Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ORGANIZATIONAL BEHAVIOR

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ORGANIZATIONAL BEHAVIOR"— Transcript presentasi:

1 ORGANIZATIONAL BEHAVIOR
Materi kuliah S3

2 OB (Greenberg J. & Baron R.A.), adalah :
Ilmu yang mempelajari tentang perilaku dalam organisasi berdasarkan pembelajaran terhadap sistem pengelolaan individu, kelompok, dan proses organisasi.

3 Organisasi? Merupakan suatu struktur sosial yang terdiri dari sistem kelompok pekerja secara bersama-sama untuk bersepakat tentang suatu hal (mencapai tujuan organisasi). Organisasi terdiri dari unit struktur sosial, antara lain orang atau kelompok2 kerja, yang bertujuan untuk mencapai tujuan (seperti menghasilkan produk untuk dijual dan mendapatkan keuntungan).

4 Siapa yang mempelajari OB ?
Para ilmuwan yang tertarik bidang perilaku manusia Para praktisi yang tertarik bidang efektifitas organisasi dan individual well-being.

5 Tanggung jawab manajemen thd OB
Mencari dan menemukan perbaikan dalam konteks organisasi dan kelangsungan kualitas hidup pekerja dalam organisasi

6 Area analisa OB Individual (work attitudes) Groups (communication)
Organization (process)

7 CLASSICAL ORGANIZATIONAL THEORY
Pendekatan dari studi manajemen yang memfokuskan pada efisiensi dalam struktur organisasi

8 OB in the Modern Era : Kajian OB lebih pada karakteristik kenyataan yang sedang berlangsung, dengan mengaitkan beberapa disiplin ilmu, antara lain psikologi, sosial dan psikologi sosial, komunikasi, manajemen, antropologi dan ilmu politik.

9 OB dalam konteks saat ini, adalah :
Kajian OB lebih pada hubungannya dengan bidang ekonomi, sosial dan tren budaya. Hal ini termasuk : - Globalisasi ekonomi - Diversifikasi tekanan kerja - Fleksibilitas pengembangan dan pengaturan pekerjaan baru

10 Kaitan OB dengan Pengambilan Keputusan
rational decision making process (Robbins, 2006): 1. Mendefinisikan masalah 2. Mengidentifikasi kriteria keputusan 3. Mengalokasi bobot kriteria 4. Mengembangkan alternatif 5. Mengevaluasi alternatif 6. Memilih alternatif terbaik

11 Asumsi dari model tersebut adalah
1. Kejelasan masalah Masalah jelas dan tidak ambigu. Pembuat keputusan diasumsikan mempunyai informasi yang lengkap tentang situasi kesimpulan. 2. Pilihan diketahui Diasumsikan pembuat keputusan dapat mengidentifikasi semua kriteria yang relevan dan dapat membuat daftar semua alternatif viable. Lebih jauh, pembuat keputusan sadar akans emua konsekuensi yang mungkin terjadi dari tiap alternatif. 3. Preferensi yang jelas Asumsi secara rasional bahwa kriteria dan alternatif dapat dibuatperingkat dan bobotnya untuk menggambarkan kepentingan mereka. 4. Preferensi yang konstan Diasumsikan bahwa kriteria keputusan yang spesifik itu konstan dan bobot yang ditetapkan kepada mereka stabil sepanjang waktu. 5. Tidak ada waktu dan biaya paksaan 6. Pembayaran maksimum Pembuat keputusan rasional akan memilih alternatif yang menghasilkan harga tertinggi yang dapat diterima.

12 Beberapa cara lain untuk mengambil keputusan adalah
1. Bounded Rationality (Organizational Behavior karangan Robert Kreitner dan Angelo Kinicki (2004), model ini dapat disebut Simon’s Normative Model. Simon’s Normative Model merupakan proses yang sebenarnya digunakan dalam mengambil keputusan. Sedangkan dalam buku Organizational Theory karangan Gareth R.Jones (1994), model bounded rationality dapat disebut The Carnegie Model)

13 Model dapat dibandingkan dengan Rational Model, seperti tabel di bawah ini:
Carnegie Model Banyak informasi yang tersedia Keterbatasan informasi yang tersedia Decision making is costless Decision making is costly, seperti biaya manajerial dan biaya informasi Decision making is “value free” Decision making diakibatkan oleh pilihan utama dan value dari pembuat keputusan Tersedia kemungkinan alternatif solusi Keterbatasan alternatif solusi Solusi dipilih dengan kesepakatan suara bulat Solusi dipilih berdasarkan compromise, bargaining, dan akomodasi di antara koalisi organisasi Solusi dipilih yang paling terbaik untuk organisasi Solusi dipilih berdasarkan kepuasan organisasi

