Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MENGGAYAKAN PESAN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MENGGAYAKAN PESAN."— Transcript presentasi:

1 MENGGAYAKAN PESAN

2 Yudistira Bagaskara, Ayu Enike, Dewi Kencana, Rivo Vananda,
Oleh: Yudistira Bagaskara, Ayu Enike, Dewi Kencana, Rivo Vananda, Anggi Ayudia Arifano, Vioni Fauzia, Ghina Novarisa, Fajri Ridha

3 Manusia sebagai makhluk komunikasi dalam hidup dan kehidupannya senantiasa melakukan komunikasi untuk menyampaikan apa yang ada pada dirinya, seperti kebutuhan, keinginan, harapan, pemikiran, hasrat, dan lain sebagainya. Semua itu diwujudkan dalam bentuk pesan.

4 Termasuk ketika melakukan presentasi, pesan merupakan hal terpenting yang perlu diperhatikan. Gaya bahasa sebagai komponen tersebut sangatlah penting dalam presentasi.

5 1. Gaya bahasa dapat memberikan kontribusi positif bagi efektivitas sang penyaji, yaitu :
Pesan yang digayakan dapat memperoleh perhatian yang lebih besar. Unsur – unsur kejutan dan kebaruan selalu merupakan unsur – unsur gaya Pesan yang digayakan dapat mempertinggi pengertian atau pemahaman pesan Pesan yang digayakan dapat membantu pengingatan suatu pesan. Pemasangan iklan slogan dan sesuatu yang baru untuk memudahkan pengingatan pesan – pesan mereka. Pesan yang digayakan dapat meningkatkan daya tarik persuasive suatu pesan. Apabila perhatian diperoleh dan dipertahankan, khalayak mungkin lebih memahami dan menguasai pesan sehingga kemungkinan besar proposal akan diterima. Oleh karena itu, perhatian, pengertian, pengingatan dan motivasi merupakan tambahan penting dalam penggabungan prinsip – prinsip gaya bahasa.

6 2. Gaya Bahasa Tulisan Dan Gaya Bahasa Lisan
Perbedaan gaya bahasa tulisan dengan gaya bahasa lisan yaitu: 1 Gaya lisan adalah kurang formal. Gaya tulisan lebih formal dalam struktur dan isi 2 Gaya lisan lebih bersifat berulang-ulang dan tepat. Para komunikator cenderung membuat pengulangan untuk meyakinkan bahwa sasarannya mengikuti dan memahami pesan yang disampaikannya Gaya tulisan, Anda dapat berhenti untuk memeriksa kembali bagian, kalimat atau kata 3 Gaya lisan lebih personal. Anda harus mempertahankan kontak mata dengan khalayak. Gaya tulisan Anda cenderung menggunakan lebih banyak kata ganti yang tidak mengarah pada orang tertentu 4 Gaya lisan ditandai dengan kalimat kalimat yang pendek dan lebih sederhana. Gaya tulisan lebih panjang dan terstruktur

7 3. Karakteristik Bahasa yang Harus Dipahami Penyaji Bisnis
Bahasa Tidak Teliti; Orang-orang mengalami kesukaran dalam komunikasi karena menggunakan bahasa dengan cara yang tidak tepat. Maka menyikapi hal ini kita harus mampu mempertimbangkan makna denotatif dan makna konotatif. Perlu dipahami bahwa prinsip dasar komunikasi adalah “arti ada pada orang-orang bukan pada kata”. Bahasa adalah kekuatan Joseph Conrad menyatakan bahwa melalui kata dan logat yang tepat seseorang dapat menggerakkan dunia. Maka yang menjadi inti adalah kata-kata memiliki kekuatan. Kata-kata memiliki kekuatan untuk menciptakan kesan; Penyaji memiliki kekuatan untuk mencipakan kesan kata-kata dan ucapan penyaji mampu membuat para penyimak membayangkan keuntungan dan kerugian, kelebihan dan kelemahan dan berbagai bentuk perbandingan lainnya. Kata-kata memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perilaku; Kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu objek atau tindakan dapat mempengaruhi tingkah laku dan perasaan kita tentang hal yang dimaksud. Oleh karena itu, menggunakan kata-kata secara hati-hati perlu diperhatikan karena akan secara langsung mempengaruhi emosi dan sikap para penyimak.

8 4. Menggunakan penggunaan gaya bahasa pragmatic dan gaya bahasa yang mempersatukan
Charles lasson membahas 2 pendekatan gaya berpidato: Gaya pragmatis Gaya pragmatis cocok bila para pembujuk merasa perlu meyakinkan penyimak yang tidak perlu mendukung posisi mereka. Pembujuk yang mempersatukan berbicara pada sebagian besar orang yang telah meyakini apa yang akan dikatakan. (Larson,1989) Gaya mempersatukan Pada presentasi bob trent mengenai pentingnya instruksi menyimak, beberapa angota khalayak lainnya akan menanggapi gaya yang mempersatukan. Semua anggota khalayak mengharapkan bukti kongkret dan gagasan khusus. Pada saat yang sama, karena para anggota didedikasikan pada perusahaan dan keberhasilan program pelatihannya , maka mereka akan menerima unsuryang mempersatukan seperti pendukung idealism dan emosional.

