Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

GEJALA SOSIAL “BULLYING”

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "GEJALA SOSIAL “BULLYING”"— Transcript presentasi:

1 GEJALA SOSIAL “BULLYING”
A2 KOMUNIKASI ANGGOTA: ANASTY EKA PRATIWI ANNISA PUTRI FAUZIAH ARINI SHOHIBAH BARA MANGGALA PUTRA BIYAGI MELIANA PRATIWI SWANONI DWI VIANY

2 PENGERTIAN BULLYING Bullying adalah tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk menyakiti atau mengontrol orang lain dengan cara kekerasan. Bullying berasal dari kata Bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya “ancaman” yang dilakukan seseorang terhadap orang lain (yang umumnya lebih lemah atau “rendah” dari pelaku), yang menimbulkan gangguan psikis bagi korbannya (korban disebut bully boy atau bully girl) berupa stress (yang muncul dalam bentuk gangguan fisik atau psikis, atau keduanya; misalnya susah makan, sakit fisik, ketakutan, rendah diri, depresi, cemas, dan lainnya). Apalagi Bully biasanya berlangsung dalam waktu yang lama (tahunan) sehingga sangat mungkin mempengaruhi korban secara psikis.

3 Sebenarnya selain perasaan-perasaan di atas, seorang korban Bully juga merasa marah dan kesal dengan kejadian yang menimpa mereka. Ada juga perasaan marah, malu dan kecewa pada diri sendiri karena “membiarkan” kejadian tersebut mereka alami. Namun mereka tak kuasa “menyelesaikan” hal tersebut, termasuk tidak berani untuk melaporkan pelaku pada orang dewasa karena takut dicap penakut, tukang ngadu, atau bahkan disalahkan. Dengan penekanan bahwa bully dilakukan oleh anak usia sekolah, perlu dicatat bahwa salah satu karakteristik anak usia sekolah adalah adanya egosentrisme (segala sesuatu terpusat pada dirinya) yang masih dominan. Sehingga ketika suatu kejadian menimpa dirinya, anak masih menganggap bahwa semua itu adalah karena dirinya.

4 Definisi Bullying menurut PeKA (Peduli Karakter Anak)
Definisi Bullying menurut PeKA (Peduli Karakter Anak) adalah penggunaan agresi dengan tujuan untuk menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental. Bullying dapat berupa tindakan fisik, verbal, emosional dan juga seksual. Ada banyak jenis bullying. Bisa menyakiti dalam bentuk fisik, seperti memukul, mendorong, dan sebagainya. Dalam bentuk verbal adalah menghina, membentak, dan menggunakan kata-kata kasar.

5 Bullying dalam bentuk sosial seperti mengucilkan, dan mengabaikan orang. Di jaman yang serba teknologi ini bullying pun bisa melalui gadget, dan media sosial yang disebut Cyberbullying. Cyberbullying  adalah saat seseorang dihina-hina, diteror di media sosial, atau melalui SMS, , dan telepon. Contoh bullying yang paling sering ditemui disekitar kita adalah kakak kelas melabrak adik kelas karena dinilai bertingkah. Masa orientasi siswa yang berakhir buruk karena si kakak kelas berlebihan mengerjai para siswa baru. Teman sekelas yang dianggap aneh dikucilkan, dan tidak ada yang mau berteman dengannya.

6 DAMPAK dari BULLYING Dampak dari bullying adalah membuat para korban merasa benci terhadap dirinya sendiri, mereka merasakan ketakutan menghadapi dunia luar sehingga mereka mengurung diri dirumah, mereka juga akan merasa depresi,dan stress yang mempengaruhi kesehatan mereka. Yang paling parah adalah mereka memutuskan untuk bunuh diri karena tidak tahan lagi. Para penyiksa sebenarnya juga mendapatkan dampak dari perilakunya. Menurut survey kebanyakan besar dari orang yang dulunya penyiksa dimasa sekolah akan melakukan tindakan kriminal saat dewasa. Mereka juga akan kesulitan menjalin hubungan pertemanan dengan teman sekolahnya. Begitu mereka dewasa nanti mereka juga akan sulit beradaptasi dengan teman-teman kerjanya karena ia terbiasa mengontrol orang lain.

7 Bisa disimpulkan bahwa dampak bullying sebagai berikut :
Depresi Rendahnya kepercayaan diri / minder Pemalu dan penyendiri Merosotnya prestasi akademik Merasa terisolasi dalam pergaulan Terpikir atau bahkan mencoba untuk bunuh diri

8 PENANGANAN BULLYING Paling ideal adalah apabila ada kebijakan dan tindakan te rintegrasi yang melibatkan seluruh komponen mulai dari guru, murid, kepala sekolah, sampai orangtua, yang bertujuan untuk menghentikan perilaku bullying dan menjamin rasa aman bagi korban. Program anti-bullying di sekolah dilakukan antara lain dengan cara menggiatkan pengawasan dan pemberian sanksi secara tepat kepada pelaku, atau melakukan kampanye melalui berbagai cara. Memasukkan materi bullying ke dalam pembelajaran akan berdampak positif bagi pengembangan pribadi para murid.

