Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
BAB 8 PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. MASALAH DAN KESEMPATAN 2. PENGAMBILAN KEPUTUSAN 3. KEPASTIAN, RISIKO,DAN KETIDAKPASTIAN 4. PENDEKATAN RASIONAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN 5. ALTERNATIF PENDEKATAN RASIONAL 6. MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN.
2
MASALAH DAN KESEMPATAN
Masalah atau problem didefinisikan sebagai kondisi yang menyimpang atau tidak sesuai dengan yang diinginkan. Kesempatan merupakan kondisi yang memberikan kemungkinan bagi organisasi memanfaatkan kesempatan agar hasil yang diperoleh melebihi tujuan atau sasaran yang ditetapkan.
3
Proses pencarian masalah : 1
Proses pencarian masalah : 1. Penyimpangan dari pengalaman masa lalu: jika penjualan tahun ini lebih rendah dari penjualan masa lalu, maka ada masalah dalam penjualan produk. 2. Penyimpangan dari rencana: apabila hasil yang dipreoleh lebih rendah dari yang direncanakan, maka ada masalah. 3. Orang lain: konsumen biasanya menjadi sumber informasi masalah yang cukup berharga. 4. Lingkungan: jika pesaing sukses meluncurkan produk baru yang menjadi pesaing produk organisasi, maka timbul masalah.
4
Proses pencarian kesempatan: 1
Proses pencarian kesempatan: 1. Brainstorming: semua alternatif pemecahan masalah dikemukakan, kemudian secara bertahap alternatif-alternatif dipersempit menjadi lebih realistis. 2. Dialectical inquiry: dengan membuat asumsi tertentu, dengan asumsi tersebut alternatif pemecahan masalah dikemukakan. Analisis dilanjutkan dengan membantah asumsi awal tidak dapat berlaku, kemudian alternatif pemecahan masalah dengan asumsi yang tidak benar dicari.
5
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Definisi Tipe Keputusan.
6
Definisi Memilih satu alternatif dari beberapa alternatif keputusan. Alternatif yang paling baik merupakan alternatif yang membrikan kontribusi paling besar untuk pencapaian tujuan organisasi.
7
Keputusan yang terprogram (programmed decision)
Tipe Keputusan: Keputusan yang terprogram (programmed decision) Adalah keputusan yang terstruktur atau yang muncul berulang-ulang atau keduanya. Karena muncul berulang-ulang, organisasi biasanya mempunyai aturan, kebijakan, dan prosedur yang dipakai untuk memberi arahan bagaimana keputusan tersebut dibuat. Keputusan yang tidak terprogram (non- programmed decisions) Adalah keputusan yang tidak terstruktur atau jarang muncul atau keduanya. Karena tidak terstruktur dan jarang muncul, maka tidak ada pedoman yang cukup terinci untuk menangani masalah tersebut. Situasi semacam itu merupakan situasi luar biasa dan karena itu diperlakukan secara khusus.
8
KEPASTIAN, RISIKO, DAN KETIDAKPASTIAN
Kondisi yang dihadapi oleh manajer
9
PENDEKATAN RASIONAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Meneliti Situasi Mengembangkan Alternatif Pemecahan Mengevaluasi Alternatif dan Memilih Altenaif Terbaik Implementasi Follow-up dan Evaluasi
10
Meneliti Situasi Tahap pertama adalah meneliti dan mendefinisikan problem. Problem baru terasa, pada saat ada gejala atau stimulus yang nampak ke permukaan dan menarik perhatian manajer. Gejala bisa bersifat positif atau negatif. Mengembangkan Alternatif Pemecahan Manajer diharapkan dapat menghasilkan alternatif yang jelas (praktis) dan kreatif.
11
apakah alternatif pemecahan cukup layak apakah alternatif memuaskan
Mengevaluasi Alternatif dan Memilih Alternatif Terbaik: apakah alternatif pemecahan cukup layak apakah alternatif memuaskan apakah alternatif mempunyai efek positif atau netral apakah alternatif dapat dibiayai menentukan alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang ada. Idealnya alternatif terbaik adalah alternatif dengan skor paling tinggi untuk setiap pertanyaan saringan diatas.
12
Implementasi Pelaksanaan alternatif yang dipilih
Follow up dan Evaluasi Untuk memastikan bahwa pelaksanaan keputusan yang diambil mengenai sasaran atau tujuan yang ingin dicapai.
13
ALTERNATIF PENDEKATAN RASIONAL
Model Administratif Heuristic Intuisi dan Eskalasi Komitmen Pengeruh Politik dan Etika.
14
Menurutnya manajer dalam mengambil keplutusan mengadapi tiga hal:
Model Administratif Herbert Simon mencpba menjelaskan pengambilan keputusan dari sisi perilaku (behavior) pengambilan keputusan. Menurutnya manajer dalam mengambil keplutusan mengadapi tiga hal: 1. informasi tidak sempurna dan tidak lengkap 2. rasionalitas yaang terbatas (bounded rationality), dan 3. cepat puas (satisfice).
15
Heuristic Penelitian oleh Amos Tversky dan Daniel Kahneman mengembangkan ide dari Herbert Simon mengenai rasionalitas yang terbatas. Mereka berpendapat orang cenderung menggunakan model heuristic atau rule of thumb untuk menyederhanakan pengambilan keputusan.