9 Pragmatik Istilah pragmatik pertama kali diperkenalkan oleh Charles Morris . Pragmatik adalah kajian tentang hubungan tanda dengan orang yang menginterpretasikan tanda itu Ketika seseorang akan melakukan komunikasi dengan mitranya, baik dengan bahasa pertama maupun bahasa kedua, maka dia harus mengetahui fungsi dari bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi tersebut. Hal ini dilakukan agar maksud yang disampaikan oleh sipenutur akan dapat diterima dengan baik oleh mitra tuturnya.

10 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pragmatik ada dua hal pokok yang harus kita cermati, yaitu penggunaan bahasa dan konteks. Van Ek dan Trim (dalam Nurkamto, 2001) mengkategorikan fungsi bahasa menjadi enam, yaitu menyampaikan dan mencari informasi faktual, mengekspresikan dan mengetahui sikap, meminta orang lain berbuat sesuatu, sosialisasai, membangun wacana, dan meningkatkan efektifitas komunikasi. Peran konteks ini memungkinkan mitra tutur dalam mendapatkan makna yang harus diinterpretasikan, dan juga mendukung interpretasi yang dimaksudkan. Hymes (dalam James, 1980) membagi delapan dimensi dalam konteks. Pertama, situasi (situation) yang mengacu pada keadaan, ruang dan waktu (setting and scene) Kedua, pengguna bahasa (participants), yang meliputi pembicara-pendengar, pengirim-penerima, Ketiga, tujuan (ends) mengacu pada harapan atau tujuan dari penutur terhadap mitra tuturnya Keempat, rentetan tindakan (act sequence) terdiri dari bentuk pesan (bagaimana sesuatu itu dikatakan) dan isi pesan (apa yang dikatakan) Kelima, nada (key) yang meliputi intonasi, nada, atau spirit yang terkandung dalam pesan Keenam, peralatan (instrumetalities) yang meliputi pilihan alat yang digunakan dalam bertutur Ketujuh, norma (norm) meliputi norma interpretasi dan norma interaksi antara penutur dan mitra tutur Kedelapan, genre yaitu jenis tuturan yang digunakan, misalnya jenis naratif, deskriptif, dan argumentatif.

11 5. Menggunakan Bahasa Secara Efektif
a. Kejelasan Kejelasan merupakan rangkaian kesatuan yang mencerminkan tingkat yang sumbernya telah menyempitkan interpretasi pesan dan berhasil mencapai persesuaian antara maksud pembicara dan penerima pesan. Inti penggunaan bahasa yang jelas adalah memilih kata-kata yang dapat memperkecil kedwiartian. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Gunakan kata-kata yang lazim Misalnya, “Bea adalah tarif atau harga, seperti daftar harga sebuah motel yang bergantung kepada sejumlah tempat tidur, jumlah orang, televisi, telepon, dan seterusnya. ” Gunakan kata-kata konkret Gaya lisan yang tidak jelas atau berarti ganda selalu hampir membingungkan para penyimak. Misalnya, kata kompor lebih konkret (khusus) daripada istilah alat pemanas. Pemberian petunjuk Jelaskanlah gaya Anda dengan mempermudah para penyimak mengikuti pemikiran Anda .

12 b. Kelugasan Gaya bahasa yang baik itu hidup dan lugas. Bahasa yang lugas tertarik pada rasa dan membuat kesan yang tidak terlupakan; hal ini membantu Anda melihat, mendengar, menyentuh, merasa, dan mencium kesan-kesan dan gagasan. c. Ketepatan Gaya yang tepat menggunakan bahasa yang disesuaikan dengan pengambil keputusan dan kesempatan khusus untuk presentasi. Bahasa yang jelas dan lugas mungkin masih belum tepat jika bahasa mengganggu rasa atau perasaan penyimak. Contohnya bahasa slang atau bahasa kasar harus dihindari dalam presentasi. Bahasa itu mungkin ekspresif, tetapi mungkin tidak mendatangkan tanggapan positif dari khalayak. Bahasa yang tepat juga membentuk hubungan pribadi yang langsung dengan khalayak. Gunakan kata-kata seperti saya, kami, kepunyaan saya, Anda, kepunyaan Anda, dan kepunyaan kita sesering mungkin dalam presentasi Anda.

