Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFanny Widjaja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Kehamilan disertai penyakit: diabetes militus,jantung, sistem pernafasan,sistem pencernaan,sistem hematology,sistem perkemihan VENA ANISA 130088
2
Diabetes Melitus Diabetes Melitus pada kehamilan atau sering disebut Diabetes Melitus Gestasional, merupakan penyakit diabetes yang terjadi pada ibu ibu yang sedang hamil. Gejala utama dari kelainan ini pada prinsipnya sama dengan gejala utama pada penyakit diabetes yang lain yaitu sering buang air kecil (polyuri), selalu merasa haus (polydipsi), dan sering merasa lapar (polyfagi).
3
Diagnosis Deteksi dini sangat diperlukan agar penderita DM dapat dikelola sebaik-baiknya. Terutama dilakukan pada ibu dengan factor resiko berupa beberapa kali keguguran, riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa sebab, riwayat melahirkan bayi dengan cacat bawaan, melahirkan bayi lebih dari 4000 gr, riwayat PE dan polyhidramnion. Juga terdapat riwayat ibu : umur ibu > 30 tahun, riwayat DM dalam keluarga, riwayat DM pada kehamilan sebelumnya, obesitas, riwayat BBL > 4500 gr dan infeksi saluran kemih berulang selama hamil.
4
Klasifikasi Tidak tergantung insulin (TTI) – Non Insulin Dependent diabetes mellitus (NIDDN) yaitu kasus yang tidak memerlukan insulin dalam pengendalian kadar gula darah. Tergantung insulin (TI) – Insulin dependent Diabetes Melitus yaitu kasus yan memerlukan insulin dalam mengembalikan kadar gula darah.
5
Komplikasi Maternal : infeksi saluran kemih, hydramnion, hipertensi kronik, PE, kematian ibu Fetal : abortus spontan, kelainan congenital, insufisiensi plasenta, makrosomia, kematian intra uterin, Neonatal : prematuritas, kematian intra uterin, kematian neonatal, trauma lahir, hipoglikemia, hipomegnesemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia, syndroma gawat nafas, polisitemia.
6
PENATALAKSAAN Prinsipnya adalah mencapai sasaran normoglikemia, yaitu kadar glukosa darah puasa < 105 mg/dl, 2 jam sesudah makan < 120 mg/dl, dan kadar HbA1c<6%. Selain itu juga menjaga agar tidak ada episode hipoglikemia, tidak ada ketonuria, dan pertumbuhan fetus normal. Pantau kadar glukosa darah minimal 2 kali seminggu dan kadar Hb glikosila. Ajarka pasien memantau gula darah sendiri di rumah dan anjurkan untuk kontrol 2-4 minggu sekali bahkan lebih sering lagi saat mendekati persalinan. Obat hipoglikemik oral tidak dapat dipakai saat hamil dan menyusui mengingat efek teratogenitas dan dikeluarkan melalui ASI, kenaikan BB pada trimester I diusahakan sebesar 1-2,5 kg dan selanjutnya 0,5 kg /minggu, total kenaikan BB sekitar kg.
7
PENYAKIT JANTUNG penyakit jantung akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembanganjanin dalam kandungan, lain halnya pada kehamilan dengan jantung yang normal. Tubuh dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan sistem jantung dan pembuluh darah
8
Jika seorang wanita hamil mengidap penyakit jantung akan terjadi perubahan-perubahan berikut:
Meningkatnya volume jantung, yang dimulai sejak kehamilan 8 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32 minggu, lain menetap. Kondisi ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan tubuh ibu dan janin yang dikandungnya. Jantung dan diafragma (sekat rongga dada) terdorong ke atas karena pembesaran rahim.
9
Keluhan-keluhan yang sering muncul adalah:
Cepat merasa lelah Jantung berdebar-debar Sesak napas, kadang-kadang disertai kebiruan di sekitar mulut (sionosis) Bengkak pada tungkai atau terasa berat pada kehamilan muda.