16
Ada tiga macam bentuk heuristic:
1. Ketersediaan (availability): kejadian-kejadian yang dialami oleh manusia akan disimpan di memori otak manusia. Kejadian-kejadian tersebut seringkali dijadikan referensi untuk pengambilan keputusan. Memori kejadian akan tergantung pad lamanya waktu kejadian dan kuatnya kejadian. 2. Perwakilan atau (stereotype): contoh, manusian sering menganggap bahwa ras tertentu lebih rajin atau lebih pandai, meskipun sebenarnya akan tergantung pada orangnya. 3. Penyesuaian dan Anchoring: manusia biasanya menilai sesuatu dengan membandingkan apa yang ada dalam otaknya. Contoh, untuk menilai tinggirendahnya penjualan, manajer akan langsung membandingkan dengan angka tertentu seperti penjualan masa lalu.
17
Pendekatan heuristic dapat mengakibatkan bias dalam pengambilan keputusan, karena:
mengambil contoh sesuatu yang mudah diingat, yang belum tentu sebagai contoh yang baik penyesuaian yang kurang, contoh penyesuaian gaji berdasar standar gaji masa lalu yang belum tentu layak dengan konsisi sekarang pencarian yang mudah, contoh bila manajer ingin mencari informasi tentang sistem informasi, dan mencari di departemen sistem informasi manajemen dan tidak menemukan maka langsung berhenti, padahal bisa diperoleh di departemen lain. Dapat disimpulkan pendekataan heuristic sebagai pendekatan yang menyederhanakan keputusan, tetapi mempunyai risiko yang mengarah pada bias yang membuat keputusan tidak optimal.
18
Intuisi dan Eskalasi Komitmen
Intuisi manajer tentunya sudah terbentuk berdasarkan pengalaman yang lama dalam pengambilan keputusan. Penggunaan intuisi mempunyai risiko besar, terutama bagi manajer yang belum punya banyak pengalaman dalam bidangnya. Dalam eskalasi komitmen, manajer seringkali menaruh komitmen yang terlalu besar pada keputusan yang telah dibuat. Keputusan yang telah dibuat akan sangat sulit untuk ditarik kembali.
19
Pengaruh Politik dan Etika
Politik dalam hal ini merupakan pengertian yang lebih luas. Contoh, perusahaan pemerintah yang mendapat tekanan yang kuat dari birokrasi pemerintah. Etika dapat mempengaruhi keputusan manajer. Contoh, jika keputusan rasional adalah memberhentikan sejumlah karyawan, bagaimana dengan nasib karyawan yang sudah bekerja lama untuk perusahaan? Diperlukan kompromi.
20
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Efektifitas suatu keputusan ditentukan dua hal: 1. Kualitas keputusan, dan 2. Pelaksanaan keputusan teresebut atau siapa yang melaksanakan keputusan tersebut.
21
Tingkat Individual Faktor-faktor yang menghalangi pengambilan keputusan efektif menurut Irving L. Janis an Leon Mann: 1. Relaxed avoidence: manajer cenderung tidak bersedia bertindak, setelah tahu konsesuensi tidak bertindak tidak terlalu besar 2. Relaxed change: manajer baru bertindak setelah memahami bahwa konsekuensi tidak bertindak cukup serius. Manajer cenderung memilih alternatif yang pertama kali ditemukan, tidak mau mencari alternatif yang optimal 3. Defensive avoidance: berdasarkan pengalaman masa lalu manajer tidak dapat menemukan pemecahan yang baik, manajer memutuskan untuk membiarkan orang lain mengerjakan keputusan dan menanggung konsekuensi dari keputusan tersebut.
22
4. Panik: karena stress yang cukup besar dan karena keterbatasan waktu, manajer tidak lagi menjadi rasional. Dalam keempat situasi tersebut, manajer akan cenderung memilih motode penyesuaian bertahap (incremental adjusment), yang menghasilkan perubahan kecil dari kebijakan yang sudah ada.
23
Cara-cara untuk untuk menghindari halangan- halangan tersebut: 1
Cara-cara untuk untuk menghindari halangan- halangan tersebut: 1. Menetapkan prioritas: memungkinkan manajer menentukan mana yang lebih penting dan mengalokasikan waktu dan tenaga sesuai dengan urutan prioritas. 2. Mencari informasi yang relevan: digunakan untuk menganalisis problem yang ada, untuk menghasilkan alternatif keputusan yang kreatif, mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi dari setiap alternatif, kejadian-kejadian di masa mendatang yang mungkin akan mempengaruhi keputusan tersebut. 3. Hati-hati terhadap pendekatan heuristic dan bias- bias yang ada: diharapkan keputusan manajer menjadi lebih efektif.
24
Tingkat Kelompok Manajer harus memperhatikan keuntungan dan kerugian kelompok tersebut. Penyesuaian- penyesuaian dapat dilakukan untuk menekan kerugian dari pengambilan keputusan secara kelompok.
25
Beberapa contoh kelompok: - Interacting group (kelompok interaksi): adalah mengumpulkan beberapa orang dengan latar belakang yagn berbeda dalam satu kelompok. Kemudian kelompok tersebut ditugasi untuk memcahkan problem tertentu - Delphi group: dikembangkan oleh Rand Corp, di Amerika Serikat. Metode ini menggunakan konsensus dari para ahli (pakar) yang memberikan kontribusi secara individual. - Nominal group (kelompok nominal): dalam kelompok nominal nama tidak disamarkan. Kelompok nominal membatasi interaksi antar anggota kelompok.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.