Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sistem Komunikasi Data

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sistem Komunikasi Data"— Transcript presentasi:

1 Sistem Komunikasi Data
SISTEM TELEKOMUNIKASI (EL 2031) Sistem Komunikasi Data Sofyan Basuki Teknik Elektro – Universitas Jenderal Ahmad Yani Bandung – Cimahi 2011

2 Simplified Communications Model

3 Simplified Data Communications Model

4 Ringkasan Perkembangan Telekomunikasi

5 Ringkasan Perkembangan Telekomunikasi

6 Model Jaringan

7 Node Jaringan Node pd jaringan adalah mesin atau komputer yg menyediakan koneksi bagi user dalam kasus circuit switching, atau merelay data user dalam kasus komunikasi data Node dapat berupa customer nodes, switching nodes, transmission nodes dan service nodes Node juga dapat diklasifikasikan sebagai: terminal: terminal CRT, PC, work station, telepon host: komputer ‘besar’ atau workstation ‘besar’ multiplexors/concentrators switch lokal - memungkinkan fasilitas dan device yg terhubung utk berkomunikasi secara langsung satu dg lainnya switch tandem - untuk interkoneksi antar node gateway - peralatan untuk interkoneksi antar jaringan

8 Fungsi-Fungsi Jaringan Komunikasi
Fungsi dasar yg harus dilaksanakan oleh jaringan telekomunikasi: switching - utk interkoneksi kanal routing - utk memilih sebuah lintasan utk persyaratan tertentu Flow control - memperlambat atau menolak trafik konversi kecepatan dan kode keamanan - mencegah akses dari yg tidak berhak backup - mampu bereaksi terhadap kegagalan monitoring - kegagalan, trafik, akuntabilitas internetworking - utk menyediakan komunikasi dengan dan melalui jaringan lain manajemen jaringan - untuk me-manage resource jaringan

9 Klasifikasi Jaringan Node jaringan mempunyai berbagai nama yg berbeda:
Data Circuit Terminating equipment (DTE) - ITU-T Interface Message Processor (IMP) - ARPANET Switch - jaringan telepon Router - LAN dsb Peralatan user biasa disebut Data Terminal Equipment (DTE) - ITU-T : terminal telepon set host PC workstation, dll

10 Topologi Ring Pola dari topologi ring hampir sama dengan topologi bus, tetapi kedua terminal yang berada di ujung saling di hubungkan sehingga hubungan antar terminal berlangsung dalam suatu lingkaran tertutup Keuntungan : Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi dengan jalur lain yang masih terhubung. Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat diperkecil. Kerugian : Transfer data menjadi lambat bila data yang dikirim melalui banyak komputer.

11 Topologi Bus Merupakan topologi yang menghubungkan semua terminal ke satu jalur komunikasi yang kedua ujungnya ditutup dengan terminator. Terminator adalah perankat yang menyediakan resistansi listrik untuk menyerap sinyal pada akhir transmisi sambungan agar sinyal tidak terlontar kembali dan diterima lagi oleh stasiun jaringan. Keuntungan : Murah, karena tidak memakai banyak media dan kabel yang dipakai sudah umum. Setia komputer dapat saling berhubungan langsung. Kerugian : Sering terjadi hang (crash talk) ketika lebih dari satu pasang memakai jalur di waktu yang sama.

12 Topologi Star Pada topologi star, terdapat sebuah terminal pusat (hub/switch) yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan komunikasi data. Trafik data mengalir dari node ke terminal pusat dan diteruskan ke node (station) tujuan. Keuntungan : Akses ke station lain (client atau server) cepat. Dapat menerima workstation baru selama port di central node (Hub/Switch) tersedia. Hub/Switch bertindak sebagai konsentrator. Hub/Switch dapat disusun seri (bertingkat) untuk menambah jumlah station yang terkoneksi di jaringan. Mendukung user yang banyak dibanding topologi bus maupun ring. Kerugian : Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, semua komunikasi akan ditunda, dan koneksio akan dilanjutkan / dipersilahkan dengan cara random ketika hub/switch mendeteksi tidak adal jalur yang sedang gunakan oleh node lain.

