dalam RKS/RKT Pentingnya BOS mendukung rencana kegiatan sekolah (operasional, pengembangan sarana, akademik/non, dll) Pentingnya pengelolaan sekolah dengan MBS (semua stakeholder sekolah aktif sesuai fungsi dan tugas masing- masing Sumber penerimaan dana BOS signifikan bagi sekolah/madrasah; 20% anggaran dari APBN & APBD wajib untuk bidang pendidikan; Lemahnya administrasi perencanaan di tingkat sekolah/madrasah; Sebagian besar sekolah/madrasah belum menyusun/memiliki dokumen RKS/M dan RKT …………

19 B.Tujuan (contoh) Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/ madrasah dapat dicapai; Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/ madrasah; Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik intra pelaku di sekolah/madrasah, antar sekolah/madrasah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, dan antar waktu; Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan; Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/ madrasah dan masyarakat; Menjamin penggunaan sumber daya sekolah/ madrasah yang ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan, berkelanjutan serta memperhatikan kesetaraan gender.

20 C. Sasaran (contoh) Tersusunnya Rencana Kerja Jangka Menengah(RKJM) empat tahunan; Tersusunnya rencana kerja jangka pendek tahunan untuk pedoman operasional pengelolaan sekolah yakni Rencana Kerja Tahunan (RKT); Tersusunnya pedoman penganggaran sekolah untuk pembeayaan kegiatan dalam jangka waktu satu tahun yakni Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Terwujudnya Rencana Kerja Sekolah (RKS) yang lebih realistis dan operasional.

21 D. Manfaat (contoh) Pedoman pengembangan kegiatan sekolah jangka menengah (4 tahunan); Pedoman operasional pengelolaan sekolah jangka pendek ( 1 tahunan); Ukuran target keberhasilan kinerja pengelolaan kegiatan sekolah jangka menengah dan pendek; Bahan dasar evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan kegiatan sekolah; ………

22 E.Dasar Hukum UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 51 ayat 1. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 53 ayat 1. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 51. PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendiknas Nomor 60 Tahun 2011 tenatng Larangan Pungutan Biaya Pendidikan SD dan SMP Permendiknas Nomor ... Tentang BOS SMP/SMA/SMK (jika ada) Regulasi-regulasi baru yang relevan

23 F.Sistematika Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar
Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN BAB II IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH SAAT INI BAB III IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH MASA DEPAN YANG DIHARAPKAN BAB IV PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA BAB V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH JANGKA MENENGAH BAB VI PERUMUSAN RKT DAN RKAS Lampiran

24 Tanya Jawab dan Kesimpulan

25 BAB. II IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH/MADRASAH SAAT INI A
BAB.II IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH/MADRASAH SAAT INI A. Melakukan EDS/M B. Membandingkan hasil EDS/M dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah C. Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah Mengapa slide ini penting? Menegaskan pentingnya menentukan kinerja sekolah/madrasah saat ini sebagai langkah awal dalam penyusunan RKS/M. Di samping itu, memberikan gambaran tentang topik-topik yang akan dibahasa dalam sesi ini. Inti uraian: Tahapan ini amat erat kaitannya dengan hasil evaluasi diri sekolah/madrasah. Dalam menyusun RKS/M, tahap pertama yang harus dilakukan adalah melakukan evaluasi diri sekolah/madrasah. Kemudian dilanjutkan dengan tahap menentukan kondisi sekolah/madrasah saat ini, dst.

26 A. Melakukan EDS/M Untuk menetapkan kondisi saat ini, sekolah/madrasah perlu melakukan evaluasi diri didasarkan pada SNP dan/ atau SPM Evaluasi diri bisa menggunakan berbagai alat evaluasi diri, misalnya dengan menggunakan instrumen (EDS/M) yang dijelaskan dalam Sesi tentang EDS/M Tujuannya adalah untuk melihat gambaran yang jelas tentang situasi sekolah/madrasah saat ini. Dengan melakukan evaluasi diri akan menunjukkan kinerja sekolah/madrasah misalnya, bagian yang mengalami perbaikan atau peningkatan, bagian yang tetap, dan bagian yang mengalami penurunan. Pada bagian I telah dijelaskan bagaimaan Evaluasi diri dengan cara membandingkan kondisi real dengan SNP dan atau SPM Instrumen EDS/M yang digunakan pada sesi 2 yang didasarkan pada SNP dan pada sesi 3 yang didasarkan pada SPM

27 Membandingkan Hasil EDS/M dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah
Pengelolaan sekolah/madrasah pada dasarnya bertujuan untuk mencapai SNP. Dalam penyusunan RKS/M, data dan informasi yang dikumpulkan melalui instrumen EDS/M perlu disimpulkan. Penyimpulan dilakukan dengan dua cara: Membandingkan kondisi nyata/terkini dengan SPM dan/atau SNP. Pembandingan kondisi nyata dengan SPM dan/atau SNP dimaksudkan untuk mengetahui apakah sekolah/madrasah masih belum memenuhi SPM/SNP, sudah memenuhi SPM/SNP, atau bahkan sudah melampaui SPM/SNP. Dengan melihat data hasil EDS/M yang masih perlu mendapat perhatian untuk diperbaiki, ditingkatkan atau dipertahankan. Dalam hal ini, kesimpulan dinyatakan dalam kalimat pernyataan yang spesifik (mencantumkan data), fokus (menunjukkan indikator), dengan tidak mencantumkan alasan/harapan.

28 B. Membandingkan Hasil EDS/M dengan Acuan Standar Sekolah/Madrasah
No Standar Komponen Kondisi Saat Ini (Hasil EDS/M) Standar Acuan (SNP) Simp ulan 2 2.1.1 ISI Pengembangan kurikulm Sekolah sudah melaksanakan pengembangan kurikulum dengan melibatkan guru, kepala sekolah tetapi belum melibatkan unsur nara sumber, dan pihak-pihak lain yang terkait. Sekolah melaksanakan pengembangan kurikulum dengan melibatkan unsur guru, konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan nara sumber, dan pihak-pihak lain yang terkait. Belummemenuhi SNP 5 5.1.2 SARPRA Lahan Luas lahan sekolah m (9 rombel lantai 1) Luas lahan untuk 9 rombel lantai 1 sebesar m2 (Tabel 1 Luas Lahan) Melebi hi SNP

29 Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah
Tantangan sekolah/madrasah merupakan kesenjangan kondisi nyata sebagai hasil EDS/M dengan kondisi yang diharapkan. Tantangan utama diklarifikasi dengan melakukan pembandingan nilai/tahapan hasil EDS/M dengan SPM dan/atau SNP. Tantangan sekolah/madrasah sebaiknya dirumuskan secara spesifik: Apabila berkaitan dengan nilai mata pelajaran, maka perlu dirumuskan besaran tantangan, dan di kelas mana saja; Apabila berkaitan dengan guru, maka perlu dirumuskan guru di kelas mana saja; apakah semua guru mata pelajaran atau satu mata pelajaran saja, dan seterusnya; Apabila berkaitan dengan buku/bahan ajar, maka perlu dirumuskan mata pelajaran mana saja atau semua mata pelajaran, buku teks, buku referensi, buku pegangan peserta didik atau guru, untuk kelas mana saja dan seterusnya.

