Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Bab 5 Analisis Sinusoidal Steady-State (Keadaan Tunak)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Bab 5 Analisis Sinusoidal Steady-State (Keadaan Tunak)"— Transcript presentasi:

1 Bab 5 Analisis Sinusoidal Steady-State (Keadaan Tunak)

2 Bagaimana menentukan v(t) dan i(t)?
5.1 Motivasi (1) Bagaimana menentukan v(t) dan i(t)? vs(t) = 10V Bagaimana kita dapat menerapkan apa yang sudah dipelajari sebelumnya untuk menentukan i(t) dan v(t)?

3 5.2 Sinusoidal (1) Sinusoidal adalah sinyal yang dibentuk dari fungsi sinus atau cosinus. Pernyataan umum dari sinusoidal, dimana Vm = amplitude sinusoidal ω = frekuensi sudut dalam radians/s Ф = phasa

4 5.2 Sinusoidal (2) Fungsi periodik memenuhi v(t) = v(t + nT), untuk semua t dan semua integer n. Hanya dua sinusoidal dengan frekuensi sama yang dapat dibandingkan perbedaan amplitude dan phasa nya

5 5.2 Sinusoidal (3) Contoh 1 Diberikan fungsi, , hitung amplitude, phasa, frekuensi sudut, perioda, dan frekuensi. Solusi: Amplituda = 5, phasa = –60o, frekuensi sudut = 4p rad/s, Perioda = 0.5 s, frekuensi = 2 Hz.

6 5.2 Sinusoidal (4) Contoh 2 Temukan sudut phasa diantara dan , i1 mendahului/lead atau /tertinggallag i2? Solusi: sin(ωt+90o) = cos ωt sehingga, i1 lead i2 155o.

7 5.3 Phasor (1) Phasor adalah bilangan kompleks yang merepresentasikan amplitude dan phasa sinusoidal. Direpresentasikan dalam bentuk: Rectangular Polar Exponential where

8 5.3 Phasor (2) (domain waktu) (domain phasor)
Transformasi sinusoidal dari bentuk domain waktu ke domain phasor: (domain waktu) (domain phasor)

9 5.3 Phasor (3) Transformasikan ke dalam phasor: i = 6cos(50t – 40o) A
Contoh 4 Transformasikan ke dalam phasor: i = 6cos(50t – 40o) A v = –4sin(30t + 50o) V Solusi: a. I A b. –sin(A) = cos(A+90o); v(t) = 4cos (30t+50o+90o) = 4cos(30t+140o) V Transformasi ke phasor => V V

10 5.3 Phasor (4) Transformasikan ke bentuk sinusiodal: Contoh 5: Solusi:
v(t) = 10cos(wt + 210o) V i(t) = 13cos(wt o) A

11 5.3 Phasor (5) Operasi Matematikan Bilangan Kompleks: Addition
Subtraction Multiplication Division Reciprocal Square root Complex conjugate Euler’s identity

12 5.3 Phasor (6) Bilangan kompleks: Contoh 3 a. b. Solusi:
a. – j13.67 b j2.2

13 5.3 Phasor (7) Perbedaan v(t) dan V:
v(t) representasi domain waktu V adalah representasi dari domain frekuensi/phasor v(t) tergantung waktu, V tidak. v(t) selalu real dengan tanpa bentuk kompleks, V bentuk kompleks. Note: Analisis Phasor hanya dapat dilakukan saat frekuensi tetap; dua atau lebih sinyal sinusoidal hanya jika frekuensinya sama.

14 5.3 Phasor (8) Hubungan diantara operasi diffrensial dan integral phasor:

15 5.3 Phasor (9) Tentukan arus i(t). Contoh 6
Jawab: i(t) = 4.642cos(2t o) A

16 9.4 Hubungan Phasor Elemen Rangkaian (1)
Resistor: Induktor: Kapasitor:

17 9.4 Hubungan Phasor Elemen Rangkaian (2)
Hubungan Tegangan-Arus Elemen Domain Waktu Domain Frekuensi R L C

18 9.4 Hubungan Phasor Elemen Rangkaian (3)
Contoh 7 Jika tegangan v(t) = 6cos(100t – 30o) diterapkan pada 50 μF kapasitor, hitung arus, i(t), yang melewati kapasitor. Jawaban: i(t) = 30 cos(100t + 60o) mA

19 9.5 Impedansi dan Admitansi (1)
Impedansi Z sebuah rangkaian adalah perbandingan antara phasor tegangan terhadap phasor arus, diukur dalama ohms Ω. dimana R = Re(Z) adalah resistansi dan X = Im(Z) adalah reaktansi. Positif X untuk L and negatif X untuk C. Admitansi Y adalah kebalikan dari impedansi, diukur dalam siemens (S).

20 9.5 Impedansi dan Admitansi (2)
Impedansi dan Admitansi Elemen PAsif Elemen Impedansi Admitansi R L C

21 9.5 Impedansi dan Admitansi (3)

22 9.5 Impedansi dan Admitansi (4)
Setelah kita mengetahui bagaimana mengkonversi komponen RLC dari domain waktu ke phasor, kita dapat mentransformasikan rangkaian domain waktu ke rangkaian domain phasor/frekuensi. Sehingga, kita dapat menerapkan hukum KCL dan teorema lainnya.

23 9.5 Impedansi dan Admitansi (5)
Contoh 8 Tentukan v(t) dan i(t). Jawaban: i(t) = 1.118cos(10t – 26.56o) A; v(t) = 2.236cos(10t o) V

24 9.6 Hukum Kirchoff dalam Domain Frekuensi (1)
Hukum KVL dan KCL dalam domain phasor atau disebut juga sebagai domain frekuensi. Variabel phasor dalam bilangan kompleks. Semua operasi matematika dalam domain kompleks.

25 9.7 Kombinasi Impedansi (1)
Mengikuti prinsip yang digunakan dalam analisis rangkaian DC untuk semua rangkaian AC. Sebagai contoh: Pembagi tegangan Pembagi arus Reduksi rangkaian Impedansi ekivalen

26 9.7 Kombinasi Impedansi (2)
Contoh 9 Tentukan impedansi input rangkaian dibawah ini dimana ω =10 rad/s. Jawaban: Zin = – j73.76


Download ppt "Bab 5 Analisis Sinusoidal Steady-State (Keadaan Tunak)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google