14 2. Intuition intuitive decision making adalah sebuah proses tidak sadar yang ditimbulkan oleh pengalaman yang disaring. Individu biasanya menggunkan intuitive decision making pada keadaan-keadaan tertentu seperti : 1. Ketika level ketidakpastian tinggi 2. Ketika terdapat sedikit teladan yang dapat diambil 3. Ketika variabel-variabel kurang dapat diprediksi secara ilmiah 4. Ketika fakta terbatas 5. Ketika fakta tidak secara jelas menandai suatu cara. 6. Ketika data analitis sedikit digunakan 7. Ketika terdapat beberapa alternatif solusi yang masuk akal dari yang harus dipilih, dengan argumen yang baik untuk masing-masing 8. Ketika waktu dibatasi dan terdapat tekanan untuk segera mengambil keputusan yang benar.

15 3. Problem Identification
Masalah tidak memperlihatkan dirinya sendiri dan masalah bagi seseorang belum tentu merupakan masalah bagi orang lain. Oleh karena itu diperlukan identifikasi masalah. Masalah yang terlihat cenderung memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk dipilih daripada masalah yang penting

16 Management of Organizational Behavior karangan Hersey & Blanchard (1988) disebutkan bahwa pemecahan masalah dan pengambilan keputusan menganjurkan empat gaya dasar pengambilan keputusan yaitu : Authoritative Gaya authoritative diaplikasikan pada situasi dimana manajer memiliki pengalaman dan informasi yang diperlukan untuk mencapai kesimpulan dan para bawahannya tidak memiliki kemampuan, kesediaan atau kepercayaan diri untuk membantunya. Gaya authoritative memerlukan tingkah laku kepemimpinan secara langsung. Para bawahan tidak secara aktif terlibat dalam memutuskan tindakan apa yang harus diambil. Situasi yang memerlukan gaya kepemimpinan ini adalah situasi dimana manajer mengetahui segala informasi yang berhubungan dengan perusahaan, sehingga ia memang berkompeten dalam mengambil keputusan. Gaya authoritative juga diperlukan dimana manajer merupakan satu-satunya sumber informasi aatu ahli.

17 2. Consultative Gaya consultative diaplikasikan pada situasi dimana manajer mengakui bahwa bawahannya memiliki beberapa pengalaman atau pengetahuan tentang masalah dan bersedia tapi belum cukup mampu untuk membantu. Dalam hal ini strategi terbaik adalah denagn mengumpulkan masukan dari mereka sebelum mengambil keputusan.

18 Hambatan Organisasi 1.Evaluasi Kinerja
Pengambilan keputusan para manajer sangat dipengaruhi oleh kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi mereka. 2.Sistem imbalan Sistem imbalan organisasi mempengaruhi pengambil keputusan dengan menyatakan ke mereka pilihan apa yang lebih bermanfaat bagi diri pribadi. Misalnya, jika organisasi memberi imbalan terhadap penghindaran risiko, maka para manajer berkemungkinan lebih besar mengambil keputusan konservatif

19 3.Aturan formal Hampir semua organisasi membuat peraturan, kebijakan, prosedur dan regulasi formal dalam rangka membakukan perilaku anggota mereka sehingga dengan adanya aturan formal tersebut, akan membatasi pilihan pengambil keputusan. 4. Pembatasan waktu yang diperlakukan sistem Organisasi banyak memberlakukan tenggang waktu yang eksplisit atas pengambilan keputusan sehingga kondisi ini menciptakan tekanan waktu pada pengambil keputusan dan sering mempersulit bahkan tidak memungkinkan untuk mengumpulkan semua informasi yang mungkin diperlukan sebelum menjatuhkan pilihan terakhir 5.Preseden-preseden historis Keputusan selalu mempunyai konteks. Keputusan yang diambil pada masa lalu merupakan arwah yang terus menerus membayangi pilihan saat ini.

20 Kaitan OB dengan PEMBELAJARAN (LEARNING sebagai adapting to the world of work)
Pembelajaran merupakan satu proses fundamental yang relevan bagi banyak aspek dari perilaku organisasi Pembelajaran merupakan satu perubahan perilaku yang relatif permanen yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman Ada elemen penting dalam pembelajaran adalah satu perubahan perilaku harus dpt mjd dasar/bukti bagi kita untuk dpt mengatakan bhw pembelajaran tlh terjadi (mrpk hasil dari pengalaman yakni hubungan scr terus menerus dg dunia disekitar kita)

21 Pembelajaran tidak dapat secara langsung diamati, akan tetapi berdasarkan perubahan perilaku yang relatif permanen. Berbagai teori tentang pembelajaran : - classical conditioning - operant conditioning - observational learning


Download ppt "ORGANIZATIONAL BEHAVIOR"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google