30 C. Merumuskan Tantangan Sekolah/Madrasah
No STANDAR Komponen Kondisi Saat Ini (Hasil EDS/M) Standar Acuan (SNP) Tantan gan 2 2.1.1 ISI Pengembangan kurikulm Sekolah sudah melaksanakan pengembangan kurikulum dengan melibatkan guru, kepala sekolah tetapi belum melibatkan unsur nara sumber, dan pihak-pihak lain yang terkait Sekolah melaksanakan pengembangan kurikulum dengan melibatkan unsur guru, konselor, KS, komite sekolah, dan nara sumber, dan pihak-pihak lain yang terkait. melibat kan unsur nara sumber , dan pihak- pihak lain yang terkait. 5 5.1.2 SARPRA Lahan Luas lahan se- kolah m (9 rombel lantai 1) Luas lahan untuk 9 rombel lantai 1 sebe- sar 3974 m2 (Tabel 1 Luas Lahan) Menge mbang kan se- kolah

31 BAB. III IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH/MADRASAH YANG DIHARAPKAN A
BAB. III IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH/MADRASAH YANG DIHARAPKAN A. Visi Sekolah, B. Misi Sekolah C. Tujuan Sekolah, D. Sasaran dan Indikator Kinerja Mengapa slide ini penting? Pelatih menegaskan bahwa salah satu substansi penting dalam penyusunan rencana kerja sekolah/madrasah adalah menentukan kondisi sekolah/madrasah yang diharapkan secara sengaja selama empat tahun yang akan datang. Inti uraian: Jelaskan kepada peserta bahwa substansi kondisi yang diharapkan di masa depan merupakan tema penting berikutnya setelah pembahasan tentang kondisi sekolah/madrasah hari ini.

32 Kondisi Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan
Seperti apa seharusnya sekolah/madrasah ini empat tahun mendatang? Apakah sesuai dengan harapan sekolah/ madrasah dan para pemangku kepentingan? Apa yang dianggap penting oleh sekolah/ madrasah dan para pemangku kepentingan, dan apa yang menjadi perhatian mereka dalam kinerja sekolah/madrasah? Mengapa slide ini penting? Menjelaskan perspektif harapan dari berbagai pemangku kepentingan sekolah/madrasah dalam 4 tahun yang akan datang. Inti uraian: Pertama, jelaskan gambaran kinerja yang akan dicapai oleh sekolah/madrasah sesuai dengan harapan pemangku kepentingan (Lihat poin 1 dan 2). Kedua, berdasarkan kinerja tahun-tahun sebelumnya, identifikasi apakah persoalan dan tantangan utama yang ingin diwujudkan oleh pemangku kepentingan dalam empat tahun mendatang.

33 Langkah Menentukan Kondisi Sekolah/Madrasah Yang Diharapkan
A. Merumuskan visi sekolah/madrasah. B. Merumuskan misi sekolah/madrasah. C. Merumuskan tujuan sekolah/madrasah. D. Menentukan sasaran dan indikator kinerja sekolah/madrasah. Mengapa slide ini penting? Slide ini menjelaskan langkah menetapkan kondisi masa depan sekolah/madrasah menurut pendekatan perencanaan strategis. Inti uraian: Terdapat empat langkah utama (cukup jelas). Urutan menunjukkan mana elemen yang disusun terlebih dahulu baru diikuti elemen berikutnya.

34 Apakah Visi Sekolah/Madrasah Itu?
Gambaran apa yang diinginkan sekolah/ madrasah di masa depan. Dikembangkan sesuai dengan keinginan atau cita-cita sekolah/madrasah dengan tetap berkepribadian Indonesia. Mengacu kondisi lingkungan sekolah/madrasah dan daerah, tujuan pendidikan dasar dan pendidikan nasional. Mempertimbangkan potensi dan harapan masyarakat sekolah/madrasah. Mengapa slide ini penting? Menguraikan/mendefinisikan visi sekolah/madrasah. Inti uraian: Gambaran keadaan yang dicita-citakan akan terwujud/tercipta pada periode waktu 4 tahun yang akan datang. Rumusan/gambaran/wujud cita-cita sekolah/madrasah dimaksud, sebaiknya mempertimbangkan kondisi lingkungan internal dan eksternal, antara lain: Lingkungan internal: Kekuatan dan kelemahan sekolah/madrasah. Harapan pemangku kepentingan sekolah/madrasah. Lingkungan eksternal: Kondisi lingkungan daerah. Tujuan pendidikan dasar dan nasional. Persaingan global yang terus berubah.

35 Tahap Merumuskan Visi Sekolah/Madrasah (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007)
Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/ madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional. Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah. Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan. Direviu setiap tahun, ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala jika dipandang sudah tidak sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat. Mengapa slide ini penting? Memberikan argumen legal yuridis yang dapat diacu oleh sekolah/madrasah dalam penyusunan visi. Inti uraian: Cukup jelas, selanjutnya dapat dibaca lebih lengkap dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

36 Rambu-rambu Perumusan Visi
Mengacu kepada landasan filosofis bangsa, UUD, dll. yang bersifat baku dan telah menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia. Memiliki indikator pengembangan prestasi akademik dan non akademik. Berkepribadian, nasionalisme, budaya nasional Indonesia. Perkembangan era global. Perkembangan IPTEK. Dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan. Sesuai konteks daerah, sekolah/madrasah, visi yayasan. Belum operasional. Menggambarkan harapan masa datang. Redaksi VISI, diawali dengan kata Terwujudnya Dilengkapi dengan Indikator yang relevan dengan Visi

37 Contoh: A. Visi Sekolah/Madrasah:
“Terwujudnya lulusan yang berakhlak mulia, berkualitas, kompetitif dan....” Indikator: Terpuji dalam akhlak Unggul dalam mutu Sehat dalam berkompetisi .... Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan visi yang baik di tingkat Sekolah Menengah Pertama. Inti uraian: Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan visi yang baik sesuai dengan kriteria dan kondisi lingkungan sebagaimana telah dijelaskan dalam paparan sebelumnya. Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan visi yang telah disusun selama ini serta gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang visi. Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh visi lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh visi yang konkrit.

38 Merumuskan Misi Adalah tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi.
Bentuk layanan utama yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya. Menggunakan kalimat ’tindakan’ dan bukan ’keadaan’ sebagaimana pada rumusan visi. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan pemahaman tentang misi dan kriteria utama penyusunan misi yang baik. Inti uraian: Terdapat 3 kriteria penting yang sebaiknya dipahami oleh peserta. Jelaskan dan bila diperlukan berikan contoh-contohnya. Yang dimaksud bentuk layanan utama adalah tugas pokok dan fungsi sekolah/madrasah dalam melayani para pemangku kepentingan. Hal ini biasanya tercermin dalam bidang layanan struktur organisasi sekolah/madrasah. Kalimat tindakan, biasanya dirumuskan dimulai dengan kata kerja, bukan kata benda atau dibendakan seperti dalam penyusunan visi. Kalimat tindakan misalnya: meningkatkan, mewujudkan, menyediakan, dll.