9 PENCEGAHAN BULLYING Beberapa bentuk pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari gejala Bullying, diantaranya : Untuk mencegah dan menghambat munculnya tindak kekeraran di kalangan remaja, diperlukan peran dari semua pihak yang terkait dengan lingkungan kehidupan remaja. Sedini mungkin, anak-anak memperoleh lingkungan yang tepat. Keluarga-keluarga semestinya dapat menjadi tempat  yang nyaman untuk anak dapat mengungkapkan pengalaman-pengalaman dan perasaan-perasaannya. Orang tua hendaknya mengevaluasi pola interaksi yang dimiliki selama ini dan menjadi model yang tepat dalam berinteraksi dengan orang lain.

10 Berikan penguatan atau pujian pada perilaku pro sosial yang ditunjukkan oleh anak.
Selanjutnya dorong anak untuk mengambangkan bakat atau minatnya dalam kegiatan-kegiatan dan orang tua tetap harus berkomunikasi dengan guru jika anak menunjukkan adanya masalah yang bersumber dari sekolah. Selama ini, kebanyakan guru tidak terlalu memperhatikan apa yang terjadi di antara murid-muridnya. Sangat penting bahwa para guru memiliki pengetahuan dan ketrampilan mengenai pencegahan dan cara mengatasi bullying.

11 Kurikulum sekolah dasar
Semestinya mengandung unsur pengembangan sikap prososial dan guru-guru memberikan penguatan pada penerapannya dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Sekolah sebaiknya mendukung kelompok-kelompok kegiatan agar diikuti oleh seluruh siswa. Selanjutnya sekolah menyediakan akses pengaduan atau forum dialog antara siswa dan sekolah, atau orang tua dan sekolah, dan membangun aturan sekolah dan sanksi yang jelas terhadap tindakan bullying. Jangan anggap remeh  Masih banyak orangtua yang menganggap kakak kelas mengintimidasi adik kelas sebagai sebuah tradisi, demikian juga  perlakuan kasar yang diterima anak dari temannya sering diabaikan karena akan berlalu seiring dengan waktu. Saatnya untuk mengubah pandangan tersebut. Jalin komunikasi yang dalam dengan anak, berilah perhatian lebih bila anak tiba-tiba murung dan malas ke sekolah.

12 Ajari anak untuk melindungi dirinya 
Ajari anak untuk bersikap self defensedalam arti menhindari diri dari korban atau pelaku kekerasan. Katakan kepadanya, “Kalau kamu dipukul temanmu, kamu harus memberitahukan kepada Ibu Guru.” Bukan malah mengajarkan perilaku membalas atau menggunakan kekuatan dalam mempertahankan diri. Selain itu, ajarkan pula untuk bersikap asertif atau mengatakan “tidak” terhadap hal-hal yang memang seharusnya tidak dilakukan. Selain itu, jangan biasakan anak membawa barang mahal atau uang berlebih ke sekolah karena bisa berpotensi menjadi incaran pelaku bullying. Pupuk kepercayaan diri anak, misalnya dengan aktif mengikuti kegiatan ekskul.

13 Bina relasi dengan guru dan orangtua murid 
Bina relasi dan komunikasi yang baik dengan guru di sekolah atau orangtua murid lainnya. Anda bisa mendapatkan informasi adanya kasus bullying atau melaporkan kepada guru bila si kecil bercerita mengenai temannya yang dipukul.

14 KESIMPULAN Bullying adalah tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba menyakiti atau mengontrol orang lain dengan cara kekerasan. Bullying berasal dari kata Bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya “ancaman” yang dilakukan seseorang terhadap orang lain (yang umumna lenih lemah atau “rendah” dari pelaku), yang menimbulkan gangguan psikis bagi korbannya (korban disebut bully boy atau bully girl) berupa setress. Ada banyak jenis bullying. Bisa menyakiti dalam bentuk fidik, seperti memukul mendorong, dan sebagainya. Dalam bentuk verbal adalah menghina, membentak dan menggunakan kata-kata kasar. Jadi harapan kami atas kasus yang telah kami bahas adalah jangan ada diskriminasi dalam lingkungan masyarakat dan si korban harus bisa membela diri juga, beradaptasi dengan lingkungan. Untuk si pembully harus diberi arahan supaya melakukan hal baik terutama oleh orang tua dan lingkungan sekitar.


Download ppt "GEJALA SOSIAL “BULLYING”"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google