Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Matakuliah : Konstruksi Bangunan II

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Matakuliah : Konstruksi Bangunan II"— Transcript presentasi:

1

2 Matakuliah : Konstruksi Bangunan II
Tahun : 2008/2009 Pemahaman Teori Dasar Konstruksi Bangunan Bertingkat Rendah Pertemuan 5

3 Elemen-elemen Konstruksi Bangunan Bertingkat Rendah: Tangga
Teori split Tangga dan teknik penggambarannya Tangga berfungsi sebagai penghubung ruangan di lantai atas dengan lantai bawah. Pemasangan tangga di rumah terkadang membutuhkan pemikian lebih, apalagi bila rumah tersebut tergolong mungil. Peletakan tangga yang salah justru akan mempersempit rumah. Pemilihan dan pemasangan tangga menjadi sangat penting ketika seseorang memutuskan untuk menmbah ruangan rumahnya secara vertikal. Beberapa komponen harus diperhatikan agar tangga menyatu dengan rumah Anda. Bentuk, jenis dan bahan baku tangga harus sesuai dengan konsep rumah secara keseluruhan. Berikut tips & triknya: Bina Nusantara University

4 1. Pilihlah tangga yang proporsional dan sesuai dengan bentuk dan luas ruangan. Tangga pun harus didesain dan diletakkan di tempat yang justru tak menambah sempit ruangan. Apabila rumahnya kecil, sebaiknya membuat tangga yang bentuknya searah dengan dinding. Bina Nusantara University

5 2. Pada dasarnya tangga terdiri dari tiga bagian, anak tangga, bordes (tempat berhenti sementara), dan railing (pagar yang mengelilingi anak tangga). Kehadiran bordes bisa saja tidak digunakan, tergantung dari jumlah anak tangganya. Apabila menurut Anda jumlah anak tangga tergolong banyak, sebaiknya tambahkan bordes. Bina Nusantara University

6 3. Dalam mendesain tangga, harus memperhatikan beberapa faktor penting, antara lain, sudut kemiringan, jumlah anak tangga, lebar dan tinggi anak tangga, luas bordes, ketinggian dan kerapatan railing. Sudut kemiringan tangga tidak boleh terlalu curam. Hal ini untuk menghindari terjadinya kecelakaan dan ketidaknyamakan ketika menaiki dan menuruni tangga. Jumlah anak tangga dapat disesuaikan dengan jumlah jarak antar lantai. Sedangkan untuk tinggi anak tangga sebaiknya tidak lebih dari 20 cm dengan luas cm. Khusus untuk railing tangga ada beraneka ragam desainnya, dapat Anda pilih sesuai selera. Bahannya pun tersedia dalam berbagai jenis. Untuk mendapatkan hasil yang lebih unik, Anda dapat mengomposisikan bahan kayu dengan bahan beton, atau bahan kaca dengan aluminium. Bina Nusantara University

7 4. Untuk lantainya, banyak bahan bisa digunakan, seperti karpet, kayu dan marmer. Sebaiknya memilih bahan yang tidak licin agar keselamatan Anda dan anggota keluarga tetap terjamin. (Dari berbagai sumber) Bina Nusantara University

8 Bina Nusantara University

9 Tangga, dari Penghubung Hingga Penghias Ruangan
Tak hanya fungsional, tangga juga dapat mempengaruhi susunan ruangan. penempatan tangga yang tak pas dapat membuat ruangan sumpek. Tangga tak hanya sekadar sebagai mediasi antara tempat yang berbeda ketinggian. Tapi, tangga bisa ikut mempengaruhi susunan bangunan rumah dan suasana ruang. Ia dapat menyenangkan pemandangan ruangan, namun dapat juga mengganggu ruangan. Karena tangga itu juga sekaligus bisa menjadi penghias rumah, tak hanya fungsional saja. Bina Nusantara University

10 Rumah yang terbuat dari batu misalnya, memiliki beberapa model tangga sederhana, seperti tumpukan batu yang disusun mendaki dan terletak diluar rumah atau ditempelkan di dinding dalam rumah. Tipe tangga ini telah mendarah daging di dataran Inggris utara dan Skotlandia selama lebih dari 500 tahun. Pada dasarnya, salah satu fungsi tangga adalah menghubungkan ruang-ruang yang terpisah dalam rumah. Bina Nusantara University