39 Contoh: B. Misi Sekolah/Madrasah
Menumbuhkembangkan sikap, perilaku, dan sikap amaliah yang berlandaskan agama Menumbuhkan semangat belajar Mewujudkan bimbingan dan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menarik sehingga peserta didik berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang mereka miliki. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif dan daya saing yang sehat kepada seluruh warga sekolah baik prestasi akademik maupun non akademik. Merealisasikan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah. Mendorong, membantu dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan, bakat, dan minatnya sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal dan memiliki daya saing yang tinggi. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan misi di tingkat sekolah/madrasah. Inti uraian: Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan misi yang baik sesuai dengan konteks layanan utama/tupoksinya Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan misi yang telah disusun selama ini serta gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang misi. Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh visi lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh misi yang konkrit.

40 Merumuskan Tujuan Tujuan sekolah/madrasah pada dasarnya merupakan langkah untuk mewujudkan misi sekolah/madrasah dalam jangka waktu tertentu. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan pemahaman tentang tujuan sekolah/madrasah dan kriteria utama penyusunan tujuan sekolah/madrasah yang baik. Inti uraian: Tujuan sekolah/madrasah pada dasarnya adalah langkah/tindakan untuk mewujudkan misi agar sekolah/madrasah mencapai kualitas layanan dengan standar kualitas tertentu. Rekomendasi template penyusunan tujuan dapat diberikan sebagai berikut: Tujuan diselenggarakannya misi.....agara sekolah/madrasah menjadi sehingga

41 Rumusan Tujuan Sekolah/Madrasah (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007)
Menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (4 tahunan); Mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat; Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah/madrasah dan Pemerintah; Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah; Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan. Mengapa slide ini penting? Memberikan argumen legal yuridis yang dapat diacu oleh sekolah/madrasah dalam penyusunan tujuan. Inti uraian: Cukup jelas, selanjutnya dapat dibaca lebih lengkap dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

42 Contoh : C. Tujuan Sekolah /Madrasah Tahap I (2014/2015– 2017/2018)
Mewujudkan pengamalan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) oleh minimal 80% warga sekolah. Mengkondisikan pengamalan shalat berjamaah (zhuhur) sebesar minimal 75% warga sekolah. Meningkatkan nilai rata-rata UN sebesar 1,39 dari 7,10 menjadi 8,49. Mewujudkan tim olahraga dan kesenian yang mampu meraih juara I tingkat provinsi. Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di sekolah /perguruan tinggi sebesar 20% dari 60% menjadi 80%. Merealisasikan kepedulian warga sekolah terhadap kesehatan, kebersihan, dan keindahan lingkungan madrasah sebesar minimal 60% warga sekolah Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan tujuan di tingkat sekolah/madrasah. Inti uraian: Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan tujuan yang baik sesuai dengan konteks layanan utama/tupoksinya Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan salah satu tujuan dalam eksisting RKS-nya yang mengacu kepada misi dan gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang misi. Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh tujuan lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh tujuan yang konkrit.

43 Contoh: C. Tujuan Sekolah/Madrasah Tahap II (2017/2018 – 2020/2021)
Mewujudkan tim olimpiade matematika, sains dan KIR yang mampu meraih medali perunggu di tingkat nasional. Merealisasikan jumlah sarana dan prasarana serta pemanfaatannya yang mendukung peningkatan prestasi akademik dan non akademik minimal 90% terpenuhi. Meningkatkan jumlah peserta didik yang menguasai bahasa Inggris dan Arab secara aktif sebesar 25% dari 50% menjadi 75%. Mewujudkan sekolah menjadi rujukan semua sekolah di tingkat kabupaten dan 10% sekolah di tingkat provinsi. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan tujuan di tingkat sekolah/madrasah. Inti uraian: Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan tujuan yang baik sesuai dengan konteks layanan utama/ tupoksinya Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan salah satu tujuan dalam eksisting RKS-nya yang mengacu kepada misi dan gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang misi. Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh tujuan lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh tujuan yang konkrit.

44 Menentukan Sasaran Sasaran adalah jawaban terhadap tantangan utama yang akan dicapai sekolah/madrasah dalam waktu empat tahun ke depan. Sasaran disusun untuk mencapai tujuan. Penetapan sasaran sebagai pedoman dalam penyusunan program dan kegiatan. Menggunakan rumusan SMART (Spesifik/khusus, Measurable/terukur, Achievable/dapat dicapai, Realistic/realistis dan Timebond/kerangka waktu) Mengapa slide ini penting? Menjelaskan konsep pemahaman tentang sasaran sekolah/madrasah dan kriteria utama penyusunan sasaran sekolah/madrasah yang baik. Inti uraian: Berbeda dengan 3 elemen sebelumnya penyusunan sasaran diharapkan tidak lagi bersifat kualitatif akan tetapi kuantitatif. Secara hirarki sasaran disusun untuk mewujudkan tujuan sekolah/madrasah yang ada. Penyusunan sasaran penting adanya agar program dan kegiatan dapat disusun secara lebih baik. Format penyusunan sasaran yang baik menggunakan pola SMART. Spesifik, jelas untuk fokus pada layanan tertentu. Measurable/terukur; dituliskan berupa jumlah, rasio mauoun % yang akan dicapai. Achievable, dapat dicapai menggunakan sumberdaya yang tersedia. Realistic, wajar sesuai dengan trend pencapaian selama 5 tahun terakhir. Timebond, terdapat kerangka waktu yang jelas dalam 4 tahun pelajaran/4 tahun anggaran.

45 Contoh: D. Sasaran Sekolah (4 Thn)
1. Meningkatnya rata-rata nilai UN sebesar 1,39 (dari 7,10 menjadi 8,49) pada tahun ajaran 2017/ Terselesaikannya 100% pembangunan masjid madrasah dan melengkapi berbagai sarana yang dibutuhkan pada tahun ajaran 2017/2018. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan sasaran di tingkat sekolah/madrasah. Inti uraian: Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan sasaran yang baik sesuai dengan tujuan sekolah/madrasah. Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan salah satu sasaran sekolah/madrasah dalam eksisting RKS-nya dan gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang sasaran. Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh sasaran lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh penyusunan sasaran secara konkrit.

46 Menentukan Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran yang digunakan untuk menilai berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai sasaran. Apabila indikator kinerja telah dapat dicapai, maka kegiatan tersebut dapat dikatakan berhasil. Indikator kinerja dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, yang penting dapat diukur dan dirumuskan secara spesifik, operasional, dan dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh : “Pada th pelajaran 2017/18 rata-rata nilai UN sebesar 8,49 berpredikat memuaskan” Mengapa slide ini penting? Menjelaskan cara menentukan indikator kinerja sekolah/madrasah. Inti uraian: Indikator kinerja perlu dirumuskan agar sekolah/madrasah dapat dengan mudah memastikan apakah sasaran telah tercapai.

