Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIndra Hermanto Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
dalam kerangka kemiskinan perkotaan: perspektif sosiologis
Perlindungan anak dalam kerangka kemiskinan perkotaan: perspektif sosiologis Oleh Bambang Shergi Laksmono Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
2
Dimensi Pokok Ciri-ciri umum Struktur
● pusat aktivitas manusia (pendidikan, pemerintahan, ekonomi, jasa, perdagangan dll) ● pusat pertumbuhan dan pembangunan ● konsentrasi penduduk Struktur ● kompleksitas dalam struktur kehidupan ekonomi perkotaan mempengaruhi terwujudnya kompleksitas dalam struktur sosial di perkotaan
3
Masalah-masalah perkotaan
Ekses pertumbuhan kota yang tidak terkendali Kesenjangan kelompok masyarakat Kriminalitas Penertiban lingkungan Buruknya kualitas lingkungan
4
Ciri khusus Lingkungan Sosial Perkotaan
Komodifikasi lahan Kompetisi usaha dan penghidupan Komersialisasi dan konsumerisme Masalah sosial berantai
5
Karakteristik pemukiman kota
Berimpitnya fungsi-ruang orang tua dan anak Masalah pengakuan hak-hak adminisratif Eksploitasi dan budaya kekerasan kemiskinan Kesenjangan Konsentrasi penduduk Sektor informal Pemukiman illegal Sanitasi buruk Komersialisasi lahan
6
Masalah anak di perkotaan
Anak jalanan Korban eksploitasi Pengamen Pengemis Ketelantaran kekerasan Pelacuran Penggusuran pendidikan kesehatan Gizi buruk Rentan penyakit Pekerja anak Kontak seksual dini Pembunuhan bayi Penculikan Minimnya fasilitas bermain
7
Dimensi pemenuhan hak anak
Layanan dasar Hak pemukiman dan lingkungan Hak anak Pengembangan dan perlindungan
8
Anak membutuhkan ruang untuk tumbuh dan berkembang serta memenuhi kebutuhan hidupnya
9
Data dan fakta Kesehatan
Penelitian YCAB tahun 2008 tentang anak jalanan di Jakarta: mengkonsumsi rokok 28 persen pernah mencoba cimeng (ganja) 32 persen pernah "ngelem" atau penyalahgunaan inhalen, yakni dengan menghirup benda-benda sejenis lem, zat pelarut (thinner cat) atau zat lain sejenisnya 30,2 persennya sebanyak 69 persennya mengaku pernah dirazia. ● Hasil penelitian FKUI tahun 2008 : tingkat kebugaran anak-anak di Solo, Jawa Tengah, lebih tinggi daripada anak di Jakarta. Terlihat saat latihan naik turun tangga setelah pemberian susu fortifikasi zink-besi
10
Survei serentak WHO di 100 negara pada 2004-2006 termasuk Indonesia:
12,6 persen pelajar setingkat SMP adalah perokok sebanyak 30,9 persen pelajar perokok tersebut mulai merokok sebelum usia 10 tahun 3,2 persen dari mereka sudah kecanduan. 64,2 persen pelajar setara SMP menyatakan terpapar asap rokok orang lain (perokok pasif) di rumah sendiri 81 persen pelajar setara SMP terpapar dari tempat-tempat umum.
11
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.