Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHadian Sudomo Cahyadi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
TUGAS LAPORAN KASUS Dionissa shabira
2
Sindroma foster kennedy
Nama lain sindroma basal frontal / sindroma gowerspaton kennedy Sindroma yang ditimbulkan akibat adanya lesi di intakranial baik berupa tumor maupun non tumor, serta ditandai dengan adanya gambaran papil atrofi pada sisi yang sesuai dengan lesi dan papil edema pada sisi kontralateral. Lesi biasanya berada di daerah frontal basal atau di sekitar sfenoid sehingga menekan saraf optik.
3
Epidemiologi Insiden aktual Sindrom Foster Kennedy masih belum dapat dipastikan. Sindrom Foster Kennedy merupakan sindrom yang sangat jarang terjadi dan karena gejala dini yang sulit dikenali serta keterbatasan ketersediaan alat diagnosis seperti CT-Scan dan MRI pada beberapa tempat sehingga penyakit ini jarang dilaporkan.
4
Penyebabnya 68% adalah tumor terutama pada lobus frontalis dan meningioma dari cekungan olfactori dan sayap sfenoid 32% disebabkan oleh aterosklerosis, arachnoiditis dan aneurisma karotis
5
Tanda gejala a. Anosmia ipsilateral, karena tekanan langsung pada bulbus atau traktus olfaktorius. b. Atrofi optik ipsilateral, disebabkan oleh jejas pada saraf optik ipsilateral. c. papiledema kontralateral, karena peningkatan tekanan intracranial akibat tumor d. Gangguan fungsi kognitif
6
Bentuk klinis Terdapat 2 bentuk :
Complete form : terdiri dari gambaran papil atrofi pada mata yang sesisi dengan tumor dan papil edema pada mata karena TIK meningkat Incomplete form: papiledema bilateral dengan gambaran funduskopi yg asimetris. Papil atrofo primer dengan skotoma central. Atau papil saraf optik normal namun terdapat skotoma sentral pada pemeriksaan lapang pandang
7
Gambaran funduskopi
8
Etiologi Tumor lobus frontal Meningioma olfactory
Meningioma sphenoid ridge Meningioma tuberkulum sellae Adenoma pituitari Tumor ekstrakranial
9
Non tumor : Ateriosklerosis Arachnoiditis Optokiasmatik Aneurisma karotis
10
Diagnosis Anamnesa : penyakit okular/ sistemik yg pernah diderita serta riwayat pengobatannya., riwayat trauma , riwayat penyakit keluarga Pemeriksaan fisik : tes membau/ penciuman. tajam penglihatan, penglihatan warna, tekanan intra okuli, pemeriksaaan segmen anterior, pemeriksaan segmen posterior, pergerakan bola mata, pemeriksaan lapang pandang.
11
Pemeriksaan penunjang
Ct scan MRI USG Flourescein angiografi Color dopler
12
Penatalaksanaan Mengendalikan peningkatan intrakranial : infus manitol, kontrol hiperventilasi, drainase cairan serebrospinal Pemberian obat : acetazolamide, terapi steroid, terapi golongan sedatif Pembedahan untuk evakuasi masa tumor
13
Gambaran CT scan tumor
14
Pendahuluan Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas (maligna), membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum tulang belakang (medulla spinalis). Neoplasma pada jaringan otak dan selaputnya dapat berupa tumor primer maupun metastase
15
Epidemiologi Laki-laki (60,74 persen) > perempuan (39,26 persen)
Usia terbanyak 51 sampai ≥60 tahun (31,85 persen) Kelompok usia yang bervariasi dari 3 bulan - usia tahun
16
Etiologi Belum diketahui secara jelas Faktor-faktor: Herediter
Sisa-sisa embrional Radiasi Virus Substansi-substansi Karsinogenik
17
Patofisiologi Tumor intrakranial = massa baru TIK
Gangguan fokal (tergantung lokalisasi tumor) Peningkatan TIK – mengganggu sirkulasi otak = nekrosis di otak. Penambahan massa atupun oedem otak (sirkulasi yg terhambat) herniasi.