13 Struktur jaringan (cont.)
B A Ring network F E D Bus network Bus network & Ring network - Useless for telephony  hanya boleh ada satu percakapan yang berlangsung pada saat yang bersamaan - Digunakan untuk LAN (local area network)

14 Struktur jaringan (cont.)
- Konfigurasinya star network Jumlah saluran total = N = n S

15 Struktur jaringan Mesh network - n = jumlah node
B F E D C Mesh network - n = jumlah node - Jumlah link total = N = (½)n(n-1) Jika n >> 1, maka N berbanding lurus dengan n2 - Practicable bila n kecil dan saluran pendek Semakin banyak n dan semakin panjang saluran  much too expensive

16 Klasifikasi Jaringan Jaringan juga dapat diklasifikasikan berdasarkan cakupan geografisnya: Local Area Network (LAN) : dibatasi beberapa Km, kantor atau kampus Metropolitan Area Network (MAN) puluhan Km, kota Wide Area Network (WAN) ratusan - ribuan Km Terrestrial radio networks Wireless communications Satellite networks - internasional

17 Klasifikasi Jaringan Lainnya
Centralized vs Distributed (control regime) Publik vs privat (kepemilikan) Voice, data dan video (tipe informasi) Analog, digital, radio, satelit (teknik transmisi) Mesh (mata jala), bus, ring, star, tree (topologi) Broadband atau narrowband (data rate dan kecepatan respon) Single media (mis. Telepon) atau multimedia (mis. Broadband ISDN)

18 Arsitektur komunikasi

19 Arsitektur Jaringan Untuk mengurangi kerumitan, jaringan diorganisasikan sebagai suatu tumpukan level atau layer. Tujuan tiap layer adalah memberikan layanan kepada layer yang berada di atasnya Tiap layer memiliki protokolnya masing- masing. Protokol adalah aturan suatu "percakapan" dapat dilakukan. Protokol layer n pada satu mesin akan berbicara dengan protokol layer n pula pada mesin lainnya. Himpunan layer dan protokol disebut arsitektur jaringan

20 Fungsi-fungsi Protokol
Enkapsulasi (Encapsulation atau pembungkusan paket data) Segmentasi dan perakitan ulang Kontrol Koneksi Pengiriman berurutan Kontrol Aliran Data (Flow Control) Kontrol Kesalahan (Error Control) Pengalamatan Multiplexing Layanan Transmisi

21 Tipe Layanan Connection-oriented Serupa model telepon
Pengirim mendorong obyek (bit) pada sebuah ujung, dan si penerima mengambil bit-bit di ujung lainnya sesuai dengan urutannya. Berdasar kualitas layanannya (Quality of service), Connection oriented yang reliable bila layanan yang bersangkutan tidak pernah kehilangan data, biasanya dengan acknowledgment. Dengan adanya acknowledgment, kemungkinan terjadinya delay akan membuat koneksi menjadi unreliable. Contoh: digitized voice. Byte stream, aliran byte, tidak ada batas ukuran pesan. Contoh Remote login. Ketika menerima 2 KB, sulit ditentukan apakah pesat tersebut telah diterima sebagai 2 KB, atau 2 pesan 1KB. Message sequence, ukuran pesan telah ditentukan. Contoh Urutan halaman. Bila dua pesan 1 KB dikirimkan, keduanya akan tiba di tujuan sebagai 2 buah pesan 1 KB yang berlainan.

