Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A."— Transcript presentasi:

1 Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A.
Pertemuan 3 Teori-teori Ekonomi Bisnis Internasional Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A. STTKD Yogyakarta Jl.Parangtritis Km.4,5 Yogyakarta, -

2 Teori Perdagangan Internasional
Negara menjadi unit analisis Muncul sebelum Perang Dunia II Dikembangkan ahli ekonomi Menjelaskan perdagangan inter-industri Meliputi: 1. Merkantilisme 2. Keunggulan Absolut 3. Keunggulan Komparatif 4. Faktor Endowment Relatif (Heckscher-Ohlin) Teori Berbasis Negara Perusahaan menjadi unit analisis Muncul setelah Perang Dunia II Dikembangkan profesor sekolah bisnis Menjelaskan perdagangan intra-industri 1. Teori Kesamaan Negara 2. Siklus Hidup Produk 3. Teori Perdagangan baru 4. Keunggulan Kompetitif Nasional Teori Berbasis Perusahaan

3 Teori Perdagangan Internasional
Merkantilisme Suatu falsafah ekonomi berdasarkan keyakinan bahwa: Kemakmuran sebuah negara bergantung pada harta yang terakumulasi, biasanya emas atau logam mulia Untuk meningkatkan kemakmuran, kebijaksanaan pemerintah hendaknya meningkatkan ekspor dan mengurangi impor. Dominan di Eropa pada abad 16-18 Contoh merkantilisme moderen adalah nasionalisme ekonomi, Contoh Perancis (berakhir tahun 1986), Jepang

4 Teori Perdagangan Internasional
Teori Keunggulan Absolut Negara harus mengekspor barang dan jasa yang mana mereka lebih produktif dibandingkan negara lain dan mengimpor barang dan jasa yang mana negara lain lebih produktif dibandingkan mereka. Contoh: Komoditas Perancis Jepang Jumlah Anggur 2 1 3 Radio Jam 5 8 Masing-masing negara akan mengkhususkan diri dalam memproduksi barang2 yang dpt diproduksi dengan lebih efisien Sebagian barang diekspor untuk membayar impor barang yang diproduksi lebih efisien di tempat lain

5 Teori Perdagangan Internasional
Teori Keunggulan Komparatif Negara harus memproduksi dan mengekspor barang dan jasa yang mana mereka secara relatif lebih produktif dibandingkan negara lain dan mengimpor barang dan jasa yang mana negara lain secara relatif lebih produktif dibandingkan mereka Contoh: Komoditas Perancis Jepang Jumlah Anggur 4 1 5 Radio Jam 6 11

6 Teori Perdagangan Internasional
Teori Faktor Pendukung (Heckscher-Ohlin) Anugerah faktor (atau jenis sumber daya) bervariasi antar negara. Contoh Indonesia memiliki banyak tanah subur, Arab Saudi memiliki cadangan minyak melimpah) Perbedaan barang-barang berdasarkan jenis faktor produksi yang digunakan untuk memproduksinya. Contoh padi membutuhkan tanah yang subur, produksi minyak bumi membutuhkan cadangan minyak mentah Adanya perbedaan pasokan faktor-faktor produksi Negara-negara mengekspor produk-produk yang memerlukan sejumlah besar faktor produksi mereka yang berlimpah, dan mengimpor produk-produk yang memerlukan sejumlah besar faktor produksi mereka yang langka

7 International Product Life Cycle - IPLC
New Product Stages Maturing Product Stages Standardized Product Stages

8 International Product Life Cycle - IPLC

9 Teori Investasi Internasional
Teori Elektik Produksi Internasional  bagi perusahaan yang akan melakukan investasi di luar negeri ia harus mempunyai tiga jenis keunggulan, yaitu: Kekhasan kepemilikan (ownership spesific) Internalisasi (internalization) Kekhasan lokasi (location spesific)