18
Manifestasi Klinis Gangguan kesadaran akibat tekanan intrakranium yang meninggi: Fenomena peningkatan tekanan intrakranium dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu : 1.Sindroma unkus atau sindroma kompresi diansefalon ke lateral 2.Sindroma kompresi sentral rostro-kaudal terhadap batang otak 3. Herniasi serebelum di foramen magnum
19
Tanda-tanda lokalisatorik
Tumor di lobus frontalis Sakit kepala muntah papiludema gangguan mental kemunduran intelegensi gejala “Witzelsucht” refleks memegang dan anosmia Kejang adversif (kejang tonik fokal)
20
Tumor di lobus presentralis
Tumor di daerah presentralis akan merangsang derah motorik sehingga menimbulkan kejang pada sisi kontralateral hemiparesis kontralateral paparesis inferior Tumor di lobus temporalis afasia sensorik. gangguan pada funsgi penciuman halusinasi auditorik bila daerah unkus terkena, akan timbul serangan “uncinate fit” pada epilepsi
21
Tumor di lobus parietalis
merangsang daerah sensorik thalamic over-reaction hemianopsia. Tumor pada lobus oskipitalis Sakit kepala di daerah oksiput Gangguan medan penglihatan Tumor pada korpus kalosum Gangguan ingatan Tumor di ventrikel ke III Pasien tiba-tiba nyeri kepala , penglihatan kabur dan penurunan kesadaran.
22
Tumor di cerebello pontin angie
Gangguan fungsi pendengaran Tumor hipotalamus Menyebabkan gejala TIK akibat oklusi dari foramen Monroe . Gangguan fungsi hipotalamus menyebabkan gangguan perkembangan seksuil pada anak-anak, amenorhoe, dan dwarfism. Tumor di cerebellum Gangguan berjalan dan gejala TIK akan dapat terjadi di sertai dengan papil udem. Nyeri kepala khas di daerah oksipital yang menjalar ke leher dan spasme dari otot-otot servikal. Tumor fosa posterior Di temukan gangguan berjalan,nyeri kepala dan muntah disertai dengan nistagmus,biasanya merupakan gejala awal dari medulablastoma
23
Penilaian CT Scan pada tumor otak:
Tanda proses desak ruang: Pendorongan struktur garis tengah otak Penekanan dan perubahan bentuk ventrikel
24
Indikasi tumours - astrocytoma - medulloblastoma - craniopharyngioma
- plexus papilloma - glioma - oligodendroglioma - glioblastoma - meningioma - neurinoma - metastases - haemangioblastoma vascular - arteriovenous malformation (AVM) - aneurysm - infarction - ischaemia infectious - encephalitis - abscess - meningitis - tuberculosis
25
degenerative - cerebral atrophy - hydrocephalus - multiple sclerosis trauma - fracture - cerebral contusion - pneumatocele Haemorrhage - extradural - subarachnoid - subdural (acute/chronic) - petechial - parenchymal other - subarachnoid cysts - subdural hygroma indications - headache - transient ischaemic attack - dementia screen - cerebrovascular attack - MRI contraindicated/ not available
28
Tumor otak primer 1. Glioma 2. Medulloblastoma 3. Meningioma
4. Schwannoma 5) Craniopharingioma 6) Germ Cell Tumor 7) Tumor Pineal
29
Glioma Astrositoma, yaitu : Tumor otak yang berasal dari astrosit, yaitu sel kecil seperti bintang, pada orang dewasa terdapat pada secebrum dan pada anak-anak dapat terjadi di batang otak, serebrum dan serebellum. Merupakan 25% dari seluruh tumor otak. Pilositik astrositoma, yaitu non-infiltrating astrositoma, berdiferensiasi, baik, jarang berubah, mampu diangkat semua dengan operasi. Pada anak banyak pada Cerebellum, dan pada orang dewasa banyak terdapat pada Korteks serebri.