13 Tabel. Menggunakan bahasa secara efektif
Tujuan Kiat Agar bahasa Anda jelas, Anda harus: Menggunakan kata-kata yang lazim Menggunakan kata-kata konkret Menggunakan pemberian petunjuk Agar bahasa Anda lugas, Anda harus: Menggunakan kata-kata yang menyentuh perasaan penyimak Agar bahasa Anda tepat, Anda harus: Menghindarkan kata-kata yang bercita rasa buruk Menggunakan kata-kata menurut selera tertentu Menggunakan kata-kata langsung

14 6. Teknik Sintaksis Dalam Tata Bahasa
Yang membuat bagi pidato atau presentasi menjadi berkesan dan dapat dikutip merupakan bagaimana kiat bahasa dalam pengaturan kata (sintaksis). Omisi Yaitu menggunakan kata dan ucapan pendek yang sering menjadi slogan. Melalui penggunaan pola omisi (penghilangan) berarti kita mempersingkat bahasa hingga ke “intinya”. Misalnya “Katakan dengan bunga” Inversi Membalikan urutan kata dan ucapan yang diharapkan; Contohnya, “Bila hujan, Anda mungkin merasa malas” diputar menjadi “Anda merasa malas bila hujan”. Pernyataan sering menjadi suatu pertanyaanan. Antitesis Antitesis berarti “kebalikan”. Sebuah strukur kalimat yang menggunakan pola antitesis akan menyeimbangkan dua frase yang berlawanan untuk mempertinggi perbedaan frase bagi penyimak. Contoh: suatu hal yang baik menjadi orang penting, tetapi lebih penting menjadi orang baik

15 Suspensi Pola sintaksis yang menempatkan kata kunci pada akhir frase atau kalimat untuk menimbulkan pengaruh. Contoh: pada iklan Coca Cola, terdapat slogan “Things go better with Coca Cola”. Repetisi Pola sintaksis yang mengulang gagasan atau kata kunci berkali – kali untuk memberikan pengaruh atau tekanan.  Paralisme Paralisme membubuhkan atau menegaskan kata–kata kunci yang diletakkan pada awal kalimat atau awal pemikiran baru. Aliterasi Pola sintaksis dimana pola ini mengulang bunyi konsonan dalam dua atau lebih kata atau suku kata yang berdekatan untuk efek yang mencolok. Contoh: pidato Edward M. Kennedy pada Konvensi demokrasi Nasional 1980 yang mengatakan: “and we can be proud that our party stands plainly, publicily, and persistently for the ratification of the equal rights amendement”

16 “Ask not what your country can do for you; ask what you can do
Bagian pidato yang paling banyak dikutip orang adalah pernyataan yang diucapkan oleh John F. Kennedy : “Ask not what your country can do for you; ask what you can do for your country” (Jangan bertanya apa yang dapat negara lakukan untukmu, tanyalah apa yang dapat kamu lakukan untuk negaramu). Kalimat Kennedy tersebut menggunakan ketujuh kiat bahasa, yaitu : omisi , subjek yang pasti untuk kalimat tersebut, yaitu “your” inversi, yaitu “ask not” yang semestinya “do not ask”. antitesis dan paralelisme, menyeimbangkan klausa masing-masing dengan bahasa paralel yang mencocokan setiap klausa dari dua pemikiran : “Ask not what your country can do for you; ask what you can do for your country” suspensi (kesemarakan), yaitu gagasan atau pesan kuncinya adalah “ask what you can do for your country” repetisi. Kalimat tersebut terdiri dari 17 kata hanya menggunakan 8 kata. Kata “you” digunakan 4 kali. Kata : country, ask, what, can, do, dan for masing-masing digunakan 2 kali. Aliterasi, kata-kata ask, can, dan country yang mengandung konsonan “K” diulang tiga 3 kali pada interval yang sama.

17 7. Penggunaan Metafora, Kiasan, Dan Personifikasi
Metafora digunakan untuk membuat perbandingan tersirat. Pada pidato di Westminster College di Fulton, Missouri, Winston Churshill menyebut pertahanan miter Rusia sebagai “tirai besi”.   Tamsil Seperti metafora, tamsil mengambil perbandingan. Tamsil lebih jelas dibandingkan metafora: hal ini ditandai oleh kata-kata seperti atau bagaikan misalnya, Dia memiliki gigi seperti binatang Personifikasi Personifikasi menghubungkan kualitas manusia pada benda-benda mati. Michael Marien (1984) dalam membahas “Hope, Fear, and Technology” menggunakan personifikasi secara hemat dan efektif: (teknologi tinggi seperti menunggang kuda diatas pelana yang tinggi dan tentu saja akan berjalan terus, paling tidak untuk masa depan).”

18 8. Saran Penggunaan Gaya Secara Efektif
Jangan menggayakan bahasa secara berlebihan.   Pertimbangkan penggunaan perangkat-perangkat ilmu gaya bahasa saat mengembangkan kalimat pembuka, pernyataan gagasan utama, dan kesimpulan. Gunakan kata-kata biasa dan pendek dengan cara menarik. Menggayakan bahasa untuk berhemat. Amati penggunaan bahasa orang lain. Praktekkan penggayaan pesan-pesan Anda. Aktiflah mengkaji cara-cara memasukkan beragam teknik ilmu gaya bahasa ke dalam presentasi Anda.   Praktekkan penggayaan pesan-pesan Anda.

19 Semoga Bermanfaat


Download ppt "MENGGAYAKAN PESAN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google