Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHandoko Sugiarto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
SEXUALLY RELATED DISORDERS GONORRHEA (GO)
Suatu penyakit infeksi akut pada epitelium uretra, cervix dan rectum yang dapat menjalar ke area lain pada tubuh, dan dapat meningkatkan terjadinya septichaemi dan komplikasi metastatik Etiologi penyebab: gonococcus Neisseria gonorrhoe Dapat ditemukan dari direct smear atau kultur kuman bersifat gram negatif penularan terjadi ok sexual intercourse pada wanita biasanya didapatkan tanpa gejala sebagai, sifatnya sebagai carrier, dalam beberapa minggu sampai bulan. Hanya dapat diketahui dari pelacakan sexual intercourse dapat ditemukan pria dengan infeksi tanpa gejala
2
Symptoms dan signs Pada laki2 Masa inkubasi 2-10 hari
Onset penyakit diawali dengan rasa sensasi tingling pada urethra yang diikuti beberapa jam kemudian dengan dysuria (rasa sakit waktu kencing) dan terjadinya discharge purulen Terjadi penyebaran ke bagian posterior urethra Pada pemeriksaan terdapat urethral discharge berwarna kuning kehijauan purulen Bibir /pinggir meatus berwarna kemerahan dan mengalami pembengkakan
3
Pada wanita Sebesar 60% dari kasus asymptomatis Simptom dapat terjadi setelah 7-21 terkena infeksi Biasanya simptom tidak tampak , akan tetapi dapat terjadi rasa sakit yang hebat pada wkt kencing (dysuria), kenaikan frequensi/intensitas, terjadi discharge pada vagina. vagina, cervix, organ reproduktif merupakan organ yang paling sering terkena infeksi Urethra, skene’ducts, glandula Bartholini dan rectum mempunyai frequensi yang jarang Cervix menjadi kemerahan dengan discharge mukopurulen atau purulen Beberapa wanita dengan gejala salphingitis sebagi akibat terjadinya innfeksi
4
Pada jenis kelamin lain
Rectal gonorrhoe dapat terjadi, biasanya tidak terjadi simptom pada laki2, terdapat rasa tidak enak pada peranal, dapat terjado rectal discharge Pada wanita apabila terjadi infeksi hebat pada rectal, dapat terjadi ” excoriation” pada perianal dan pada prostoscopy terlihat mucopus pada dinding rectal Gonococcal pharyngitis akibat oro-genital contact sering terjadi Meskipun sering tidak ditemukan symptom pada beberapa pasien dikeluhkan rasa sakit pada tenggorok dan rasa tidak enak pada waktu menelan Pharynx dan area tonsill dapat berwarna merah, kadang2 dengan keadaan mukopurulen exudat dan pembengkakan pada uvula dan “fascial pillars”
5
Diagnosis Complicatie Pada bayi baru lahir perempuan dan gadis kecil
Terdapat edema /pembengkakan pada vulva dengan purulen vaginal discharge Anak mengeluh pada waktu kencing Gonococcus dapat diisolasi dari discharge Diagnosis Didapatkan dari pengecatan smear/ discharge , merupakan identifikasi cepat pada laki-laki, hanya 60% pada wanita Complicatie Pada laki-laki post gonococcall non-spesifik urethritis merupakan komplikasi tersering Discharge kembali muncul 7-14 hari setelah pengobatan dilakukan, kemungkinan dapat terjadi sebagai reinfeksi dgn organisme lain.
6
Epididimitis yang unilateral biasanya dapat terjadi
Epididimitis yang unilateral biasanya dapat terjadi. Apabila terjadi bilateral dapat menimbulkan sterilitas Terdapat rasa sakit pada testis Epididimis dan saluran sperma menjadi panas, keras, dan bengkak Dapat diikuti dengan hydrocele secundair Dapat terjadi para urethral abses, kelenjar Littre, Cowper”s gland dan prostat Terjadi strcture pada urethra Pada wanita Salphingitis merupakan masalah utama Pada keadaan sex lain, dapat terjadi gonoccoccal septicaemi, terjadi malise, febris ringan, nyeri pada sendi, lesi petechiae pada kulit Gonococcal arthritis lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria Infeksi pada mata dapat terjadi pada bayi baru lahir.
7
Pengobatan Penicilline merupakan drug of choice
Apabila terdapat keadaan resistensi dapat diberikan antibiotik lain sebagai alternatif satu minggu setelah pengobatan dilakukan konfirmasi bahwa penderita telah betul2 mengalami pengobatan dengan tuntas (cured)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.