30
Pilocytic Astrositoma
Menunjukkan gambaran hipodens bentuk tak teratur dan tepi tak rata. Pada jenis lain mungkin diketemukan kista. Kalsifikasi didapat 8-10% dan efek dari masa 50% kasus. Enchanchement pada 50% kasus, biasanya tak merata
31
Glioma Glioblastoma Multiforme, yaitu tumor otak yang tumbuh cepat, berasal dari astrosit, astroblas, spongioblas. Banyak pada usia 45 – 55 tahun. Prognosis buruk Ependimoma, berasal dari sel ependim yang ada di dinding ventrikel, dapat juga terjadi di Medulla spinalis. Bisa terdapat pada semua umur, terutama pada anak-anak dan dewasa Oligodendroglioma, berasal dari sel yang menghasilkan myelin untuk melindungi saraf, yang bermula dari serebrum. Tumbuh lambat dan tidak menyebar ke jaringan otak disekeliling. Sering terjadi pada usia pertengahan pada dewasa tetapi bisa terdapat pada semua umur
34
Meningioma berasal dari Meningen, bersifat jinak karena tumbuhnya sangat lambat dan otak mampu untuk menerima adanya meningioma, sering tumbuh sampai cukup besar baru memberikan gejala. Banyak terdapat pada wanita antara 30 – 50 tahun
35
Gambaran CT scan MENINGIOMA
Tanpa kontras gambaran meningioma 75% hiperdens dan 14,4% isodens Gambaran spesifik dari meningioma berupa enchancement dari tumor dengan pemberian kontras. Meningioma tampak sebagai masa yang homogen dengan densitas tinggi, tepi bulat dan tegas. Dapat terlihat juga adanya hiperostosis kranialis, destruksi tulang, udem otak yang terjadi sekitar tumor, dan adanya dilatasi ventrikel.
39
Akuistik Neurinoma Tanpa kontras menunjukkan gambaran isodens atau hipodens, mingkin terdapat gambaran kistik Dengan kontras menunjukkan enhanchement yang homogen kadang-kadang membentuk cincin Bila tumor besar, ventrikel IV terdorong dan terdapat hidrosefalus
40
Craniopharingioma Tumor berasal dari kelenjar pituitary dekat hipotalamus, karena dapat menekan atau merusak hipotalamus dan dapat menyebabkan gangguan fungsi vital dan banyak terdapat pada anak-anak dan dewasa.
41
Craniopharingioma Memperlihatkan densitas iso, hipo, dan hiperdens yang heterogen dan mempunyai tepi yang ireguler, dengan kontras terdapat enhanchement pada bagian tepi (Peripheral rim) atau bentuk cincin dengan density yang heterogen Pada kraniofaringioma yang kistik danmemperlihatkan lesi hipodens yang bulat dengan enchancement cincin perifer, perlu di differesiasi diagnosa: Adenoma pituitary , Meninioma juxtaseller , Glioma pada khiasma optikus
43
Adenoma hipofise Terdapat gambaran hipodens yang berlokasi sekitar sella tursika, yang melebar dalam lingkungan konveks keatas dari kelenjar hipofisis Pada makroadenoma, terlokasi secara sentral dan simetris pada sisterna supraseller dengan gambaran agak hiperdens,dengan kontras menunjukkan enchanchement Bila adenoma kistik memperlihatkan gambaran hipoden dengan enchancement cincin sekitarnya Adanya perdarahan pada adenoma menunjukkan gambaran hiperdens yang bulat dan ireguler
45
Hemangioma
46
Tumor otak sekunder Tumor yang tumbuh ketika kanker menyebar dari tempat lain ke otak dan menyebabkan tumor otak Tumor sekunder tidak sama dengan tumor otak primer, karena sel yang terdapat pada tumor otak sekunder mirip dengan sel asal tumor metastasis tersebut yang abnormal
48
Abses cerebri Pada fase awal inflamasi (cerebritis), lesi yang immatur tidak memiliki kapsul dan ini sulit di bedakan dengan space-occupying lesion atau infark di otak. Setelah 4-5 hari inflamasi, yang disertai dengan kematian jaringan otak yang dikelilingi kapsul, memberikan gambaran lesi yang dikenal sebagai ring enhancing lession pada CT dengan kontras (karena bahan kontras yang diinjeksi intravena tidak dapat melewati kapsul, akibatnya terkumpul di sekitar lesi dan tampak sebagai cincin di sekitar lesi yang relatif gelap). Ring enhancement juga tampak pada perdarahan cerebri dan beberapa tumor otak. Akan tetapi, jika perkembangannya berjalan cepat disertai demam, ditemukan neurologis fokal (hemiparesis, afasia dll) dan tanda peningkatan tekanan intrakranial, diagnosis yang paling mendekati adalah abses otak.13
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.