47 D. Sasaran dan Indikator Kinerja (4 tahun)
NO SASARAN 4 TAHUNAN INDIKATOR KINERJA SASARAN TAHUNAN 2014/ 2015 2015/ 2016 2016/ 2017 2017/ 2018 1 Meningkatnya rata-rata nilai UN sebesar 1,39 (dari 7,10 menjadi 8,49) pada tahun ajaran 2017/2018 Pada tahun ajaran 2017/2018 rata-rata nilai UASBN/UN sebesar 8,49 berpredikat memuaskan Meningkatnya rata-rata nilai UN Matematika sebesar 0,4 (dari 7,10 men jadi 7,50 Meningkatnya rata-rata nilai UN Matematika sebesar 0,39(dari 7,50 men jadi 7,89) Meningkatnya rata-rata nilai UN Matematika sebesar 0,30 (dari 7,89 men jadi 8,19) Meningkatnya rata-rata nilai UN Matematika sebesar 0,30 (dari 8,19 men jadi 8,49 2 .... 3 dst Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran konkrit sebuah pernyataan sasaran di tingkat sekolah/madrasah. Inti uraian: Sekolah/madrasah dapat mengembangkan rumusan sasaran yang baik sesuai dengan tujuan sekolah/madrasah. Pelatih dapat meminta peserta untuk menyebutkan asal sekolah/madrasahnya dan menyebutkan salah satu sasaran sekolah/madrasah dalam eksisting RKS-nya dan gambaran perubahannya setelah mengikuti uraian tentang sasaran. Pelatih dapat menambahkan contoh-contoh sasaran lainnya untuk memperkaya peserta dalam contoh penyusunan sasaran secara konkrit.

48 BAB. IV PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA A
BAB.IV PERUMUSAN PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA A. Merumuskan Program Kerja dan Penanggung jawab, B. Merumuskan Kegiatan, Indikator kegiatan, dan jadwal kegiatan ). Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran akan topik-topik yang tercakup dalam sesi ini. Inti uraian: Pelatih menjelaskan kepada peserta tentang topik-topik yang tercakup dalam sesi 4 ini, dan diharapkan akan adanya motivasi dan ketertarikan peserta kepada topik-topik tersebut.

49 Tujuan Sesi Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu menjelaskan…
cara merumuskan program; cara menentukan penanggung jawab program; konsep dan cara merumuskan kegiatan; dan cara menyusun jadwal kegiatan. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang apa-apa yang diharapkan dapat dicapai dalam sesi ini. Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran akan lebih efektif apabila tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran ini diinformasikan kepada peserta pada awal pembelajaran. Inti uraian: Pelatih memaparkan secara singkat tentang tujuan yang ingin dicapai dalam sesi ini. Sebutkan satau persatu tujuan sesi ini seperti yang dituliskan dalam slide.

50 Apakah Program Itu? Adalah upaya untuk mencapai sasaran.
Pengelompokan program sebaiknya disesuaikan dengan kategori program BOS 2013. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang konsep program dalam konteks pelatihan ini. Inti uraian: Pelatih menjelaskan apa itu program dan bagaimana pengelompokan program beserta contoh-contoh nyata dari sekolah/madrasah sehingga memberikan pemahaman nyata bagi peserta.

51 Program Sekolah/Madrasah
Pengembangan kompetensi lulusan Pengembangan kurikulum/KTSP Pengembangan proses pembelajaran Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan Pengembangan sarana dan prasarana sekolah Pengembangan dan implementasi manajemen sekolah Pengembangan dan penggalian sumber dana pendidikan Pengembangan dan implementasi sistem penilaian Catatan: Pendidikan Karakter diintegrasikan pada program pengemb kurikulum, program proses pembelajaran, dan sarpra (fisik) Pengemb. budaya dan lingkungan hidup pada prog.proses pembelajaran dan pengemb,sarpra (lingk fisik) Pada slide ini perlu dijelaskan bahwa program yang diturunkan hasil rekomendasi dari EDS/M disesuaikan dengan program BOS 2011 sebagai penurunan dari Program di Permendiknas no. 37 tahun 2010

52 Tahapan Penyusunan Program
Identifikasi visi, misi dan sasaran strategis sekolah/madrasah. Identifikasi kinerja sekolah/madrasah dan indikator kinerjanya. Penyusunan indikator kinerja program Penamaan program. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang tahapan yang harus dilakukan dalam penyusunan program. Inti uraian: Pelatih menjelaskan secara singkat tapi jelas tentang tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam menyusun sebuah program. Pelatih menjelaskan bahwa program diturunkan tujuan yang mempunyai sasaranindikator kinerja, senlanjutnya baru memetapkan program yang merujuk pada Program BOS Selanjutnya dijelaskan juga, bahwa Program tersebut sesuai juga dengan program yang dihasilkan dari analisis terhadap rekomendasi EDS, baik EDS dengan SNP ataupun SPM.

53 Menetapkan Penanggungjawab Program
Penanggungjawab program adalah individu atau jabatan yang melekat pada individu, misalnya guru kelas atau guru mata pelajaran atau wakil kepala sekolah/madrasah, atau komite sekolah/madrasah. Bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan kegagalan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Bertanggung jawab terhadap tertib administrasi dan tertib waktu. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang siapa sebenarnya penanggungjawab program itu dan dalam hal apa ia harus bertanggungjawab. Inti uraian: Pelatih menjelaskan tentang pentingnya keberadaan penanggungjawab dalam suatu program dalam keterlaksanaan program tersebut beserta hal-hal yang harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan yang berlaku.

54 A.Program Kerja dan Penanggungjawab
NO PROGRAM KERJA PENANGGUNG JAWAB KET 1 2 3 4 5 6 7 8 Pengembangan kompetensi lulusan Pengembangan kurikulum/KTSP Pengembangan proses pembelajaran Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan Pengembangan sarana prasarana sekolah Pengembangan dan implementasi penilaian NAMA GURU

55 Merumuskan Kegiatan Kegiatan adalah tindakan-tindakan yang akan dilakukan di dalam program. Kegiatan perlu dirumuskan dari setiap program dengan mengacu pada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sehingga program dapat dicapai. Perumusan kegiatan dilakukan dengan cara membuat daftar kegiatan yang terkait dengan program tersebut. Kegiatan yang baik adalah yang mengarah pada pencapaian indikator keberhasilan Kegiatan yang telah dirumuskan, dan dapat diperkirakan biaya atau anggarannya. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang konsep kegiatan dan dan cara perumusannya. Inti uraian: Pelatih menjelaskan apa itu kegiatan dan bagaimana cara merumuskannya serta keterkaitannya dengan indikator kinerja, program, dan sasaran.

56 Menentukan Indikator Kegiatan
Indikator kegiatan adalah ukuran yang digunakan untuk menilai berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai sasaran. Apabila indikator kegiatan telah dapat dicapai, maka kegiatan tersebut dapat dikatakan berhasil. Indikator kegiatan dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, yang penting dapat diukur dan dirumuskan secara spesifik, operasional, dan dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh :“Rata-rata nilai UN sebesar 8,49 berpredikat memuaskan” Mengapa slide ini penting? Menjelaskan cara menentukan indikator kinerja sekolah/madrasah. Inti uraian: Indikator kinerja perlu dirumuskan agar sekolah/madrasah dapat dengan mudah memastikan apakah sasaran telah tercapai.