22 Connectionless-oriented
Serupa model layanan sistem surat pos. Setiap paket dapat memiliki alamat yang dituju, mempunyai rutenya masing-masing yang independen. Paket dapat diterima dalam suatu urutan yang tidak sama pada saat dikirimkan. Unreliable connectionless (tidak menggunakan acknowledgment) sering disebut datagram. Contoh telegram. Untuk keperluan pengiriman paket yang pendek/kecil, tapi memiliki tingkat reliabilitas tinggi, digunakan layanan acknowledgment datagram. Layanan request-reply, sebuah datagram berisi permintaan, dan balasan yang diterima merupakan jawabannya.

23 MODEL-MODEL REFERENSI OSI (Open System Interconnection)

24

25 Circuit Switching The ITU-T defines switching as:
"the establishing, on demand, of an individual connection from a desired inlet to a desired outlet within a set of inlets and outlets for as long as is required for the transfer of information". Circuit fisik dibangun diantara titik-titik ujung yang berkomunikasi (lintasan ‘dedicated’ selama durasi percakapan) Setelah dibangun sinyal data bidirectional dapat mengalir secara kontinyu Kualitas lintasan ‘dedicated’ dijamin selama durasi panggilan Tiga phase dalam life-cycle suatu koneksi: pembangunan circuit transfer data penutupan circuit Jika circuit tidak tersedia: “sinyal sibuk” Delay utk membangun circuit relatif besar Contoh: Jaringan telepon, ISDN

26 Circuit Switching (Jaringan Telepon)
Sumber “Pemanggil” Sentral Lokal (Central Office) “C.O.” Tujuan “Yg Dipanggil” Sentral Trunk (Trunk Exchange) Tiap panggilan telepon dialokasikan 64kb/s. Sehingga 2.5Gb/s saluran trunk dp memuat 39,000 calls.

27 Circuit Switching: Timing-1

28 Circuit Switching: Timing-2
Asumsi - Jumlah Hop = M - Delay pemrosesan per Hop = P - Delay propagasi link = L - Kecepatan transmisi = W bit/det - Ukuran paket = B bit TOTAL DELAY = total propagasi + total transmisi + total prosesing TOTAL DELAY =

29 Node Circuit Switching
Node (switch) pada circuit switching

30 Circuit Switching: Multiplexing/Demultiplexing
Waktu dibagi dalam frame, dan frame dibagi dalam slot Posisi slot relatif di dalam frame menentukan kepercakapan mana data tersebut dimiliki Perlu sinkronisasi antara pengirim dan penerima Jika percakapan tidak digunakan kapasitas circuit lost

31 Untuk data ? Karakteristik data : large burst, short duration, error- free transmission Bila digunakan circuit switching Tidak efisien Ada delay call setup Data dikirimkan dengan data rate yang tetap (endpoints yang berkomunikasi harus bekerja pada data rate ini) Digunakan packet switching

32 Packet switching Message dipotong-potong menjadi sejumlah data yang lebih pendek yang disebut paket Setiap paket dilengkapi alamat sumber dan tujuan Paket-paket ini diterima, disimpan, diproses lalu ditransmisikan lagi oleh setiap node dalam jaringan yang dilewati sampai akhirnya mencapai tujuan Pada teknik ini tidak ada resource jaringan yang didedikasikan (no dedicated resource)  penggunaan resource jaringan lebih efisien, tetapi ada potensi kongesti

33 Packet Switching Paket dikirim dalam format deretan bit disebut paket
Paket mempunyai struktur berikut: Header dan trailer memuat informasi kontrol (mis. Address tujuan, check sum) Tiap paket diteruskan melalui jaringan dari node ke node sepanjang lintasan (routing) Pada tiap node paket diterima, disimpan sementara dan diteruskan ke node berikutnya (store-and-forward network) Kapasitas tidak dialokasikan utk paket-paket

34 Packet Switching : Node Switching

35 Packet Switching: Multiplexing/Demultiplexing
Data dari sembarang percakapan dapat ditransmisikan kapan saja Satu percakapan dapat menggunakan keseluruhan kapasitas link (jika hanya sendiri) Bagaimana utk memberi tahu mereka saling terpisah? Menggunakan meta data (header) yg menunjukan data (ID, sumber, tujuan, dll)