10
Klasifikasi penyakit jantung dalam kehamilan :
Ø Kelas I o Tanpa pembatasan kegiatan fisik o Tanpa gejala penyakit jantung pada kegiatan biasa Ø Kelas II o Sedikit pembatasan kegiatan fisik o Saat istirahat tidak ada keluhan o Pada kegiatan fisik biasa timbul gejala isufisiensi jantung seperti: kelelahan, jantung berdebar (palpitasi cordis), sesak nafas atau angina pectoris Ø Kelas III o Banyak pembatasan dalam kegiatan fisik o Pada aktifitas fisik ringan sudah menimbulkan gejala-gejala insufisiensi jantung Ø Kelas IV · Tidak mampu melakukan aktivitas fisik apapun
11
Komplikasi : Komplikasi pada ibu dapat terjadi : gagal jantung kongestif, edema paru, kematian, abortus. Komplikasi pada janin dapat terjadi : prematuritas, BBLR, hipoksia, gawat janin, APGAR score rendah, pertumbuhan janin terhambat.
12
Penatalaksanaan : Sebaiknya dilakukan dalam kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau ahli jantung.
13
PENYAKIT SISTEM PERNAFASAN
Pada umumnya penyakit paru-paru tidak mempengaruhi kehamilan, persalinan dan nifas, walaupun kehamilan menyebabkan sedikit perubahan pada system pernapasan, karena uterus yang membesar dapat mendorong diafragma dan paru- paru keatas serta sisa-sisa udara dalam paru-paru kurang, namun penyakit tersebut tidak selalu meenjadi lebih parah. Ada 3 jenis penyakit paru-paru yang perlu perhatian dalam kehamilan yaitu TBC, asma bronchial, pneumonia, bronchitis dan influenza.
14
TUBERKULOSIS PARU-PARU
Diagnosa Dalam anamneses Ibu mengatakan pernah berobat penyakit paru-paru Keluhan dan gejala-gejala : Batuk menahun, batuk darah, dan kurus kering. Pemeriksaan fisis-diagnostik : Pada paru-paru dijumpai adanya kelainan bunyi pernapasan.
15
Penanganan : Ibu hamil dengan proses aktif, hendaknya jangan dicampurkan dengan wanita hamil lainnya. Pengobatan harus selalu bekerja sama dengan ahli paru-paru TBC paru-paru tidak merupakan indikasi abortus buatan dan terminasi kehamilan
16
ASMA Penyakit asma dan kehamilan kadang-kadang bertambah berat. Dalam batas yang wajar asma tidak banyak pengaruhnya terhadap persalinan. Penyakit asma yang berat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim melalui gangguan pertukaran o2 dan co2.
17
PENYAKIT PNEUMONIA Penyakit radang paru-paru pneumonia dapat terjadi dalam kehamilan , persalinan atau nifas. Pneumonia saat kehamilan memberikan gejala panas badan tinggi, gangguan pernapasan mengganggu pertukaran o2 dan co2 sehingga membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim sampai terjadi keguguran dan persalinan premature.
18
BRONCHITIS DAN INFLUENZA
Bronchitis dan influenza pada kehamilan dijumpai ringan sehingga tidak membahayakan jiwa ibu maupun janin. Dengan pengobatan biasa sebagian besar sembuh sehingga kehamilan dapat berlangsungdengan baik.
19
PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN
MULUT Hipersalivasi Pada saat meludah, air liur keluar lebih banyak dari biasa, sering disertai mual dan muntah. Setelah trimester I, biasa akan hilang dengan sendirinya. Tidak membahayakan kehamilan. Glugivitis dan epulis Gusi lunak, membengkak, dan hiperemis. Karena gusi itu mudah berdarah terutama sewaktu menggosok gigi. Karies gigi Gigi yang rusak pada waktu hamil akan memburuk karena nafsu makan berkurang, mual, dan muntah sehingga kalsium menjadi berkurang.