57 Format Kegiatan, Indikator, dan Jadwal Kegiatan
N o Program Kegiatan Indikator Kegiatan Penang gung Jawab Jadwal 14/ 15 15/ 16 16/ 17 17/ 18 Program : 1 2 Mengapa slide ini penting? Slide ini berisi latihan penyusunan program, kegiatan, penanggung jawab dan jadwal. Inti uraian: Selengkapnya teknis pengisian tabel ini dapat dilihat dalam lembar kerja instruksi pelatih Latihan

58 B. Merumuskan Kegiatan, Indikator Kegiatan,dan Jadwal Kegiatan
NO PROGRAM KERJA KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN P. JAWAB PROG JADWAL 14/15 15/16 16/17 17/18 1 2 3 4 Pengembngan kompetensi lulusan (bidang akademik dan non akademik) Pengembngan kurikulum Pengembangan proses pembelajara. ......dst Penyiapan UN 2. Penyiapan TimVoly Workshop Kuriklm Mereview Krkulum 1. IHT Penysu nan Silabus / RPP Nilai UN 8,49 (memuaskn) Juara I Bola Voly Tk.Kab. 25% guru mampu mengembngkan krklm Semua guru dpt menyu -sun silabus Drs. Bmbang Paino, S.Pd. Etik S.Pd, V v

59 BAB V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH/MADRASAH JANGKA MENENGAH A
BAB V RENCANA ANGGARAN SEKOLAH/MADRASAH JANGKA MENENGAH A. Menyusun Rencana Biaya Sekolah: Menghitung biaya satuan Menghitung rencana biaya program, B. Menyusun Rencana Pendanaan Sekolah C. Menyesuaikan Rencana Belanja dan Pendanaan Sekolah Mengapa slide ini penting? Menjelaskan signifikansi penyusunan rencana anggaran sekolah/ madrasah. Inti uraian Sesi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan pembahasan sesi sebelumnya dalam penyusunan RKS/M. Rencana anggaran sekolah/madrasah pada umumnya masih merupakan hal baru bagi SD/MI atau SMP/MTs yang belum memenuhi standar nasional (belum SSN).

60 Tujuan Sesi Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan cara… membuat rencana biaya sekolah/madrasah; membuat rencana pendanaan sekolah/madrasah; dan menyelaraskan rencana biaya dengan sumber pendanaan sekolah/madrasah. Mengapa slide ini penting? Pelatih menjelaskan tujuan yang akan dicapai dalam sesi ini. Inti uraian. Terdapat tiga hal penting yang diharapkan dikuasai oleh peserta setelah mengikuti sesi ini. Ketiga tolok ukur tersebut akan dievaluasi bersama setelah pembahasan sesi ini diselesaikan.

61 Dasar Hukum PP 17 / 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, pasal 51 ayat 2. PP 19 / 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 53. Permendiknas 19 / 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah - Point A No. 4. Rencana Kerja Sekolah/ Madrasah. Permendagri 13 / 2006 Jo 59 tahun 2007 tentang Panduan Pengelolaan Keuangan Daerah. Standar Biaya Pendidikan; Biaya Operasi Sekolah Dasar. BSNP Mengapa slide ini penting? Menjelaskan dasar hukum (kerangka legal yuridis) penyusunan rencana anggaran jangka menengah sekolah/madrasah, mulai dari tingkatan Undang-Undang hingga Permendiknas yang relevan. Inti uraian: Pelatih menegaskan kepada peserta bahwa penyusunan rencana anggaran sekolah bersifat mandatory (kewajiban) berdasarkan hukum, bukan sesuatu yang bersifat voluntery (sukarela). Argumen non hukum, yang lebih bersifat strategis manajerial akan dijelaskan dalam power poin berikutnya.

62 Apakah Anggaran Sekolah/Madrasah itu?
Pernyataan rencana kerja program dan kegiatan serta estimasi kinerja yang hendak dicapai sekolah/madrasah. Dinyatakan dalam ukuran finansial tertentu. Untuk periode waktu tertentu. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan definisi/pengertian dasar anggaran sekolah/madrasah. Inti uraian Anggaran merupakan artikulasi dari hasil perumusan strategi dan perencanaan strategis yang telah disusun. Anggaran sekaligus merupakan rencana tindakan manajemen dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pernyataan rencana program/kegiatan yang ditampilkan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter tertentu. Dokumen RKS disusun untuk periode waktu jangka menengah selama 4 tahun.

63 A. Membuat Rencana Biaya Sekolah/Madrasah
Mendapatkan dan menghitung Biaya Satuan. Menghitung Rencana Biaya. Mengapa slide ini penting? Inti uraian:

64 Mendapatkan dan Menghitung Biaya Satuan
Biaya satuan dapat dihitung dengan cara: Menentukan jenis satuan dan jumlah satuan standar. Menghitung biaya atau harga satuan. Sekolah/madrasah perlu memiliki Daftar Biaya Satuan yang diterbitkan oleh Pemda setempat. Jika biaya satuan tidak ada di Daftar Biaya Satuan Pemda, sekolah merumuskan sendiri dengan persetujuan komite sekolah Mengapa slide ini penting? Inti uraian:

65 Contoh 1: 1. Menghitung Biaya Satuan
1. Biaya Satuan Pelatihan Guru/IHT/Penataran/dll Program/Kegiatan Satuan SatuaHarga Jumlah Unit Jmlah Program : Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kegiatan : Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia 1. Biaya foto copy bahn exempl 6 5.000 30.000 2. Biaya transport (pp) Orang Total biaya 60.000 Biaya Satuan 10.000/org/hari Biaya Satuan yang dihitung adalah Biaya satuan yang belum ada di indeks harga kabupaten, contoh: Biaya Ulangan, Biaya IHT, dll Menunjukkan contoh daftar biaya satuan. Inti uraian: Pelatih menguraikan bagian-bagian dan cara mengisi daftar biaya satuan.

66 Contoh 2: 1. Menghitung Biaya Satuan
NO Program Kegiatan Jenis Satuan Jumlah Satuan Satuan Harga Rp*) Jumlah (Rp) 4 4.1 Pengemb PTK IHT Penilaian ATK Konsumsi Penyusunanprogram dan laporan Set Paket set 50 or 3 harix50 or 5 set 15.000 20.000 50.000 Jumlah 50 0r Biaya Satuan/orang 80.000/org 4.2 Prog Induksi Guru P Penyusunanprog ram dan laporan Biaya Satuan 5 Pengemb, Sarpra 5.1 Membangn Mushola

67 Menghitung Rencana Biaya Program
Rencana Biaya adalah Rencana Kebutuhan Dana yang diperlukan untuk pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dirumuskan serta biaya operasionalnya. Kebutuhan dana ini dihitung tahunan untuk empat tahun ke depan. Menghitung biaya program, yaitu mengalikan jumlah satuan dengan harga satuan. Setelah itu, tambahkan untuk mendapatkan total rencana biaya yang dibutuhkan selama empat tahun mendatang. Mengapa slide ini penting? . Inti uraian:

68 Contoh : 2. Menghitung Rencana Biaya Program
Program/Kegiat an Satuan Jumlah 14/15 15/16 16/17 17/18 Jenis Hrga Jmlah Stuan Jmlh Biaya Jmlh Stuan Jumlh Biaya A.Program Strategis 1. Pengembangan Kompetensi Lulusan 2. Pengembangan Kurikulum/KTSP 3. Pengemb. Proses Pembelajaran 4. Pengembangan Pendidik dan Tendik 4.1. Kegiatan: Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia OH (Orng Hari) 24 6 72600 79820 5. ……………… 8.Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaian B. Program Rutin 1. Belanja Pegawai JUMLAH Mengapa slide ini penting? Menyajikan contoh rencana biaya. Inti uraian: Pelatih menjelaskan bagian-bagian dan cara mengisi daftar rencana biaya.