10 Teori Investasi Internasional
Teori Keunggulan Monopolistik  Investasi langsung luar negeri dilakukan oleh perusahaan dalam industri oligopolistik memiliki keunggulan teknis dan keunggulan lain atas perusahaan pribumi Investasi Silang  Investasi langsung luar negeri oleh perusahaan oligopoli di negara-negara asal masing-masing sebagai tindakan pertahanan Teori Internalisasi  Perluasan teori pasar tidak sempurna; untuk memperoleh laba yang tinggi atas investasinya, sebuah perusahaan akan mentransfer pengetahuan unggulnya ke cabang di luar negeri daripada menjualnya ke pasar terbuka

11 Restriksi/Hambatan Perdagangan
Mengapa? Pertahanan Nasional Melindungi industri yang baru tumbuh (infant industry) Melindungi lapangan kerja domestik dari tenaga asing yang murah Persaingan yang adil Tindakan membalas Dumping Subsidi

12 Restriksi/Hambatan Perdagangan
Dumping  bea masuk antidumping Menjual suatu produk di luar negeri dengan harga kurang dari biaya produksi, harga di pasar dalam negeri atau harga untuk negara-negara ketiga Subsidi  countervailing duties (pajak impor tambahan bagi barang yang telah memperoleh keuntungan subsidi ekspor) Sumbangan keuangan, diberikan secara langsung atau tidak langsung oleh pemerintah tanpa imbalan keuntungan. Termasuk hibah, perlakuan pajak istimewa dan asumsi pemerintah mengenai pengeluaran bisnis yang normal

13 Jenis-jenis Restriksi
Bea impor Ad valorem Spesifik Majemuk Pajak variable Harga resmi Hambatan Tarif Kuantitatif/Kuota Kuota tingkat tarif Global Diskriminatif (Pembatasan ekspor sukarela/VER; Peraturan tertib pemasaran) Nonkuantitatif Prosedur kepabeanan dan administrasi lainnya Standar-standar Hambatan Nontarif

14 Hambatan Tarif Bea ad valorem  pajak impor yang dikenakan sebagai suatu persentase dari nilai faktur barang-barang yang diimpor Bea spesifik  jumlah tetap yang dikenakan atas unit fisik barang yang diimpor Bea kombinasi  kombinasi pajak-pajak spesifik dan ad valorem Pajak variabel  pajak impor yang ditetapkan dengan perbedaan antara harga pasar dunia dan harga-harga yang didukung pemerintah lokal

15 Pembangunan Ekonomi Maju (Developed) Berkembang (Developing)
Kategori Negara Berdasarkan Tingkat Pembangunan Ekonomi Klasifikasi untuk semua negara-negara industri yang secara teknis paling maju Amerika Serikat, Jepang, Australia, Kanada, Inggris, Perancis Maju (Developed) Klasifikasi untuk negara-negara yang berpenghasilian rendah di dunia, yang secara teknis kurang maju Negara-negara di Afrika, AsiaTengah, Amerika Selatan Berkembang (Developing) Keempat macan Asia (Taiwan, Hongkong, Singapura, Korea Selatan), Brazil, Meksiko, Malaysia, Chile, Thailand, yang berpenghasilan menengah Negara-negara Industri Baru (Newly Industrializing Countries-NIC)

16 Developing Countries  Emerging Market Economies
Pembangunan Ekonomi Istilah lain Perekonomian Empat Macan Asia, yang berpenghasilan menengah atas dan berpenghasilan tinggi yang bertumbuh cepat Perekonomian Industri Baru (Newly Industrialized Economies-NIE) Indonesia masuk kategori apa? Developing Countries  Emerging Market Economies Penggolongan berdasarkan Bank Dunia  Gross National Product/kapita Low income ($750 atau kurang) Lower middle income ($750-$3035) Upper middle income ($3036-$9385) High income ($9386 atau lebih)

17 GNP/Kapita sebagai Indikator
Relevankah? Apa yang bisa dibeli? Konversi mata uang Paritas tenaga beli Contoh: $1=25,2 baht Konversi $ GDP Thailand baht/kapita 46.370/25,3 = $1.840 Barang Thailand (baht) AS ($) Pakaian 850 107,75 $1=7,9 baht Membandingkan daya beli mata uang, 850 baht/$107.75= 7,9 baht/$1 Konversi $ 46.370/7,9 = $5.870


Download ppt "Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google