20
ESOFAGUS DAN LAMBUNG Pirosus Wanita mengeluh sakit dan pedih diulu hati atau nyeri dada. Hal ini disebabkan regurgitasi isi lambung yang asam ke bagian bawah esofagus. Keluhan ini akan menghilang secara berangsur-angsur dengan kehamilan yang bertambah tua. Esofagitis erosive Wanita hamil dengan sering mual muntah sehingga terjadi erosi pada lambung. Gejalanya pedih dan nyeri sewaktu menelan, pirosis dan kadang-kadang dengan hematomesis. Varises esophagus Varises esofagus dijumpai pada sirosis hepatitis dan pada kehamilan menjadilebih berat bahkan bisa pecah dan terjadi pendarahan karena hipervolemia dan hipertensi portal.
21
Gastritis Keluhan kehamilan muda sering disangka gastritis karena memang gejalanya hampir sama yaitu nyeri ulu hati, mual, muntah, anoreksia, dan menjadi kurus. Apendisitis Walaupun apendisitis akut dapat terjadi dalam kehamilan dan gejalanya membinggungkan dengan gejala abdomen akut obstetric. Hemoroid (wasir) Pemekaran pembuluh darah direktum tersebut haemoroid. Wasir yang sudah ada dapat menjadi lebih besar karena kehamilan, pada waktu depekasi terasa nyeri dan luka serta mengeluarkan darah
22
PENYAKIT SISTEM HEMATOLOGI
Dalam kehamilan, jumlah darah bertambah (hiperemia) karena itu terjadi pengenceran darah, karena sel-sel darah tidak sebanding bertambahnya dengan plasma darah.
23
ANEMIA Kurang gizi (malnutrisi) Kurang zat besi Malabsorpsi
Penyebab anemia umumnya antara lain : Kurang gizi (malnutrisi) Kurang zat besi Malabsorpsi Kehilangan darah yang banyak, persalinan yang lalu, haid dan lain-lain. Penyakit-penyakit kronik: paru-paru, cacing usus, malaria dll Pengaruh anemia terhadap kehamilan : Keguguran Partus prematurus Inesia uteri dan partus lama, ibu lemah Atonia uteri dan perdarahan Syok Dll
24
LEUKEMIA Leukemia dalam kehamilan tidak begitu saling mempengaruhi. Namun pada wanita leukemia, bila hamil harus memeriksakan diri secara teratur dan lebih sering karena ancaman kehamilan dan jiwanya tetap ada. Terhadap hasil konsepsi dapat terjadi abortus dan prematurus. Pencegahan: Wanita yang leukemia apabila yang kronik sebaiknya jangan hamil Dianjurkan memakai kontrasepsi atau dilakukan tubektomi
25
HEMOSTATIS DAN KELAINAN PEMBEKUAN DARAH
Hemostatis adalah terhentinya aliran darah dari pembuluh darah yang terluka. Ada 3 faktor proses hemostatis Factor ekstra vascular yaitu factor jaringan seperti kulit, otot, subkutis, dan jaringan lain. Factor vaskuler yaitu dinding pembuluh darah Factor intravaskuler yaitu zat yang terdapat dalam pembuluh darah trombosit, fibrinogen, dan sebagainya.
26
PENYAKIT SISTEM PERKEMIHAN
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadi proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.
27
Macam-macam infeksi saluran kemih :
BAKTERI URIA TANPA GEJALA (ASIMPTOMATIK) BAKTERIURIA DENGAN GEJALA (SIMPTOMATIK) Sistitis Pielonefritis akuta Glomerulonefritis akuta Glomeruloneferitis kronika Sindroma nefrotik Gagal ginjal mendadak Ginjal polikistik Tuberklosis ginjal Kehamilan Pasca Nefrektomi Kehamilan Pasca Transplantasi Ginjal
28
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.