69 Membuat Rencana Pendanaan Sekolah/Madrasah
Rencana pendanaan adalah rencana sumber pendapatan sekolah/madrasah yang sesuai dengan kebutuhan dan urutan tingkat kepastian perolehan dana. Berasal dari seluruh sumber pendapatan yang diterima oleh sekolah/madrasah. Contoh: Bantuan Operasional Sekolah/Madrasah (BOS/M). Sumbangan Orang Tua (SMA/SMK) Dana Alokasi Khusus (DAK), bagi sekolah terpilih APBN/APBD Provinsi/Kabupaten/Kota. Sumbangan masyarakat Donatur (perusahaan/industri, alumni dsb). Mengapa slide ini penting? Menjelaskan tahapan/langkah menyusun rencana pendanaan sekolah/madrasah. Inti uraian: Penting untuk diidentifikasi asal sumber pendapatan sekolah/madrasah secara menyeluruh (baik yang bersifat insidental maupun rutin). Pendapatan tidak hanya berupa uang tunai akan tetapi juga dalam bentuk lainnya yang tercatat dalam kas sekolah/madrasah. Seperti contohnya sumbangan buku perpustakaan, alat pembelajaran, dan lain sebagainya. Pelatih menyebutkan satu persatu sumber pendapatan sekolah/madrasah beserta tantangan dan kendala.

70 Contoh: B. Rencana Pendanaan Sekolah/Madrasah
No. Sumber Pendapatan Jumlah Pendptan 2014/20 15 2015/20 16 2016/20 17 2017/20 18 (Rp.000) 1 Pemerintah 1.1 BOS 76.224 1. 2 Sumbngn Ortu (SMA/K) 4.000 1.000 1.2 DAK (APBN) - 1.3 APBD Provinsi 23.040 5.760 1.4 APBD Kab/Kota 3.840 960 2 Masyarakat 2.1 Bantuan Masyarakat 800 200 2.2 Bantuan Alumni 600 150 3 Pendapatan Asli Sekolah/Madrasah 3.1 Kantin 900 225 3.2 .... JUMLAH 84.519

71 Menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber Pendanaan
Memahami asumsi /tingkat kepastian perolehan dana sekolah/madrasah: Sumber pendapatan yang telah bersifat pasti (BOS, APBD Propinsi dan Kab/Kota) Sumber pendapatan bersifat belum pasti (sumbangan, donatur, hibah, usaha sekolah/ madrasah, dll) Memperkirakan persentase kontribusi setiap sumber pendanaan terhadap total pendanaan pada periode tahun perencanaan. 3. Mempelajari aturan penggunaan berdasarkan sumber pendanaan. Dana BOS telah mengatur secara tertulis apa yang boleh dan tidak boleh dalam penggunaan anggaran, demikian pula sumber pendanaan lainnya. 4. Lakukan penyesuaian rencana pengeluaran terhadap sumber pendanaan. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan pentingnya langkah menyeimbangkan antara kemampuan pendapatan dan kebutuhan belanja di tingkat sekolah/madrasah. Sehingga sekolah/madrasah tidak dalam kondisi defisit serta mendahulukan kegiatan yang bersifat prioritas Inti uraian: Langkah paling krusial yang harus dipahami dan dijelaskan pelatih kepada peserta adalah kemampuan sekolah/madrasah mengidentifikasi tingkat kepastian pendapatan berdasarkan sumber dan berdasarkan nilai (volume). Kedua, sifat sumber penerimaan apakah bersifat insidental atau rutin. Ketiga, tingkat pertumbuhan pendapatan. Penting dipahami agar eskalasi penambahan kegiatan sejalan dengan trend pertumbuhan pendapatan sekolah/madrasah. Keempat, memahami pola pemerolehan pendapatan dalam kas sekolah/madrasah menurut waktu. Perhitungan besaran kontribusi pendapatan berdasarkan sumber dan waktu, akan membantu proses alokasi dalam mengeksekusi kegiatan di sekolah/madrasah. Hal penting lainnya perlunya sekolah memahami batasan penggunaan dana berdasarkan sumber dana. Khususnya dana yang berasal dari tugas pembantuan dan dekonsentrasi. Dana-dana hibah dan operasional sekolah/madrasah dari Dinas pada umumnya telah teralokasikan dengan baik.

72 Contoh: C. Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan
PROGRAM Total Biaya (Rp.000 ) Sumber Pendanaan Pemerintah Masyarakat PAS BOS DA K APBD Prov APBD Kab/Kota Masy. Alumni Kantin A.Program Strategis 1. Pengembangan Kompetensi Lulusan 2. Pengembangan Kurikulum/KTSP 3. Pengemb. Proses Pembelajaran 4. Pengembangan Pendidik dan Tendik 4.1. Kegiatan: Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia 271,2 5. ……………… 8.Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaian B. Program Rutin 1. Belanja Pegawai JUMLAH Penganggaran diupayakan menggunakan 1 (satu) sumber anggaran Menegaskan contoh rencana biaya dan sumber pendanaan. Inti uraian: Tiga hal penting yang patut dicermati meliputi: Kerangka hukum. Program strategis jangka menengah yang dihasilkan melalui proses perencanaan strategis. Standar pelayanan minimal sebagai konsekewensi penyelenggaraan urusan wajib. Format dan form yang memudahkan dalam proses penyusunan, pelaksanaan dan pelaporannya.

73 BAB. VI PERUMUSAN RKT DAN RKAS TH. PELAJARAN 2015/2016 A
BAB.VI PERUMUSAN RKT DAN RKAS TH. PELAJARAN 2015/2016 A. Menetapkan rencana kerja tahunan: Menetapkan program/kegiatan strategis Menetapkan kegiatan rutin/reguler Menetapkan jadwal Rencana Kerja Tahunan Sekolah, B. Membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah: Menghtung biaya operasional Menghitung rencana biaya dan sumber pendanaan program dan kegiatan operasional, Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran tentang topik-topik yang tercakup dalam sesi ini. Inti uraian: Pelatih menjelaskan kepada peserta tentang topik-topik yang tercakup dalam sesi 6 ini, dan diharapkan akan adanya motivasi dan ketertarikan peserta kepada topik-topik tersebut. Jelaskan kepada peserta bahwa RKT merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penyusunan RKAS/M.

74 Tujuan Sesi Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan… tujuan penyusunan RKT; dasar hukum penyusunan RKT; prinsip-prinsip penyusunan RKT; proses penetapan RKT; dan proses penetapan RKAS/M. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang apa-apa yang diharapkan dapat dicapai dalam sesi ini. Inti uraian: Pelatih memaparkan secara singkat tentang tujuan yang ingin dicapai dalam sesi ini.