36 Packet Switching (Statistical Multiplexing)
Link rate, R X(t) Dropped packets B Panjang Antrian Waktu Packet buffer Paket untuk satu output Data Hdr R 1 2 N Karena buffer “menyerap” temporer burst, maka link output tidak perlu beroperasi pada rate NxR Tetapi buffer mempunyai kapasitas terbatas B, maka kehilangan paket mungkin terjadi

37 Statistical Multiplexing
B A waktu rate x

38 Statistical Multiplexing Gain
B C 2x C < 2x A+B waktu rate STATISTICAL MULTIPLEXING GAIN = 2x/C Catatan: Gain dapat ditentukan untuk probabilitas loss tertentu. Dalam contoh in x dan C dipilih sehingga tidak ada loss

39 Mengapa Internet menggunakan Packet Switching?
Efisiensi penggunaan link yang mahal Link diasumsikan mahal dan langka Packet switching memungkinkan banyak aliran bursty utk menggunakan bersama link secara efisien Circuit switching jarang digunakan untuk jaringan data, karena sangat tidak efisien dalam penggunaan link Ketahanan terhadap kegagalan link dan router Untuk keandalan yang tinggi Internet harus menggunakan subnet datagam, sehingga jika beberapa link atau router rusak message dapat di-reroute-kan.

40 Packet Switching: Model Node
Biasanya sangat berguna untuk memodelkan router atau node switching lainnya sebagai mempunyai antrian utk tiap link outputnya R A B C

41 Packet Switching: Formula Little
Dimana: L = jumlah pelanggan rata-rata dalam antrian  = rate kedatangan pelanggan, dalam pelanggan/det. w = waktu rata-rata satu pelanggan menunggu dalam antrian L = .w

42 Datagram Packet Switching: Timing-1

43 Datagram Packet Switching : Timing-2
Asumsi - Jumlah Hop = M - Delay pemrosesan per Hop = P - Delay propagasi link = L - Delay transmisi paket = T - Ukuran message = N paket TOTAL DELAY = total propagasi + total transmisi + total store-and-forward + total prosesing TOTAL DELAY =

44 Datagram Packet Switching: Routing

45 Virtual Circuit Packet Switching
Hybrid dari circuit switching dan packet switching Data message ditransmisikan dalam bentuk paket-paket dengan ukuran maksimum tertentu Semua paket-paket dari suatu aliran paket melalui lintasan (yg sudah dibangun) yg sama Jaminan dalam urutan pengiriman paket Paket-paket dari VC yang berbeda dapat saling disisipkan Contoh: X.25, Frame Relay, ATM

46 Virtual Circuit Packet Switching: Phase
Komunikasi dg VC packet switching berlangsung dalam 3 phase (bandingkan persamaan dan perbedaannya dg circuit switching): pembangunan VC transfer data penutupan VC Header paket tidak perlu memuat informasi penuh dari alamat tujuan

47 Virtual Circuit Packet Switching: Timing-1

48 Virtual Circuit Packet Switching : Timing-2
Asumsi - Jumlah Hop = M - Delay pemrosesan per Hop = P - Delay propagasi link = L - Delay transmisi paket = T - Ukuran message = N paket TOTAL DELAY = total propagasi + total transmisi + total store-and-forward + total prosesing TOTAL DELAY =

49 Circuit Switching vs Packet Switching
Keuntungan paling penting dari packet switching terhadap circuit switching: dp mengeksploit statistical multiplexing: penggunaan bandwidth yg efisien secara statistik: ratio antara peak dan average rate adalah 3:1 utk audio dan 15:1 utk trafik data Namun packet switching perlu menangani kongesti: Router lebih kompleks Lebih sulit utk mendapatkan service jaringan yg baik (mis. Delay dan jaminan bandwidth) Dalam praktek kombinasi: IP over SONET, IP over Frame Relay


Download ppt "Sistem Komunikasi Data"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google