11 Yang terpenting, buatlah tangga yang proporsional dan sesuai dengan bentuk dan luas ruangan. Tangga harus didesain dan dilektakkan di tempat yang justru tak menambah sempit ruangan. Kalau rumahnya kecil, sebaiknya buatlah tangga yang bentuknya searah dengan dinding. Untuk memanfaatkan kolong yang terbentuk, dengan adanya tangga dapat juga dijadikan sebagai tempat penyimpanan atau untuk ruang khusus lainnya. Bina Nusantara University

12 Tangga kayu Meski bangunan bertingkat telah menjadi ciri khas dari abad pertengahan, namun rumah-rumah di zaman ini masih banyak yang menggunakan tangga berpindah. Padahal saat itu, lantai atas lebih sering digunakan ketimbang ruang penyimpanan. Mungkin ini karena tangga berpindah dinilai lebih praktis karena hanya memakan sedikit tempat dan mudah dipindahkan. Saat tangga kayu muncul untuk pertama kalinya pada awal abad ke-16, ukurannya masih lebih kecil ketimbang tangga permanen. Anak tangganya terbuat dari potongan kayu oak yang menghadap tembok dan menyisakan ruang kosong dibawah tangga. Bina Nusantara University

13 Ketika rumah mulai beralih fungsi menjadi tempat pertunjukan atau galeri, barulah disadari bahwa tangga dapat dirancang menjadi lebih cantik. Secara bertahap, tangga mulai dirancang lebih besar. Meski masih terbuat dari kayu oak, namun tangga sudah mulai menjadi bagian dari kesatuan rumah itu sendiri. Anak tangga sendiri dapat berupa kombinasi yang padat atau merupakan beberapa anak tangga yang terpisah. Agar orang yang menaikinya tidak jatuh, dirancanglah dinding dan anak tangga yang kokoh. Puncak pegangan ini sendiri terdapat pada atap dan menjadi bagian yang mendukung lantai secara struktural. Tak heran bila dinding tangga juga diukir seragam dengan bagian atap. Bina Nusantara University

14 Tangga abad ke-17 Pada tahun 1605 di Knowle House, Kent, Inggris, terdapat berbagai perkembangan desain tangga pada beberapa rumah mewah dan rumah para petani yang kaya. Pada saat yang bersamaan pula, lahan yang tersedia untuk rumah makin sempit. Mau tak mau orang harus membangun rumahnya ke atas secara bertingkat. Tangga sendiri dapat diartikulasikan dalam rancangan yang cantik untuk mengantarkan ke ruang galeri yang berada di atas. Dinding anak tangga (birai) juga dihiasi dengan lukisan berwarna. Terkadang, puncak birai juga melambangkan simbol kepemilikan si empunya rumah. Kini, banyak birai tangga berbentuk persegi panjang yang diukir, sementara susuran tangganya sendiri berbentuk datar. Bina Nusantara University

15 Inigo Jones memperkenalkan tangga bergaya Italia dengan anak tangga dari kayu marbel dan pegangan besi yang cantik. Tangga gaya Jones ini kemudian berkembang bersamaan dengan penggunaa besi sebagai bahan baku birai tangga sejak masa Restorasi. Umumnya tangga buatan Jones berbentuk melingkar ataupun kaku. Pada akhir abad ke-17 tangga mulai menempati posisi penting dalam dunia arsitektural. Ia dipercaya sebagai penghubung menuju hall atau aula yang merupakan ruangan terbesar dalam rumah. Bina Nusantara University

16 Tangga pada abad ke-18 Pada tahun 1720 di Inggris dan Amerika, arsitek Pollandia merancang konsep aula yang megah dan mengesankan. Konsep ini sendiri telah direalisasikan pada beberapa rumah mewah di sana. Saat inilah tangga mulai naik pamor. Mulai dari anak tangga yang terbuat dari kayu marbel, diapit oleh birai besi yang indah hingga atap yang khusus dirancang untuk menaungi anak tangga. Dinding sepanjang tangga juga mendapat perlakuan khusus, misalnya dihiasi dengan lukisan bergaya klasik. Bina Nusantara University


Download ppt "Matakuliah : Konstruksi Bangunan II"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google