75 Apakah RKT itu? Proses untuk menentukan program dan kegiatan tahunan sekolah/madrasah yang tepat sesuai dengan urutan prioritas, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dokumen tentang gambaran program dan kegiatan tahunan sekolah/madrasah untuk mencapai tujuan dan sasaran tahunan yang telah ditetapkan. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang konsep RKT dalam konteks pelatihan ini. Inti uraian: Pelatih menjelaskan tentang konsep RKT secara rinci sehingga dipahami dengan jelas dan benar. Perlu ditanyakan juga perbedaannya dengan RKS/M yang telah dibahas pada awal sesi ini.

76 Tujuan Penyusunan RKT Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/ madrasah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/ madrasah. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah/madrasah, antar sekolah/madrasah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan Provinsi, dan antar waktu. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/madrasah dan masyarakat. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman tentang tujuan sekolah/madrasah menyusun RKT. Inti uraian: Pelatih menjelaskan tentang tujuan disusunnya RKT sebagai entry point dalam mencapai RKS/M secara bertahap, partisipatif, efektif, efisien, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

77 Dasar Hukum RKT (1) PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Pasal 53 ayat (1): Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun. Mengapa slide ini penting? Memberi pemahaman tentang dasar hukum penyusunan RKT. Inti uraian: Pelatih menjelaskan yang menjadi dasar hukum penyusunan RKT mulai dari PP No.19/2005 hingga Permendiknas No.19/2007.

78 Dasar Hukum RKT (2) 2. PP 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 51: Kebijakan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh satuan pendidikan anak usia dini, satuan pendidikan dasar, dan satuan pendidikan menengah dituangkan dalam: rencana kerja tahunan satuan pendidikan; anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan pendidikan; peratuan satuan atau program pendidikan. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan acuan hukum dalam penyusunan RKT. Inti uraian: Pelatih menjelaskan yang menjadi dasar hukum penyusunan RKT mulai dari PP No.19/2005 hingga Permendiknas No.19/2007.

79 Dasar Hukum RKT(3) 3. Permendiknas 19/2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa sekolah/madrasah wajib membuat: Rencana kerja jangka menengah (RKJM) yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan. Rencana kerja tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana kerja jangka menengah. Mengapa slide ini penting? Menjelaskan dasar hukum penyusunan RKT. Inti uraian: Pelatih menjelaskan yang menjadi dasar hukum penyusunan RKT mulai dari PP No.19/2005 hingga Permendiknas No.19/2007.

80 Prinsip-Prinsip RKT Terintegrasi, mencakup keseluruhan program.
Multi Sumber, mengidentifikasi berbagai sumber dana. Partispatif, melibatkan berbagai unsur. Monitoring dan evaluasi, oleh berbagai pihak. Kesetaraan Gender. Mengapa slide ini penting? Memberikan pemahaman akan prinsip-prinsip yang harus diikuti dalam penyusunan RKS/M. Inti uraian: Pelatih menjelaskan prinsip-prinsip penyusunan RKS/M disertai dengan contoh nyata berbasis sekolah/madrasah.

81 A. Menetapkan Rencana Kerja Tahunan
Tiga hal yang harus dilakukan: Menetapkan program/kegiatan strategis Menetapkan kegiatan-kegiatan rutin Menetapkan jadwal rencana kerja tahunan. Mengapa slide ini penting? Inti uraian:

82 Menetapkan Program/Kegiatan Strategis
Langkah-langkah menyusun program/kegiatan strategis: Menetapkan sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan dalam RKS/M. Misalnya, sasaran dalam RKS/M “Pada 2017/178nilai rata-rata UN 8,49”. Sasaran dalam program tahunan “Pada 2014/15 nilai rata-rata UN 7,50“ 2. Menetapkan program, indikator keberhasilan program, kegiatan dan penanggung-jawab program/kegiatan harus merujuk pada program yang ada dalam RKJM. Untuk menetapkan indikator keberhasilan program harus sesuai dengan sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun. Mengapa slide ini penting? Inti uraian:

83 Contoh : 1. Program/Kegiatan Strategis
Sasaran Kegiatan Indikator Progrm/Kegiatn Pnanggng jawab A Program Sekolah 1 Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Meningkatnya kemampuan PAKEM seba -nyak 3 guru (dari 2 gr men jadi 5 guru) Pelatihan PAKEM bagi 6 guru Bahasa Indonesia 3 orang guru menerapkan PAKEM dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Kepala sekolah/ madrasah dst 2 Pengembangan Sarana Prasarana Sekolah/ Madrasah Meningkatnya rasio buku: murid untuk mapel Matematika sebesar 1:1 1.Pengadaa n buku mapel matemtika Rasio buku : murid untuk mapel Matematika 1 : 1 Guru Kelas III dan Komite sekolah/ madrasah

84 Menetapkan Kegiatan Rutin/Reguler
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang secara regular selalu dilakukan sekolah/madrasah berdasarkan kebutuhan tahunan. Dalam hal ini termasuk kegiatan untuk mempertahankan/meningkatkan prestasi siswa, kegiatan untuk memenuhi kebutuhan daya dan jasa, dan sebagainya. Mengapa slide ini penting? Inti uraian:

85 Contoh : 2. Kegiatan Rutin/Reguler
Kategri/Prog Sasaran Kegiatan Indikator Kegiatan Penanggung jawab A. Prog. Sekolah 1. Pengemb SKL Terlaksananya kegiatan PPDB sesuai regulasi yang ditetapkan PPDB Terselenggaranya PPDB sesuai rencana daya tampung dan input yg lebih bermutu Kepala sekolah/ madrasah 8. Pengem- bangan Sistem Penilaian Terlaksananya kegiatan penilaian sesuai standar penilaian UTS UAS UKK US UN Terselenggaranya keg penilaian UTS,UAS,UKK, US, UN sesuai rencana dengan hasil meningkat Kepala sekolah/ madrasah dan Guru kelas B. Prog Non Sklh(Belanja Lainnya) Belanja Barang dan Jasa Belanja pegawai Terpenuhinya barang dan jasa yang diperlu-kan sekolah/madrasah untuk mendukung pe-laksanaan pendidikan/ pembelajaran Tahun 2010/2011 Pengadaan alat tulis kantor (ATK) dan bahan habis pakai Tersedianya ATK bahan habis pakai. Kepala Sekolah/madrasa h dan Ketua Komite Sekolah/madrasa h Pembayaran langganan listrik ke PLN. Langganan telepon Pembayaran langgan an air ke PDAM. Terbayarnya listrik ke PLN. Terbayarnya telepon Terbayarnya air ke PDAM. Terpenuhinya gaji dan tunjangan gr/TU Pembayaran gaji guru dan TU 1. Terbayarnya gaji guru /TU tepat waktu Dst dst

86 Menetapkan Jadwal Rencana Kerja Tahunan
Sekolah/madrasah perlu menyusun jadwal RKT untuk mengetahui beban kegiatan sekolah/ madrasah, sumber daya yang ada, serta kegiatan monitoring pelaksanaan program/ kegiatan dalam jangka waktu satu tahun. Dalam RKT, jadwal disusun berdasarkan kalender akademik yang berlaku, yakni dimulai bulan Juli. Dipadukan program strategis dan program kontinew menjadi kelompok program sekolah dan program non sekolah (belanja lainnya) Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran tentang penetapan jadwal rencana kerja tahunan. Inti uraian:

87 Contoh : 3. Jadwal Rencana Kerja Tahunan
N o Program Kegiatan Sasaran Bulan 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 A Program Sekolah Pengemb SKL Pengembangan PTK Pengemb. Penilaian a. PPDB b Pelatihan PAKEM IHT Penilaian a. UTS b v B Prog. Non Sekolah (Belanja Lainnya) Belanja Barang dan Jasa Belanja Pegawai a. Pengadaan ATK b Pembayaran Gaji Pembayaran Honor PTT/GTT Pembayaran Tunjangan V

88 B. Menyusun RKAS/M Penyusunan RKAS/M terdiri dari tiga langkah:
Menghitung biaya rutin/reguler Menghitung rencana biaya dan sumber pendanaan. Menyusun RKAS/M. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran secara utuh proses yang harus dilalui dalam penyusunan RKAS/M. Inti uraian:

89 Menghitung Biaya Operasional (Rutin dan Strategis)
Biaya operasional adalah biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan strategis dan kegiatan rutin satuan pendidikan agar kegiatan pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan standar nasional secara teratur dan berkelanjutan. Biaya strategis meliputi: Biaya untuk program pengembangan sekolah (program strategis) meliputi kegiatan-kegiatan pengembangan 8 SNP hasil EDS yang diprioritaskan untuk dilaksanakan pada tahun pelajaran yang berjalan Biaya rutin/reguler meliputi: Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji; Bahan atau peralatan habis pakai; Biaya rutin pendidikan tidak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi dll. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran secara utuh tentang cara menghitung biaya rutin. Inti uraian:

90 Contoh : 1. Menghitung Biaya Operasional
Program Kegiatan 2015/2016 Satuan Volume Harga Satuan Biaya Jumlah Biaya A. Program Sekolah 1. . Pengembangan Kompetensi Lulusan 1.1 Penguatan Penyiapan UN Jam 40 30,000 1,200,000 2. Pengembangan Kurikulum 8. Pengembangan Penilaian 8.400,000 8.1 UTS Semester/ Murid 720 7,500 5,400,000 8.2 US/UN Murid 120 25,000 3,000,000  JUMLAH B. Prog Non Sekolah (Belanja Lainnya) Gaji 174,000,000 1.1 Gaji pendidik dan tenaga kependidikan tetap (PNS) 155,000,000 1.2 Honor pendidik dan tenaga kepend tidak tetap Org Bulan 4 orx12 bl 500,000 24,000,000 2. Belanja barang habis pakai 3,900,000 2.1 Alat Tulis Kantor Bln 12 150,000 1,800,000 2.2 Bahan/Material 175,000 2,100,000 3. Langganan Daya dan Jasa 4,800,000 3.1 Listrik 200,000 2,400,000 3.2 Air 100,000 3.3 Telepon JUMLAH

91 Menghitung Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan
Setelah program dan kegiatan dirumuskan, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya pelaksanaan program dan kegiatan tersebut, dan dari mana sumbernya serta kecukupannya untuk melaksanakan program dan kegiatan rutin/reguler. Setelah mengetahui berapa kebutuhan sekolah/madrasah untuk membiayai program dan kegiatan rutin/reguler, langkah berikutnya adalah membuat Rencana Pendanaan. Rencana Pendanaan dibuat untuk memperkirakan sumber dan jumlah dana yang diperkirakan didapatkan oleh sekolah/madrasah.

92 Contoh : 2. Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan
Program/Kegiatan Total Biaya (Rp.000) Pendanaan RUTIN BOS (Juta) Bantuan (Juta) PAS APBD KAB (Juta) Pusa t Prov Kab Dekon Tugas Berban DAK Kom- sek Alumni Kantin A. Program Sekolah 1.Pengembangan Kompetensi Lulusan ………….. 2. Pengembangan Kurikulum ………… 3. Pengembangan Proses Pembelajaran ………... 4. Pengembangan PTK …………. 5. Pengembangan Sarpra 6. Pengembangan Manajemen 7. Pengemb sumber Dana ……… 8. Pengemb. Penilaian B.Program Non Sklh (Belanja Lainnya) 1. Gaji 174 2. Belanja barang habis pakai 3,900 3,9 3. Langganan Daya dan Jasa 4,800 4,8 JUMLAH

93 Menyusun RKAS/M Langkah-langkah Penyusunan RKAS/M:
Menghitung biaya per program atau kegiatan. Mengalokasikan biaya/rencana penggunaan uang tersebut kepada sumber-sumber dana sesuai dengan aturan peruntukan dana dari masing-masing sumber dana; Menghitung jumlah surplus atau defisit. Mengapa slide ini penting? Memberikan gambaran secara utuh proses yang harus dilalui dalam penyusunan RKAS/M. Inti uraian:

94 PENGELUARAN/BELANJA(Rp)
Contoh : 3. RKAS/M PENERIMAAN (Rp.) PENGELUARAN/BELANJA(Rp) No . No. Kod Uraian Jumlah I 1 SISA TAHUN LALU PROGRAM SEKOLAH II 2 PENDAPATAN RUTIN 1.1 Pengembangan Kompetensi Lulusan 2.1 Gaji PNS 1.2 Pengembangan Kurikulum/ KTSP 2.2 Gaji Pegawai Tidak Tetap 1.3 Pengembangan proses Pembelajaran 2.3 Belanja Barang dan Jasa 1.4 Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 2.4 Belanja Pemeliharaan 1.5 Pengembangan sarana prasarana III 3 BOS 1.6 Pengembangan dan implementasi manajemen sekolah/madrasah 3.1 BOS Pusat 1.7 Pengembangan dan sumber dana sekolah/Madrasah 3.2 BOS Provinsi 1.8 Pengembangan dan implementasi sistem penilaian 3.3 BOS Kabupaten/Kota PROGRAM NON SEKOLAH (BELANJA LAINNYA) IV 4 Bantuan Belanja Pegawai 4.1 DAK Pembayaran telephon V 5 PAS Pembayaran air minum 5.1 SHU Kopsis JUMLAH

95 Pengesahan dan Sosialisasi RKS/M dan RKAS/M
Harus disetujui oleh dewan Pendidik (Guru), mempertimbangkan Komite Sekolah/Madrasah RKS/M SMP/MTs Negeri disahkan oleh Dinas Pendidikan/Kemenag Kab-Kota. Sekolah/Madrasah swasta disahkan oleh Yayasan RKS/M harus disosialisasikan pada orang tua peserta didik

96 TERIMA KASIH SELAMAT BEKERJA
Mengapa slide ini penting? Memberikan ruang dalam proses pemahaman pembelajaran secara lebih luas kepada peserta serta juga untuk mengetahui tingkat keterserapan materi pelatihan. Inti uraian: Sebelum membuat kesimpulan sesi, beri kesempatan kepada peserta untuk bertanya, menyanggah, mengkonfirmasi atau melengkapai materi berdasarkan pengalaman masing-masing terhadap bahan materi yang telah dipaparkan.


Download ppt "DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google